Dosen Pengampu,
I Made Subargayasa, SE.,MM
MANAJEMEN D MALAM
No : 10
Nim : 2102612010557
1. Rumah tangga
Rumah tangga adalah pemilik dari berbagai faktor produksi yang ada dalam
perekonomian. Dimana sektor ini menyediakan tenaga kerja,Barang, modal,
kemampuan dan kekayaan alam yang dimiliki dan harta tetap lainnya
2. Masyarakat
Pelaku ekonomi kedua yang lingkup lebih luas dari rumah adalah masyarakat. Peran
masyarakat tenting sangat penting dalam kegiatan ekonomi, baik dari sisi produksi,
distribusi, maupun konsumsi.
3. Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang dikembangkan oleh orang atau sekumpulan
orang dalam rangka menciptakan barang danjasa yang dibutuhkan masyarakat.
Kegiatan mereka dalam perekonomian ialah mengorganisasikan faktor produksi yang
tersedia dengan sedemikian rupa dengan tujuan supaya kebutuhan rumah tangga akan
barang dan jasa dapat diproduksi dengan baik.
4. Pemerintah
5. Luar negeri
Tidak hanya dalam negeri, negara lain juga memiliki peranan dalam perekonomian
sebuah negara. Pasalnya, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri,
sehingga membutuhkan negara lain untuk mencukupi kebutuhannya.
6. Lembaga Keuangan
a. Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro dan ekonomi makro adalah dua hal yang bertentangan secara konten.
Singkatnya, ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang sifatnya menganalisis
mengenai bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
b. Makro
1. What
What ini berkaitan dengan barang dan jasa apa sekiranya yang akan diproduksi oleh
produsen. Permasalahan ini dikarenakan karena jumlah sumber daya yang relative
terbatas, kesalahan dalam menentukan apa yang akan di produksi juga bisa
mengakibatkan terjadinya kerugian, bahkan produsen bangkrut, serta juga dapat
merugikan masyarakat karena menumpuknya barang dan jasa yang tidak terpakai.
2. How
How ini berkaitan dengan tentang bagaimana cara memproduksi barang dan jasa.
Permasalahan ini muncul setelah produsen sudah menentukan apa yang akan mereka
produksi. Cara memproduksi ini berkaitan dengan bagaimana cara produsen dalam
mengkombinasikan sumber daya yang ada atau faktor produksi yang dibutuhkan
dalam memproduksi barang dan jasa.
3. For Whom
For Whom menyangkut untuk siapa sebenarnya barang dan jasa tersebut diproduksi.
Permasalahan ini tidak menyangkut kepada siapa barang dan jasa diproduksi tersebut
dipasarkan nantinya. Disamping itu juga menyangkut siapa saja yang nantinya ikut
merasakan hasilnya.
Jika harga naik, jumlah barang/jasa yang diminta kosumen akan berkurang.
Sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang/jasa yang diminta bertambah
banyak. Pembeli akan berupaya menunda pembelian suatu barang atau jasa bila
harganya sedang tinggi, dan sebaliknya.
• Pendapatan masyarakat
• Kualitas barang
Permintaan barang dengan kualitas yang baik meski dengan harga yang sedikit mahal
akan tetap tinggi. Sedangkan untuk barang berkualitas rendah dan mudah rusak,
permintaannnya akan tetap rendah sekalipun harganya murah.
Permintaan suatu barang dan jasa akan turun apabila tersedia alternatif atau bisa
digantikan oleh jenis lainnya. Masyarakat dapat beralih pada barang dan jasa alternatif
dibanding harus membeli suatu barang dan jasa dengan harga yang mahal. Perubahan
harga pada suatu barang/jasa juga bisa memengaruhi permintaan pada barang/jasa
komplementernya.
• Jumlah penduduk
Permintaan masyarakat sering kali terpengaruh oleh suatu ramalan atau prediksi
tentang kondisi di masa depan. Jumlah permintaan barang dan jasa akan meningkat
apabila diperkirakan barang dan jasa tersebut segera menjadi langka atau bakal
mengalami kenaikan harga. Faktor yang Mempengaruhi Penawaran adalah :
• Biaya produksi
Biaya produksi yang tinggi membuat harga barang menjadi mahal. Jika tak banyak
konsumen yang bisa membeli barang berharga tinggi, permintaan pun rendah. Pada
saat hal itu terjadi, produsen juga harus memproduksi barang dengan jumlah yang
sedikit karena angka permintaan rendah. Biaya produksi juga bisa mempengaruhi
kemampuan produsen dalam memproduksi barang/jasa. Saat biaya produksi murah,
produsen bisa dengan leluasa memproduksi barang/jasa sehingga ini meningkatkan
penawaran. Sebaliknya, saat biaya produksi meningkat, banyak produsen kesulitan
memproduksi barang/jasa, atau malah bisa gulung tikar, sehingga penawaran pun
menurun.
• Teknologi
Mayoritas Produsen atau penjual biasanya akan berupaya meningkatkan produksi dan
memperluas pemasaran apabila jumlah permintaan dari konsumen besar. Ia
meningkatkan jumlah produksi dan mengembangkan usahanya untuk memperoleh
keuntungan yang besar.
Faktor non-ekonomi itu bisa berupa bencana alam, larangan impor, kebijakan
pemerintah dan lain sebagainya. Faktor bencana alam, sebagai misal, dapat membuat
tingkat penawaran barang/jasa merosot secara drastis.
• Waktu produksi
Jika suatu barang (utama) mengalami kenaikan harga, maka konsumen akan mencari
alternatif lain, sebagai pengganti pemenuhan kebutuhan akan barang utama. Baca
juga: Semen Indonesia Bakal Tebar Dividen Rp 1,02 Triliun Konsumen akan melirik
barang pengganti, karena biasanya barang pengganti akan memiliki harga yang relatif
lebih murah, dibanding harga barang utama.
Jika pajak yang ditetapkan terlalu tinggi, maka produsen tidak dapat melakukan
penawaran, sehingga, permintaan pun juga menurun. Sementara jika pemerintah
menyediakan subsidi, maka jumlah produksi akan meningkat. Begitu juga pada sisi
penawaran.
Contoh gambar grafik permintaan dan penawaran:
Inelastis, jika persentase perubahan jumlah barang Inelastis, jika persentase perubahan jumlah
yang diminta lebih kecil daripada persentase barang yang ditawarkan lebih kecil dari pada
perubahan harganya (nilai koefisien < 1), biasanya persentase perubahan harganya (nilai koefisien <
terdapat pada barang yang tidak memiliki banyak 1).
substitusi, misalnya garam.
Elastis uniter, jika persentase perubahan jumlah Elastis uniter, jika persentase perubahan jumlah
barang yang diminta sama dengan persentase barang yang ditawarkan sama dengan persentase
perubahan harganya (nilai koefisien = 1), terdapat perubahan harganya (nilai koefisien = 1).
pada sebagian barang elektronik, misalnya VCD
player dan DVD player.
Elastis sempurna, jika harga tidak berubah, tetapi Elastis sempurna, jika harga tidak berubah
jumlah yang diminta berubah. Contohnya harga sedangkan jumlah yang ditawarkan berubah.
garam dan harga bensin.
Inelastis sempurna, jika berapapun perubahan Inelastis sempurna, jika perubahan harga tidak
harga yang terjadi tidak akan berpengaruh mampu mengubah jumlah yang ditawarkan.
terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta,
contohnya harga beras.