Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TENTANG MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Mata kuliah : IAD/ABD/ISD

Dosen Pengampu : Adlan ali amin, M. Ag

Disusun oleh:

Kelompok 3

1. diyana hikmawati
2.Moh. Budi sudarsono
3.Norul efendy
4.Irfan

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
PAMEKASAN
20022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, sebab
manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan. Manusia hidup karena
adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan
merusaknya. Kebudayaan berperan penting bagi kehidupan manusia dan
menjadi alat untuk bersosialisasi dengan manusia yang lain.
Interaksi sesama manusia dengan alam raya akan menciptakan suatu
kebudayaan baru dan manusia memanfaatkannya untuk semaksimal mungkin
dengan tujuan yang baik. Budaya yang diciptakan dan dikembangkan oleh
manusia tersebut akan berimplikasi pada lingkungan tempat budaya itu
berkembang. Apabila lingkungan tempat kebudayaan itu berubah dan
manusia tidak dapat menjaga konsistensi dari kebudayaan itu maka bukan
tidak mungkin budaya tersebut akan lenyap.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan budaya atau kebudayaan?
2. Bagaimana perwujudan kebudayaan itu?
3. Apa substansi (isi) utama dari budaya?
4. Bagaimana sifat-sifat dari kebudayaan?
5. Bagaimana sistem dari sebuah kebudayaan?
6. Bagaimana hubungan manusia dengan kebudayaan?
7. Apa pengaruh budaya terhadap lingkungan sekitarnya?
8. Bagaimana proses dan perkembangan kebudayaan?

Manusia dan Kebudayaan | 2


9. Apa saja problematika yang terjadi pada sebuah kebudayaan?
10. Bagaimana perubahan kebudayaan itu?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian budaya atau kebudayaan.
2. Mengetahui bagaimana perwujudan kebudayaan.
3. Memahami substansi (isi) utama dari budaya.
4. Mengetahui sifat-sifat dari kebudayaan.
5. Memahami sistem dari sebuah kebudayaan.
6. Mengetahui hubungan manusia dengan kebudayaan.
7. Mengetahui pengaruh budaya terhadap lingkungan sekitarnya.
8. Memahami proses dan perkembangan kebudayaan.
9. Mengetahui problematika yang terjadi pada sebuah kebudayaan.
10. Mengetahui perubahan kebudayaan.

Manusia dan Kebudayaan | 3


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Budaya berasal dari bahasa Sanskerta budhayah yang berarti budi atau
akal. Dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera yang berarti mengolah
tanah. Pengertian ini berkembang dalam arti culture, segala aktivitas manusia
untuk mengolah alam. Berikut pengertian dari beberapa ahli:
1. B. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
2. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku
yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari.
3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa
kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dan lingkungan hidup yang
diciptakan oleh manusia.

Sebagian besar ahli mengartikan bahwa budaya menyangkut keseluruhan


aspek kehidupan manusia, dipengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu
teori kebudayaan yang berkembang dari tahapan yang paling sederhana
menuju ke tahapan yang lebih kompleks.

B. Perwujudan Kebudayaan
Talcott Parson (Sosiolog) dan al Kroeber (Antropolog) membedakan
wujud kebudayaan sebagai suatu sistem dimana wujud kebudayaan itu adalah

Manusia dan Kebudayaan | 4


sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Jj.
Honigmann dalam bukunya The World of Man (1959) membagi budaya
dalam tiga wujud, yaitu: ideas, activities, and artifact.

Koentjaraningrat mengemukakan kebudayaan digolongkan dalam tiga


wujud:
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai nilai, norma-
norma, dan peraturan.
Menunjukkan wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak dan
tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat. Kebudayaan ideal ini
disebut pula tata kelakuan, yang berfungsi mengatur tindakan manusia
dalam masyarakat sebagai sopan santun.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat.
Dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan
kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini konkrit karena
terdapat manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam
masyarakat. Lebih jelasnya tampak dalam bentuk perilaku dan bahasa.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud yang terakhir ini disebut pula kebudayaan fisik. Di mana
wujud budaya ini hampir seluruhnya merupakan hasil fisik (aktivitas
perbuatan, dan karya semua manusia dalam ma-syarakat). Sifatnya paling
konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,
dan difoto yang berwujud besar ataupun kecil.
Contohnya: Candi Borobudur (besar), kain batik, dan kancing baju
(kecil), teknik bangunan misalnya, cara pembuatan tembok dengan
fondasi rumah yang berbeda bergantung pada kondisi.

C. Substansi (Isi) Utama Budaya


Substansi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala
macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di daalam masyarakat
yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk meupun

Manusia dan Kebudayaan | 5


berupa sistem pengetahuan nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dan
etos keberdayaan.

1. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk social
meupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha
memahami :
a. Alam sekitar
b. Alam flora di daerah tempat tinggal
c. Alam fauna di daerah tempat tingga
d. Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
e. Tubuh manusia
f. Sifat dan tingkah laku sesama manusia
g. Ruang dan waktu
Untuk memperoleh pengetahuan tersebut, mmanusia melakukan tiga
cara yaitu :
a. Melalui pengalaman dalam kehidupan social
b. Melalui pengalaman yang diperoleh baik pendidikan formal maupun
nonformal
c. Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolis yang sering
disebut sebagai komunikasi simbolis
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang paling baik yang selalu diinginkan, dicita-
citakan, dan dianggappenting oleh seluruh manusia sebagai anggota
masyarakat. C.Kluchon (1905-1960) mengemukakan, bahwa yang
menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar
yang bersifat universal, sebagai berikut :
a. Hakikat hidup manusia (MH)
b. Hakikat karya manusia (MK)
c. Hakikat waktu manusia (MW)
d. Hakikat alam manusia (MA)

Manusia dan Kebudayaan | 6


e. Hakikat hubungan antar manusia (MM)

3. Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa ata
masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang
dihadapinya.
4. Kepercayaan
Kepercayaan mengandung arti lebih luas dibandingkan agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kepercayaan merupakan
satu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan sama
ada kepada tuhan, roh atau lainnya. Kepercayaan juga diartikan sebagai
suatu keadaan pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.
5. Persepsi
Persepsi atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang
tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk memahami
kejadian atau gejala dalam keidupan. Persepsi terdiri atas :
a. Persepsi sensoris, yaitu persepsi yang terjaadi tanpa menggunakan
salah satu indra manusia.
b. Persepsi telepati, yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental
individu lain.
c. Persepsi clairvoyance, yaitu kemampuan melihat peristiwa atau
kejadian di tempat lain, jauh dari tempat orang yang bersangkutan.
6. Etos Kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan berasal dari bahasa inggris berarti watak
khas. Etos sering tampak pada gaya perilaku warga misalnya,
kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai benda
budaya hasil karya mereka, dilihat dari luar oleh orang asing.

D. Sifat-Sifat Budaya
Sifat hakiki dari kebudayaan diantaranya :

Manusia dan Kebudayaan | 7


1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi
tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang
dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

E. Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat
abstrak dan terdiri dari pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan yang biasa
disebut sebagai adat istiadat. Dalam sistem budaya terbentuk unsur-unsur
yang berkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga tercipta tata kelakuan
manusia yang terwujud dalam unsusr kebudayaan sebagai satu kesatuan dan
berfungsi untuk menetapkan tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia itu
sendiri. Sistem kebudayaan antara satu daerah dengan daerah lain berbeda
jenisnya.
Unsur-unsur pokok kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski, (1884-
1942) :
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat didalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat dan lembaga pendidikan.
4. Organisasi kekuatan.
Unsur-unsur pokok kebudayaan menurut Melville J. Herkovits, (1895-
1963) :
1. Alat-alat tekhnologi.
2. Sistem ekonomi.
3. Keluarga.
4. Kekuatan politik.

Manusia dan Kebudayaan | 8


Jenis sistem kebudayaan :
1. Kebudayaan materiel
Hasil cipta, karsa yang berwujud benda, barang alat pengolahan alam
(gedung, pabrik, jalan, rumah).
2. Kebudayaan nonmateriel
Hasil cipta dan karsa yang berwujud kebudayaan, adat istiadat, ilu
pengetahuan, dsb.
Contohnya :
 Volkways (norma kelaziman)
 Mores (norma kesusilaan)
 Norma hukum
 Mode (fashion)
Kebudayaan dilihat dalam dimensi wujudnya :
1. Sistem budaya
Kompleks dari ide, gagasan, nilai, peraturan, dsb.
2. Sistem sosial
Kompleks dari aktivitas serta berpola dari manusia dalam organisasi
dan masyarakat.
3. Sistem kebendaan
Wujud kebudayaan fisik atau alat-alat yang diciptakan manusia
untuk kemudahan hidupnya.

F. Manusia Sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan


Hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam
raya ini akan menciptakan atau mewujudkan suatu kebudayaan. Manusia di
ciptakan oleh Tuhan secara lebih sempurna dibanding dengan makhluk
lainnya dengan di bekali akal dan pikiran sehingga mampu untuk berkarya
dan menciptakan sesuatu yang baru dan berdaya guna di muka bumi ini. Di
samping itu manusia juga memiliki akal, pikiran, intelegensia, intuisi,
perasaan, emosi, kemauan, dan perilaku. Hal tersebut membuat manusia dapat

Manusia dan Kebudayaan | 9


menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan
kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia namun manusia itu sendiri
adalah produk kebudayaan dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia
yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yamg
diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendukungnya.
Kebudayaan bermanfaat sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia
menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi
manusia  terhadap  lingkungan alamnya.
Peran-peran kebudayaan :
1. Suatu hubungam pedoman antara manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-
kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku didalam pergaulan.
5. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimama seharusnya bertindak,
berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
6. Sebagai modal dasar pembangun
Kebudayaan masyarakat sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang
bersumber dari masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan
tekhnologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama
dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.

G. Pengaruh Budaya terhadap Lingkungan


Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada
lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan
memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar atau
disebut orang asing. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap
lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu

Manusia dan Kebudayaan | 10


akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang
berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan
lingkungan:
1. Phisical Environment
Menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim,
temperatur, curah hujan, dsb.
2. Cultural Social Environment
Meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya
(norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai).
3. Environmental Orientation and Representation
Mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda
pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
4. Environmental Behaviordan and Process
Meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam
hubungan sosial.
5. Out Carries Product
Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah,
komunitas dan sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan
dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai
dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan
masyarakat lainnya.

H. Proses dan Perkembangan Kebudayaan


Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa manusia karena
kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan
perkembangan manusia itu sendiri. Perkembang itu yang dimaksudkan untuk
kepentingan manusia itu sendiri. Perkembangna kebudayaan bersifat
kompleks dan memliki eksistensi dan bekesinambungan dan juga menjadi
warisan sosial.

Manusia dan Kebudayaan | 11


Suatu kelompok sosial tidak akan terhindar daru pengaruh kebudayaan
kelompok lain, suatu kelompok akan mengadopsi kebudayaan tertentu
bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi
tuntutan yang dihadapi. Dari situ maka terjadi proses perkembangan
kebudayaan. Perkembangan zaman juga menjadi penyembab terjadinya
perubahan-perubahan kebudayaan..
Hal yang terpenting dalam proses pengembangangan kebudayaan
adalahan degnan adayang kontro atau kendali terhadap perilaku yang tambak
yang ditetampilakn oleh para penganut kebudayaan

I. Problematika Kebudayaan
Beberapa problematika kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
pandang
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat
luar
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal hal buruk
6. Sikap etnosentrisme
7. Perkembangan IPTEK

J. Perubahaan Kebudayaan
Penyebab terjadinya perubahaan lingkungan alam
1. Perubahan lingkungan alam .
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain.
3. Perubahaan karena penemuaan (discovery).
4. Perubahaan yang terjadi karena suatu masyarakat mengadopsi
kebudayaan lain.

Manusia dan Kebudayaan | 12


5. Perubahaan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara
hidupnya

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa manusia dan kebudayaan
berhubungan secara langsung dan tidak dapat terpisahkan. Terciptanya
kebudayaan merupakan hasil pikiran, gagasan, konsep serta keyakinan yang
dimiliki oleh manusia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa dan
bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal
yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka
kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.

B. Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan
akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan
kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, sebagai
manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap
berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.

Manusia dan Kebudayaan | 13


DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, Elly, Dra. M.S.i. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta:
Kencana
http://kikimaylan.blogspot.co.id/2015/02/isbd-manusia-dan-kebudayaan.html
(diakses pada 11 September 2017)

Manusia dan Kebudayaan | 14

Anda mungkin juga menyukai