Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NENG AURIN PUTRI DINDA ANDRIANI

NIM : 857446212
TUGAS : KONSEP DASAR IPS (PDGK4102)

RANGKUMAN MODUL KONSEP DASAR IPS


MODUL 8
KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai mahluk bio-sosial maka secara garis
besar antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yakni Antropologi Fisik (Biologi) dan
Antropologi Budaya.Antropologi Budaya sebagai ilmu yang hendak menyoroti kebudayaan
manusia secara perbandingan merupakan ilmu atau disiplin yang akhir-akhir ini semakin
berkembang dan meluas cakupanya.

Kegiatan Belajar 1
Dinamika Budaya Indonesia

A.    Definisi Kebudayaan


Dilihat dari asal usul katanya kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “Buddhayah,
yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi atau akal”.Dalam bahasa Latin/Yunani
kebudayaan berasal dari kata “colere”yang berarti mengolah,mengerjakan terutama mengolah
tanah.Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk
merubah alam.Menurut A.L Kroeber dan C Kluckhohn dua sarjana Antropologi mencoba
mengumpulkan sebanyak mungkin definisi kebudayaan yang termaktub dalam banyak buku
yang berasal dari berbagai pengarang dan sarjana.Dari hasil penyelidikannya diterbitkan sebuah
buku yang bernama Culture, A Critical Review of Concep and Definition tahun 1952 definisi
kebudayaan dapat diklasifikasikan ke dalam berapa tipe
definisi.yaitu kebudayaan sebagai tingkah laku yang dipelajari sampai ke tradisi – tradisi , alat-
alat untuk memecahkan masalah,produk atau artefak, ide-ide simbol.

Definisi lain dari tentang kebudayaan dikemukakan oleh R.Linton dalam bukunya “The Culture
Background of Pesonality”(1974),menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi tingkah
laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang unsur pembentukanya di dukung dan di teruskan
oleh anggota masyarakat tertentu.Selanjutnya, Koentjaranigrat (1990:180) menyatakan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Sejalan dengan pemikiran Koentjaraningrat, Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi


(1964:114) mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa dan cipta
masyarakat.Soekmono dalam bukunya”Pengantar Sejarah Kebudayaan I”(1973) mengatakan
bahwa kebudayaan adalah segala ciptaan manusia dalam usahanya merubah dan memberi bentuk
dan susunan baru terhadap pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya.
Parsudi Suparlan (1981) mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai mahluk sosial yang dimanipulasi untuk menginterpretasi dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan untuk menciptakan serta mendorong terciptanya kelakuan.

Menurut Suhadi (1994:6) kebudayaan memiliki ciri-ciri umum yaitu sebagai berikut :
1.    Kebudayaan dipelajari.
2.    Kebudayaan diwariskan atau diteruskan.
3.    Kebudayaan hidup dalam masyarakat.
4.    Kebudayaan dikembangkan dan berubah.
5.    Kebudayaan itu terintegrasi.

Sifat hakikat dari kebudayaan ini menurut Wiliams dalam Soekanto (1986:164) sebagai berikut :
1.    Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2.    Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3.    Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4.    Kebudayaan mencakup aturan- aturan yang berisikan kewajiban- kewajiban, tindakan-
tindakan yang diterima dan ditolak,tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang
diizinkan.
5.    Kebudayaan ini dapat berwujud idea tau gagasan,norma-norma atau peraturan,dan aktivitas
sosial maupun wujud kebendaan.Hal ini sesuai dengan pembagian wujud kebudayaan yang
dilakukan oleh koentjaranigrat (1990:187), yaitu sebagai berikut :
a.    Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-
norma,peraturan.Wujud kebudayaan ini bersifat abstrak,tak dapat diraba atau difoto.Lokasinya
ada dalam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan hidup.Kalau
warga negara masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi
dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya penulis warga
masyarakat yang bersangkutan. Kebudayaan ideal juga tersimpan dalam
disk,tipe,arsip,koleksi,microfilm dan microfish,kartu computer,silinder,dan tipe computer.Ide-ide
dan gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam masyarakat memberi jiwa kepada
masyarakat itu.Gagasan itu tidak berada lepas dari satu sama lain,melainkan selalu
berkaitan,menjadi suatu sistem.Para ahli Antropologi dan Sosiologi menyebut sistem ini sistem
budaya atau cultural system.Dalam bahasa Indonesia sering disebut adat atau adat istiadat untuk
bentuk jamaknya.
b.    Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan dari kelompok
manusia.Wujud kedua dari kebudayaan yang sering disebut sistem sosial. Mengenai kelakuan
berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia
yang berinteraksi,berhubungan,serta bergaul dengan yang lain,yang dari detik ke detik,hari ke
hari,tahun ke tahun, selalu mengikuti pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata cara kelakuan
.Sebagai rangaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat maka sistem sosial itu
bersifat konkret,terjadi di sekeliling kita sehari-hari,bisa di observasi,difoto,dan di dokumentasi.
c.    Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.Wujud ketiga dari kebudayaan
disebut kebudayaan fisik.Oleh karena merupakan seluruh total dari hasil fisik dari
aktivitas,perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat, sifatnya paling konkret, dan
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,dilihat dan difoto.

B.    Unsur-Unsur Kebudayaan


Menurut Kluckhon yang dikutip Koentjaranigrat (1990:2003-204) terdapat tujuh unsur dari
kebudayaan di dunia, antara lain :
1.    Bahasa.
2.    Sistem pengetahuan.
3.    Organisasi sosial.
4.    Sistem peralatan hidup dan teknologi.
5.    Sistem mata pencarian hidup.
6.    Sistem relegi.
7.    Kesenian.

Bahasa dapat dibedakan ; bahasa isyarat misalnya kentungan,gerakan tangan,anggukan,gelengan


kepala dan isyarat lain yang diterima berdasarkan kesepakatan suatu masyarakat.Bahasa lisan
diucapkan melalui mulut.Bahasa tulisan melalui buku,gambar,surat,koran.

Sistem pengetahuan itu mencakup semua pengetahuan yang dimiliki anggota-anggota


masyarakat tentan alam,tumbuh – tumbuhan, binatang,ruang dan waktu,serta benda-benda yang
terdapat sekeliling tempat hidup masyarakat,suku bangsa atau bangsa yang bersangkutan.Sistem
pengetahuan timbul akibat kebutuhan – kebutuhan praktis dan berdasarkan pengalaman-
pengalaman yang diperoleh manusia didalam klehidupannya sehari-hari.

Organisasi sosial kehidupan masyarakat yang diorganisasi atau diatur oleh adat- istiadat dan
aturan-aturan mengenai berbagai kesatuan di dalam lingkungan mana ia hidup dan
bergaul.Misalnya dalam perkawinan ada dua macam aturan Endogami(menikah dengan orang
yang masih kerabat sendiri) dan Eksogami(menikah dengan orang yang bukan tidak ada
hubungan kerabat,poligami(perkawianan ganda).

Sistim peralatan hidup dan teknologi adalah segala alat –alat yang digunakan manusia dalam
kegiatan sehari-hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, teknologi merupakan
keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada cirri efisiensi dalam setiap kegiatan
manusia.Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu prilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecah masalah.Sedangkan Iskandar
Alisyahbana(1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang teknologi:”teknologi ialah
cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan akan memperpanjang,memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh,panca indra, dan otak manusia.

Sistem mata pencarian hidup awalnya bersifat tradisional,terutama dalam rangka perhatian
mereka terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berdasarkan tingkat teknologi
yang dipergunakan,sistem ekonomi dapat dibagi atas berikut ini : masyarakat pemburu dan
peramu,pertanian berpindah-pindah,pertanian intensive, industri (alokasi tanaga kerja ;
sukarela,perbudakan,sistem gaji/upah).

Sistem religi pada hakikatnya unsur kebudayaan yang disebut religi adalah amat kompleks, dan
berkembang pada berbagai tempat di dunia. Untuk pertama kalinya muncul aktivitas religi di
dalam masyarakat adalah ketika manusia hanya bisa menjadi objek dari berbagai macam
spekulasi yang melahirkan berbagai teori asal mula dari religi, tetapi mungkin tak pernah
diketahui dengan sebenarnya. Ditinjau dari banyaknya bentuk religi yang terdapat pada suku
bangsa didunia,terdapat empat unsur pokok religi,yaitu :

a.    emosi keagamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan manusia menjalankan kelakuan
religi.
b.    sistem kepercayaan atau bayangan-bayangan manusia tentang bentuk dunia,alam gaib,
hidup, mati, surga dan neraka.
c.    sistem upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib berdasarkan
atas sistem kepercayaaan tersebut.
d.    kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yang mengkonsepsikan dan
mengaktifkan religi beserta sistem upacara-upacara keagamaanny

Menurut para ahli antropologi ada 7 macam bentuk religi,yaitu:


1.    animisme yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
2.    dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan
gaib,seperti gunung,batu dan api.
3.    Totemisme yaitu kepercayaan terhadap binatang-binatang moyang suatu masyarakat atau
suku-suku tertentu yang di anggap sebagai nenek moyang mereka
4.    Fetisisme yaitu kepercayaan terhadap adanya jiwa yang berada dalam benda-benda
tertentu,yang terdiri dari aktivitas keagamaan guna memuja benda-benda tersebut.
5.    Politeisme yaitu kepercayaan kepada satu sistem yang luas dari dewa-dewa,yang terdiri dari
upacara guna memuja dewa-dewa tadi.
6.    Monotheisme yaitu kepercayaan kepada satu dewa atau tuhan,yang terdiri dari upacara guna
memuja dewa atau tuhan.
7.    Mystic yaitu kepercayaan kepada satu tuhan yang dianggap meliputi segala hal dalam
alam,dan sistem religi ini terdiri dari upacara yang bertujuan mencapai kesatuan dengan tuhan.

Agama dan kebudayaan itu berbeda. Agama,seperti yang diyakini oleh pendukungnya berasal
dari  tuhan,sedangkan  kebudayaan  berasal  dan  sepenuhnya  bersandar  pada
manusia.Koentjaraningrat (1992; 230) mendefenisikan bahwa agama adalah suatu sikap hidup
yang membuat orang mampu mengatasi kesulitan sebagai manusia, dengan memberikan jawaban
yang memberikan kepuasan spiritual pada pernyataan mendasar tentang teka-teki alam semesta
dan peranan manusia di dalamnya, dengan memberikan ajaran praktis untuk hidup di alam
semesta.Agama menjadi identitas setiap individu; memberikan dorongan spiritual bagi individu
untuk berperilaku di lingkungannya; menjadi arah atau petunjuk tentang makna hidup. Dengan
adanya ketaatan menjalankan agama akan tercipta kedisiplinan,ketekunan, rasa kebersamaan,
saling menghormati, jujur dan tenang.

Semua itu sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas diri baik selaku individu dengan
tuhannya,individu dengan individu, maupun individu dengan masyarakat. Kesenian sering
diartikan sebagai sarana atau alat untuk mencurahkan perasaan keindahan manusia. Dipandang
dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan maka dapat dibagi
menjadi seni rupa,seni suara, seni tari, dan seni drama.

C.    Perkembangan Kebudayaan


Sistem pengetahuan manusia terus berkembang, maka tentu saja segala sesuatu yang dihasilkan
manusia sudah sangat banyak. Aspek kebudayaan dapat hilang apabila kurang memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia dan diganti oleh aspek lain yang lebih berdaya guna. Perubahan
kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam(internal) dan dapat pula oleh faktor yang
berasal dari luar(eksternal).

Faktor yang berasal dari dalam,adalah:


1.    adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam
masyarakat.
2.    adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku,apabila penyimpangan ini
dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga terjadi perubahan.
3.    adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh anggota masyarakat dan
membawa perubahan kebudayaan.
4.    adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
Faktor yang berasal dari luar yaitu,
1.    bencana alam, gunung meletus, banjir, gempa dan sebagainya;
2.    peperangan;
3.    kontak dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya.

Penjalaran,penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok lain; atau dari satu
tempat ke tempat lain disebut difusi. Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-unsur
kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain yang dibawa oleh kelompok manusia yang
berimigrasi.
Difusi dapat terjadi kalau:
•    adanya kontak atau hubungan yang intensif antara dua kelompok yang berbeda
kebudayaannya;
•    tersedianya sarana komunikasi;
•    adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru ;
•    adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru;
•    adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru;

Ada 3 bentuk difusi,yaitu:


1.    difusi ekspansi: suatu proses dimana informasi atau material menjalar dari satu daerah ke
daerah lain semakin lama semakin meletus; contoh: urbanisasi,penyebaran sistem uang,berita
dari Koran atau Tv.
2.    difusi relokasi : informasi atau materi pindah meninggalkan daerah asal ke suatu daerah
baru, contoh : transmigrasi
3.    difusi cascade atau bertingkat : penjalaran melalui tingkatan, dari atas ke bawah disebut top
down,contoh : KB atau dapat pula dari bawah ke atas ( botton up ) contoh: kebutuhan sarana
jalan dari masyarakat, diteruskan ke kepala desa, ke camat, bupati dan seterusnya.

Apabila terjadi hubungan antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya secara
terus-menerus,terjadi saling toleransi, saling menghargai, dan bersifat terbuka antara kedua belah
pihak maka lambat laun dua kebudayaan itu berbaur, saling menerima, dan mengolah
kebudayaan asing itu menjadi kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri maka ini disebut dengan akulturasi.

Syarat utama terjadinya akulturasi adalah kontak sosial dan komunikasi antara dua kelompok
masyarakat yang berbeda kebudayaannya adalah :
1.    tidak adanya hambatan geogorafis,seperti daerah yang bergunung relatif sukar dijangkau
sehingga kontak dengan masyarakat luar menjadi sukar.
2.    kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar apabila dibandingkan dengan
unsur kebudayaan yang baru.
3.    adanya persamaan dengan unsur kebudayaan lama.
4.    adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan.
5.    kebudayaan yang datang bersifat kebendaan.

Pertama kalinya unsur baru tidak langsung diterima atau diadopsi ,tetapi melalui proses
pembelajaran lebih dulu,kemudian dilanjutkan dengan masa penyesuaian ( adaptasi ), kalau
mendatangkan menfaat lebih besar baru diterima. Penerimaan ini mungkin saja melalui
perubahan ( modifikasi ) sesuai dengan keperluan, keterampilan dan penyesuaian terhadap
stuktur masyarakat yang ada.

Asimilasi timbul jika ada golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk jangka waktu yang lama sehingga
kebudayaan tadi masing-masing berubah sifat khas dan unsurnya berubah menjadi unsur
kebudayaan campuran.

Biasanya golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses asimilasi adalah suat golongan
mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Golongan minoritas itulah yang mengubah sifat
khas dari unsur-unsur kebudayaannya dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan
meyoritas sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaanya,dan
masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.

D.    Keanekaragaman Budaya Indonesia


Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup,
mengembangkan keturunan dan meningkatakan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan
kelengkapan jasmaninya serta sumber-sumber alam yang ada disekitarnya. Beragam kebudayaan
itu bisa berkembang adalah sebagai hasil upaya manusia dalam mempermudah usahanya untuk
memenuhi kebutuhan pokok(biologis) yang bersifat universal. Akan tetapi, pemenuhan
kebutuhan pokok itu sendiri menimbulkan berbagai kebutuhan sampingan ( denved needs ) yang
jauh lebih banyak ragamnya.Kebudayaan asia akan berkembang baik melalui penemuan-
penemuan teknologi setempat (local discoveris dan invention) maupun lewat difusi kebudayaan.

Menurut Ralph Linton(1936),sarjana antropologi kenamaan,kalau ada bangsa yang ingin


menghitung keaslian unsur kebudayaan paling banyak ia akan menemukan 15 persen bagian
kebudayaan yang masih asli, selebihnya dalah hasil pengembangan dan perpaduan unsur-unsur
kebudayaan asing dalam suatu kebudayaan yang secara langsung merubah kebudayaan sebagai
kerangka acuan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Masing-masing masyarakat
akan menanggapi, menerima, mengolah dan menyerap, unsur-unsur kebudayaan asing dalam
kerangka acuan yang menguasai mereka.

Oleh karena itu, kebudayaan dapat dipergunakan sebagai ciri yang membedakan suat kelompok
sosial tertentu terhadap kelompok sosial pendukung kebudayaan yang lain. Adapun unsur-unsur
kebudayaan yang universal ialah bahasa, organisasi sosial, ekonomi, pengetahuan, teknologi
kesenian dan religi.

Menurut Josselin de Jong (1935),kebudayaan yang tersebar di Indonesia itu mempunyai


landasan, antara lain berikut ini :
1.    Bahwa pada masa lampau masyarakat indonesia itu terdiri dari beberapa persekutuan yang
berlandaskan ikatan kekerabatan yang menganut garis keturunan secara unilinieal,baik melalui
keibuan maupun kebapakan.
2.    Diantara persekutuan kekerabatan itu terjalin hubungan kawin secara tetap sehingga terjelma
tata hubungan yang mendudukkan kelompok kerabat pemberi pengantin wanita lebih tinggi
daripada kedudukan kelompok kerabat yang menerima pengantin wanita.
3.    Seluruh kelompok kekerabatan yang ada biasanya terbagi dalam dua puluh masyarakat yang
dikenal dengan istilah antropologis “moiety” yang satu sama lain ada dalam hubungan saling
bermusuhan maupun dalam berkawan sehingga nampaknya persaingan yang diatur oleh adat.
4.    Kenggotaan setiap individu karenanya bersifat ganda dalam arti bahwa setiap orang bukan
hanya menjadi anggota kelompok kerabat yang unilinieal, melainkan juga anggota kesatuan
paruh masyarakat atau moiety.
5.    Pembagian masyarakat dalam dua paruh masyarakat itu mempengaruhi pengertian
masyarakat terhadap isi semesta ke dalam dua kelompok yang seolah-olah saling mengisi dalam
arti serba dua yang dipertentangkan dan sebaliknya juga saling diperlukan adanya.
6.    Akibatnya juga tercermin dalam sistem penilaian dalam masyarakat yang bersangkutan. Ada
pihak yang baik dan ada pula pihak yang buruk.
7.    Seluruh susunan kemasyarakatan itu erat dihubungkan dengan sistem kepercayaan
masyarakat yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan kompleks totemisme yang
didominasi dengan upacara-upacara keagamaan dalqm bentuk rangkaian upacara inisiasi dan
diperkuat dengan dongeng-dongeng suci baik yang berupa kesusastraan ataupun tradisi lisan.
8.    Sifat serba dua juga tercermin dalam tata susunan dewa-dewa yang menjadi pujaan
masyarakat yang bersangkutan. Walaupun dikenal lebih dari dua dewa, mereka menggolongkan
ke dalam dua golongan dewa yang baik dan dewa yang buruk.
9.    Tata susunan masyarakat dewa itu ternyata mempengaruhi tata susunan kepemimpinan
dalam kehidupan politik yang sering kali merupakan pencerminan tentang kepercayaan yang
berpangkal pada kehidupan dewata.

Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa
yang mendukung kebudayaan yang berbeda pula. Keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan
di satu pihak menimbulkan kebanggaan nasional sehubungan dengan kakayaan budaya bangsa,
tetapi di lain pihak dapat menimbulkan masalah apabila tidak terdapat saling pengertian diantara
suku-suku bangsa yang terdapat di Indonesia.

Kegiatan Belajar 2
Upaya Pelestarian Budaya Asli

Bangsa indonesia yang terdiri dari atas aneka ragam suku bangsa dan kebudayaan itu masih
banyak memperlihatkan banyak unsur persamaan karena berasal dari satu nenek moyang yang
sama. Keanekaragaman dalam kesamaan itu seperti juga yang tersirat dalam Bhineka Tunggal
Ika, yaitu “ berbeda-beda tetapi satu jua “ mencerminkan kekayaan budaya bangsa indonesia.
Disamping perasaan bangga bagi bangsa kita atas kekayaan kebudayaan bangsa itu, juga kadang-
kadang timbul masalah yang disebabkan oleh sifat aneka ragam itu, terutama masalah-masalah
yang berhubungan dengan pembentukkan kebudayaan nasional indonesia.

Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di
seluruh indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangkan
sebagai kekayaan budaya bangsa. Seperti penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi “
kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat indonesia
seluruhnya. Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai