Pengaruh Kenaikan Harga Barang terhadap Ekonomi Masyarakat

Mustafida
220721100142

Prodi Ekonomi Syari’ah, Universitas Trunojoyo Madura

Fidamusta65@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga

barang terhadap ekonomi masyarakat, mengetahui upaya pemerintah untuk
meningkatkan daya beli masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dampak kenaikan harga barang sangat berpengaruh terhadap masyarakat,
upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan daya beli masyarakat
melalui program pemberdayaan petani serta program pemberdayaan
kewirausahaan telah direspon positif oleh masyarakat sebagai program yang
berbasis sosial kemasyarakatan. Pemerintah dimasa yang akan datang akan
mengevaluasi program tersebut demi kesuksesan program-program yamg
dinilainya membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Kata Kunci: kenaikan harga barang, ekonomi masyarakat masyarakat

Abstract:This research aims to know the impact of price increasegoods on

the community economy, knowing the government’s efforts to increase
people’s purchasing power. The results of the study show that the impact of
the increase in the price of goods on the community’s economy is very
influential on the community, the efforts made by the government in
increasing the purcha- sing power of the community through the farmer
empowerment program and the entrepreneurship empowerment program have
been responded positively by the community as a social-based program.
Governmentin the future, he will evaluate the program for the success of the
programs which he considers to have a positive impact on people’s lives.

Keywords: the increase in the price of goods, the economy of the community
 PENDAHULUAN

Harga menjadi faktor utama pilihan pembeli yang semakin terlihat diantara kelompok-kelompok
miskin. Namun, harga bukan menjadi faktor utama pilihan pembeli bagi Masyarakat yang
mampu. Kita bisa lihat darisituasi pasar dan kondisi pasar yang terdiri dari tiga gambaran. Yang
pertama, jika harga barang primer meningkat sementara pendapatan tetap, akan menyebabkan
harga sekunder meningkat. Kedua, pembelian terhadap barang sekunder pun akan menurun.
Ketiga, perubahan harga barang konsumsi menyebabkan tingkat subtitusi (pergantian) terhadap
barang konsumsi akan berubah pula. Dari hasil tersebut kitab bisa bengetahui bahwa adanya
kenaikan harga barang akan sangat berdampak bagi perekonomian masyarakat. Kenaikan harga
pangan ini memerlukan perhatian dan menjadi fokus kerja pemerintah. Untuk memerangi
kenaikan harga pangan, beberapa langkah dapat diambil, termasuk upaya jangka pendek dan
menengah. Hal ini sangat penting untuk menstabilkan pangan dan melindungi kepentingan petani
sebagai produsen yang rentan terhadap gejolak harga. Kenaikan harga yang paling sering dialami
biasanya adalah beras yang dapat menyebabkan bahan pokok lainnya mengalami kenaikan harga.
Banyak orang yang mengeluh karena tidak bisa membeli makanan seperti sebelum kenaikan
harga. Kenaikan harga sembako dialami oleh kalangan menengah ke bawah Penyebab kenaikan
harga adalah kekurangan pangan, kekeringan, serangan hama penyakit, distribusi yang tidak
merata, penimbunan barang.Kenaikan pangan ini perlu mendapat perhatian dan; Fokus utama
agenda adalah kebijakan kerja pemerintah yang dapat mengatasi kenaikan harga barang
kebutuhan pokok yaitu dengan mengimpor beras dari luar negeri yang berpotensi menghasilkan
banyak beras. Antara lain Thailand, Vietnam, Filipina dan lain-lain.

TINJAUAN PUSTAKA

Kenaikan harga barang sering terjadi di Indonesia, karena perubahan beberapa factor
pertanian atau pertambangan yang menyebabkan harga barang menjadi melunjak sesuai
dengan keadaan saat itu. Di Indonesia harga komoditas bahan pangan yang sering mengalami
fluktuasi harga antara lain beras, jagung, kedelai tepung terigu, gula pasir, minyak goreng,
bawang merah, cabe, telur, daging dan susu.1

Argumen yang sama juga dikemukakan oleh Cody & Mills (1991), sehingga mereka percaya
bahwa peningkatan harga komoditas yang menjadi sinyal peningkatan inflasi harus diikuti
dengan pengetatan kebijakan moneter. Namun, hasil estimasi yangdilakukan menunjukkan

1 Sadono sukirno, pengantar teori m i k r o eknomi, (jakarta: PT Rajag Grafindo persada 2000)
bahwa respon bank sentral melalui fed funds rate terhadap perubahan harga komoditas tidak
signifikan sehingga inflasi yang terjadi lebih tinggi dari level inflasi optimalnya.2

HASIL PEMBAHASAN

Harga Sembako Melunjak

Sembako merupakan singkatan dari Sembilan bahan pokok yang terdiri atas berbagai
bahan bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan masyarakat
secara umum. Tanpa sembako kehidupan masyarakat dapat terganggu karena sembako
merupakan kebutuhan pokok sehari hari yang wajib ada dijual bebas di pasar. Di bawah ini
adalah daftar nama anggota bahan pokok sembako sesuai dengan keputusan Menteri Industri
dan Perdagangan no. 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, yaitu Beras dan Sagu,
Jagung, Sayur sayuran dan Buah buahan, Daging(Sapi dan Ayam), Susu, Garam, Minyak,
Gula Pasir Goreng, Minyak Tanah atau Gas. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sebuah
keluarga sangat membutuhkan asupan yang berasal dari sembako. Untuk harga sembako
terbaru tampaknya mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga BBM yang
diresmikan oleh pemerintah belum lama ini. Pasalnya, dengan kenaikan harga BBM
membuat secara otomatis harga tarif angkutan untuk mengangkut beragam barang
kebutuhan sehari-hari tersebut menjadi naik. Sehingga harga makanan pokok menjadi ikut
naik. Kebutuhan barang-barang pokok di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis,
dikarenakan harga barang-barang pokok yang melonjat naik.Sehingga masyarakat kesulitan
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ini merupakan hal yang harus diatasi dan dicari jalan
keluarnya. Apabila bahan-bahan dasar seperti. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara
kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan kebutuhan produksi dalam negeri yang
masih dapat dijangkau dari segi ekonomi. Dari segi pertanian sebenarnya kualitas dalam
negeri jauh lebih baik karena Negara kita yang berada pada iklim tropis yang cocok ditanami
apa saja. Tapi langkanya sumber daya alam di Indonesia karena masyarakatnya sendiri yang
tidak dapat meman- faatkan dengan baik. Seandainya petani sukses dengan hasil taninya dan
masyarakat tengah atas tidak menggunakan sumber daya alam luar negeri, mungkin
Indonesia sekarang ini akan lebih makmur dan harga pasar masih relatif normal dan
terjangkau oleh masyarakat bawah. Kenaikan harga ini juga mengakibatkan pada
kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya dapat memenuhi hampir semua

2 Hamid, Edi Suandi. (2000). Perekonomian Indonesia: Masalah sembako. Jogjakarta: UII Press. Online
 kebutuhannya, tapi setelah langkanya bahan-bahan pokok mereka mulai membatasinya.
Kekurangan bahan pokok itu, akan sangat mengganggu ketentraman rumah tangganya.
Seharusnya masyarakat dapat mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier dan harus
lebih mengutamakan kebutuhan primer yang berperan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut
merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat.3

1. Meninjau Kenaikan Harga Barang Pokok

a. Konsumen

Dalam meninjau kenaikan harga maka konsumen dapat menggunakan barang subtitusi.
Barang subtitusi yaitu barang yang dapat mengganti fungsi dari barang lain. Konsumen bisa
membeli barang subtitusi dan menurunkan pembelian terhadap barang yang mengalami
kenaikan harga. Contoh, naiknya harga tahu. Maka para konsumen tahu dapat menurunkan
pembelian terhadap tahu dan untuk menutupi kerugian karena berkurangnya tahu yang dibeli
maka dapat dibeli barang subtitusinya. Misalnya menurunkan pembelian tahu dan membeli
telur. Atau apabila terjadi kenaikan harga minyak goreng maka mengalihkan memasak
dengan cara dikukus, dipanggang dan direbus. Konsumen dituntut kreatif dalam mensiaati
kenaikan harga.Pikirkan alternatif-alternatif lain yang memungkinkan yang membuat
kantong konsumen tidak tipis akibat melunjaknya harga suatu barang.4
b. Produsen
Produsen dapat mengurangi kapasitas produknya, Produsen juga dapat mengurangi kepadatan
dan ukuran produknya. Misalnya, penjual gorengan mungkin bisa mengurangi ukuran
gorengan yang dijualnya. Meskipun hal ini memang mengurangi jumlah konsumen, namun
pengurangan jumlah konsumen ini lebih kecil dibandingkan jika penjual mempertahankan
ukuran normal gorengan dan menaikkan harga. Produsen sebaiknya tidak sampai
mengalami kebangkrutan. Untuk mengatasi masalah penurunan jumlah konsumen dan
laba ini maka podusen dituntut kreatif dan inovatif. Produsen dituntut kreatif dan inovatif
dalam mengolah komposisi bahan baku dan bahan pelengkap alternatif. Produsen dapat
mengubah komposisi bahan baku pada suatu produk agar biaya menjadi lebih terjangkau
dan menetapkan harga lebih terjangkau bagi konsumen.

3 Rosyidi, Suherman. (2009). Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro.
Jakarta: Rajawali Pers. Hal. 102
4 Dwiasuti, R. A Shinta, dan R, Iskandar. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. UB Press. Malang
 c. Pemerintah
beberapa langkah pemerintah untuk mengatasi masalah kenaikan harga. Ekonom Keynes
mengatakan, peran pemerintah dapat mengatasi permasalahan perekonomian suatu negara,
termasuk kenaikan harga. Menurut Keynes, permasalahan kenaikan harga bisa diatasi jika
negara melakukan intervensi melalui kebijakan. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam
mengatasi kenaikan harga, khususnya kebutuhan pokok, sangatlah penting. Pemerintah
harus menyelidiki akar permasalahan kenaikan harga, segera mencari solusi agar tidak
merugikan pelaku ekonomi seperti konsumen dan produsen, serta Menyusun suatu
kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kebijakan tersebut dapat berupa
kebijakan tarif, pajak, subsidi, penawaran, permintaan, atau kebijakan harga. 5

2. Upaya pemerintah Kecamatan untuk meningkatkan daya beli Masyarakat

Program Penguatan Masyarakat Pertanian Selain program penguatan masyarakat pada
usaha tani jagung, kedelai, dan coklat yang direncanakan pemerintah, tingginya
permintaan masyarakat terhadap bahan baku di pasaran dan kenaikan harga setiap hari
mendorong pemerintah untuk melaksanakan pengembangan program ini. Program ini
diharapkan dapat membantu masyarakat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan
daya beli.

3. Program kewirausahaan terhadap masyarakat

Program penyuluhan berupa peningkatan pengetahuan keterampilan dan sikap

dilakukan guna mengakomodir masalah sumber daya manusia yang rendah guna
menigkatkan kemampuan mereka berhubungan dengan permasalahan kewirausahaan
dibidang industri kursi dan lemari. Penyuluhan tersebut berhubungan dengan bagaimana
cara manajemen keuangan industri yang terpisah dengan keuangan rumah tangga.
Sehingga dengan ada- nya penyuluhan ini diharapkan masyarakat dapat mengelolah
keuangannya secara baik, manajemen produksi yang berhubungan dengan bagaimana
memproduksi sebuah produk yang dapat diterima pasar dan sesuai dengan standar
pasar.6

5 Siswanto, A, 2001, Kebijakan Pemerintah. Semarang: Gramedia

6 Wahyu A, 2007. Ekonomi jilid 1. Jakarta : erlangganews Kemendag.go.id

 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka penulis menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kenaikan harga barang berpotensi menghancurkan ekonomi masyarakat bawah, dari
pernyataan masyarakat.
2. Beberapa upaya Pemerintah setempat untuk mengatasi kenaikan harga barang yaitu
melalui program pemberdayaan petani seperti pengadaan bibit jagung dan padi
3. Program pemerintah mendapat respon positif dari masyarakat, Karena pemerintah
mempunyai kerja sama yang baik dengan pihak swasta dalam hal pemasaran
produkpertanian dan memberdayaan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiasuti, R. A Shinta, dan R, Iskandar. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. UB Press. Malang
Hamid, Edi Suandi. (2000). Perekonomian Indonesia: Masalah sembako.
Jogjakarta: UII Press. Online
Rosyidi, Suherman. (2009). Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi
Mikro dan Makro. Jakarta: Rajawali Pers. Hal. 102

Sadono sukirno, (2000) pengantar teori m i k r o eknomi, (jakarta: PT Rajag Grafindo

persada
Siswanto, A, (200)1, Kebijakan Pemerintah. Semarang: Gramedia
Wahyu A, (2007). Ekonomi jilid 1. Jakarta: erlangganews Kemendag.