Secara garis besar Kebudayaan dan Masyarakat jika diringkas, Kebudayaan muncul
karna kebutuhan manusia yang kurang puas terhadap hal spiritual dan material. Kebudayaan
muncul atas rasa ketidak puasan manusia terhadap norma, aturan, kaidah, dan kesadaran
akan bertindak dan melakukan Tindakan. Hal inilah yang melatar belakangi munculnya
keiinginan bertindak secara baik dan konsisten dan akhirnya menjadi kebiasaan, dari
kebiasaan ini jika disepakati oleh anggota yang lain dan dilakukan secara bersamaan akan
memunculkan kebudayaan yang baru yang menjadi tresn dimasa tersebut.
Kebudayaan
A. Pengertian Kebudayaan
Kata “Budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta “Buddhayah”, yakni bentuk jamak
dari “Budhi” (akal). Jadi, budaya adalah segala hal yang bersangkutan dengan akal.
Selain itu kata budaya juga berarti “budi dan daya” atau daya dari budi. Jadi budaya
adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa dan karsa. 1
1
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), h. 16.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya pikiran, akal budi, hasil,
adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. 2
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka,
2000), h. 169.
3
Soerjono, Soekanto. Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 150-151.
4
Ki Hajar, Dewantara, Kebudayaan (Yogyakarta: Penerbit Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1994)
5
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, op,cit., h. 78
4. Organisasi kekuatan. Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai culture
universal, yaitu:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor dan sebagainya.
b. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian,
peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum, sistem perkawinan).
d. Bahasa (lisan maupun tertulis).
e. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
f. Sistem pengetahuan.
g. Religi (sistem kepercayaan).6
C. Karakteristik kebudayaan
D. Fungsi kebudayaan
6
Soerjono, Soekanto. op.cit., h. 154
7
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas Budaya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005), h. 122.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-
anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan
masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiritual maupun materiil.
Kebutuhan- kebutuhan masyarakat tersebut di atas untuk sebagian besar dipenuhi
oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian
besar karena kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan
yang merupaka hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala
kebutuhan.
Masyarakat
A. Pengertian masyarakat
a) Karl Marx : Masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami ketegangan organisasi
ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terpecah-pecah secara ekonomis.
b) Max Weber : Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya
ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
c) Selo Soemardjan : Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
d) Koentjaraningrat : Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau
berinteraksi. 8
e) Dannerius Sinaga : Masayarakat adalah orang-orang yang menempati suatu wilayah
baik langsung maupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan
kebutuhan, terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan solidaritas karena latar
belakang sejarah, politik atau kebudayaan yang sama. 9
f) Astrid S. Susanto : Masyarakat atau Society merupakan manusia sebagai satuan sosial
dan suatu keteraturan yang ditemukan secara berulang-ulang.10
Kebudayaan memiliki peranan fungsi yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat
sekitar. Hal ini berangkat dari permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat seperti
kekuatan dari alam, maupun kekuatan yang berasal dari faktor masyarakat itu sendiri yang
tidak selalu baik baginya. Fungsi dari Kebudayaan juga dilatar belakangi oleh ketidakpuasan
baik dalam bidang Spiritual dan Material, kebutuhan-kebutuhan ini akan terpenuhi oleh
Kebudayaan yang memiliki sumber pada kebiasaan masyarakat. Pembetukan Kebudayaan ini
tidak serta merta memenuhi seluruh kebutuhan manusia, karena manusia menciptakan
Kebudayaannya terbatas hanya untuk suatu golongan bukan untuk universal.
1. Alat-alat produktif.
2. Senjata.
3. Wadah.
4. Makanan dan Minuman.
5. Pakaian dan Perhiasan.
8
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Bina Aksara, 1989) h.181-182
9
Danandjaja, folklore Indonesia: Ilmu Gosip, dongeng dll (Jakarta: PT. Temprint, 1984) h.3
10
Astrid Susanto, Komunikasi dalam Teori Praktek (Jakarta: Bina Cipta, 1999) h.6
6. Tempat berlindung/ perumahan.
7. Alat-alat tranpor/alat penunjang kehidupan.
Dalam upaya untuk melindungi diri terhadap lingkungan sekitar, pada tahap
permualaan manusia memiliki sikap menyerah dan beruapaya melakukan Tindakan sesuai
dengan batas yang dimampunya untuk melindungi diri. Kebiasahan ini ternyata masih bisa
dijumpai pada masyarakat yang memiliki taraf hidup yang masih memiliki tarak kebuayaan
yang rendah (primitive). Salah satu masyarakat yang memiliki kehidupan seperti ini lebih
umum disebut dengan ‘suku’, seperti Suku Kubu yang tinggal didaerah pedalaman Jambi,
mereka memiliki kebiasaan berpasrah diri terhadap faktor alam yang menguji mereka. Rata-
rata suku yang bersifat primitive ini masih belum mempunyai tempat tinggal tetap, karena
taraf kebudayaan mereka belum bisa memikirkan dan mengatasi bagaimaca cara manusia
untuk bertahan dan menguasai lingkungan alam yang ditinggalinya. Berbanding terbali
dengan Kebudayaan yang tumbuh ditengah masyarakat yang memiliki taraf hidup yang
kompleks. Hasil dari kebudayaan mereka biasanya sudah bisa diimplementasikan dalam
bentuk Teknologi. Tekonologi yang mereka ciptakan memiliki fungsi utama sebagai
kemudahan akses dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Tidak jarang juga teknologi
mereka digunakan untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin bisa menguasai
lingkungan yang ditinggali. Perkembangan teknologi yang seperti ini sering ditemukan di
negara-negara maju seperti, Amerika, Rusia, Prancis, Jerman dan negara lainya.