KAJIAN PUSTAKA
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
keseluruhan sistim gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kebudayaan yang ada pada mahluk manusia atau khas insani itu memiliki paling
sedikit tiga dimensi wujud yaitu: (1) komlekside, gagasan, nilai, norma, peraturan,
pikiran manusia dan sebagainya atau dinamakna sistim budaya ”cultural system”
(2) kompleks aktivitas ( tindakan) berpola dari manusia dalam masyarakat atau
dinamakan sistim sosisal (sosial system) (3) benda-benda hasil karya manusia.
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
kuat yaitu alam dan zaman (kodrat dan masyarakat)1. Menurut Haji Agus Salim
kebudayaan adalah persatuan antara budi dan daya, menjadi makna yang sejiwa
dan tidak lagi terpisah. Budi mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham,
1
Warsito. Antropologi Budaya.Jakarta, Rineka Cipta, 2012. Hal. 50
himpunan segala daya upaya yang yang dikerjakan dengan menggunakan hasil
pada milik dan hasil usaha (prestasi) manusia yang diciptakan oleh kekuatan-
kekuatan jiwanya dan oleh proses saling mempengaruhi antara kekuatan jiwa tadi
berpendapat bahwa kebudayaan pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah,
yang explisit, implisit, rasional, irasional, dan non rasional yang terdapat pada
setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.4
kerja maka pada yang di sebut terakhir lebih memperlakukannya sebagai kata
ddalam rangka itu pula wujud kebudayaan tersebut patut mendpat penegasan.
tiga, yaitu : (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan,
budaya, (2) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dan masyarakat atau di sebut sistem sosial, (3) wujud
kebudayaan sebagai benda-benda dari hasil karya atau di sebut kebudayaan fisik.5
2
Ibid
3
ibid
4
Alim S.Niode.Perubahan Nilai-nilai Budaya Dan Pranata Sosial.Jakarta,PT Pustaka Indonesia
Press,2007.Hal.49
5
Ibid, hal.50
Semua wujud kebudayaan di dunia (cultur universal) diisi oleh tujuh buah
unsur universal, yaitu: (1) bahasa, (2) sistem teknologi, (3) sistem mata
pencaharian hidup atau ekonomi, (4) organisasi sosial, (5) sistem pengetahuan, (6)
religi, (7) kesenian. Tata urutan ini di dasarkan atas teori bahwa bahasa
manusia. Dalam sistem budaya inti (core culture) yang terdiri dari sistem nilai
suatu kerangka analisis, maka pola lingkaran konsentrislah yang lebih cocok.
kebudayaan fisik, sistem sosial, dan nilai budaya. Sedangkan tujuh unsur
kebudayaan berada pada tujuh bagian dari ke empat lingkaran. Artinya, setiap
unsur tersebut masing-masing bisa terdiri dari nilai budaya, sistem budaya, sistem
dan sosiologi yang disebut dinamika sosial. Konsep yang terpenting ada yang
hingga yang makin lama makin kompleks. Proses lainnya adalah proses
hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat,
diaktifkan dalam kepribadian saat bayi dilahirkan adalah rasa puas dan tak puas,
proses itu banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan serta lingkungan sosial
kehidupan seksual, dan riwayat hidup yang rinci dari sejumlah individu.individu-
sekitarnya.
terjadi dalam suatu jangka waktu yang panjang, dalam antropologi disebut
timbul sekitar tahun 1920 bersama dengan perhatian terhadap individu dalam
masyarakat.
masyarakat, perlu diperhatikan dua konsep yang berbeda, yaitu (1) kebudayaan
sebagainya, yang bersifat abstrak (yaitu sistem budaya), dan (2) kebudayaan
umumnya.
makhluk manusia yang pertama hidup didaerah sabana beriklim tropis di Afrika
Timur. Manusia sekarang telah menduduki hampir seluruh muka bumi dengan
berbagai jenis lingkungan iklim yang berbeda-beda. Hal itu hanya mungkin terjadi
dengan proses pengembangbiakan, migrasi, serta adaptasi fisik dan sosial budaya,
disebut proses difusi itu merupakan salah satu objek penelitian ilmu antropologi,
asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
2. Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah dan tidak mudah
cepat diterima unsur kebudayaan asing, dan jenis-jenis individu yang sukar
Asimilasi. Adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan
manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul
secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-
intensif saja belum tentu mengakibatkan terjadinya suatu proses asimilasi, tanpa
alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan
baru. Suatu proses inovasi tentu berkaitan penemuan baru dalam teknologi, yang
biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan
invension.
seorang individu untuk memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah (1)
kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan; (2) mutu dari keahlian dalam
suatu kebudayaan; (3) sistem perangsang bagi kegiatan mencipta. Penemuan baru
sering kali terjadi saat ada suatu krisis masyarakat, dan suatu krisis terjadi karena
yang ada di sekelilingnya. Dengan demikian proses inovasi itu merupakan suatu
proses evolulusi juga. Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi para individu
berperan secara aktif, sedangkan dalam proses evolusi para individu itu pasif,
Kebudayaan sebagai hasil budidaya manusia atau hasil cipta, rasa, dan
1. Faktor Ras
Ada terdapat ras yang superior, ras superior ialah ras yang mampu
menciptakan kebudayaan. Ras yang imperior ialah ras yang hanya mampu
melainkan karena adanya kecakapan dari individu yang termasuk kedalam suatu
golongan ras tesebut. Bila di dalam suatu waktu ada individu di dalam golongan
suatu ras yang cakap dan mampu menghasilkan kebudayaan , maka golongan ras
itu akan tampak berkembang secara pesat kebudayaannya. Dan apabila pada suatu
waktu ras atau tidak belum terdapat di antara anggota-anggotanya yang mampu
/ suhu udara, di mana manusia bertempat tinggal. Menurut teori ini lingkungan
alam misalnya di antara daerah tropis, sedang, dan dingin terjadi suatu perbedaan
di dalam berpakaian, membuat rumah, dan lain-lain. Dengan kemajuan teknologi
suatu bangsa semakin tinggi pula tingkat kebudayaan, oleh karena itu teknologi
b. Akulturasi
c. Difusi Kebudayaan
Yaitu penyebaran unsur-unsur kebuadayaan dari suatu tempat ke
d. Culture Creisse
Hal ini terjadi karena ke dua unsur kebudayaan itu bertemu pada
6. Faktor Sosial
Susunan suatu masyarakat yang telah di yakini sejak masa yang telah lalu
sulit hilang begtu saja. Sebagaimana evolusi religi yang telah berjalan dalam masa
7. Faktor Prestige
kehidupan sosial. Konkritisasi dari faktor ini biasanya mempunyai efek negatif
berupa pemaksaan diri ataupun keluarga. Misalnya perayaan dan pesta besar-
8. Faktor Mode
Faktor mode bukanlah motif ekonomi. Suatu mode merupakan hasil budaya pada
saat-saat tertentu. Ini lebih bersifat temporer sebagai siklus yang terus-menerus.
6
Warsito,Antropologi Budaya.Yogyakarta,PT Ombak,2012.hal.56
Perkawinan merupakan suatu hal yang sakral, dan sangat penting serta
mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan masyarakat secara umum.
Tanpa perkawinan tidak mungkin seorang laki-laki dan seorang perempuan dapat
membentuk dan mengatur rumah tangga secara tertib dan teratur. Demikian pula
tanpa adanya pengikat yakni perkawinan, tentulah anak yang dilahirkan tidak akan
atas muka bumi ini. Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang sakral,sangat
hidup sendiri.
Menurut Wantjik perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.7
Perkawinan dalam hal ini dipandang sebagai suatu jalan menuju pintu
perkenalan dan menyampaikan pertolongan antara yang satu dengan yang lain.
Dengan adanya ikatan perkawinan maka hubungan kerja sama yang baik antara
Ditinjau dari sudut agama Islam, perkawinan adalah salah satu langkah
yang bernilai ibadah. Misalnya dalam ajaran agama Islam disebutkan bahwa
7
Walgito,Bimbingan Dan Konseling Perkawinan,Yogyakarta:Andi,2002,hal.11
tujuan untuk melanjutkan keturunan dimuka bumi. Untuk itu telah di atur
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram dan
agama, juga mengikuti nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Setelah
dengan upacara adat yang merupakan petuah-petuah secara simbolis dari orangtua
mengubah status seseorang dari status perjaka atau gadis yang belum dewasa
menuju sebuah tahap sosial dengan status hukum baru yaitu suami bagi laki-laki
anggota keluarganya.10
8
Yanti Nisfiyanti.Adat Perkawinan Pada Masyarakat Kasepuhan Cicarucub.2008.hal.4
9
Dominikus Rato. Perkawinan dan Waris Adat. 2011, hal.3
10
Ibid, hal.65
Dasar-dasar kebahagiaan, ketenangan, ketenteraman, kedamaian, keadilan,
dan kesejahteraan itu hanya dapat dilakukan jika perkawinan itu berada diatas
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang pada pasal 1 menyatakan bahwa:
“Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
keputusan pengadilan.
manusia,
manusia,
d. Mewujudkan suatu keluarga dengan dasar cinta kasih dan bahagia, dan
11
Indrati.Pola Pengantin Pesanan (Mail Orderd Bride) Sebagai Salah Satu Bentuk
Spesifik Trafiking di Kalimantan Barat.2007.hal.54
12
Muslihun. Pergeseran Pemaknaan Pisuka/Gantiran Dalam Budaya Merari Sasak-
Lombok.2010.hal.54
Maksudnya adalah perkawinan merupakan ikatan lahir bathin antara
yang bahagia dan kekal abadi berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Tujuan-
tujuan mulia di atas, terutama membentuk keluarga yang dilandasi oleh cinta
kasih dan bahagia tentu haruslah dimulai dengan semangat dan cara yang baik