Anda di halaman 1dari 4

 Pengertian Budaya

Budaya adalah kesepakatan bersama suatu masyarakat mengenai suatu prinsip atau
tata cara kehidupan secara umum yang tumbuh untuk diikuti, dipertahankan dan atau
dikembangkan. Bisa juga dikatakan bahwa kebudayaan adalah segala tingkah laku
manusia dalam kehidupannya yang diperoleh melalui proses belajar. Sering kali
kebudayaan hanya dimaknai sebagai sesuatu yang hanya berkaitan dengan bidang seni.
Padahal, segala hal yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam kehidupannya
dikategorikan sebagai kebudayaan. Misalnya, tata cara makan, sopan santun, upacara
adat perkawinan, hingga cara memilih pemimpin pun merupakan bentuk kebudayaan.
Sementara itu, definisi kebudayaan dalam antropologi adalah segala tingkah laku
manusia yang layak dipandang dari sudut kebudayaan sehingga bisa dikategorikan
sebagai kebudayaan. Ruang lingkupnya sendiri sangat luas dan umum, mulai dari norma
kehidupan, pencaharian hidup (ekonomi), kesenian, tatanan politik bahkan hingga ke
sistem religi. Secara umum banyak ahli sepakat bahwa budaya akan melingkupi
setidaknya empat unsur utama, yaitu: norma sosial, sistem ekonomi, lembaga
pendidikan, dan organisasi politik. Dapat disimpulkan bahwa pengertian budaya adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia yang menjadi nilai,
asumsi tentang kehidupan, dan kegiatan bertujuan sama yang secara sadar diterima
sebagai sesuatu yang benar atau jalan terbaik oleh orang-orang yang mengidentifikasi
diri mereka sebagai anggota dari masyarakat tertentu yang telah secara serentak
menyepakatinya baik sengaja maupun tidak.

 Etimologi Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu: buddhayah. Seperti yang
di utarakan oleh Koentjaraningrat (2015: 11) bahwa kebudayaan dari kata dasar budaya
berasal dari bahasa sansakerta, yaitu buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang
berarti “budi” atau “akal”. Ia melanjutkan bahwa definisi budaya adalah “daya budi”
yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa,
dan rasa itu sendiri. Sementara itu dalam bahasa inggris, budaya disebut dengan culture
yang berasal dari bahasa latin colere yang berarti mengolah atau mengerjakan, dan
dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Perlu menjadi catatan pula
bahwa kata culture terkadang diterjemahkan sebagai “Kultur” dalam bahasa Indonesia.

 Unsur Unsur Budaya

Budaya dibentuk melalui berbagai penopang inti dari kebudayaan tersebut. Berbagai
penopang atau dasar dari kebudayaan tersebut adalah unsur-unsur budaya. Para tokoh
dan ahli antropolog mengutarakan berbagai pendapat mengenai unsur tersebut. Salah
satu pendapat yang terkemuka adalah Bronislaw Malinowski (dalam Ranjabar 2013: 22)
yang berpendapat terdapat empat unsur pokok dalam budaya, yaitu:
1. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
2. Organisai Ekonomi
3. Alat- alat dan lembaga atau petugas- petugas untuk pendidikan.
4. Organisasi kekuatan politik
Sementara itu Melville J. Herkovits mengajukan unsur-unsur kebudayaan yang
terangkum dalam empat unsur yang hampir sependapat dengan Malinowski, yaitu:
1. Alat alat tekonologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik

Masih sejalan dengan beberapa ahli di atas namun dilengkapi oleh beberapa unsur lain,
Koentjaraningrat (2015, hlm. 2) berpendapat bahwa terdapat tujuh unsur kebudayaan,
yakni sebagai berikut.
 Sistem religi dan upacara keagamaan,
Mencakup segala gagasan, pelajaran, aturan-aturan keagamaan, dongeng suci,
riwayat tokoh, tata cara upacara, dsb.
 Sistem dan organisasi kemasyarakatan
Mencakup struktur kasepuhan adat, rapat adat, kelompok janger, sistem
perkawinan, dsb.
 Sistem Pengetahuan
Merupakan seperangkat unsur yang berkaitan dengan cara mengetahui hal yang
perlu diketahui seperti: (a) alam disekitarnya, (b) flora ditempat tinggal
masyarakat tertentu, (c) fauna atau binatang, (d) zat-zat mentah yang berada
disekitar, (e) tubuh manusia, (f) sifat dan tingkah laku manusia, (g) ruang dan
waktu.
 Bahasa
Bahasa dari suatu suku bangsa selalu menunjukan berbagai variasi yang
ditentukan oleh letak geografis dan bagaimana lingkungan sosial dalam
masyarakat tersebut.
 Kesenian
Seni tari, seni rupa dan berbagai folklore atau karya sastra yang disebarkan
melalui komunikasi lisan ataupun dinyanyikan dan didendangkan.

 Fungsi Budaya

Fungsi kebudayaan yang dimaksud adalah penerapan nyata dari berbagai kesepakatan
bersama yang telah menjadi acuan hidup suatu kaum. Budaya dapat mengatur manusia
agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan
sikap dalam menghadapi suatu masalah maupun fenomena sosial lainnya. Secara
umum, kebudayaan dapat berfungsi sebagai berikut.
1. Suatu pedoman dalam berhubungan antar manusia atau kelompok.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan renungan kehidupan
lainnya.
3. Pembimbing kehidupan manusia secara umum, baik sebagai individu dan
kelompok.
4. Pembeda utama antar manusia sebagai mahluk berakal budi dengan mahluk lain
seperti binatang.
5. Pegangan bersama untuk menjadi acuan serupa yang dapat terus dijalankan dan
dikembangkan secara berkelompok pula demi kelanjutan hidup dari generasi ke
generasi.
 Wujud dan Komponen Budaya

Sementara itu wujud nyata budaya sendiri menurut J.J. Hoenigman dibedakan menjadi
tiga, yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak, berikut adalah penjelasannya.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat
tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal
mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.

Kemudian, berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas


dua komponen utama, yakni sebagai berikut.
 Kebudayaan Material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,
konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang
dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan,
senjata, dan seterusnya. Barang-barang seperti televisi, pesawat terbang,
stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci juga
termasuk pada kebudayaan material.
 Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau
tarian tradisional.

 Refrensi
o Liliweri, Alo. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Yogyakarta: LKIS
Pelangi Aksara.
o Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
o Ranjabar, Jacobus. (2013). Sistem Sosial Budaya Indonesia; Suatu Pengantar. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai