NIM : 857446212
TUGAS : KONSEP DASAR IPS (PDGK4102)
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai mahluk bio-sosial maka secara garis
besar antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yakni Antropologi Fisik (Biologi) dan
Antropologi Budaya.Antropologi Budaya sebagai ilmu yang hendak menyoroti kebudayaan
manusia secara perbandingan merupakan ilmu atau disiplin yang akhir-akhir ini semakin
berkembang dan meluas cakupanya.
Kegiatan Belajar 1
Dinamika Budaya Indonesia
Definisi lain dari tentang kebudayaan dikemukakan oleh R.Linton dalam bukunya “The Culture
Background of Pesonality”(1974),menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi tingkah
laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang unsur pembentukanya di dukung dan di teruskan
oleh anggota masyarakat tertentu.Selanjutnya, Koentjaranigrat (1990:180) menyatakan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Menurut Suhadi (1994:6) kebudayaan memiliki ciri-ciri umum yaitu sebagai berikut :
1. Kebudayaan dipelajari.
2. Kebudayaan diwariskan atau diteruskan.
3. Kebudayaan hidup dalam masyarakat.
4. Kebudayaan dikembangkan dan berubah.
5. Kebudayaan itu terintegrasi.
Sifat hakikat dari kebudayaan ini menurut Wiliams dalam Soekanto (1986:164) sebagai berikut :
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Kebudayaan mencakup aturan- aturan yang berisikan kewajiban- kewajiban, tindakan-
tindakan yang diterima dan ditolak,tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang
diizinkan.
5. Kebudayaan ini dapat berwujud idea tau gagasan,norma-norma atau peraturan,dan aktivitas
sosial maupun wujud kebendaan.Hal ini sesuai dengan pembagian wujud kebudayaan yang
dilakukan oleh koentjaranigrat (1990:187), yaitu sebagai berikut :
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-
norma,peraturan.Wujud kebudayaan ini bersifat abstrak,tak dapat diraba atau difoto.Lokasinya
ada dalam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan hidup.Kalau
warga negara masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi
dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya penulis warga
masyarakat yang bersangkutan. Kebudayaan ideal juga tersimpan dalam
disk,tipe,arsip,koleksi,microfilm dan microfish,kartu computer,silinder,dan tipe computer.Ide-ide
dan gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam masyarakat memberi jiwa kepada
masyarakat itu.Gagasan itu tidak berada lepas dari satu sama lain,melainkan selalu
berkaitan,menjadi suatu sistem.Para ahli Antropologi dan Sosiologi menyebut sistem ini sistem
budaya atau cultural system.Dalam bahasa Indonesia sering disebut adat atau adat istiadat untuk
bentuk jamaknya.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan dari kelompok
manusia.Wujud kedua dari kebudayaan yang sering disebut sistem sosial. Mengenai kelakuan
berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia
yang berinteraksi,berhubungan,serta bergaul dengan yang lain,yang dari detik ke detik,hari ke
hari,tahun ke tahun, selalu mengikuti pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata cara kelakuan
.Sebagai rangaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat maka sistem sosial itu
bersifat konkret,terjadi di sekeliling kita sehari-hari,bisa di observasi,difoto,dan di dokumentasi.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.Wujud ketiga dari kebudayaan
disebut kebudayaan fisik.Oleh karena merupakan seluruh total dari hasil fisik dari
aktivitas,perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat, sifatnya paling konkret, dan
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,dilihat dan difoto.
Organisasi sosial kehidupan masyarakat yang diorganisasi atau diatur oleh adat- istiadat dan
aturan-aturan mengenai berbagai kesatuan di dalam lingkungan mana ia hidup dan
bergaul.Misalnya dalam perkawinan ada dua macam aturan Endogami(menikah dengan orang
yang masih kerabat sendiri) dan Eksogami(menikah dengan orang yang bukan tidak ada
hubungan kerabat,poligami(perkawianan ganda).
Sistim peralatan hidup dan teknologi adalah segala alat –alat yang digunakan manusia dalam
kegiatan sehari-hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, teknologi merupakan
keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada cirri efisiensi dalam setiap kegiatan
manusia.Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu prilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecah masalah.Sedangkan Iskandar
Alisyahbana(1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang teknologi:”teknologi ialah
cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan akan memperpanjang,memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh,panca indra, dan otak manusia.
Sistem mata pencarian hidup awalnya bersifat tradisional,terutama dalam rangka perhatian
mereka terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berdasarkan tingkat teknologi
yang dipergunakan,sistem ekonomi dapat dibagi atas berikut ini : masyarakat pemburu dan
peramu,pertanian berpindah-pindah,pertanian intensive, industri (alokasi tanaga kerja ;
sukarela,perbudakan,sistem gaji/upah).
Sistem religi pada hakikatnya unsur kebudayaan yang disebut religi adalah amat kompleks, dan
berkembang pada berbagai tempat di dunia. Untuk pertama kalinya muncul aktivitas religi di
dalam masyarakat adalah ketika manusia hanya bisa menjadi objek dari berbagai macam
spekulasi yang melahirkan berbagai teori asal mula dari religi, tetapi mungkin tak pernah
diketahui dengan sebenarnya. Ditinjau dari banyaknya bentuk religi yang terdapat pada suku
bangsa didunia,terdapat empat unsur pokok religi,yaitu :
a. emosi keagamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan manusia menjalankan kelakuan
religi.
b. sistem kepercayaan atau bayangan-bayangan manusia tentang bentuk dunia,alam gaib,
hidup, mati, surga dan neraka.
c. sistem upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib berdasarkan
atas sistem kepercayaaan tersebut.
d. kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yang mengkonsepsikan dan
mengaktifkan religi beserta sistem upacara-upacara keagamaanny
Agama dan kebudayaan itu berbeda. Agama,seperti yang diyakini oleh pendukungnya berasal
dari tuhan,sedangkan kebudayaan berasal dan sepenuhnya bersandar pada
manusia.Koentjaraningrat (1992; 230) mendefenisikan bahwa agama adalah suatu sikap hidup
yang membuat orang mampu mengatasi kesulitan sebagai manusia, dengan memberikan jawaban
yang memberikan kepuasan spiritual pada pernyataan mendasar tentang teka-teki alam semesta
dan peranan manusia di dalamnya, dengan memberikan ajaran praktis untuk hidup di alam
semesta.Agama menjadi identitas setiap individu; memberikan dorongan spiritual bagi individu
untuk berperilaku di lingkungannya; menjadi arah atau petunjuk tentang makna hidup. Dengan
adanya ketaatan menjalankan agama akan tercipta kedisiplinan,ketekunan, rasa kebersamaan,
saling menghormati, jujur dan tenang.
Semua itu sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas diri baik selaku individu dengan
tuhannya,individu dengan individu, maupun individu dengan masyarakat. Kesenian sering
diartikan sebagai sarana atau alat untuk mencurahkan perasaan keindahan manusia. Dipandang
dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan maka dapat dibagi
menjadi seni rupa,seni suara, seni tari, dan seni drama.
Penjalaran,penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok lain; atau dari satu
tempat ke tempat lain disebut difusi. Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-unsur
kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain yang dibawa oleh kelompok manusia yang
berimigrasi.
Difusi dapat terjadi kalau:
• adanya kontak atau hubungan yang intensif antara dua kelompok yang berbeda
kebudayaannya;
• tersedianya sarana komunikasi;
• adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru ;
• adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru;
• adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru;
Apabila terjadi hubungan antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya secara
terus-menerus,terjadi saling toleransi, saling menghargai, dan bersifat terbuka antara kedua belah
pihak maka lambat laun dua kebudayaan itu berbaur, saling menerima, dan mengolah
kebudayaan asing itu menjadi kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri maka ini disebut dengan akulturasi.
Syarat utama terjadinya akulturasi adalah kontak sosial dan komunikasi antara dua kelompok
masyarakat yang berbeda kebudayaannya adalah :
1. tidak adanya hambatan geogorafis,seperti daerah yang bergunung relatif sukar dijangkau
sehingga kontak dengan masyarakat luar menjadi sukar.
2. kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar apabila dibandingkan dengan
unsur kebudayaan yang baru.
3. adanya persamaan dengan unsur kebudayaan lama.
4. adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan.
5. kebudayaan yang datang bersifat kebendaan.
Pertama kalinya unsur baru tidak langsung diterima atau diadopsi ,tetapi melalui proses
pembelajaran lebih dulu,kemudian dilanjutkan dengan masa penyesuaian ( adaptasi ), kalau
mendatangkan menfaat lebih besar baru diterima. Penerimaan ini mungkin saja melalui
perubahan ( modifikasi ) sesuai dengan keperluan, keterampilan dan penyesuaian terhadap
stuktur masyarakat yang ada.
Asimilasi timbul jika ada golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk jangka waktu yang lama sehingga
kebudayaan tadi masing-masing berubah sifat khas dan unsurnya berubah menjadi unsur
kebudayaan campuran.
Biasanya golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses asimilasi adalah suat golongan
mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Golongan minoritas itulah yang mengubah sifat
khas dari unsur-unsur kebudayaannya dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan
meyoritas sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaanya,dan
masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
Oleh karena itu, kebudayaan dapat dipergunakan sebagai ciri yang membedakan suat kelompok
sosial tertentu terhadap kelompok sosial pendukung kebudayaan yang lain. Adapun unsur-unsur
kebudayaan yang universal ialah bahasa, organisasi sosial, ekonomi, pengetahuan, teknologi
kesenian dan religi.
Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa
yang mendukung kebudayaan yang berbeda pula. Keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan
di satu pihak menimbulkan kebanggaan nasional sehubungan dengan kakayaan budaya bangsa,
tetapi di lain pihak dapat menimbulkan masalah apabila tidak terdapat saling pengertian diantara
suku-suku bangsa yang terdapat di Indonesia.
Kegiatan Belajar 2
Upaya Pelestarian Budaya Asli
Bangsa indonesia yang terdiri dari atas aneka ragam suku bangsa dan kebudayaan itu masih
banyak memperlihatkan banyak unsur persamaan karena berasal dari satu nenek moyang yang
sama. Keanekaragaman dalam kesamaan itu seperti juga yang tersirat dalam Bhineka Tunggal
Ika, yaitu “ berbeda-beda tetapi satu jua “ mencerminkan kekayaan budaya bangsa indonesia.
Disamping perasaan bangga bagi bangsa kita atas kekayaan kebudayaan bangsa itu, juga kadang-
kadang timbul masalah yang disebabkan oleh sifat aneka ragam itu, terutama masalah-masalah
yang berhubungan dengan pembentukkan kebudayaan nasional indonesia.
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di
seluruh indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangkan
sebagai kekayaan budaya bangsa. Seperti penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi “
kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat indonesia
seluruhnya. Kebudayaan