Anda di halaman 1dari 12

PEGADAIAN

Servolus Yohan
(21180000193)

Nabila Unsha Viona Bianca Ferrell T Aureline Ratu F


(21190000074) (21190000087) (21190000123)

Andri Irawan Mohammad Adly A Ricky Martin


(21190000113) (21190000095) (21190000072)
Pengertian Usaha Gadai
Pegadaian adalah suatu bentuk Lembaga Pembiayaan yang diperuntukkan bagi
01 02
masyarakat luas berpenghasilan rendah yang membutuhkan dana dalam waktu
segera.

Usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak


tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus
kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.
Dan dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. 04 05
Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan 06
2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.
Jenis-Jenis Pegadaian
1. Pegadaian konvensional
Jenis pegadaian ini merupakan suatu lembaga pemerintah yang memberikan
uang pinjaman terhadap nasabah atas dasar hukum gadai. Pegadaian
konvensional ini sudah tersebar ke semua pedesaan. Namun jenis pegadaian ini
masih menggunakan sebuah sistem pencatatan manual, dengan menggunakan
sistem bunga dan tarif jasa simpannya yang cukup besar.

2. Pegadaian Syariah
Jenis pegadaian ini adalah sebuah lembaga keuangan / devisi dari bentuk
pegadaian dengan memberikan uang pinjaman sesuai dengan sebuah prinsip-
prinsip syariat Islam.
Tugas, Tujuan dan Fungsi Pegadaian
Tugas Pokok :
Tugas pokok Pegadaian yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan usaha-usaha lain yang
berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.

Fungsi Pegadaian :
1. Sebagai pengelola penyaluran dana pinjaman yang berdasarkan atas dasar hukum gadai dengan cara yang
mudah, cepat dan aman.
2. Untuk mengelola semua bentuk keuangan, kepegawaian, perlengkapan, pendidikan dan, pelatihan.
3. Untuk menciptakan & mengembangkan suatu usaha-usaha yang menguntungkan bagi pegadaian itu sendiri dan
masyarakat pada umumnya.
4. Untuk mengelola sebuah organisasi dan tata cara dalam pelaksanaan pegadaian.
5. Untuk pengembangan dan pengawasan dalam sebuah pengelolaan pegadaian.

Tujuan Pegadaian
6. Untuk melaksanakan dan menunjang sebuah kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan
dibidang pembangunan nasional yang melalui penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai.
7. Untuk mencegah timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba, dan pinjaman tidak wajar lain sebagainya.
8. Agar menyediakan dana dengan cara yang sederhana pada masyarakat luas, terutama bagi kalangan menengah
bawah, untuk konsumsi dan produksi.
Asal Mula Pegadaian
Di Indonesia, usaha pegadaian dimulai pada zaman penjajahan Belanda (VOC) dimana pada saat itu tugas
pegadaian adalah membantu masyarakat untuk meminjamkan uang dengan jaminan gadai. Pada mulanya usaha ini
dijalankan oleh pihak swasta, namun dalam perkembangan selanjutnya usaha pegadaian kemudian di ambil alih
oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian dijadikan perusahaan negara, menurut Undang-undang pemerintah
Hindia Belanda pada waktu itu diberi nama Dinas Pegadaian.

Dalam sejarah dunia, usaha pegadaian pertama kali dilakukan di Italia. Kemudian dalam perkembangan
selanjutnya meluas ke wilayah-wilayah Eropa lainnya seperti Inggris, Prancis, dan Belanda. Oleh orang- orang
Belanda melalui pihak VOC, usaha pegadaian dibawa masuk ke Hindia Belanda.

Di zaman kemerdekaan, pemerintah RI mengambil alih usaha Dinas Pegadaian & mengubah status pegadaian
menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian berdasarkan Undang-undang No.19 Prp.1960.
Selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1969 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.7 Tahun 1969 PN Pegadaian
berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan)

Pada tgl 10 April 1990 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1990 Perjan Pegadaian berubah menjadi
Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. Sampai saat ini lembaga yang melakukan usaha berdasarkan atas hukum
gadai hanyalah Perum Pegadaian.
Keuntungan Usaha Gadai

Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang
sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang
ijon atau rentenir yang biasanya membebankan bunga yang relatif tinggi.
Perusahaan pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-
barang berharga.

Jadi, keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga


keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya adalah :
1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu
juga, hal ini disebabkan karena prosedurnya yang tidak berbelit-belit.
2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen
untuk memenuhinya.
3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk
apa, jadi sesuai kehendak nasabahnya
Sumber Dana Pegadaian

Sumber dana /permodalan perusahaan pengadaian adalah


1. Modal sendiri
2. Penyertaan modal dari pemerintah
3. Pinjaman jangka pendek dari perbankan
4. Pinjaman jangka panjang dari KLBI (Kredit Likuiditas Bank
Indonesia)
5. Dana dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
Besarnya Jumlah Pinjaman

Besarnya jumlah pinjaman tergantung dari nilai jaminan (barang-barang berharga)


yang diberikan. Semakin besar nilai jaminannya, maka semakin besar pula
pinjaman yang dapat diperoleh nasabah. Begitu sebaliknya. Namun, pegadaian
hanya melayani sampai jumlah tertentu dan biasanya yang menggunakan jasa
pegadaian adalah masyarakat menengah ke bawah. Kepada nasabah yang
memperoleh pinjaman akan dikenakan sewa modal (bunga pinjaman) per bulan
yang besarnya tergantung dari golongan nasabah. Golongan nasabah ditentukan
oleh pegadaian berdasarkan jumlah pinjaman yaitu A,B,C & D. Sedangkan
besarnya sewa modal dapat berubah sesuai dengan bunga pasar. Dalam
menentukan besarnya jumlah pinjaman maka barang-barang pinjaman perlu
ditaksir lebih dulu oleh ahli taksir.
Barang Jaminan
Bagi nasabah yang ingin memperoleh fasilitas pinjaman dari Perum Pegadaian, maka
hal yang paling penting diketahui adalah masalah barang yang dapat dijadikan pinjaman.
Barang-barang tersebut nantinya akan ditaksir nilainya, sehingga diketahui berapa nilai
taksiran dari barang yang digadaikan. Besarnya jaminan diperoleh dari 80-90% dari nilai
taksiran. Semakin besar nilai taksiran barang, maka semakin besar pula pinjaman yang
diperoleh.

Jenis – jenis barang yang dapat dijadikan jaminan oleh Perum Pegadaian adalah
1. Barang-barang atau benda-benda perhiasan seperti : emas, perak, intan, berlian, mutiara, platina, jam.
2. Barang berupa kendaraan seperti : mobil, motor dan sepeda/becak.
3. Barang elektronik seperti : TV, radio, komputer, laptop, kulkas, mesin tik
4. Mesin seperti : mesin jahit, mesin kapal motor
5. Barang rumah tangga seperti :
a. Barang tekstil : pakaian, kain batik, permadani.
b. Barang pecah belah
Prosedur Pinjaman
1. Nasabah datang langsung ke bagian informasi untuk mendapatkan penjelasan tentang pegadaian seperti : barang
jaminan, jangka waktu pengembalian, jumlah pinjaman dan biaya sewa modal (bunga pinjaman)
2. Penyerahan barang jaminan disertai bukti diri seperti KTP atau surat kuasa ke bagian penaksir untuk ditaksir
nilai jaminan yang diberikan
3. Barang jaminan dilakukan penaksiran oleh penaksir untuk menetapkan nilai taksir barang.
4. Setelah nilai taksir ditetapkan, kemudian menentuan jumlah pinjaman disertai sewa modal (bunga pinjaman)
yang dikenakan dan kemudian diinformasikan kepada calon peminjam.
5. Jika nilai disetujui oleh calon peminjam, maka barang jaminan ditahan untuk disimpan dan nasabah
memperoleh pinjaman, setelah itu pegadaian akan mengeluarkan surat bukti gadai.

Kemudian untuk proses pembayaran kembali pinjaman baik yang sudah jatuh tempo atau yang belum dapat dilakukan
sebagai berikut :
6. Pembayaran kembali pinjaman disertai sewa modal dilakukan di kasir dengan menunjukkan surat bukti gadai dan
melakukan pembayaran.
7. Pihak Pegadaian menyerahkan kembali barang jaminan jika pembayaran sudah lunas.
8. Pembayaran kembali pinjaman dan sewa modal dapat dilakukan sebelum jangka waktu pinjaman jatuh tempo.
9. Bagi nasabah yang tidak dapat membayar pinjamannya, maka barang jaminannya akan dilelang oleh pegadaian.
10. Hasil penjualan lelang diberitahukan kepada nasabah. Jika terjadi kelebihan nilai jual barang maka akan
dikembalikan kepada nasabah
Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya
Usaha lain yang dilakukan oleh Perum Pegadaian adalah sebagai berikut :
1. Melayani jasa taksiran, bagi masyarakat yang ingin menaksir berapa nilai riil barang-barang
berharga miliknya seperti emas, intan, berlian, mobil, televisi, dan barang-barang lainnya, hal ini
berguna bagi masyarakat yang ingin menjual barang tersebut atau hanya sekedar ingin mengetahui
jumlah kekayaannya.
2. Melayani jasa titipan barang, bagi masyarakat yang ingin menitipkan barang barang berharganya.
jasa penitipan ini diberikan untuk memberikan rasa aman kepada pemiliknya dari kehilangan,
kebakaran atau kecurian.
3. Memberikan kredit, terutama bagi karyawan yang mempunyai penghasilan tetap. Pembayaran
pinjaman dilakukan dengan memotong gaji si peminjam secara bulanan
4. Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga, misalnya dalam pembangunan
perkantoran atau pembangunan lainnya dengan sistem Build, Operate and Transfer (BOT)
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai