Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

OLEH :

NI KADEK PUTRI LESTARI DEWI


D1A021244

UNIVERSITAS MATARAM
JURUSAN HUKUM

2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia pun mengalami


perubahan. Menurut para pemikir post modernis dekonstruksi, dunia tak lagi berada dalam dunia
kognisi, atau dunia tidak mempunyai apa yang dinamakan pusat kebudayaan sebagai tonggak
pencapaian kesempurnaan tata nilai kehidupan.Hal ini berarti semua kebudayaan duduk sama
rendah, berdiri sama tinggi, dan yang ada hanyalah pusat-pusat kebudayaan tanpa periferi.
Sebuah kebudayaan yang sebelumnya dianggap pinggiran akan bisa sama kuat pengaruhnya
terhadap kebudayaan yang sebelumnya dianggap pusat dalam kehidupan manusia modern.

Wajah kebudayaan yang sebelumnya dipahami sebagai proses linear yang selalu bergerak
ke depan dengan berbagai peyempurnaannya juga mengalami perubahan. Kebudayaan tersebut
tak lagi sekedar bergerak maju tetapi juga ke samping kiri, dan kanan memadukan diri dengan
kebudayaan lain, bahkan kembali ke masa lampau kebudayaan itu sendiri.Kebudayaan
sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi budaya.Akan tetapi
seorang yang memperdalam tentang sosiologi sehingga memusatkan perhatiannya terhadap
masyarakat, tidak dapat menyampingkan kebudayaan dengan begitu saja. Karena dikehidupan
nyata keduanya tidak dapat dipisahkan dan selamanya merupakan dwi tunggal (Kistanto, 2015).

Sebagaimana telah diuraikan bahwa masyarakat adalah yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan dengan demikian tidak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.Walaupun secara teoritis dan
kepentingan analitis, kedua persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari secara terpisah.

2
Dua orang antropolong terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.Kemudian
Herskovit mamandang kebudayaan sebagai sesuatu yang super organik karena kebudayaan yang
turun-temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus, walaupun orang-orang yang menjadi
anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan antara kebudayaan dan masyarakat?


2. Bagaimana pentingnya kebudayaan dimasyarakat?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kebudayaan dan masyarakat.


2. Mengetahui pentingnya kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masyarakat


Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang
berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat
paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara
anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat
patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.

Masyarakat menurut para ahli ;


· Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
· Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
· Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam
waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
· J.L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap,
dan perasaan persatuan yang sama.
· Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga
menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
· Karl Marx

4
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah manusia yang hidup
bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan
berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
2. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut
ini :
a. Beranggotakan minimal dua orang.
b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain
sebagai anggota masyarakat.
Dalam masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari individu melakukan
tindakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial merupakan perbuatan-perbuatan yang
ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk maksud atau tujuan tertentu. Oleh karena adanya
sifat memengaruhi satu sama lain, tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika hubungan
sosial ini berlangsung timbal balik maka akan menciptakan interaksi sosial.

Masyarakat merupakan sekelompok mahluk hidup yang terjalin erat karena sistem
tertetu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan
kolektif. Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia
lainnya yang membentuk suatu kesatuan (Wikipedia).

Masyarakat berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi.Masyarakat terbagi menjadi dua


golongan utama yaitu penguasa atau pengeksploitasi dan yang dikuasai atau
dieksploitasi.Kepribadian masyarakat terbentuk melalui penggabungan individu-individu dan
aksi-reaksi budaya mereka.

5
Masyarakat adalah sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu manusia dengan
manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan.Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan
manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya.Mereka tidak dapat hidup sendiri dalam sebuah
masyarakat.

2.2 Pengertian Kebudayaan

Kata "Kebudayaan" berasal dari bahasa sangsekerta yang merupakan jamak kata
"buddhi" yang berarti budi dan akal.Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal.

Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk


sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan
pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya.Dengan demikian, kebudayaan
merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi
yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan
digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam
tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan
pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan ide yang ada dalam kepala manusia
dan bukan suatu gejala (yang terdiri atas kelakuan dan hasil kelakuan manusia). Sebagai satuan
ide, kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma yang berisikan larangan-
larangan untuk melakukan suatu tindakan dalam menghadapi suatu lingkungan sosial,
kebudayaan,

6
Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan berasal dari kata latin colore yang artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu
mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu colore kemudian colture diartikan
sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengubah alam.

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,


moral, hukum, adat-istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Kistanto, 2015).

Dengan kata lain kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala suatu yang dipelajari dari
pola-pola perilaku yang normative.Artinya mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir.

2.3 Unsur-Unsur Kebudayaan

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri unsur-unsur besar maupun kecil yang
merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang bersifat kesatuan.Misalnya kebudayaan Indonesia
dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya majilispermusrawatan rakyat, disamping adanya
unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti dan lainnya yang dijual dipinggir jalan
(Indrawardana, 2012).

Beberapa orang sarjana yang mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi.
Misalnya, Melville J. Horskovit magajukan empat unsur pokok kebudayaan yaitu : alat-alat
teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.

Beberapa unsur-unsur kebudayaan dipergunakan untuk kepentingan ilmiah dan


analisisnya dikalsifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan, lazimnya
tersebut cultural universal.Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal,
yaitu antroplog yang membahas persoalan tersebut secara dunia.Para antroplog yang membahas
persoalan tersebut secara lebih mendalam belum mempunyai pandangan seragam yang dapat
diterima.Antopolog C. Klukckhohn didalam sebuah karyanya yang bejudul universal catefories
of culture telah menguraikan ulasan para sarjana menganai hal itu.

7
2.4 Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan


masyarakat.Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya
seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya dalam masyarakat itu sendiri tidak
selalu baik baginya.

Selain itu, manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik dibidang spritural
maupun material.Kebutuhan masyarakat tersebut diatas untuk sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.Dikatakan sebagian besar karena
kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan merupakan hasil ciptaannya
juga terbatas didalam memenuhi segala kebutuhan (Indrawardana, 2012).

Dalam tindakan-tindakan untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf
permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak didalam batas-batas untuk
melindungi dirinya Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang
hingga kini masih rendah taraf kebudayaanya.

Misalnya suku bangsa kubu yang tinggal dipedalaman daerah jambi masih bersikap
menyerah terhadap lingkungan alamnya.Rata-rata mereka itu masih merupakan masyarakat yang
belum mempunyai tempat tinggal tetap kerena persedian bahan pangan semata-mata tergantung
dari lingkungan alam.Taraf teknologi mereka belum mencapai tingkatan dimana manusia
diberikan kemungkinan-kemungkinan untuk memanfaatkan dan menguasai lingkungan alamnya.

2.5 Sifat Hakikat Kebudayaan

Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda dengan satu
sama lain, setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua
kebudayaan dimanapun juga.

8
Sifat hakikat kebudayaan ciri seriap kebudayaan, tetapi bila seseorang hendak memahami
sifat hakikatnya yang esensial, terlebih dahulu harus merentangkan pertentangan yang ada
didalamnya.Didalam pengalaman manusia, kebudayaan bersifat universal.

Akan tetapi, perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri khusus yang sesuai denga
kondisi dan situasi maupun lokasinya. Sebagaimana diuraikan dalam bab ini, masyarakat dan
kebudayaan merupakan dwitunggal yang tak dapat dipisahkan. Hal ini mengakibatkan
masyarakat manusia mempunyai kebudayaan atau dengan lain perkataan kebudayaan bersifat
universal atribut dari setiap masyarakat didunia ini.

Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal itu
penting disadari oleh manusia itu sendiri.Gejala tersebut secara singkat dapat diterangkan dengan
penjelasan bahwa walaupun kebudayaan merupakan atribut manusia.Biasanya, namun tak
mungkin seseorang mengetahui dan menyakini seluruh unsur kebudayaanya (Mujib, 2019).

Betapa sulitnya bagi seseorang untuk menguasai seluruh unsur kebudayaan yang
didukung oleh masyarakat sehingga seolah-olah kebudayaan dapat dipelajari secara terpisah dari
manusia menjadi pendukungnya.Jarang dari seorang asal Indonesia untuk mengetahui
kebudayaan Indonesia sampai ke unsur-unsur yang sekecil-kecilnya, padahal kebudayaan
menentukan arah serta perjalanan hidupnya (Mujib, 2019).

2.6 Kepribadian dan Kebudayaan

Sebagaimana diuraikan dalam, pengertian masyarakat menunjukkan pada manusia


sedangkan pengertian kebudayaan menunjukkan pada pola-pola perilaku yang khas dari
masyarakat tersebut.Masyarakat dan kebudayaan sebenarnya merupakan perwujudan atau
abraksi perilaku manusia.Kepribadian mewujudkan perilaku manusia.

Perilaku manusia dapat dibedakan sengan kepribadiannya karena kepribadian merupakan


latar belakang perilaku yang ada dalam diri manusia.Kekuatan kepribadian bukanlah terletak

9
pada jawaban atau tanggapan manusia terhadap suatu keadaan.Akan tetapi, justu pada
kesiapannya didalam memberikan jawab dan tanggapan (Kistanto, 2015).

Sebenarnya keperibadian merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan


sosiologis yang mendasari perilaku seseorang.Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan.
Sikap dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi
berhubungan dengan orang lain. Seorang sosiologi terutma akan menaruh perhatiannya pada
perwujudan perilaku seseorang yang nyatanya waktu seseorang tersebut berhubungan dengan
individu-individu lainnya.

10
PENUTUP
Kesimpulan

1. Hubungan kebudayaan dan masyarakat adalah kebudayaan mempunyai fungsi yang


sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat
dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya dalam
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya.
2. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal itu
penting disadari oleh manusia itu sendiri.

Saran
Sebaiknya kita sebagai masyarakat modern tidak harus menyerap semua budaya
modernisasi, agar tidak terjadi dampak-dampak negative dalam kehidupan kita sebagai
masyarakat yang modern.

11
DAFTAR PUSTAKA

Forum Rektor Indonesia Simpul Jawa Timur (2003). Hidup Berbangsa dan Etika Multikultural.
Surabaya: Penerbit Forum Rektor Simpul Jawa Timur Universitas Surabaya.

Indrawardana, I. 2012. Kearifan lokal adat masyarakat Sunda dalam hubungan dengan
lingkungan alam. Komunitas: International Journal of Indonesian Society And Culture, 4(1).

Kistanto, N. H. 2015. Tentang konsep kebudayaan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2).

Mujib, A. 2009.Hubungan bahasa dan kebudayaan (perspektif sosiolinguistik) hubungan bahasa


dan kebudayaan (perspektif sosiolinguistik). Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra, 8(1), 141-154.

Sulastomo (2003). Reformasi: Antara Harapan dan Realita. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Swasono, Meutia F.H. (1974). Generasi Muda Minangkabau di Jakarta: Masalah Identitas
Sukubangsa. Skripsi Sarjana. Jakarta: Fakultas Sastra UI.

12

Anda mungkin juga menyukai