Anda di halaman 1dari 30

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

BAB II: “MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK


BUDAYA”
A SEBAGAI MAKHLUK B
NUSI UDAY
MA A
ANGGOTA KEL. 6 :

FEBRITA SHAFA (23042010249)


MAULIDA ZAKIYATUZ ZUHRIA (23042010272)
SANTIKA PURWATY NINGSIH (23042010278)
MOCH AFLAH PUTRA RISWANTO (23042010276)
A. PENGERTIAN
Budaya adalah bentuk jamak dari kata ‘budi’
dan ‘daya’ yang berarti cinta, rasa, dan karsa
. Kata budaya sebenarnya berasal dari
bahasa sansekerta budhayah yaitu bentuk
jamak buddhi yang berarti budi atau akal.
PENGERTIAN
BUDAYA MENURUT
BEBERAPA AHLI
1. E.B. TAYLOR
Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan yang lain serta kebiasaan yang
didapat manusia sebagai anggota
masyarakat.

2. R. LINTON
Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi
tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku
yang dipelajari, dimana pembetukannya didukung
dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
3. KOENTJARANINGRAT
Beliau mengartikan bahwa kebudayaan
asalah keseluruhan sistem gagasan,
milik diri manusia dengan belajar.
Dengan demikian, kebudayaan atau
budaya menyangkut keseluruhan aspek
kehidupan manusia baik material
maupun non-material .
Sebagian besar ahli mengartikan
kebudayaan ini seperti kemungkinan
besar yang sangat dipengaruhi oleh
pandangan evolusionisme
*evolusionisme : suatu terori yang mengatakan bahwa kebudayaan
itu akan berkembang dari tahapan sederhana menuju tahapan yang
lebih kompleks
B. Perwujudan Kebudayaan

Beberapa ilmuwan seperti Talcott Parson dan al


Kroeber menganjurkan untuk membedakan
wujud kebudayaan secara tajam sebagai suatu
sistem.

Di mana wujud kebudayaan itu adalah sebagai


suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia
berpola
Sejalan dengan pikiran para ahli tersebut, Koentjaraningrat
mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi ataupun
digolongkan menjadi 3 wujud, yaitu:

1.) wujud sebagai suatu komples dari ide-ide, gagasan, nilai-


nilai, norma-norma, dan peraturan.
2.) wujud kebudayaan sebagai suatu komples aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya
manusia
C. Substansi (Isi) Utama Budaya
Merupakan wujud abstrak dari segala macam
ide dan gagasan manusia yang bermunculan
di dalam masyarakat yang memberi jiwa
kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam
bentuk atau berupa sistem pengetahuan, nilai,
pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan
etos kebudayaan.
1.) Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk
sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya
dalam hal berusaha memahami:
a.) Alam sekitar.
b.) Alam flora di daerah tempat tinggal.
c.) Alam fauna di daerah tempat tinggal.
d.) Zat-zatbahan mentah, dan benda-benda dalam
lingkungannya.
e.) Tubuh manusia.
f.) Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia.
g.) Ruang dan waktu.
2.) Nilai

Adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan dan


dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Karena itu, sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila:
Berguna dan berharga (nilai kebenaran)
Indah (nilai estetika)
Baik (nilai moral atau etis)
Religius (nilai agama)
Seperti apa yang dikemukakan oleh C. Klucholn, bahwa
yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia
adalah 5 dasar yang bersifat universal, yaitu:

Hakikat hidup manusia (MH)


Hakikat karya manusia (MK)
Hakikat waktu manusia (MW)
Hakikat alam manusia (MA)
Hakikat hubungan antarmanusia (MM)
3.) Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu
bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi
berbagai masalah yang dihadapinya.

Oleh karena itu, pandangan hidup merupakan nilai-nilai


yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara
selektif oleh individu, kelompok, atau bangsa
4.) Kepercayaan
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu
bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi
berbagai masalah yang dihadapinya.

Oleh karena itu, pandangan hidup merupakan nilai-nilai


yang dianut oleh suatu masyarakat dengan dipilih secara
selektif oleh individu, kelompok, atau bangsa
5.) Persepsi
Persepsi atau sudut pandang adalah suaru titik tolak
pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang
digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam
kehidupan.

Persepsi sendiri terdiri atas:


Persepsi sensorik
Persepsi telepati
Persepsi clairvoycane
6.) Etos Kebudayaan
Dalam antropolog, etos atau jiwa kebudayaan berasal
dari bahasa inggris yang beraryi watak khas.

Etos sering tampak pada gaya perilaku warga misalnya,


kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta
berbagai budaya benda hasil karya mereka, dilihat dari
luar oleh orang asing.
D. Sifat-Sifat Budaya

Indonesia memiliki berbagai macam suku yang berbeda,


tetapi setiap kebudayaan mempunyai sifat atau ciri yang
sama. Sifat sifat budaya memiliki ciri yang sama bagi
semua kebudayaan manusia tanpa membedakan
apapaun, yaitu sifat hakiki yang berlaku umum bagi
semua budaya dimanapun
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada sebelum lahirnya suatu generasi tertentu dan
tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah
laku
4. Budaya mencakup aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yang
diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan diizinkan
E. Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan komponen dari
kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri
dari pikiran-pikiran, gagas- an, konsep, serta
keyakinan dengan demikian sistem ke-
budayaan merupakan bagian dari kebudayaan
yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim
disebut sebagai adat istiadat. Dalam sistem
budaya terbentuk unsur yang paling berkaitan
satu sama lain. Sehingga tercipta tata
kelakuan manusia yang terwujud dalam unsur
kebudayaan sebagai satu kesatuan.
Unsur Pokok Kebudayaan
Menurut Ilmuan

Melville J. Herkovits menyebut unsur pokok


kebudayaan adalah:
•Alat-alat teknologi.
•Sistem ekonomi.
•Keluarga. Sistem kebudayaan suatu daerah akan
•Kekuasaan politik. menghasilkan jenis-jenis kebudayaan
yang berbeda. Jenis kebudayaan
ini dapat dikelompokkan menjadi
Kebudayaan material dan non material.
Kebudayaan dapat dilihat dari dimensi
wujudnya yaitu sistem budaya, sistem
sosial, sistem kebendaan.
F. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA
DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN

Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah


sebagai hasil interaksi antara manusia dengan segala
isi alam raya ini. Manusia memiliki kemamPuan daya
antara lain akal, intelegensia, dan intuisi, Perasaan
dan emosi, kemauan, fantasi, dan Perilaku.
Dengan sumber-sumber kemampuan
daya manusia ter- sebut, nyatalah
bahwa manusia menciptakan
kebudayaan. Ada hubungan
dialektika antara manusia dan
kebudayaan.
Dialektika ini didasarkan pada pendapat Peter L. Berger, yang
menyebutkan sebagai dialektika fundamental. Dialektika fundamental
ini terdiri dari tiga tahap: tahap eksternalisasi, tahap objektivasi, dan
tahap inter- nalisasi. Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan
diri manusia secara terus-menerus ke dalam dunia melalui akti- vitas
fisik dan mental. Tahap objektivitas adalah tahap akti- vitas manusia
menghasilkan suatu realita objektif, yang berada di luar diri manusia.
Tahap internalisasi adalah tahap di mana realitas objektif hasil
ciptaan manusia diserap oleh manusia
kembali.
Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai
kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap
lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran
sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau ke- lompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-
kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. Pembeda manusia dan binatang.
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berperilaku di dalam pergaulan.
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti
bagaimana seharusnya bertindak, berbuat,
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan
orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.
G. PENGARUH BUDAYA TERHADAP
LINGKUNGAN
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada
lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisis
pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat
mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan
lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan
dan lingkungan:
1. Physical Environment
2. Cultural Social Environment
3. Environmental Orientation and Representation
4. Environmental Behavior and Process
5.Out Carries Product
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa kebudayaan yang
berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu
berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek
kehidupan lainnya yang akan menjadi ciri khas suatu
masyarakat dengan masyarakat lainnya.
H. PROSES DAN PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN
diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta,karsa dan rasa
manusia, oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan
perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia.
Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan sesorang
bersifat kompleks, dan memiliki esistensi berkesinambungan juga
menjadi warisan sosial memberikan peluang untuk terjadinya
perubahan kebudayaan. Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok
sosial tidak akan terhindar dari pengharuh kelompok kelompok lain
dengan adanya kontak antar kelompok. Hal yang terpenting dalam
proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol
atau kendali terhadap perilaku reguler yang ditampilkan oleh para
penganut kebudayaan sehingga mereka dapat memilah mana
kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.
I. PROBLEMATIKA
KEBUDAYAAN
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan menghadapi beberapa
problematika atau hambatan hambatan yang terjadi diantaranya:

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem


kepercayaan seperti orang jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara
turun menurun.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
pandang Antara masyarakat dan pelaksana pembangunan, Contohnya program
keluarga berencana atau KB.
3. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Masyarakat daerah daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan
masyarakat luar karena pengetahuannya serba terbatas
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal hal baru . Sikap
ini sangat mengagungkan budaya tradisional yang menganggap hal hal baru itu
akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah memiliki turun menurun
J. PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Diketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan dinamis seiring dengan
perkembangan manusia itu sendiri oleh karena itu tidak ada kebudayaan yang
bersifat statis, ada 5 faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan yaitu

1. Perubahan lingkungan alam


2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain
3. Perubahan karena adanya penemuan
4. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi
beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain
ditempat lain

Namun perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa, dan rasa manusia tentu
saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusiaan
T
E
R
I sumber:
M (pengarang)
A M. Elly Setiadi
Kama A. Hakam
K Ridwan Effendi
A
S
I
H

Anda mungkin juga menyukai