DISUSUN OLEH:
Ruth Febriana Siagian
Ayu Ashari Sibarani
Gabriel Bangkit Surbakti
Putri Chinda C Sembiring
Elwantria Sihombing
Reguler D
PENGERTIAN MASYARAKAT
1. Menurut KBBI
Masyarakat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sejumlah manusia dalam arti
seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama terpelajar.
2. Menurut Wikipedia
a. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi
tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif.
b. Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan (berinteraksi) dengan
manusia lain dalam suatu kelompok.
Secara etimologis kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu “musyarak” yang artinya
hubungan (interaksi). Sehingga definisi masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup
bersama-sama di suatu tempat dan saling berinteraksi dalam komunitas yang teratur.
3. Menurut Para Ahli.
Agar lebih memahami apa definisi masyarakat, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa
ahli berikut ini:
1. Paul B. Harton
Menurut Paul B. Harton, pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu relatif cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok
manusia tersebut.
2. Ralp Linton
Menurut RalpLinton, pengertian masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja
sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebaga suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan secara jelas.
3. John J. Macionis
Menurut John J. Macionis, definisi masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dalam suatu
wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama.
4. SoerjonoSoekanto
Menurut SoerjonoSoekanto, pengertian masyarakat adalah proses terjadinya interaksi sosial,
suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu
interaksi sosial dan komunikasi.
5. Selo Sumardjan, Menurut Selo Sumardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan suatu kebudayaan.
NAMA: AYU ASHARI SIBARANI
NIM: 3212421007
HAKEKAT KEBUDAYAAN
1. Pengertian Kebudayaan
Budaya merupakan istilah yang banyak dijumpai dan digunakan hampir dalam setiap
aktivitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa budaya begitu dekat dengan lingkungan kita.
Kebudayaan berasal dari kata culture (Inggris), cultuure (Belanda), colere (Latin) yang artinya
mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan terutama pengolahan tanah yang
kemudian berkembang menjadi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan
mengubah alam.
Dari bahasa Indonesia (Sansekerta) "buddhayah", yaitu bentuk jamak dari buddhi yang
berarti budi atau akal. Pendapat lain budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata
majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi, karena itu mereka membedakan antar budaya
dengan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa.
Kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa tersebut, beberapa pendapat ahli antropologi
dunia tentang definisi kebudayaan:
* E. B Taylor (Primitive Culture) : Keseluruhan kompleks yang mengandung ilmu pengetahuan
lain seperti kebiasaan manusia yang bermanfaat.
* R. Linton : Konfigurasi dari tingkah laku yang pembentukannya didukung dan diteruskan
anggota masyarakat tertentu.
*J. P. H Dryvendak : Kumpulan cetusan dari jiwa manusia yang beraneka ragam dan berlaku
dalam suatu masyarakat tertentu.
2. Unsur-unsur Kebudayaan
E.B Taylor (1832-1917) memandang budaya sebagai kompleksitas hal yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan
lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Raymond Williams (1921-1988) budaya meliputi organisasi produksi,
struktur keluarga, struktur lembaga yang mengungkapkan atau mengatur hubungan-hubungan
sosial, bentuk komunikasi yang khas dalam anggota masyarakat. Menurut Claude Levis-Strauss,
kebudayaan harus dipandang dalam konteks terori komunikasi yaitu sebagai keseluruhan sistem
simbol (bahasa, kekerabatan, ekonomi, mitos, seni) yang pada berbagai tingkat memungkinkan
dalam mengatur komunikasi (Cremers, 1997:147). Hal ini karena manusia adalah homo
simbolicum. Koentjaraningrat lebih sistematis dalam merinci unsur-unsur kebudayaan, yaitu
sebagai berikut:
a). Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran
bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b). Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing
antar individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu.
c). Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula.
d). Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan
sebagai bahasa universal yaitu baha Inggris.
e). Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
Unsur-unsur yang diurutkan di atas merupakan unsur budaya yang universal dalam arti ada
di manapun, kapanpun dan berlaku pada siapapun. Artinya di belahan dunia manapun ada
ketujuh unsur tersebut. Dalam sejarah manusia baik yang primitif maupun yang modern ketujuh
unsur tersebut berlaku kepada siapapun yang dikatakan manusia.
3. Wujud Kebudayaan
Kalau kita perhatikan definisi budaya seperti diuraikan di atas, maka wujud kebudayaan
(Koentjaraningrat 2000:5) bisa terdiri dari :
Wujud idiil (adat tata kelakuan) yang bersifat abstrak, tak dapat diraba. Terletak di alam
pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup, yang nampak
pada karangan, lagu-lagu. Fungsinya adalah pengatur, penata, pengendali, dan pemberi arah
kelakuan manusia dalam masyarakat. Adat terdiri atas beberapa lapisan yaitu sistem nilai
budaya (yang paling abstrak dan luas), sistem norma-norma, dan peraturan khusus mengenai
berbagai aktifitas sehari-hari yang paling konkret dan terbatas ruang lingkupnya.
Wujud kedua adalah sistem sosial mengenai kelakuan berpola dari manual itu sendiri. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi yang selalu mengikuti pola tertentu.
Sifatnya konkret, bisa diobservasi.
Wujud ketiga adalah kebudayaan fisik yang bersifat paling konkret dan berupa benda yang
dapat dilihat dan diraba.
Ketiga wujud dari kebudayaan di atas dalam kenyataan kehidupan masyarakat tidak terpisah
satu dengan yang lain. Kebudayaan idiil memberi arah pada perbuatan dan karya manusia.
Pikiran atau ide dan karya manusia menghasilkan benda kebudayaan fisik. Sebaliknya,
kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang maikn lama makin
menjauhkan manusi dari lingkungan alamiahnya, sehingga mempengaruhi pola perbuatan,
bahkan juga memengaruhi cara berpikirnya.
4. Hakikat Kebudayaan Masyarakat
Meskipun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda beda antara satu dengan
yang lain, pada dasarnya kebudayaan memiliki hakikat yang berlaku umum bagi setiap
kebudayaan dimanapun berada.
Hakikat kebudayaan tersebut yaitu;
2. Rumah
Salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat dipungkiri adalah kebutuhan akan
papan. Kebutuhan papan dipenuhi dalam bentuk rumah sebagai tempat tinggal. Pada zaman
kebudayaan manusia primitif, rumah tinggal mereka ada di dalam gua-gua. Sehingga banyak
peninggalan zaman batu menunjukkan bukti berupa cap telapak tangan di dinding gua sebagai
fakta bahwa dahulu kebudayaan manusia hanya terbatas pada keberadaan alam. Zaman sudah
semakin berkembang, kebudayaan manusia juga semakin beragam. Salah satu hasil karya
manusia yang merupakan hasil kebudayaan adalah model bangunan dan tempat tinggal. Setiap
peradaban memiliki ciri khas rumah sendiri. Misalkan saja peradaban Mesir Kuno, Persia dan
Jawa sudah tentu beda.
Jangankan yang berbeda negara dan wilayah pemerintahan raja, dalam kebudayaan
masyarakat Indonesia saja hampir setiap provinsi memiliki gaya bangunan khas dan pakaian adat
sendiri. Model rumah adat mencerminkan perkembangan kebudayaan yang ada di masyarakat
tersebut. Selain itu, bisa juga faktor alam memberi pengaruh terhadap jenis bahan yang
digunakan sebagai pembangun rumah. Orang-orang di pedalaman hutan, dahulunya hanya
mengandalkan gua sebagai tempat tinggal, lalu berubah menjadi rumah panggung yang tinggi
agar terhindar dari bahaya binatang buas atau bencana banjir. Setelah peradaban modern masuk
ke masyarakat tersebut, rumah-rumah dibuat dari batu-bata dan dilengkapi pagar besi. Model
bangunan juga dibuat bervariasi agar kelihatan indah.
3. Komunikasi
Orang-orang tradisional memanfaatkan tanduk kerbau sebagai alat komunikasi. Kemudian
ada ide dan gagasan yang muncul atas dasar kesadaran terbatasnya kemampuan tanduk kerbau
sebagai alat komunikasi dua arah. Akhirnya orang memanfaatkan bedhug, gong, dan kentongan
sebagai alat komunikasi massa. Kebutuhan manusia akan komunikasi semakin besar saja.
Mereka merasa komunikasi dengan memukul gong dan sejenisnya hanya bisa mengumpulkan
orang yang berada di jarak beberapa kilometer. Selebihnya tidak ada orang yang mendengar
bunyi gong tersebut. Kemudian manusia yang beradab mengembangkan kebudayaan yang lebih
tinggi. Mulanya melalui jasa merpati pos yang kemudian beralih ke tukang pos.
Peradaban dengan tingkat yang lebih tinggi ini ditandai dengan semakin berkembangnya
tekhnologi. Saat ini, manusia hanya perlu memegang alat komunikasi dan menuliskan pesannya
selama beberapa detik. Pesan tersebut akan dikirimkan melalui kabel optik dan menyampaikan
pesan yang berjarak ratusan mil dalam hitungan detik bahkan menit. Sehingga komunikasi global
sudah tidak dapat dihindari lagi.
4. Pangan
Menjadi kebutuhan primer manusia di seluruh bumi yaitu kebutuhan akan panganan sebagai
sumber kehidupan. Manusia pada masa tradisional memanfaatkan bahan-bahan alam untuk
memenuhi kebutuhannya akan makan dan minum. Mereka tidak melakukan pengolahan yang
baik sebelum mengonsumsi makanan dan minuman. Pertimbangan akan kesehatan, zat-zat yang
terkandung dan rasa makanan yang berbeda setelah dan sebelum mengalami proses pengolahan
sempurna membuat manusia berpikir semakin maju. Mereka melakukan suatu proses pengolahan
bahan sebelum dikonsumsi. Berbeda dengan manusia purba yang hanya mengumpulkan bahan
makanan dan memakannya mentah-mentah.
Pada saat itu, manusia purba belum memiliki tingkat kemajuan berpikir sebaik homo sapien.
Sehingga mereka tidak mempertimbangkan aspek apapun dalam mengonsumsi makanan dan
minuman. Setelah kebudayaan manusia berkembang, alat-alat rumah tangga semakin bervariasi
bentuknya. Alat tersebut diciptakan untuk membantu memenuhi kebutuhan manusia. Begitu pula
dengan perkakas untuk memasak yang semakin berkembang menurut perkembangan
kebudayaan.
5. Nilai atau Norma
Norma-norma yang hidup di masyarakat merupakan salah satu produk dari kebudayaan.
Norma tersebut terbentuk demi melindungi anggota masyarakat dari bahaya-bahaya yang
mungkin akan berakibat buruk jika didekati. Norma yang ada di masyarakat bersifat unik dan
khas. Setiap masyarakat dan bangsa selalu memiliki norma dan adat yang berbeda untuk
mengatur anggota atau rakyatnya.
NAMA: ELWANTRIA SIHOMBING
NIM: 3213121046
NILAI-NILAI DALAM MASYARAKAT
Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan buruk di dalam masyarakat. Nilai dapat
dijadikan dasar pertimbangan setiap individu dalam menentukan sikap serta mengambil
keputusan. Menurut Clyde Kluckhohn, nilai sosial dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat itu
sendiri. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan tata nilai di antara kelompok
masyarakat.
Pengertian Nilai Sosial Menurut Para Ahli
1. Kimbali Young
Menurut Kimbali Young pengertian nilai sosial adalah pendapat atau asumsi yang bersifat
abstrak dan tidak disadari mengenai sesuatu hal yang benar dan penting dalam sebuah strata
kemasyarakatan.
2. A W Green
Menurut A W Green pengertian nilai sosial adalah sebuah kesadaran yang berlangsung
bersama emosi pada objek, atau ide perorangan yang berlaku dalam sebuah komunitas.
3. Woods
Menurut Woods nilai sosial adalah petunjuk yang berlangsung lama secara umum untuk
mengarahkan segala tingkah laku dan kepuasan di kehidupan sehari-hari.
4. Karel J Veeger
Menurutnya nilai sosial merupakan suatu hal yang menyatakan pengertian yang ada di dalam
kepala orang tentang baik atau tidaknya suatu perbuatan yang dilakukan. Dapat dikatakan bahwa
nilai sosial adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.
5. Hendropuspito
Menurut Hendropuspito nilai sosial merupakan segala hal sesuatu yang dapat dihargai oleh
masyarakat dikarenakan mempunyai daya guna yang fungsional untuk perkembangan hidup
masyarakat.
Ciri-ciri Nilai Sosial
1. Terbentuk melalui proses interaksi sosial di masyarakat. Contohnya, nilai adab makan dan
minum yang dipelajari seseorang dari kecil melalui interaksi dengan orang tuanya di rumah.
2. Mempengaruhi kepribadian seseorang sebagai anggota masyarakat. Contohnya, nilai-nilai
yang mengutamakan kepentingan bersama, seperti sikap tolong-menolong kepada teman atau
tetangga yang sedang kesusahan dapat membuat seseorang menjadi lebih peduli secara sosial.
gotong royongGotong royong dalam membersihkan lingkungan sekitar dapat menciptakan
pribadi yang peduli terhadap lingkungan dan sesama.
3. Memiliki dampak atau pengaruh yang berbeda-beda terhadap tindakan. Contohnya, seseorang
yang mengutamakan nilai kejujuran pasti tidak akan berbuat curang atau bohong di setiap
tindakannya.
4. Berbeda-beda di setiap kelompok masyarakat. Hal ini ada kaitannya dengan budaya
(kebiasaan) yang ada di kelompok masyarakat tersebut. Contohnya, masyarakat Jepang
sangat patuh terhadap peraturan/tata tertib lalu lintas. Sementara di Indonesia, masih banyak
pengendara yang menerobos lampu merah.
Macam-macam Nilai Secara Umum
1. Nilai material, merupakan segala sesuatu yang berguna bagi tubuh manusia. Contohnya,
barang-barang kebutuhan pokok, pakaian, obat-obatan, dsb.
2. Nilai vital, merupakan segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melaksanakan
aktivitasnya. Contohnya, buku dan perlengkapan alat tulis bagi pelajar, komputer bagi orang
yang bekerja di bidang IT, barang-barang perkakas untuk orang pekerja bangunan, dsb.
3. Nilai kerohanian, merupakan segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai
ini terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Nilai kebenaran yang bersumber dari akal manusia dan diikuti dengan fakta-fakta yang telah
terjadi.
b. Nilai keindahan yang berhubungan dengan ekspresi (perasaan) seseorang mengenai keindahan
suatu hal, seperti karya seni.
c. Nilai moral yang bersumber dari perilaku baik dan buruknya seseorang.Nilai religius yang
bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan beberapa konsep pengertian nilai sosial dari beberapa ahli tersebut di atas, dapat
diartikan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk atau pedoman yang ada dalam diri manusia
untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk untuk menciptakan suatu kedamaian,
kenyamanan, maupun juga ketenangan.
1. MemilikiLambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol
yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan tujuan
dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam
pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranata politik negara Indonesia.
4. Memiliki nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari
sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang
seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial
terdiri atas adat istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang
secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata
sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi
dan kebiasaan dalam pranata keluarga adalah sikap menghormati atau sikap sopan santun
terhadap orang yang lebih tua.
1. Pranata Keluarga
Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkingan keluarga dan
kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga
yang dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk
menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.
1. Keluarga inti atau batin (nuclear family) adalah satuan kekerabatan yang terdiri atas ayah
dan ibu (orang tua) beserta anak-anaknya dalam satu rumah, ada juga keluarga inti yang
belum atau tidak mempunyai anak.
2. Keluarga luas (extended family) adalah satuan kekerabatan yang terdiri atas lebih dari
satu generasi atau lebih dari satu keluarga inti dalam satu rumah. Misalnya, keluarga
mempunyai kakek atau nenek, paman atau bibi, keponakan, yang tinggal serumah.
2. Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi merupakan bagian dari pranata sosial yang mengatur kegiaan ekonomi, seperti
produksi, distribusi, dan konsumsi barang/jasa yang dibutuhkan manusia. Pranata ekonomi ada
dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi
masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat.
Pranata ekonomi muncul sejak adanyainteraksi manusia, yaitu sejak manusia mulai
membutuhkan barang dan jasa dari manusia lain. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan
pranata ekonomi adalh adanya system barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi
saat ini system barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan. Secara umum, peran-
peran pranata ekonomi dapat dibedakan atas peran pranata ekonomi produksi, distribusi dan
konsumsi.
3. Pranata Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia,
pendidikan dapat di golonggan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan
pendidikan luar sekolah (pendidikan informal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli
sosiologi yang menambahkan satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang di peroleh
melalui pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal).
4. Pranata Politik
Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, meliputi segala urusan
dan tindakan atau kebijakan mengenai pemerintahan Negara atau terhadap Negara lain. Di dalam
hal ini, yang dimaksud politik adalah semua usaha dan aktifitas manusia dalam rangka
memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan
penyelanggaraan pemerintahan Negara.
5. Pranata Agama
Agama adalah ajaran atau system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Ynag Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan antar manusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Jika dilihat dari sudut
pandang sosiologi, agama memiliki arti yang lebih luas, karena mencakup juga aliran
kepercayaan yang sebenarnya berbeda dengan agama.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-masyarakat.html
https://guruppkn.com/fungsi-kebudayaan-bagi-masyarakat
https://blog.ub.ac.id/yuliamegayani/2014/06/19/kebudayaan-dan-masyarakat/
https://www.mypurohith.com/term/nilai-sosial/
File:///C:/User's/Windows/Downloads/pranata-sosial-pengertian-tipe-dan-fungsi.pdf
Buku paket Sosiologi kelas x
Lampiran Sumber