Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang di harapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di
kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya
lebih dahulu perlu di ketahui pengelompokan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu alamiah ( natural science )
Ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta.
Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku menegenai keteraturan itu lalu di
buat analisis untuk menentukan kualitas.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiyah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu ilmiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanitics)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya ( the Humanities ) di batasi sebagai pengetahuan
yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap nilai-nilai
budaya. Baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar di harapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga
mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk
kepentingan pofesi mereka.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka serta
mengembangkan daya kritis mereka tentang persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli
dalam bidang disiplin masing-masing.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar lebih maju berdioalog satu sama
lain
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah di tentukan di atas dua masalh pokok
yang bisa di jadikan pertimbangan, kedua masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan
dan budaya yang dapat di dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari
berbagai macam segi. Dalam ilmu ekstra manusia dimpandang sebagai kumpulan partikel
atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang di miliki manusia (ilmu kimia), manusia
merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu
ingin mempunyai kekuasaan dan lain-lain. Dari definisi-definisi tersebut kita dapat melihat
bahwa manusia selain dapat di pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak
kepentingan.
Hakekat Manusia
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang
utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak
abadi.Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh
tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal
jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh
penciptanya dengan akal,perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.
Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa
(perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan
rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah
dan terdapat di manusia ataupun binatang, perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia
Pengertian Kebudayaan
Dua orang antropolog termuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat di tentukan adanya oleh kebudayaan yang di miliki masyarakat itu. Herkovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun
menurun dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti
mengolah tanah.Seorang antropolog yaitu E.B Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan
sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapatkan oleh
manusia sebagai angotta masyarakat.
- Selo Sumarjan dan soelaeman Soeardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,
rasa dan cipta masyarakat.
- Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berfikir.
- Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan
dan karya manusia yang harus diibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi
pekertinya.
- A.L krober dan C.Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas luasnya.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hekekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem
kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideology, sistem sosial dan sistem teknologi.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Yang di maksud dengan unsur di sini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu,
sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar
penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan
misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan.di
katakana bahwa ada empat unsur dalam kebudayaan yaitu alat-alat teknologi, sistem
ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan
bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga
ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
Perubahan Kebudayaan
Secara sederhana hungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari sisi lain,
hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan
antara manusia dengan masyarakat di nyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait
satu sama lain.
BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
Pendekatan Kesusastraan
Hampit di setiap jaman seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the
humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya
formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atu agama.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah
berkomunikasi, karena tidak normatif nilai-nilai yang di sampaikan lebih fleksibal baik isinya
maupun cara penyampainnya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : Dengan mempelajari satu sebagai dari disiplin
ilmu yang mencakup dalam the humanities, mahasiswa di harapkan dapat menjadi homo
humanus yang lebih baik.
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita Dengan perkataan lain
prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang di
peroleh pembawa lewat sastra antara lain :
Pembahasan puisi dalam rangka pengjaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan lepas di
arahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi
dapat di pakai sebagai media sekaligus sebagai sumber sesuai dengan tema-tema atau pokok
bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk satra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur
dari kebudayaan.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa (figutrative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori sehingga puisi menjadi segar hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiqiuitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda banya tafsir
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan,sehingga
lebih menggugah hati.
Dibalik kata-katanya yang padat,ekonomis dan sukar di cerna maknanya itu,puisi berisi
potret kehidupan manusia.
Adapun alasan-alasan yang melandasi penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya
Dasar adalah sebagi berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman
perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat di lakukan dengan suatu
kemampuan yang di sebut “imaginative entry” yaitu kemampuan menghubungkan
pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang di tuangkan penyair dalam puisinya.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk dapat menjenguk hati/penyair
manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
- Penderitaan atas ketidakadilan
- Perjuangan untuk kekuasaan
- Konflik dengan sesame
- Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri,ia sering berpadu dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian,kesedihan,keputusan,dll).
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam metafisis, suatu impian yang berkribadian
sehingga sukar dihayati isinya, Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya
akan membantu pembaca dalam menafsirkannya.
BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam hubungan perlkawinan,pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak
hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu,yaitu pengasuhan,tanggung jawab,
perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta
seorang ibu kepada anaknya, Sedangkan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu
tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya
menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian yang
berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri
sebagaimana adanya. Yang ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk
mengetahui rahasia menusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan,tanggung
jawab,perhatian dan pengenalan suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta di kemukaan oleh Dr.Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman, dan kemesraan.
Beraneka ragam cinta tingkat rendah :
1. Cinta kepada setan
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan
tepat tinggal.
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karanngan W.J.S
poerwadaminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Cara pemberian cinta kaih orang tu terhadap anaknya dapt di bedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
2. Orang tua bersifat pasif si anak bersifat aktif
3. Orang tua bersifat pasif si anak bersifat pasif
4. Orang tua bersifat aktif si anak bersifat aktif.
Ada bermacam-macam kasus kasih sayang delam kehidupan, semua orang tua
mengharapkan hidup anaknya bahagia. Karena itu, tidak sedikit orang tua menumpahkan
kasih sayang secara berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan pendapatannya, Ada yang
secara berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan dan sebagainya. Karena itu ada
yang berhasil, tetapi banya pula yang gagal.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab
kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria wanita yang sedang mabuk asmara maupun
yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang
yang mendalam.
Cinta yang barlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta, kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan
kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan
bakatnya.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu menifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang
diwujudkan dalm bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di
pisahkan dari kehidupan manusia, Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti nilai
dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Tuhan adalah pencipta,tetpi tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan
segala perintahnya, karena itu jelaslah bagi kita semua bahwa pemujaan kepada tuhan adalah
bagian hidup manusia karena tuhan pencipta semeesta termaasuk manusia itu sendiri dan
penciptaan semesta untuk manusia.
Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes di jelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape ialah cinta manusia
kepda tuhan, Cinta philia ialah cinta ibu bapaknya (orang tua) dan saudara dan ke tiga cinta
Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Selain itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama
merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia.
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada
orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.
Perbuatan atau sifat belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan.
Berbagai macam orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan
kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan
pakaian,maanan dan sebagainya.
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama
sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang
lemah tanpa daya.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campur dengan pengalaman yang berupa
eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu
terdapat di antara dua orang yang asing satu sama lain.
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslisif yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri ekslusif dalam cinta kasih erotis ini perlu di
bicarakan lebih lanjut. Kerap kali ekslusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan di
artikan sebagai suatu ikatan hak milik.
BAB V
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Dalam ilmu social individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat
yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.individu berasal dari kata in
dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi
merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan terbatas. Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi
atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan
kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat
berbeda dengan makhluk hewani apapun.jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan
raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan. Dalam perkembangannya,
manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan
menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan
kecakapannya.setiap manusia memiliki perbedaan.pertumbuhan dan perkembangan individu
dipengaruhi beberapa faktor:
a. Pandangan nativistik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata
ditentukan atas dasar factor dari dalam individu sendiri
b. Pandangan empirik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata
didasarkan atas factor lingkungan.
c. Pandangan konvergensi, menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh
factor dari individu dan lingkungan.
Manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak dapat hidup sendiri. Ia menjalani
hidupnya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Menurut kodratnya
manusia adalah makhluk social atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal
pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk social, manusia selalu hidup
bersama dengan manusia lainnya.dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
c. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
d. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki
strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat
dan organisasi social merupakan sebuah keharusan. Manusia diberi kemampuan untuk
berfikir, dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya.maka dari itu, dengan
politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia
tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk
politik. Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehiduoan
manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani
hidupnya. Manusia dan politik merupakan dua jenis identitas yang tidak dapat dipisahkan.
Politik adalah sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh makhluk yang bernama
manusia. Oleh karena itu, manusia secara etis dituntut untuk membuktikan bahwa dirinya
berbeda dengan jenis makhluk lain. Berpolitik adalah salah satu tindakan yang merupakan
garis batas pembeda dari kedua jenis makhluk tersebut.
Istilah “ekonomi” berasal dari kata yunani olkos (oikos) yang berarti “keluarga,
rumah tangga” dan vo`uos (nomos), atau “peraturan, aturan, hokum,” dan secara garis besar
diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Ekonomi
merupakan salah satu ilmu social yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi,pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Manusia sebagai
makhluk social dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi.
Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan
manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya
terbatas. Oleh sebab itu, kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan
menuntut pemenuhan.
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai
kegiatan.kagiatan manusia dalam memenuhi atau mamuaskan kebutuhannya harus sesuai
dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukan kedudukan manusia sebagai
makhluk ekonomi (homo economicus).
Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan
sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai
agama dan norma-norma social, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam
secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.
Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal, unik dan terus
dikaji oleh para ahli humaniora. Manusia adalah insane bila dilihat dari sudut pandang
psikologinya.
Kata insane berasal dari tiga kata:
1. Uns bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak.
2. Nasa yanusu bermakna terguncang, stress.
3. Nasiya yansa bermakna lupa.
Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi maka manusia bila
ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci,
jinak, terkadang stress dan sering lupa.
BAB VI
MANUSIA,NILAI,MORAL,DAN HUKUM
Nilai adalah sesuatu yg berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi
manusia dan berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan dan hal-hal lain yg bersifat
batiniah sebagai pedoman manusia bertingkah laku. Perumusan Pancasila sebagai ideologi
terbuka terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 sesuai penegasan ideologi terbuka
yg terdiri dari nilai dasar dan nilai instrumental.
Nilai dasar tidak dapat diubah dan berubah betapapun pentingmya nilai dasar yg
tercantum dalam pembukaan UUD 45 itu sifatnya belum operasional. Karena nilai2 dasar yg
terkandung didalamnya memerlukan penjabaran lebih lanjut, maka penjabaran itulah yg
dinamakan Nilai Instrumental. Nilai instrumental tetap mengacu pada nilai2 dasar yg
dijabarkannya.
Etika (ethos) berasal dari bhs Yunani yg berarti adat kebiasaan. Moral berasal dari
kata Latin (mos, miros). Etika digunakan untuk menyebutkan ilmu dan prinsip dasar
penilaian biak-buruknya perilaku manusia atau berisi tentang kajian ilmiah terhadap ajaran
moral tersebut, yaitu untuk memberi landasan kritis untuk menuntut untuk tidak melanggar
aturan masyarakat sedangkan moral digunakan untuk menunjuk aturan dan norma lebih
konkret.
Pengertian norma merupakan kaidah atau aturan-aturan yang berisi petunjuk tentang
tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia dan bersifat mengikat.
Norma dalam kehidupan:
a. Norma Agama :
- Berasal dari Tuhan Yang Maha Esa
- Tercantum dalam kitab suci setiap agama
- Pelanggaran terhadap norma agama merupakan dosa
- Agar setiap orang beriman dan bertakwa terhadap Tuhannya
- Agar tercipta masyarakat yang agamis, tertib, tentram, rukun, damai dan sejahtera.
b. Norma Masyarakat/sosial :
- Bersumber dari masyarakat sendiri
- Pelanggaran atas norma sosial berakibat pengucilan dari masyarakat
- Tujuan norma sosial supaya tercipta masyarakat yang saling menghormati dan saling
menghargai
c. Norma Kesusilaan :
- Berasal dari setiap manusia
- Pelanggaran dari norma ini berakibat penyesalan
- Dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya setiap individu berusaha agar setiap sikap, ucapan
dan perilakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai atau norma agama, kesopanan dan hukum.
d. Norma Hukum :
- Berasal dari Negara
- Pelanggran atas norma ini berakibat hukuman sesuai dengan peraturan
- Pelanggaran norma hukum dalam masyarakat akan memicu berbagai kerusuhan dan
perbuatan amoral yang tidak bertanggung jawab
Ciri-ciri Nilai
Macam-macam Nilai
Proses Terbentuknya Nilai, Etika, Moral, Norma, dan Hukum dalam Masyarakat dan
Negara
Proses terbentuknya nilai, etika, moral, norma, dan hukum merupakan proses yang
berjalan melalui suatu kebiasaan untuk berbuat baik, suatu disposisi batin unuk berbuat baik
yang tertanam karena dilatihkan, suatu kesiap sediaan untuk bertindak secara baik, dan
kualitas jiwa yang baik dalam membantu kita untuk hidup secara benar.
Salah satu mekanisme yang dapat membentuk jati diri yang berkualitas adalah
keutamaan moral yang mencakup nilai, norma, dan etika.
Hukum dapat dikatakan adil atau tidak tergantung dari wilayah penilaian moral.
Hukum disebut adil bila secara moral memang adil.
Aturan hidup bersama yang dijadikan norma hukum, bilai dan etika dalam
masyarakat dijelaskan dengan melihat hubungan antara hukum itu sendiri dengan moralitas.
Hubungan tersebut berupa hukum yang terkandung norma-norma moral, artinya bahwa
hukum merupakan ungkapan moralitas sosial masyarakat tertentu yang pelasanaannya dapat
dituntut dan pelanggarannya mendapatkan sanksi.
Perwujudan Nilai, Etika, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Masyarakat dan
Negara
Perwujudan nilai-nilai, etika, moral, dan norma dalam keyakinan iman bisa saja
diterapkan sebagai hukum jika norma moral yang terkandung di dalamnya bersifat universal.
Etika, moral, norma , dan nilai sering menjadi tuntunan dalam kehidupan masyarakat supaya
kita dapat bertingkah laku dengan baik.