Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Budaya

Greet Hoftstede memberikan penjelasan tentang pengertian budaya yang memiliki kaitan
dengan pemikiran. Budaya adalah terdiri dari program-program kelompok yang tersusun dari
pemikiran anggota suatu kategori satu dengan yang lain. Selain itu Hosfstede juga memberikan
penjelasan tentang nilai suatu budaya. Baginya nilai budaya terletak pada inti budaya itu sendiri.
Menurut Croydon, definisi budaya yaitu sekumpulan pola terpadu yang sebagian berada
pada di bawah kesadaran. Akan tetapi secara keseluruhan mengatur tentang perilaku manusia
seperti senar yang dimanipulasi dari kontrol bonekanya.
Terdapat banyak ilmuwan dan ahli budaya yang memberikan pengertian budaya yang
bermacam-macam. Setiap pendapat yang mereka sampaikan memiliki unsur-unsur tertentu
menurut segi pandangannya. Hal itulah yang membuat pemikiran mereka berbeda dalam
menyimpulkan tentang pengertian dari budaya.
Namun secara umum pengertian budaya adalah sebuah cara yang dimiliki bersama oleh
sekelompok orang yang prosesnya terjadi secara turun temurun. Sehingga diwariskan untuk
generasi selanjutnya. Itulah ulasan tentang pengertian budaya yang bisa disampaikan, semoga
menambah wawasan anda

Sifat Budaya
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melakat pada
setiap budaya, kapan pun dan dimana pun budaya itu berada. Sifat-sifat itu adalah sebagai
berikut:
Budaya adalah Milik Bersama
Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan. Budaya
bukanlah milik perseorangan. Dalam catatan-catatan etnografi, tidak pernah ditemukan budaya si
Anu atau Pak Anu. yang ada adalah Budaya suku bangsa X, budaya masyarakat bangsa Y,
budaya Nasional dan seterusnya.
William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat peraturan atau norma
yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakatnya. Apabila peraturan atau norma tersebut
dilaksanakan atau dipatuhi, akan melahirkan perilaku yang oleh anggotanya dipandang layak dan
diterima. Adapun masyarakat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu
daerah tertentu, yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya yang sama.
Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya
Budaya mempunyai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur-
unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan
masyarakatnya. Contohnya, Budaya Petani di Desa cenderung bertahan, tidak berubah selama
pertaniannya masih memberikan kesejahteraan baginya. Budaya pun mempunyai kecenderungan
untuk berubah apabila unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Contohnya,
karena lahan dan perkebunannya banyak tergusur untuk pemukiman baru atau untuk proyek-
proyek industri, banyak penduduk yang semula hidup di daerah pinggiran kota (Jakarta:"udik)
berurbanisasi ke kota. Akibatnya, budaya mereka berubah, yaitu harus menyesuaikan diri dengan
budaya kota.
Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia
Bronislaw Malinowski, seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa
manusia mempunyai kebutuhan bersama, baik yang besifat biologis maupun psikologis. Sudah
merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Parsudi Suparlan,
seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa budaya berfungsi sebagai pedoman hidup
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington, Parsudi Suparlan
mengklasifikasikan kebutuhan hidup manusia kedalam tiga jenis:
 Kebutuhan Primer, merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar karena bertalian
erat dengan kebutuhan biologis atau kebutuhan fisik manusia. Manusia akan mati atau
punah apabila kebutuhan semacam ini tidak terpenuhi. Contoh kebutuhan primer antara
lain kebutuhan akan makanan, minuman atau kebutuhan fisik yang lain seperti kebutuhan
seksual yang bertalian dengan refroduksi. Kebutuhan akan sandang dan papan termasuk
juga ke dalam kebutuhan primer.
 Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Sosial, yakni kenutuhan manusia untuk bergaul dan
hidup bersama.Contoh kebutuhan sekunder antara   lain: Berkeluarga, Bertetangga,
Bermasyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara. Segala bentuk pemenuhan kebutuhan
hidup manusia akan lebih mudah diperoleh melalui usaha bersama, dibandingkan dengan
usaha perorangan.
 Kebutuhan Integraif, yakni kebutuhan hidup manusia yang mengintegrasikan atau
memadukan seluruh kebutuhan hidupnya. Kebutuhan integratif akan terpenuhi bersamaan
dengan pemenuhan kebutuhan Primer dan Sekundernya. Pemenuhan kebutuhan integratif
mewujudkan hidup manusia yang sejahtera, aman, dan tertib, serta mampu menikmati
liburan atau rekreasi dan hiburan.
Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar
Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui proses belejar, bukan diwariskan secara biologis. Artinya, seorang anak tidak akan
secara otomatis pandai bicara, terampil bermain dengan sesama anak sebayanya, atau patuh akan
segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial budayanya. Melalui proses panjang, seorang
individu semenjak dilahirkan akan belajar berintegrasi dengan lingkungan sosialnya. Ia juga akan
belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan budayanya. Proses belajar menyatukan dirinya
dengan lingkungan sosialnya disebut sosialisasi, sedangkan proses belajar seorang individu
dengan lingkungan budayanya disebut pembudayaan atau enkulturasi.

Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama, seperti di Indonesia
yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan
sifat yang sma. Sifat tersebut bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal.
Dimana sifat-sifat budaya itu memilki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan manusia tanpa
membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku bagi
setiap budaya dimanapun juga.
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut, antara lain:
 Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
 Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dlam tingkah laku.
 Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-
tindakan, yang diterima atau ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-
tindakan yang diijinkan.

Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila seseorang atau sekelompok
orang yang memahami sifat hakiki yang esensial, terlebih dahulu ia harus memecahkan
pertentangan-pertentangan yang ada didalamnya.
 Etnosentris
Kecendrungan untuk memandang orang lain lebih rendah. Biasanya akan dilihat dengan
cara memandangan dan mengukur kebudayan asing dengan kebudayaan miliknya sendiri.
 Universal
Kebudayaan yang dimana akan memberikan pencarian akan jawaban atas sebuah bentuk
problem yang dimana terjadi di masyarakat.
 Alkuturasi
Sebuah bentuk proses sosial yang dimana timbul dikarenakan pada sebuah kelompok
manusia dengan sebuah kebudayaan tertentu.
 Adaptif
Sebuah mekanisme yang dimana akan dapat menyesuaikan diri. Karena sejatinya
kebudayaan adalah sebuah bentuk keberhasilan dari mekanisme pada spesies manusia itu
sendiri
 Dinamis
Kebudayaan tidaklah hanya bersifat statis, tapi akan selalu berubah dan dinamis biasanya
akan mengikuti perkembangan dari sebuah zaman.
 Integratif
Keadaan yang dimana berasal dari sebuah kelompok etnik dan juga beradaptasi dan
memberikan sebuah sikap komformitas terhadap sebuah bentuk kebudayaan yang
dimiliki oleh banyak orang, akan tetapi masih tetap mempertahankan kebudayaan yang
dimiliki oleh mereka sendiri.

Fungsi Budaya
Fungsi budaya yaitu untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain
didalam menjalankan hidupnya. budaya berfungsi sebagai:
 Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok, contohnya: Norma. Norma
adalah kebiasaan yang dijadikan dasar bagi hubungan antara orang-orang tersebut
sehingga tingkah laku masing-masing bisa diatur. Norma sifatnya tidak tertulis dan
berasal dari masyarakat. Makan apabilsa dilanggar, sangsinya berupa semoohan dari
masyarakat.
 Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya, contoh: kesenian. 
 Melindungi diri kepada alam. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau
kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi
masyarakat terhadap lingkungan alamnya.
 Pembimbing kehidupan manusia
 Pembeda antar manusia dan binatang
Hasil karya  "masyarakat" melahirkan teknologi atau"kebudayaan" kebendaan yang mempunyai
kegunaan utama di dalam melindungi "masyarakat" terhadap lingkungan dalamnya. Teknologi
pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsure kebudayaan, yaitu:
 Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena
kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
 Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing –
masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
 Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
 Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan
selalu ingin lebih.
 Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam
makhluk hidup yang lain
 Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
 Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan
Akar Budaya Indonesia
Akar budaya adalah pondasi utama yang menjadi sebuah pedoman bagi kehidupan
bermasyarakat. Budaya dapat tumbuh karena adanya akar budaya yang kuat, dalam artian
terdapat hal yang dijadikan sebagai acuan untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat.
Budaya di Indonesia memang beragam karena dengan melihat banyaknya pulau yang
menjadikan setiap wilayah mempunyai adat istiadat sendiri yang sudah menjadi ciri khas
masing-masing. Contohnya dalam pernikahan di Bali, dimana sang mempelai wanita yang
datang ke rumah mempelai laki-laki, serta pengunaan baju adat Bali serta banyak lagi ciri khas
perkawinan yang ada di Indonesia.
Istilah penyatuan segala bentuk perbedaan yang kita temui dari segi kebudayaan, yaitu
Bhineka Tunggal Ika yang tertera di lambang negara Republik Indonesia. Maka dari itu,
perbedaan budaya di setiap wilayah tersebut, dapat disatukan dengan satu kebudayan yang sudah
menjadi ciri khas bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Oleh karena itu, dengan gotong royong,
masyarakat dapat menyatukan segala perbedaan latar belakang dari segi wilayah dan adat
istiadat.
Akar kebudayaan bangsa Indonesia yang paling utama untuk kehidupan masyarakat itu
adalah gotong royong atau kebersamaan. Untuk mewuudkan tujuan yang diinginkan bersama,
akar inilah yang harus dijaga kuat dan dikembangkan terus-menerus dan tidak boleh hilang
sebagaimana yang terjadi saat ini.

Bagaimana Budaya Bisa Beratahan


Kebudayaan akan terus hidup manakala masyarakat mau mempertahankannya,
sebaliknaya kebudayaan akan musnah jika masyarakat tidak lagi menggunakannya. Dalam
mempelajari kebudayaaan selalu harus diperhatikan hubungan antara unsur-unsur yang
mempengaruhi budaya itu cenderung bertahan atau berubah dan situasi serta kondisi yang
dialami oleh masyarakat yang bersangkutan.
Unsur- unsur penyebab kecenderungan bertahannya suatu budaya antara lain:
 Unsur Ideologi
Ideologi merupakan kumpulan, gagasan, serta tatanan yang baik dalam kehidupan
masyarakat dan bernegara. Idiologi adalah jiwa dan kepribadian bangsa yang
menyebabkan suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain.Ideologi digunakan sebagai
pedoman hidup suatu bagsa. Dengan demikian, unsur idiologi ini kecenderungan tetap
bertahan karena sudah diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat atau bangsa.
 Unsur Kepercayaan / Religi
Semua aktivitas manusioa yang berhubungan dengan kepercayaan / religi didasarkan
pada suatu keyakinan akan suatu kebenaran (keimanan). Oleh karena itu unsur
kepercayaan atau religi ini cenderung tetap bertahan karean menyangkut keyakinan,
krpatuhan, atau keimanan yang diyakini.
 Unsur Seni
Seni adalah sesuatu yang bersifat indah, seni melahirkan cinta kasih, kasih sayang,
kemesraan, pemujaan, baik terhadap Tuhan, maupun terhadap sesama manusia.
Pengungkapan rasa seni dapat melalui musik, tari, lukis, sastra, dan sebagainya, sebagai
hasil cipta, karsa, manusia yang cenderungbertahan dari masa ke masa.
 Unsur Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi, penghubung suatu maksud antar manusia, dari
bahasa kita dapat mengungkapkan apa yang kita inginkan. Bahasa kecenderungan tetap
berubah dari masa ke masa, meskipun kosakatanya semakin berkembang, tanpa bahasa
manusia tidak dapat berhubungan satu sama lain.
Sedangkan, unsur- unsur kecenderungan perubahan budaya dikarenakan antara lain:
 Unsur Mata pencaharian
Mata pencaharian dengan sistem tradisional cenderung berubah menjadi suatu system yang lebih
maju. Perubahan mencakup sistem produksi, distribusi, konsumsi. Perubahan tersebut
disebabkan:
a) Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
b) Sadar akan adanya kekurangan- kekurangan
c) Usaha- usaha menyesuaikan diri dengan perubahan zaman
d) Meningkatkan kebutuhan
e) Adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup
f) Sikap terbuka terhadap hal- hal baru (inovatif)
Dengan demikian, sistem mata pencaharian hidup cenderung berubah dari masa ke masa, seiring
dengan perubahan jaman, perkembangan ilmu dan teknologi, serta pola hidup.
 Unsur sistem teknologi
Manusia tidak dapat menutup diri dari kemajuan teknologi karena teknologi sendiri
bernaksud memudahkan manusia. Kemajuan teknologi berkembang seiring dengan
meningkatnya pengetahuan manusia. Perkembangan teknologi dapat dilihat dari
periodisasi zaman, yaitu zaman batu, zaman perunggu, zaman besi, dan kini disebut
zaman modern. Dengan demikina teknologi kecenderungan berubah seiring
perkembangan akal dan pengetahuan manusia.
 Unsur Pengetahuan
Sistem pengetahuan manusia mengalami perubahan menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan bertujuan agar manusia lebih mengetahui dan mendalami segi kehidupan.
Oleh karena itu, ilmu pengetahuan terus berkembang sesuai dengan perkembangan dan
tingkat keingintahuan manusia. Misalnya dulu kita mengetahui bahwa untuk melakukan
komunikasi jarak jauh, digunakan media surat menyurat, yang mana akan memakan
waktu yang sangat lama, terlebih jika lawan bicara kita adalah orang yang berada di luar
daerah. Sekarang, dengan berkembang nya teknologi informasi dan ilmu pengetahuan,
diciptakanlah
Topologi Budaya
Menurut Jeff Cartwright (1999:11) ada 4 tipologi budaya sebagai siklus hidup budaya:
 The monoculture
The Monocolture merupakan model “ras murni” yang menyebabkan banyak konflik
dalam dunia dimana banyak etnis dan kelompok rasial berbeda. Monoculture berfokus
tajam, dalam bisnis monoculture diunggulkan satu orang, satu sasaran, yang berfikir
tunggal dan jiwa kewirausahaan.
 The superordinate culture
Tipe ideal budaya organisasi. Keberagaman budaya menjadi pemicu pemisahan dan
konflik, kreatifitas dan energy. Pikiran difokuskan pada kebersamaan daripada
perbedaan.
 The divisive culture
Bersifat memecahbelah. Oraganisasi ditari kearah berbeda. Tidak ada pemisahan konflik
antara “kita dan mereka”.
 The disjunctive culture
Pemecahan organisasi secara eksplosif menjdi unit budaya individual. Pecahnya
konglomerasi dengan menjual unit bisnis individual dan gagalnya merger organisasi
karena tidak cocok dengan budaya.
Daftar Pustaka

Sutrisno, Edi. 2011. Budaya Organisasi Cetakan Ke 2; XIV. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai