Anda di halaman 1dari 16

BAB I

TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

      Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang di harapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di
kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya
lebih dahulu perlu di ketahui pengelompokan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu alamiah ( natural science )
Ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta.
Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku menegenai keteraturan itu lalu di
buat analisis untuk menentukan kualitas.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiyah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu ilmiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanitics)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya ( the Humanities ) di batasi sebagai pengetahuan
yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.

      Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Ilmu budaya dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap nilai-nilai
budaya. Baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar di harapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga
mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk
kepentingan pofesi mereka.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka serta
mengembangkan daya kritis mereka tentang persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli
dalam bidang disiplin masing-masing.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar lebih maju berdioalog satu sama
lain

 Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah di tentukan di atas dua masalh pokok
yang bisa di jadikan pertimbangan, kedua masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan
dan budaya yang dapat di dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari
berbagai macam segi. Dalam ilmu ekstra manusia dimpandang sebagai kumpulan partikel
atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang di miliki manusia (ilmu kimia), manusia
merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu
ingin mempunyai kekuasaan dan lain-lain. Dari definisi-definisi tersebut kita dapat melihat
bahwa manusia selain dapat di pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak
kepentingan.

      Hakekat Manusia

a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang
utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak
abadi.Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh
tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal
jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh
penciptanya dengan akal,perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.
Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa
(perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan
rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah
dan terdapat di manusia ataupun binatang, perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia
   
 Pengertian Kebudayaan

Dua orang antropolog termuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat di tentukan adanya oleh kebudayaan yang di miliki masyarakat itu. Herkovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun
menurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti
mengolah tanah.Seorang antropolog yaitu E.B Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan
sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapatkan oleh
manusia sebagai angotta masyarakat.
-  Selo Sumarjan dan soelaeman Soeardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,
rasa dan cipta masyarakat.
-  Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berfikir.
-  Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan
dan karya manusia yang harus diibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi
pekertinya.
-  A.L krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas luasnya.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hekekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem
kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideology, sistem sosial dan sistem teknologi.

 Unsur-Unsur Kebudayaan

Yang di maksud dengan unsur di sini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu,
sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar
penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan
misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan.di
katakana bahwa ada empat unsur dalam kebudayaan yaitu alat-alat teknologi, sistem
ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan
bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga
ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.

        Wujud Kebudayaan

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :


1. Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia :
Wujud ini di sebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat di lihat dan berpusat pada
kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran
warga masyarakat di mana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat di amati atau
diobserfasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial, Sistem sosial bersifat kongkret, terjadi di
sekeliling kita sehari-hari bisa diobservasi, di foto dan didokumentasi.
3. Wujud Sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

 Orientasi Nilai Budaya

Menurut C,Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) Sistem


nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah
pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk manusia setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem ada yang berusaha
untuk memandang hidup,ada pula denga pola kelakuan tertentu yang mengganggap hidup
sebagai hal yang baik “mengisi hidup”
2. Hahekat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda. Di antaranya ada yang beranggapan bahwa
karya bertujuan untuk hidup karya memberikan kedudukan atau kehormatan karya
merupakan  gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lampau ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan
datang.
4. Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan
alam semaksimal mungkin.
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secra 
horizontal (sesamanya) maupun secra vertical (orientasi kepada tokoh tokoh) ada pula yang
berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).

Perubahan Kebudayaan

Masyarakat dan kebudayaan di manapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun


masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan
masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai
dinamika dan gerak.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya
difusi kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan
sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan sosial
terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang
berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi
tersebut.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu kebudayaan baru
diantaranya :
1. Terbatasnya masyarkat memiliki hungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan
oleh nilai-nilai agama maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus
disensor sulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan-landasan bagi diterimanaya unsur kebudayaan yang baru tersebut.

 Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

Secara sederhana hungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari sisi lain,
hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan
antara manusia dengan masyarakat di nyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait
satu sama lain.
BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

 Pendekatan Kesusastraan

Hampit di setiap jaman seni termasuk sastra memegang peranan yang  penting dalam the
humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya
formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atu agama.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah
berkomunikasi, karena tidak normatif nilai-nilai yang di sampaikan lebih fleksibal baik isinya
maupun cara penyampainnya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : Dengan mempelajari satu sebagai dari disiplin
ilmu yang mencakup dalam the humanities, mahasiswa di harapkan dapat menjadi homo
humanus yang lebih baik.

Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa banyak pandangannya. Kadang-kadang di sebut narrative fiction, prose


fiction atu hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering di terjemahkan
menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita tau prosa kisahan yang
mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang si hasilkan oleh daya khayal atau
imajinasi.

Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita Dengan perkataan lain
prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang di
peroleh pembawa lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan


Keistimewaan kesenangan yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman, pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal dareh atau
tempat asing, pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh asing.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia. Dalam novel
sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang
kehidupan masa kini, kehidupan masa lampau, bahkan juga kehidupan yang akan dating atau
kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. Salah satunya adalah novel Siti Nurbaya.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman
dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih
respon-respon emosional atau ransangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa
yang di sajikan dalam kehidupan sendiri.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

Pembahasan puisi dalam rangka pengjaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan lepas di
arahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi
dapat di pakai sebagai media sekaligus sebagai sumber sesuai dengan tema-tema atau pokok
bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi  termasuk satra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur
dari kebudayaan.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa (figutrative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori sehingga puisi menjadi segar hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata  yang ambiqiuitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda banya tafsir
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan,sehingga
lebih menggugah hati.
Dibalik kata-katanya yang padat,ekonomis dan sukar di cerna maknanya itu,puisi berisi
potret kehidupan manusia.
Adapun alasan-alasan yang melandasi penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya
Dasar adalah sebagi berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman
perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat di lakukan dengan suatu
kemampuan yang di sebut “imaginative entry” yaitu kemampuan menghubungkan
pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang di tuangkan penyair dalam puisinya.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk dapat menjenguk hati/penyair
manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
-  Penderitaan atas ketidakadilan
-  Perjuangan untuk kekuasaan
-  Konflik dengan sesame
-  Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri,ia sering berpadu dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian,kesedihan,keputusan,dll).
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam metafisis, suatu impian yang berkribadian
sehingga sukar dihayati isinya, Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya
akan membantu pembaca dalam menafsirkannya.
BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH

Pengertian Cinta Kasih

Cinta memegang peranan penting  dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam hubungan perlkawinan,pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak
hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu,yaitu pengasuhan,tanggung jawab,
perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta
seorang ibu kepada anaknya, Sedangkan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu
tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya
menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian yang
berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri
sebagaimana adanya. Yang ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk
mengetahui rahasia menusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan,tanggung
jawab,perhatian dan pengenalan suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta di kemukaan oleh Dr.Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman, dan kemesraan.
Beraneka ragam cinta tingkat rendah :
1.      Cinta kepada setan
2.      Cinta berdasarkan hawa nafsu
3.      Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan
tepat tinggal.

Cinta Menurut Ajaran Agama

Dalam kehidupan manusia,cinta menampakan diri dalam berbagai bentu.Kadang-kadang


seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan
anaknya, hartanya atau Tuhan.
- Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia sengan untuk tetpa hidup,
menegmbangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
- Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dangan penuh keserasian dan keharmonisan dengan menusia
lainnya, tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun
hendaknya ia mneimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain,bekerja sama dan member bantuan kepda orang lain.
- Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan seksual. Sebab ilaha yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang, keserasian dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer
bagi kelangsungan hidup keluarga.
- Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anakanya tidak terjalin oelh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anakanya, maka para ahli ilmu
jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiolagis seperti
halnya dorongan keibuan,melainkan dorongn psikis.
-  Cinta kepada Tuhan
Puncak cinta manusia yang paling jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Tuhan dan
kerinduan kepada-Nya.

Kasih Sayang

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karanngan W.J.S
poerwadaminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Cara pemberian cinta kaih orang tu terhadap anaknya dapt di bedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
2. Orang tua bersifat pasif si anak bersifat aktif
3. Orang tua bersifat pasif si anak bersifat pasif
4. Orang tua bersifat aktif si anak bersifat aktif.
Ada bermacam-macam kasus kasih sayang delam kehidupan, semua orang tua
mengharapkan hidup anaknya bahagia. Karena itu, tidak sedikit orang tua menumpahkan
kasih sayang secara berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan pendapatannya, Ada yang
secara berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan dan sebagainya. Karena itu ada
yang berhasil, tetapi banya pula yang gagal.

Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab
kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria wanita yang sedang mabuk asmara maupun
yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang
yang mendalam.
Cinta yang barlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta, kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan
kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan
bakatnya.

Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu menifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang
diwujudkan dalm bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di
pisahkan dari kehidupan manusia, Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti nilai
dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Tuhan adalah pencipta,tetpi tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan
segala perintahnya, karena itu jelaslah  bagi kita semua bahwa pemujaan kepada tuhan adalah
bagian hidup manusia karena tuhan pencipta semeesta termaasuk manusia itu sendiri dan
penciptaan semesta untuk manusia.

Belas Kasihan

Dalam surat Yohanes di jelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape ialah cinta manusia
kepda tuhan, Cinta philia ialah cinta ibu bapaknya (orang tua) dan saudara dan ke tiga cinta
Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Selain itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama
merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia.
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada
orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.
Perbuatan atau sifat belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan.
Berbagai macam orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan
kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan
pakaian,maanan dan sebagainya.
 
Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama
sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang
lemah tanpa daya.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campur dengan pengalaman yang berupa
eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai  waktu itu
terdapat di antara dua orang yang asing satu sama lain.
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslisif yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri ekslusif dalam cinta kasih erotis ini perlu di
bicarakan lebih lanjut. Kerap kali ekslusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan di
artikan sebagai suatu ikatan hak milik.
BAB V
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

A. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Dalam ilmu social individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat
yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.individu berasal dari kata in
dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi
merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan terbatas. Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi
atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan
kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat
berbeda dengan makhluk hewani apapun.jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan
raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan. Dalam perkembangannya,
manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan
menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan
kecakapannya.setiap manusia memiliki perbedaan.pertumbuhan dan perkembangan individu
dipengaruhi beberapa faktor:
a. Pandangan nativistik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata
ditentukan atas dasar factor dari dalam individu sendiri
b. Pandangan empirik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata
didasarkan atas factor lingkungan.
c. Pandangan konvergensi, menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh
factor dari individu dan lingkungan.

B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak dapat hidup sendiri. Ia menjalani
hidupnya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Menurut kodratnya
manusia adalah makhluk social atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal
pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk social, manusia selalu hidup
bersama dengan manusia lainnya.dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
c. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
d. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

C. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan makhluk social


Sebagai makhluk individu, manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia.
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat social. Artinya manusia akan senantiasa dan selalu
berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Dalam berbagai kelompok social ini, manusia membutuhkan norma-norma
pengaturannya.norma-norma tersebut ialah:
a. Norma agama atau religi, yaitu norma-norma yang bersumber dari Alloh yang
diperuntukkan bagi umatnya.
b. Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia
untuk mengajak pada kebaikandan menjauhi keburukan.
c. Norma klesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan
berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
d. Norma hokum yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang
pemberlakuannya dapat dipaksakan.
Manusia sebagai makhluk social memiliki implikasi-implikasi:
a. Kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri
b. Kesadran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
c. Penghargaan akan hak-hak orang lain
d. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku
Keberadaannya sebagai makhluk social, menjadikan manusia melakukan peran-peran
sebagai berikut:
a. Melakukan interaksidengan manusia lain
b. Membentuk kelompok=kelompok social
c. Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.

D. Manusia Sebagai Makhluk Politik

Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki
strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat
dan organisasi social merupakan sebuah keharusan. Manusia diberi kemampuan untuk
berfikir, dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya.maka dari itu, dengan
politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia
tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk
politik. Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehiduoan
manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani
hidupnya. Manusia dan politik merupakan dua jenis identitas yang tidak dapat dipisahkan.
Politik adalah sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh makhluk yang bernama
manusia. Oleh karena itu, manusia secara etis dituntut untuk membuktikan bahwa dirinya
berbeda dengan jenis makhluk lain. Berpolitik adalah salah satu tindakan yang merupakan
garis batas pembeda dari kedua jenis makhluk tersebut.

E. Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Manusia adalah makhluk buadaya artinya makhluk yang berkemampuan menciptakan


kebaikan, kebenaran, keadilan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai manusia
berbudaya, manusia mendaya gunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik
bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.
Menurut koentjaraningrat: “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar”. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia
membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insan.
Adapun wujud dari kebudayaan adalah:
1. Ide (gagasan), adalah konsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi adat
istiadat
2. Activity, yaitu kompleks aktivitas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi
system social atau pola aktivitas
3. Benda budaya, sebagai hasil aktivitas

F. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi

Istilah “ekonomi” berasal dari kata yunani olkos (oikos) yang berarti “keluarga,
rumah tangga” dan vo`uos (nomos), atau “peraturan, aturan, hokum,” dan secara garis besar
diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Ekonomi
merupakan salah satu ilmu social yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi,pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Manusia sebagai
makhluk social dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi.
Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan
manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya
terbatas. Oleh sebab itu, kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan
menuntut pemenuhan.
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai
kegiatan.kagiatan manusia dalam memenuhi atau mamuaskan kebutuhannya harus sesuai
dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukan kedudukan manusia sebagai
makhluk ekonomi (homo economicus).
Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan
sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai
agama dan norma-norma social, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam
secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.

G. Manusia Sebagai Makhluk Psikologi

Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal, unik dan terus
dikaji oleh para ahli humaniora. Manusia adalah insane bila dilihat dari sudut pandang
psikologinya.
Kata insane berasal dari tiga kata:
1. Uns bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak.
2. Nasa yanusu bermakna terguncang, stress.
3. Nasiya yansa bermakna lupa.
Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi maka manusia bila
ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci,
jinak, terkadang stress dan sering lupa.
BAB VI

MANUSIA,NILAI,MORAL,DAN HUKUM

Pengertian Nilai, etika, moral, dan hukum

Nilai adalah sesuatu yg berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi
manusia dan berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan dan hal-hal lain yg bersifat
batiniah sebagai pedoman manusia bertingkah laku. Perumusan Pancasila sebagai ideologi
terbuka terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 sesuai penegasan ideologi terbuka
yg terdiri dari nilai dasar dan nilai instrumental.
Nilai dasar tidak dapat diubah dan berubah betapapun pentingmya nilai dasar yg
tercantum dalam pembukaan UUD 45 itu sifatnya belum operasional. Karena nilai2 dasar yg
terkandung didalamnya memerlukan penjabaran lebih lanjut, maka penjabaran itulah yg
dinamakan Nilai Instrumental. Nilai instrumental tetap mengacu pada nilai2 dasar yg
dijabarkannya.
Etika (ethos) berasal dari bhs Yunani yg berarti adat kebiasaan. Moral berasal dari
kata Latin (mos, miros). Etika digunakan untuk menyebutkan ilmu dan prinsip dasar
penilaian biak-buruknya perilaku manusia atau berisi tentang kajian ilmiah terhadap ajaran
moral tersebut, yaitu untuk memberi landasan kritis untuk menuntut untuk tidak melanggar
aturan masyarakat sedangkan moral digunakan untuk menunjuk aturan dan norma lebih
konkret.
Pengertian norma merupakan kaidah atau aturan-aturan yang berisi petunjuk tentang
tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia dan bersifat mengikat.
Norma dalam kehidupan:
a. Norma Agama :
-  Berasal dari Tuhan Yang Maha Esa
-  Tercantum dalam kitab suci setiap agama
-  Pelanggaran terhadap norma agama merupakan dosa
-  Agar setiap orang beriman dan bertakwa terhadap Tuhannya
-  Agar tercipta masyarakat yang agamis, tertib, tentram, rukun, damai dan sejahtera.
b. Norma Masyarakat/sosial :
-  Bersumber dari masyarakat sendiri
-  Pelanggaran atas norma sosial berakibat pengucilan dari masyarakat
-  Tujuan norma sosial supaya tercipta masyarakat yang saling menghormati dan saling
menghargai
c. Norma Kesusilaan :
-  Berasal dari setiap manusia
-  Pelanggaran dari norma ini berakibat penyesalan
-  Dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya setiap individu berusaha agar setiap sikap, ucapan
dan perilakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai atau norma agama, kesopanan dan hukum.
d. Norma Hukum :
-  Berasal dari Negara
-  Pelanggran atas norma ini berakibat hukuman sesuai dengan peraturan
-  Pelanggaran norma hukum dalam masyarakat akan memicu berbagai kerusuhan dan
perbuatan amoral yang tidak bertanggung jawab
 Ciri-ciri Nilai

Sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah sebagai berikut:


a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia misalnya kejujuran.
b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan cita-cita, dan suatu
keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal.
c. Niali berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai.

Macam-macam Nilai

Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu:


a. Nilai logika adalah nilai benar atau salah
b. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah
c. Nilai etika/moral adalah nilai naik buruk
Notonegoro (dalam Kaelan, 2000) menyebutkan adanya 3 macam nilai:
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau
kebutuhan ragawi manusia.
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegitan atau aktivitas.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
Nilai kerohanian meliputi:
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.
b. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsure perasaan (emotion) manusia.
c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsure kehendak (karsa, Will)
manusia.

Proses Terbentuknya Nilai, Etika, Moral, Norma, dan Hukum dalam Masyarakat dan
Negara
                Proses terbentuknya nilai, etika, moral, norma, dan hukum merupakan proses yang
berjalan melalui suatu kebiasaan untuk berbuat baik, suatu disposisi batin unuk berbuat baik
yang tertanam karena dilatihkan, suatu kesiap sediaan untuk bertindak secara baik, dan
kualitas jiwa yang baik dalam membantu kita untuk hidup secara benar.
                Salah satu mekanisme yang dapat membentuk jati diri yang berkualitas adalah
keutamaan moral yang mencakup nilai, norma, dan etika.

 Dialektika Hukum dan Moral dalam Masyarakat dan Negara

                Hukum dapat dikatakan adil atau tidak tergantung dari wilayah penilaian moral.
Hukum disebut adil bila secara moral memang adil.
                Aturan hidup bersama yang dijadikan norma hukum, bilai dan etika dalam
masyarakat dijelaskan dengan melihat hubungan antara hukum itu sendiri dengan moralitas.
Hubungan tersebut berupa hukum yang terkandung norma-norma moral, artinya bahwa
hukum merupakan ungkapan moralitas sosial masyarakat tertentu yang pelasanaannya dapat
dituntut dan pelanggarannya mendapatkan sanksi.

 Perwujudan Nilai, Etika, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Masyarakat dan
Negara
Perwujudan nilai-nilai, etika, moral, dan norma dalam keyakinan iman bisa saja
diterapkan sebagai hukum jika norma moral yang terkandung di dalamnya bersifat universal.
Etika, moral, norma , dan nilai sering menjadi tuntunan dalam kehidupan masyarakat supaya
kita dapat bertingkah laku dengan baik.

 Nilai di Antara Kualitas Primer dan Kualitas Sekunder


Kualitas primer, yaitu kualitas dasar yang tanpanya objek tidak dapat menjadi ada,
sama seperti kebutuhan primer yang harus ada sebagai syarat hidup manusia, sedangkan
kualitas sekunder merupakan kualitas yang ditangkap oleh panca indra seperti warna, rasa,
bau, dan sebagainya, jadi kualitas sekunder sperti halnya kualitas sampingan yang
memberikan nilai lebih terhadap sesuatu yang dijadikan objek penilaian kualitasnya.

Tuntunan dan Sanksi Moral,  Norma, Hukum dalam Masyarakat Bernegara


 Etika keutamaan biasanya dikontraskan dengan etika kewajban atau etika peraturan.
Dalam etika kewajiban, tekanan diberikan kepada prinsip-prinsip yang mendasari tindakan
manusia.
             Bagi penganut paham etika keutamaan, etika kewajiban cenderung jatuh pada
kualitas yang minimalis, artinya asal sudah melakukan kewajban maka sudah berpuas diri,
asal sudah memenuhi aturan maka sudah merasa menjalankan kebaikan.

Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan Masyarakat sebagai Wujud Masyarakat


Bermoral dan Menaati Hukum
Aristoteles memberikan contoh keutamaan moral, yaitu:
a. Keberanian, yaitu orang dihindarkan dari sifat nekat dan pengecut.
b. Ugaari (prinsip secukupnya, kesederhanaan, empan papan ), yaitu orang dihindarkan dari
kelaparan dan kekenyangan.
c. Keadilan.

Nilai Moral sebagai Sumber Budaya dan Kebudayaan


 Ciri utama suatu masyarakat manusia adalah suatu kebudayan sebagai asil berbagai
karya, rasa, dan cipta manusia selaku makhluk berakal baik untuk melindungi dirinya sendiri
dari keganasan alam maupun dalam rangkaian menaklukannya ataupun untuk
menyelenggarakan hubungan hidup bermasyarakat secara tertib dan utuh.

Problematika Pembinaan Nilai Moral


1. Pengaruh kehidupan keluarga dalam pembinaan nilai moral
            Keluarga berperan sangat penting bagi pembinaan nilai moral anak. Hal ini dalam
keluargalah pendidikan pertama dan utama anak sebelum memasuki dunia pendidikan dan
masyarakat. Kehidupan keluarga yg baik akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan nilai
moral anak ke arah yang baik. Sebaliknya kehidupan keluarga yg tidak baik akan
mempengaruhi perkembangan jiwa dan nilai moral anak ke arah yg begitu pula.
2. Pengaruh teman sebaya terhadap pembinaan nilai moral
            Pengaruh pergaulan dengan teman sebaya sangat mempengaruhi sikap dan perilaku
generasi muda dalam hal moralnya. Pemilihan teman dalam bergaul khususnya teman yang
baik akan membantu membina nilai moral anak.
3. Pengaruh figur otoritas terhadap perkembangan nilai moral individu
            Figur otoritas harus memberi contoh yang baik bagi masyarakat khususnya generasi
muda. Pengaruh figur otoritas bagi terhadap perkembangan nilai moral individu sangat besar
pengaruhnya.
4. Pengaruh media komunikasi
            Sarana telekomunikasi seperti telepon genggam berkamera sering disalahgunakan
penggunaannya untuk merekam adegan yang tidak baik dan disebarkanke dunia maya.
Penyalahgunaan sarana telekomunikasi yang seharusnya digunakan sesuai fungsinya ini
cukup mempengaruhi sikapdan perilaku generasi muda.
5. Pengaruh media elektronik dan internet terhadap pembinaan nilai moral
            Berdasarkan survei dari Banjarmasin post bahwa anak SMP di Kota besar di
Indonesia 62,7 % pernah melakukan tindakan asasusila. 97% para siswa/i ini pernah
mengakses situs dewasa, dan 93% melakukan ciuman bibir dg lawan jenisnya. Temuan
ilmiah tervbaru menyatakan bahwa terlalu sering mengakses situs dewasa dapat
menyebabkan 5 gangguan otak yang lebih parah dari gangguan dari mengkonsumsi narokoba.
Keduanya harus dijauhi karena dapat merusak mental dan moral generaasi muda.

 C. Manusia dan Hukum


            Setiap sikap dan perilaku termasuk tutur kata senantiasa diawasi dan dikontrol oleh
hukum yang berlaku. Kehidupan manusia  sehari hari berjalan sesuai dengan hukum yang
berlaku.
            Manusia yang sadar hukum akan selalu bersikap dan bertindak sesuai dengan hukum
yang berlaku. Manusia tersebut tidak akan main hakim sendiri dalam menyelasaikan suatu
masalah.

Anda mungkin juga menyukai