Anda di halaman 1dari 2

Migas

Narasi: Kondisi migas Indonesia saat ini tengah mengalami Triple Shock, yaitu:

1. Melemahnya harga minyak dunia

2. Tingginya nilai tukar dolar

3. Pandemic global covid-19

Sebagaimana kita ketahui, saat ini harga minyak mentah dunia terpantau anjlok dalam beberapa waktu
terakhir. Tapi kenapa sampai sekarang harga bbm di dalam negeri belum juga turun. Padahal kalau harga
minyak mentah dunia naik, bbm ikut naik. Tapi kenapa sekarang turun, bbm nggak ikut turun?

Jhon Adik: Jon, sepertinya pemerintah nggak ada itikad baik untuk menurunkan harga bbm. Rakyat
dibiarkan bersedekah kepada negara terus terusan dengan cara membeli bbm dengan harga tinggi,
sementara harga minyak dunia sekarang udah turun loh.

Jhon Hafid: Loh kenapa lagi pemerintah jon? Kemaren stafsus, terus soal kampanya pake embel embel
bantuan, masalah TKA, sekarang kenapa lagi bbm?

Jhon Adik: Lu tau nggak? Di bulan April kemaren minyak mentah dunia tercatat terendah dalam sejarah,
mencapai minus $37/barel. Data terakhir 7 Mei 2020, 8 negara Asean sudah menurunkan harga bbm,
Malaysia, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Filipina, Thailand, Laos, dan singapura. Contoh:

1. Malaysia sudah 6 kali turun dalam 2 bulan terakhir. Bbm dengan oktan 95 ( setara pertamax plus)
harganya sudah mencapai $0,29/liter atau Rp 4.387/liter (kurs Rp 15.127/dolar AS). Harga itu sudah
turun 39,58% sejak januari 2020.

Sementara di Indonesia dari Februari belum turun. Ada apa ini? Kenapa?

Menteri ESDM bilang kalau harga bbm di Indonesia masih relatif lebih murah dibanding negara negara
Asean lainnya. Tapi alasan itu terus yang dipakai sebagai tameng. Paham gak sih apa yang dia omongin?
Poinnya adalah turunkan harga bbm!

Jhon Hafid: (menenangkan jhon adik) Nggak bisa serta merta harga bbm turun. Banyak pertimbangan
untuk menurunkan harga bbm.

1. Pemerintah melihat 13 tahun terakhir setiap harga minyak anjlok, biasanya dalam 3 bulan harga akan
normal kembali

2. Demand menurun, tapi storage (penyimpanan) penuh. Nah jelas pemerintah juga tidak mau rugi.

sekarang kalo bbm kita setara malaysia umpamanya, kita seneng aja karena bbm murah. Tapi bagaimana
dengan keberlanjutan produksi pertamina?

beri pengertian dan dukungan kepada pemerintah jon, karena dalam kondisi sekarang kita harus terus
bahu membahu. Penjualan (demand) turun, tapi pertamina harus menjaga keberlanjutan produksi.

Closing: Okelah kita beri dukungan, tapi tolong juga beri perhatian kepada rakyat rakyat kecil. Di saat
seperti ini, apalagi menjelang momen lebaran tolong perhatikan stabilitas harga pangan dan sembako di
pasar. Jangan justru harga bahan bahan pokok terus ikut naik karena harga bbm yang tidak kunjung
turun.

Anda mungkin juga menyukai