A. Pengertian Pegadaian
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150
Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai
piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan
kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau
oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang
berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk
menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi
utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya
pada saat jatuh tempo.
Dengan bahasa mudahnya, gadai merupakan proses meminjam
dana oleh seseorang kepada sebuah lembaga (perum pegadaian) dengan
memberikan jaminan berupa barang bergerak, seperti BPKB sepeda motor,
mobil, dan lain sebagainya.
Menurut Kashmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya
Secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan
menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna
memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus
kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.
Beliau juga menyimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan
2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.
2
yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka,
dan lain-lain)
o Penerbitan obligasi
Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993 sebesar Rp 25
miliar dan penerbitanyang kedua kalinya adalah pada
tahun 1994 juga sebesar Rp 25 miliar
o Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki Perum Pegadaian terdiri dari :
Modal awal ; kekayaan negara di luar APBN sebesar
Rp 205 miliar
Penyertaan modal pemerintah
Laba ditahan : laba ditahan ini merupakan
akumulasi laba sejak perusahaan pegadaian ini
berdiri pada masa Hindia Belanda.
Penggunaan Dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk
mendanai kegiatan usaha Perum Pegadaian, di antaranya adalah :
Uang kas dan dana likuid lain
Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan
inventaris
Pendanaan kegiatan operasional
Penyaluran dana
Investasi lain.
3
sudah berpengalaman dan terlatih dalam menaksir nilai suatu
barang yang akan digadaikan. Atas jasa penaksiran yang
diberikan, perum pegadaian memperoleh penerimaan dari
pemilik barang berupa ongkos penaksiran.
3. Penitipan barang
4. Jasa lain
Penjualan koin emas ONH, yaitu emas yang berbentuk
koin yang bisa digunakan untuk tujuan persiapan dana
pergi haji bagi pembelinya.
Krasida yaitu Kredit Angsuran Sistem Gadai yang
diberikan kepada para pengusaha mikro dan kecil
(dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai
yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui
angsuran.
Kreasi yaitu Kredit Angsuran Fidusia, pinjaman kepada
para pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka
pengembangan usaha) dengan konstruksi penjaminan
secara fidusia dan pengembalian pinjamannya
dilakukan melalui angsuran.
Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian
pinjaman kepada pegawai / karyawan dalam rangka
kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian
secara angsuran..
Galeri 24 yaitu toko emas yang khusus merancang
desain dan menjual perhiasan emas dengan sertifikat
4
Berikut adalah contoh formulir yang digunakan untuk
menggadaikan barang di Perum Pegadaian.
5
sudah mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman dalam
melakukan penaksiran barang-barang yang akan digadaikan.
Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis
barangnya adalah sebagai berikut :
a. Barang kantong Emas
i) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan
standar taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat.
Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu
disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi
ii) Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat
iii) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
b.Permata
i) Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah
ditetapakan oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan
dengan perkembangan pasarpermata yang ada
ii) Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat
permata
iii) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.
c.Barang Gudang (mobil, mesin, barang elektronik, tekstil,
dan lain-lain)
i) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari
barang. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu
disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.
ii) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
IV. Pelunasan
Nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus
menunggu tanggal jatuh tempo. Pelunasan pinjaman besesrta
6
sewa modalnya (bunga) dibayarakan langsung ke kasir disertai
surat gadai.Setelah adanya pelunasan atau penebusan yang
disertai pemenuhan kewajiban nasabah yang lain, nasabah
dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.
V. Pelelangan
Pelelangan adalah penjualan barang yang digadai, dilakukan
oleh Perum pegadaian pada saat yang telah ditentukan di muka
apabila hal-hal berikut ini terjadi :
Pada saat pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah
tidak bisa menebus barang yang digadaikan dan
membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan.
Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo,
nasabah tidak memperpanjang batas waktu pinjamannya
karena berbagai alasan. Hasil pelelangan barang akan
digunakan untuk melunasi seluruh kewajiban nasabh
berupa :
a. Pokok pinjaman
b. Sewa modal atau bunga
c. Biaya lelang.
D. Manfaat Pegadaian
Keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya adalah :
Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari
itu juga. Hal ini disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit;
Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan
konsumen untuk memenuhinya;
Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan
untuk apa aja, jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.
Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang
telah berpengalaman dan dapat dipercaya;
Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya.
7
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang
diberikan kepada nasabahnya adalah :
8
kepada perusahaan tersebut sebesar persentase tertentu dari jumlah nilai
piutang. Sebagai imbalan, perusahaan anjak piutang membebankan biaya
administrasi dan bunga pada perusahaan tersebut.
G. Struktur Organisasi
9
Struktur organisasinya disesuaikan dengan jenis jasa yang ditawarkan, yaitu
terutama hanya jasa pembayaran
Perusahaan Anjak Piutang Kecil
o Departemen Kredit
o Departemen Faktur
o Departemen Penyesuaiaan
o Departemen Penagihan
o Departemen Rekening klien
o Depaetemen Legal
Perusahaan Anjak Piutang Besar
Tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing bagian
cenderung lebih spesifik, sehingga secara umum jumlah menjadi lebih
banyak. bagian atau departemen yang menjadi sangat banyak biasanya
dikelompokan menjadi 3 sampai 5 devisi saja.
H. Jenis dan Mekanisme serta Manfaat Anjak Piutang
Jenis – jenis Anjak Piutang
Fasilitas anjak piutang yan ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang
dapat dibedakan dalam berbagai jenis sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pelayanan
a. Full Service Factoring
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa secara menyeluruh, baik
jasa pembiayaan maupun nonpembiayaan.
b. Bulk Factoring
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan
pemberitahuan saat jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan
jasa lain seperti resiko piutang, administrasi penjualan, dan
penagihan.
c. Maturity Factoring
Pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan oleh klien tetapi oleh
pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas
tagihan.
d. Finance Factoring
Anjak piutang jenis ini hanya menyediakan fasilitas pembiayaan
saja tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih.
Penyediaan pembiayaan dana tunai pada saat penyerahan faktur
pada perusahaan factoring sampai sejumlah 80% dari nilai seluruh
faktur sesuai dengan besarnya plafon pembiayaan (limit kredit).
Klien tetap harus bertanggung jawab terhadap pembukuan piutang
10
dan penagihannya, termsuk menanggung risiko tidak tertagihnya
piutang tersebut.
3. Berdasarkan Perjanjian
a. Disclosed Factoring
Pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan
sepengetahuan pihak debitur (customer). Oleh karena itu pada saat
piutang terebut jatuh tempo perusahaan anjak piutang memiliki hak
tagih pada debitur yang bersangkutan. Untuk dapat melakukan hal
tersebut di dalam faktur dicantumkan pernyataan bahwa bahwa
piutang yang timbul dari faktur ini telah dialihkan kepada
perusahaan anjak piutang.
11
b. Undisclosed Factoring
a. Domestic Factoring
b. International Factoring
12
Undisclosed Factoring
Disclosed Factoring
1. Bagi Klien
a. Jasa Pembiayaan
13
dilakukan apabila klien mengalami kesulitan modal. Dengan
adanya jasa anjak piutang, klien mampu menjual secara kredit.
Kelancaran modal kerja. Jasa anjak piutang memungkinkan klien
untuk mengonversikan piutangnya yang belum jatuh tempo
menjadi dana tunai dengan prosedur yang relatif lebih cepat.
Pengurangan resiko tidak tertagihnya piutang. Pembiayaan dengan
skema without recourse memungkinkan adanya pengalihan
sebagian resiko tidak tertagihnya piutang kepada factor. Pengalihan
resiko ini sangat menguntungkan bagi kelancaran dan kepastian
usaha bagi pihak klien.
b. Jasa Non-pembiayaan
2. Bagi Factor
14
Manfaat utama yang diterima factor adalah penerimaan dalam
bentuk fee dari pihak klien. Fee tersebut terdiri dari:
1). Discount fee/charge. Fee ini dibayarkan oleh klien
karena factor memberikan jasa pembiayaan (uang muka) atas piutang
yang diberikan oleh factor.
2). Service/charge. Fee ini dibayarkan oleh klien
karena factor memberikan jasa nonpembiayaan yang nilainya
ditentukan sebesar presentase tertentu dari piutang atas dasar beban
kerja yang akan dilakukan oleh factor.
3. Bagi Nasabah
15
merupakan kesepakatan antara penggadai dengan penerima gadai untuk
menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima gadai akan mengenakan
jasa simpan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Triandaru, S., & Santoso, T. B. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi
2. Jakarta: Salemba Empat.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/anjak-piutang.pdf
(Diakses Pada Tanggal 11 April 2019)
17