Anda di halaman 1dari 6

Kebudayaan dan Masyarakat

Dzulfikar Sirajuddin Fawwaz – 04020121034


Sosiologi
Pendahuluan
Sosiologi meruapakan ilmu social, dimana sosiologi mempelajri pola dan interkasi apa
yang dilakukan manusia. Dalam imu Sosiologi pokok pembahasan memiliki cakupan yang
sangat luas, namun pada kali ini pokok pembahasan akan terfokus pada bahasan Kebudayaan
dan Masyarakat.

Dalam hubungan ilmu Sosiologi dengan Kebudayaan dan Masyarakat memiliki


hubungan yang kuat, ilmu sosilogi berusaha memaparkan dan mempelajari apa yang menjadi
cikal bakal terbentuknya Kebudayaan manusia. Dan juga berusaha menjelaskan bagaimana
hubungan Kebudayaan tersebut dengan Masyarakat, kedua hal ini memiliki hubungan yang
sangat erat dan bersifat timbal balik. Kedua hal inilah yang menjadi cikal bakal ilmu sosiologi
yang memiliki cakupan basahan tentang Kebudayaan dan Masyarakat.

Secara garis besar Kebudayaan dan Masyarakat jika diringkas, Kebudayaan muncul
karna kebutuhan manusia yang kurang puas terhadap hal spiritual dan material. Kebudayaan
muncul atas rasa ketidak puasan manusia terhadap norma, aturan, kaidah, dan kesadaran
akan bertindak dan melakukan Tindakan. Hal inilah yang melatar belakangi munculnya
keiinginan bertindak secara baik dan konsisten dan akhirnya menjadi kebiasaan, dari
kebiasaan ini jika disepakati oleh anggota yang lain dan dilakukan secara bersamaan akan
memunculkan kebudayaan yang baru yang menjadi tresn dimasa tersebut.

Kebudayaan
A. Pengertian Kebudayaan

Kata “Budaya” berasal dari Bahasa Sansekerta “Buddhayah”, yakni bentuk jamak
dari “Budhi” (akal). Jadi, budaya adalah segala hal yang bersangkutan dengan akal.
Selain itu kata budaya juga berarti “budi dan daya” atau daya dari budi. Jadi budaya
adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa dan karsa. 1

1
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), h. 16.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya pikiran, akal budi, hasil,
adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. 2

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,


kesenian, moral, hukum, adat dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh
sekumpulan anggota masyarakat.3 Merumuskan sebagai semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh
manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat
diabdikan untuk keperluan masyarakat.4

Jadi, kebudayaan mencakup semuanya yang di dapatkan atau dipelajari oleh


manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara
atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak. Seorang yang meneliti kebudayaan
tertentu akan sangat tertarik objek-objek kebudayaan seperti rumah, sandang,
jembatan, alat-alat komunikasi dan sebagainya.

B. Unsur-Unsur Kebudayaan

Beberapa orang sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok


kebudayaan misalnya pendapat yang dikemukakan oleh Melville J. Herskovits
bahwa unsur pokok kebudayaan terbagia menjadi empat bagian yaitu: Alat-alat
teknologi, Sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik. 5 Sedangkan Bronislaw
Malinowski, menyebut unsur-unsur kebudayaan antara lain:
1. Sistem normal yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang utama.

2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka,
2000), h. 169.
3
Soerjono, Soekanto. Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 150-151.
4
Ki Hajar, Dewantara, Kebudayaan (Yogyakarta: Penerbit Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1994)
5
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, op,cit., h. 78
4. Organisasi kekuatan. Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai culture
universal, yaitu:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor dan sebagainya.
b. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian,
peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
c. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum, sistem perkawinan).
d. Bahasa (lisan maupun tertulis).
e. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
f. Sistem pengetahuan.
g. Religi (sistem kepercayaan).6

C. Karakteristik kebudayaan

Ada beberapa macam ciri-ciri budaya atau kebudayaan, diantaranya adalah


sebagai berikut:
A. Budaya bukan bawaan tapi dipelajari.
B. Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok ke
kelompok dan dari generasi ke generasi.
C. Budaya berdasarkan simbol.
D. Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah sepanjang
waktu.
E. Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku
pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas.
F. Berbagai unsur budaya saling berkaitan.
G. Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau
standar untuk menilai budaya lain).7

D. Fungsi kebudayaan

6
Soerjono, Soekanto. op.cit., h. 154
7
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif : Suatu Pendekatan Lintas Budaya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005), h. 122.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-
anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu, manusia dan
masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiritual maupun materiil.
Kebutuhan- kebutuhan masyarakat tersebut di atas untuk sebagian besar dipenuhi
oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian
besar karena kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan
yang merupaka hasil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala
kebutuhan.

Masyarakat
A. Pengertian masyarakat

M.J. Herskovits menyatakan, masyarakat adalah kelompok individu yang


diorganisasikan, yang mengikuti satu cara hidup tertentu. Sedangkan JL. Gillin dan J.P.
Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia terbesar yang
mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. S.R.
Steinmetz, memberikan batasan mengenai masyarakat sebagai kelompok manusia
yang terbesar meliputi pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai
perhubungan erat dan teratur. Pendapat dari Maclver yang mengatakan bahwa
masyarakat adalah satu sistem cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling
membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial
lainya, system pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan, sistem yang
kompleks dan selalu berubah,atau jaringan relasi sosial. Untuk pemahaman lebih luas
tentang pengertian masyarakat, akan dijelaskan beberapa para ahli yaitu :

a) Karl Marx : Masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami ketegangan organisasi
ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terpecah-pecah secara ekonomis.
b) Max Weber : Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya
ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
c) Selo Soemardjan : Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
d) Koentjaraningrat : Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau
berinteraksi. 8
e) Dannerius Sinaga : Masayarakat adalah orang-orang yang menempati suatu wilayah
baik langsung maupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan
kebutuhan, terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan solidaritas karena latar
belakang sejarah, politik atau kebudayaan yang sama. 9
f) Astrid S. Susanto : Masyarakat atau Society merupakan manusia sebagai satuan sosial
dan suatu keteraturan yang ditemukan secara berulang-ulang.10

B. Fungsi Kebudayaan Bagi Mayarakat

Kebudayaan memiliki peranan fungsi yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat
sekitar. Hal ini berangkat dari permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat seperti
kekuatan dari alam, maupun kekuatan yang berasal dari faktor masyarakat itu sendiri yang
tidak selalu baik baginya. Fungsi dari Kebudayaan juga dilatar belakangi oleh ketidakpuasan
baik dalam bidang Spiritual dan Material, kebutuhan-kebutuhan ini akan terpenuhi oleh
Kebudayaan yang memiliki sumber pada kebiasaan masyarakat. Pembetukan Kebudayaan ini
tidak serta merta memenuhi seluruh kebutuhan manusia, karena manusia menciptakan
Kebudayaannya terbatas hanya untuk suatu golongan bukan untuk universal.

9 Produk dari masyarakat menghasilkan Teknologi/Kebudayaan/Benda yang mempunyai


fungsi sebagai pelindung masyarakat terhadapa lingkungan sekitarnya. Teknologi
Kebudayaan dalam pengertian meliputi:

1. Alat-alat produktif.
2. Senjata.
3. Wadah.
4. Makanan dan Minuman.
5. Pakaian dan Perhiasan.

8
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Bina Aksara, 1989) h.181-182
9
Danandjaja, folklore Indonesia: Ilmu Gosip, dongeng dll (Jakarta: PT. Temprint, 1984) h.3
10
Astrid Susanto, Komunikasi dalam Teori Praktek (Jakarta: Bina Cipta, 1999) h.6
6. Tempat berlindung/ perumahan.
7. Alat-alat tranpor/alat penunjang kehidupan.
Dalam upaya untuk melindungi diri terhadap lingkungan sekitar, pada tahap
permualaan manusia memiliki sikap menyerah dan beruapaya melakukan Tindakan sesuai
dengan batas yang dimampunya untuk melindungi diri. Kebiasahan ini ternyata masih bisa
dijumpai pada masyarakat yang memiliki taraf hidup yang masih memiliki tarak kebuayaan
yang rendah (primitive). Salah satu masyarakat yang memiliki kehidupan seperti ini lebih
umum disebut dengan ‘suku’, seperti Suku Kubu yang tinggal didaerah pedalaman Jambi,
mereka memiliki kebiasaan berpasrah diri terhadap faktor alam yang menguji mereka. Rata-
rata suku yang bersifat primitive ini masih belum mempunyai tempat tinggal tetap, karena
taraf kebudayaan mereka belum bisa memikirkan dan mengatasi bagaimaca cara manusia
untuk bertahan dan menguasai lingkungan alam yang ditinggalinya. Berbanding terbali
dengan Kebudayaan yang tumbuh ditengah masyarakat yang memiliki taraf hidup yang
kompleks. Hasil dari kebudayaan mereka biasanya sudah bisa diimplementasikan dalam
bentuk Teknologi. Tekonologi yang mereka ciptakan memiliki fungsi utama sebagai
kemudahan akses dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Tidak jarang juga teknologi
mereka digunakan untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin bisa menguasai
lingkungan yang ditinggali. Perkembangan teknologi yang seperti ini sering ditemukan di
negara-negara maju seperti, Amerika, Rusia, Prancis, Jerman dan negara lainya.

Anda mungkin juga menyukai