Anda di halaman 1dari 16

PERAN EKONOMI

Disusun oleh :
1. Khoirul Masruroh (19)
2. Mei Listiyana (22)
3. Tri Wulan Sari (32)
4. Zairina Nur Isnaini (35)

SMK NEGERI 2 MAGELANG


Jalan Jenderal Ahmad Yani 135 A Kota Magelang Kode pos 56115
Telepon 0293-313172 Surat Elektronik
smkn2magelang@yahoo.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta`ala atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dengan judul “PERAN EKONOMI”.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Magelang, 4 April 2022

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3. Tujuan Pembahasan .............................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1. Faktor factor Penyebab Kelangkaan ...................................................................... 3
2.2. Permintaan ............................................................................................................ 3
2.3. Penawaran ............................................................................................................. 4
2.4. Harga Pasar ............................................................................................................ 5
2.5. Bentuk Bentuk Pasar Serta Inflasi .......................................................................... 6
BAB III. PENUTUP .......................................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
3.2. Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSAKA ........................................................................................................... iv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH


Secara teori, kegiatan ekonomi adalah segala aktivitas yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya, ketika kamu membeli roti, kamu juga
telah melakukan kegiatan ekonomi, yaitu konsumsi.

Sedangkan si pemilik warung yang menjual gorengan tadi melakukan kegiatan


ekonomi produksi. Warung yang dijadikan tempat jualannya juga merupakan bagian
dari kegiatan ekonomi distribusi. Bagaimana, sampai di sini sudah paham kan
tentang pengertian kegiatan ekonomi?

Jadi, kegiatan ekonomi terdiri dari kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.
Masing-masing kegiatan (produksi, distribusi, dan konsumsi) saling terkait dan tidak
bisa terpisahkan dalam kegiatan ekonomi.

Tujuan Kegiatan Ekonomi


Seperti yang dijelaskan di atas, tujuan kegiatan ekonomi pada dasarnya untuk
memenuhi segala kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia dibagi menjadi
kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan
tersebut, maka terjadilah kegiatan ekonomi yang kompleks, mulai dari memproduksi
barang atau jasa, melakukan proses distribusi produk, hingga penggunaan
(konsumsi) terhadap produk tersebut. Setiap individu yang terlibat untuk mencapai
tujuan kegiatan ekonomi disebut sebagai pelaku ekonomi.

Ada dua pelaku ekonomi yang bisa kamu temukan pada ilustrasi tadi, yaitu Rumah
Tangga Produsen (RTP) dan Rumah Tangga Konsumen (RTK).

1.2. PERUMUSAN MASALAH


Perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu:
 Menganalisis factor-faktor penyebab kelangkaan
 Permintaan
 Penawaran
 Harga Pasar
 Bentuk bentuk pasar serta inflasi

1.3. TUJUAN PEMBAHASAN


Dalam penulisan makalah ini, yang menjadi tujuan pembahasan adalah sebagai
berikut :
 Untuk mengkaji dan menganalisis factor – factor kelangkaan permintaan dan
penawaran demi mewujudkan kesejahteraan rakyat dalam kehidupan
ekonomi
 Untuk mempelajari apa itu permintaan dan penawaran serta hukum dan
factor factor yang memengaruhinya
 Untuk menganalisis mengenai harga pasar dan bagaimana harga pasar bisa
terbentuk
 Untuk menganalisis tentang bentuk bentuk pasar dan mempelajari apa itu
inflasi dalam kehidupan ekonomi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Faktor – Factor Penyebab Kelangkaan


Kelangkaan merupakan salah satu masalah dalam ekonomi yang harus segera
ditangani demi kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya
kelangkaan, antara lain:
1. Perbedaan Letak Geografis
Masing-masing daerah memiliki kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda
dan tidak tersebar secara merata. Ada daerah yang subur, sehingga sumber daya
seperti sayur-mayur dan buah-buahan sangat berlimpah. Ada juga daerah yang
tandus, namun kaya akan sumber daya seperti minyak bumi dan gas alam.
Perbedaan inilah yang menyebabkan sumber daya menjadi langka.
2. Pertambahan Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan
antara kebutuhan dengan ketersediaan barang dan jasa.
3. Keterbatasan Kemampuan Produksi
Kemampuan produksi barang dan jasa didukung oleh beberapa faktor produksi,
seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Keempat
faktor produksi ini terbatas jumlahnya, sehingga akan mempengaruhi produksi
barang dan jasa itu sendiri.
4. Bencana Alam
Bencana alam merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan yang sulit
diprediksi oleh manusia. Banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, dan
berbagai bencana alam lainnya dapat menyebabkan kerusakan bangunan,
menghancurkan sumber daya alam yang ada, hingga menimbulkan korban jiwa.

2.2. Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan dan mampu
dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan
waktu tertentu di pasar. Biasanya, tinggi permintaan akan mempengaruhi harga.
Sebaliknya, rendahnya permintaan juga akan membuat harga semakin rendah.

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Jika harga
naik, jumlah barang yang diminta akan menurun, dan jika harga rendah maka jumlah
barang yang diminta akan meningkat. Hukum permintaan tidak bersifat mutlak,
namun memiliki sifat mutlak dalam kondisi ceteris paribus (faktor-faktor lain yang
dianggap tetap).
Jenis-jenis Permintaan :
1. Permintaan Berdasarkan Daya Beli Konsumen
 Permintaan Efektif – Permintaan yang disertai dengan daya beli dan
terjadinya transaksi.
 Permintaan Potensial – Permintaan yang disertai dengan daya beli,
namun belum terjadi transaksi.
 Permintaan Absolut – Permintaan yang tidak disertai dengan daya
beli.
2. Permintaan Berdasarkan Jumlahnya
 Permintaan Individu – Permintaan individu terhadap suatu barang atau
jasa tertentu.
 Permintaan Pasar – Hasil penjumlahan dari permintaan-permintaan
individu terhadap suatu barang atau jasa tertentu pada saat bersamaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan


a) Ketersediaan dan perubahan harga barang sejenis (barang pengganti dan
pelengkap).
b) Jumlah pendapatan masyarakat.
c) Selera konsumen.
d) Intensitas kebutuhan konsumen.
e) Perkiraan harga pada masa depan.
f) Jumlah penduduk.

2.3. Penawaran
Penawaran adalah kuantitas barang dan jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama
periode waktu tertentu.
Penawaran meliputi tiga hal utama, yaitu:

 Jumlah komoditas yang ditawarkan oleh penjual.


 Harga komoditas yang diberikan.
 Jangka waktu penjual bersedia menjajalkan jumlah komoditas atau produk
barang dan jasa.
Hukum penawaran adalah apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, kuantitas
yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan
jasa menurun, kuantitas yang ditawarkan juga akan menurun, ceteris paribus.
Faktor faktor yang mempengaruhi penawaran:
a) Harga Produk
Spekulasi tentang harga produk di masa depan dapat memengaruhi
penawaran suatu produk. Jika harga produk naik di masa depan, maka
pasokan produk tersebut akan berkurang di pasar saat ini karena keuntungan
yang diharapkan oleh penjual di masa depan, begitupun sebaliknya.
b) Kemajuan Teknologi
Peningkatan teknologi berarti bahwa jumlah input yang dibutuhkan lebih
sedikit, atau biaya input yang diperlukan berkurang. Jika biaya produksi lebih
rendah, produsen terdorong untuk meningkatkan output.
c) Biaya Produksi
Jika peningkatan biaya sangat tinggi, produsen cenderung mengurangi
produksi, sehingga menurunkan penawaran.
d) Persediaan Sarana Produksi
e) Peningkatan Jumlah Produsen
f) Peristiwa Alam
g) Ekspetasi / Harapan Produsen
h) Harga Barang dan Jasa Lain
i) Pajak

2.4. Harga Pasar


Harga pasar adalah harga ekonomi dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan di
pasaran. Dalam teori ekonomi, disebutkan bahwa harga pasar merupakan titik temu
antara kekuatan penawaran dan permintaan. Perbedaan pada sisi penawaran atau sisi
permintaan dapat menyebabkan harga pasar untuk suatu barang atau jasa dievaluasi
kembali dan diubah.
Dalam perdagangan sekuritas, harga pasar adalah harga yang sedang berlaku
sebagaimana ditentukan oleh perdagangan terakhir yang tercatat. Harga pasar di
pasar obligasi adalah harga yang dilaporkan terakhir tidak termasuk bunga akrual.

Proses Terbentuknya Harga Pasar :


Harga pasar terbentuk karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran.
Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar bila
jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Kesimpulannya, harga
pasar dapat terbentuk jika terjadi hal-hal berikut:

 Terjadinya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli.


 Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan.

Tujuan dari penetapan harga adalah:


 Mencapai target usaha
 Mendapatkan laba penjualan
 Meningkatkan dan mengembangkan produksi suatu produk/jasa
 Meluaskan target pemasaran
Berikut adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga pasar,
antara lain:
1. Bagi pedagang menengah
Harga beli dan pemasaran terdiri dari transportasi, penyimpanan, penguatan,
resiko, biaya lain, dan keuntungan yang diinginkan.
2. Bagi pedagang pengecer
Harga beli dan pemasaran terdiri dari pungutan, pendinginan, dan biaya lain.
Untuk Anggaran Biaya Produksi, penetapan harga per unit produk yang dihasilkan
dapat dihitung dari:
 Bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku
hingga siap digunakan termasuk biaya angkut, penyimpanan, dan
operasional.
 Biaya tenaga kerja, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa
tenaga kerja (SDM) diberikan secara langsung dalam satuan uang, yaitu gaji
atau upah.
 Biaya overhead pabrik, yaitu semua biaya pabrik yang dikeluarkan untuk
biaya-biaya lain yang tidak bersinggungan langsung dengan biaya proses
produksi termasuk biaya yang bersifat tidak terduga.

2.5. Bentuk Bentuk Pasar Serta Inflasi


1. Pasar
a) Bentuk Pasar menurut Sifat/wujud Barang dan Cara Penyerahannya
 Pasar konkret
Pasar konkret, yaitu pasar di mana barang yang diperjual belikan benar-benar
ada dan penjual dan pembeli bertemu langsung. Ciri – ciri pasar konkret :
 transaksi dilakukan secara tunai,
 barang dapat dibawa/diambil saat itu juga,
 barang yang diperjualbelikan benar-benar ada/nyata,
 penjual dan pembeli bertemu langsung.
 Pasar abstrak
Pasar abstrak, yaitu pasar di mana barang yang diperjualbelikan tidak
tersedia secara langsung dan antara penjual dan pembelinya tidak bertemu
secara langsung. Ciri-ciri pasar abstrak :
 penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda dan berjauhan
jaraknya,
 transaksi dilandasi oleh rasa saling percaya,
 barang yang diperjualbelikan tidak tersedia, hanya contoh saja.
 transaksi dilakukan dalam partai besar.
b) Bentuk Pasar menurut Luas Wilayah Kegiatannya
 Pasar regional
Pasar regional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa
negara pada wilayah tertentu. Pasar ini biasanya di bawah naungan wadah
kerja sama regional, misalnya di kawasan Asia Tenggara dibentuk AFTA.
 Pasar internasional
Pasar internasional adala pasar yang daerah pemasarannya mencakup
seluruh Kawasan dunia. Pasar ini juga disebut pasar dunia, karena menjual
produk-produk yang dibutuhkan oleh semua masyarakat dunia, misalnya
pasar kopi di Brasil, pasar wol di Sidney, Australia.
 Pasar lokal
Pasar lokal adalah pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah
tertentu, dan pada umumnya menawarkan barang yang dibutuhkan
masyarakat di sekitarnya. Misalnya Pasar Kiewer di Solo yang menyediakan
berbagai jenis kain batik, karena masyarakat di Solo dan sekitarnya banyak
yang mengenakan batik.
 Pasar nasional
Pasar nasional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu
negara. Pasar ini menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat
negara tersebut.
c) Bentuk Pasar menurut Organisasi Pasar atau Hubungan Pembeli dan Penjual
 Pasar persaingan sempurna (perfect competition market)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli, sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing
penjual/pembeli.
 penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan,
 pengetahuan penjual dan pembeli tentang pasar sempurna,
 penjual dan pembeli banyak,
 barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
 Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar dimana jumlah pembeli lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah penjualnya, sehingga pasar dikuasai
oleh satu atau beberapa penjual saja. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
 terdapat hambatan untuk memasuki pasar,
 pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas,
 jumlah penjual sedikit,
 barang yang diperjualbelikan bermacam-macam.

Bentuk pasar yang termasuk pasar persaingan tidak sempurna , di antaranya :


o Pasar monopoli
Pasar monopoli ialah pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh penjual.
Penjual mempunyai kekuasaan yang mampu memaksakan
kemauannya, baik dalam bentuk harga, volume, tempat, maupun
waktu pembelian barang yang akan dijualnya. Karena penjual dalam
pasar monopoli tidak mempunyai pesaing, ia dapat menaikkan atau
menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah barang yang
ditawarkan. Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia, PT Pos
Indonesia memonopoli penjualan benda-benda pos di Indonesia.

Ciri-ciri pasar monopoli :


a. terdapat satu penjual dan banyak pembeli,
b. harga ditentukan secara sepihak oleh penjual,
c. tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang
dijualbelikan dengan sempurna,
d. ada halangan yang kuat bagi penjual baru untuk masuk dalam
pasar.

Penyebab timbulnya pasar monopoli :


a. ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang,
b. penggabungan dan berbagai perusahaan,
c. adanya hak cipta atau hak paten atas hasil karya seseorang
yang diberikan kepada suatu perusahaan.
o Pasar duopoli
Pasar duopoli, yaitu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai
oleh dua perusahaan. Contoh: penawaran minyak pelumas yang
dikuasai oleh Caltex dan Pertamina.

Ciri-ciri pasar duopoli:


a. terdapat dua penjual dan banyak pembeli,
b. harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik
dengan kesepakatan atau tidak.
o Pasar oligopoli
Pasar oligopoli ialah pasar di mana beberapa perusahaan menguasai
penawaran satu jenis barang. Beberapa perusahaan yang menguasai
pasar mi saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan
satu perusahaan harus mengambil keputusan secara hati-hati dalam
mengubah harga, mengubah desain produk atau mengubah teknik
produksi. Contoh: penawaran sepeda bermotor yang dikuasai oleh
beberapa perusahaan di antaranya Honda, Suzuki, Yamaha, Kawasaki.

Ciri-ciri pasar oligopoli:


a. terdapat hanyak pembeli di pasar,
b. hanya ada beberapa penjual,
c. produk yang dijual bersifat homogen dan bisa juga berbeda
namun memenuhi standar mutu,

2. Inflasi
Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus sehubungan
dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti peningkatan konsumsi
masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, hingga ketidaklancaran distribusi barang.

Jenis-jenis inflasi :
Berdasarkan kenaikan harga
a. Inflasi ringan: kenaikan harga di bawah 10% dalam setahun.
b. Inflasi sedang: kenaikan harga di antara 10% - 30% dalam setahun.
c. Inflasi berat: kenaikan harga di antara 30% - 100% dalam setahun
d. Hiperinflasi (inflasi tak terkendali): kenaikan harga di atas 100% dalam setahun.
Berdasarkan asalnya
a. Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)
b. Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga
a. Inflasi tertutup (closed inflation). Kenaikan harga yang terjadi hanya berhubungan
dengan satu atau dua barang tertentu.
b. Inflasi terbuka (open inflation). Kenaikan harga yang terjadi pada semua barang
secara umum.
c. Hiperinflasi. Serangan inflasi yang sangat hebat sehingga harga barang/jasa terus
berubah dan meningkat setiap saat, akibatnya orang-orang tidak dapat menahan
uang lebih lama karena nilai uang terus merosot.

Contoh Inflasi
Adapun contoh inflasi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya:
1. Jumlah uang yang beredar banyak
Sebuah keadaan yang diawali dengan mudahnya mendapatkan bantuan keuangan
berupa kredit. Masyarakat banyak menjual surat berharganya ke pada bank atau
bank membeli surat berharga.
Hal ini membuat masyarakat memiliki akses untuk memiliki uang dalam jumlah
banyak dalam waktu sebentar. Ketika hal ini tidak terkendali maka pemerintah harus
segera menyadari keadaan ini. Kesadaran pemilik kebijakkan akan membuat kondisi
semakin baik.
2. Harga bahan pokok mahal
Harga bahan pokok yang mengalami kenaikan secara terus menerus akan membuat
kondisi ekonomi sangat buruk. Hal ini bisa disebut dengan inflasi, dengan tingkatan
inflasi masing-masing.
3. Daya beli masyarakat menurun
Pendapatan masyarakat yang tetap namun harga kebutuhan terus mengalami
kenaikan maka dapat membuat sebagaian masyarak kehilangan daya beli. Khususnya
kalangan masyarakat menengah ke bawah yang paling merasakan dampaknya.
Masyarakat yang awalya bisa memenuhi kebutuhan pokoknya dengan
pendapatannya, ketika harga naik tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini
jelas akan menimbulkan banyak masalah baru ketika tidak segera diatasi.
4. Suku bunga rendah
Tingkat suku bunga yang rendah membuat banyak orang ingin melakukan kredit di
bank. Hal ini akan menguntungkan bagi sebagian orang yang memutuskan untuk
mengambil kredit. Banyaknya jumlah masyarakat yang melakukan kredit sehingga
membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat sangat banyak.
Daya beli masyarakat akan meningkat namun pasar belum siap dengan permintaan
yang begitu melonjak. Hal ini membuat harga barang mahal tentu akan terjadi inflasi.
5. Jumlah barang di pasar terbatas
Banyaknya uang yang dimiliki masyarakat banyak masyarakat yang melakukan
pembelian berlebih. Hal ini akan membuat konsumen lain tidak mendapatkan barang
yang dibutuhkan.
Jumlah barang yang terbatas juga membuat harga barang di pasar akan naik, hal ini
sesuai dengan hukum permintaan pasar. Keadaan ini memang akan dapat kembali ke
kondisi semula baik dengan treatment atau tanpa treatment. Pada prakteknya di
Indonesia ketika terjadi inflasi pemerintah pasti ikut berperan mengatasi masalah
tersebut.
6. Kredit mulai dipersulit
Langkah yang dilakukan untuk membatasi jumlah uang yang berbedar ialah dengan
melakukan kredit selektif. Kredit selektif akan membuat jumlah uang yang beredar
tidak akan bertambah banyak dalam waktu yang singkat.
7. Nilai tukar menurun
Tingkat inflasi yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari akan mempengaruhi nilai
rupiah. Dimana nilai rupiah akan turun sesuai dengan tingkat keparahan inflasi yang
terjadi. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin turun nilai rupiah.
8. Jumlah utang luar negeri yang berlebih
Ketika utang luar negeri melebihi batas normal maka akan berpotensi terjadi inflasi.
Hal ini menandakan lemahnya kondisi ekonomi suatu negara. Semakin banyak hutang
yang dimiliki negara maka akan semakin sulit kondisi ekonomi untuk kembali kepada
keadaan normal.
Ketika utang luar negeri banyak namun masih mampu membayar tagihan setiap
tahunnya maka masih dikatakan aman. Ketika sudah tidak mampu membayar hal ini
menandakan kondisi ekonomi sangat buruk.

Cara Menghitung Inflasi :


Menghitung laju inflasi di Indonesia umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan
tiga indikator yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK) yang merupakan rata-rata yang
dihasilkan dari perubahan harga barang atau jasa yang dikonsumsi konsumen pada
periode waktu tertentu, Deflator PDB yang berfungsi sebagai indeks untuk menunjukan
perkembangan harga di bidang produsen, dan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
yang digunakan untuk mengukur harga yang terjadi pada perdagangan grosir.
Dari ketiga indikator tersebut, IHK menjadi cara yang paling sering digunakan untuk
menghitung laju inflasi di Indonesia. Rumus dari inflasi ini dapat dituliskan sebagai
berikut:
Laju inflasi= [(IHK periode ini-IHK periode sebelumnya) / (IHK periode sebelumnya)] x
100%
Sumber: https://berekonomi.com/contoh-inflasi/
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang selalu dilakukan masyarakat untuk
pemenuhan kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Melakukan kegiatan
ekonomia atas kesadaran dari setiap individu untuk melanjutkan hidup yang
dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang semakin hari semakin maju. Tempat
untuk melakukan kegiatan ekonomi dipilih masyarakat karena berbagai
pertimbangan dan besar harapan untuk mendapatkan keuntungan.

Pelaku Ekonomi adalah pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi seperti
produsen, distributor, dan konsumen. Berdasarkan diagram aliran berlingkar, pelaku
ekonomi dapat dikelompokkan menjadi 4 pihak, yaitu rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

Suatu perusahaan disebut juga sebagai rumah tangga produsen. Sementara,


konsumsi dilakukan oleh rumah tangga keluarga. Keduanya merupakan pelaku
ekonomi. Bukan hanya itu, pemerintah dan masyarakat luar negeri pun merupakan
pelaku ekonomi.

Teori penawaran dan permintaan dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas
hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu
barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan
kuantitas yang terjual di pasar.
3.2. Saran
Dari makalah yang telah penulis buat, mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan
baik itu dari penulisan atau dari kata-katanya, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca, agar dapat memberikan motivasi atau nasihat guna
memperbaiki makalah ini nantinya.
DAFTAR PUSAKA

Ammariah, Hani. 2020. “Hubungan Kelangkaan dengan Permintaan dan Penawaran”,


https://www.ruangguru.com/blog/hubungan-kelangkaan-dengan-permintaan-dan-
penawaran, diakses pada 4 April 2022 pukul 09.15.
Yopi Nisa Febianti (2014). "Permintaan Dalam Ekonomi Mikro". Edunomic. 2 (1): 16.
ISSN 2337-571X.
Mulachela, Husen. 2021. "Penawaran adalah : Hukum dan Faktor yang
Memengaruhi”, https://katadata.co.id/safrezi/berita/615e793499135/penawaran-
adalah-hukum-dan-faktor-yang-memengaruhi, diakses pada 4 April 2022 pukul
09.35.
Faradilla, Rinda. 2021. “Harga Pasar: Pengertian, Proses Terbentuk dan
Penetapannya”, https://www.idntimes.com/business/finance/rinda-faradilla/apa-
itu-harga-pasar/2, diakses pada 4 April 2022 pukul 10.00.
Zakiyah, Kuni. 2013. “Bentuk – bentuk Pasar”,
https://pt.slideshare.net/kunyraint/bentuk-bentuk-pasar-28225174, diakses pada 4
April 2022 pukul 10.34.
Pakar Ekonomi, 2022. “Contoh Inflasi yang Terjadi dalam Kehidupan Sehari-Hari”,
https://berekonomi.com/contoh-inflasi/, diakses pada 4 April 2022 pukul 16.05.

Anda mungkin juga menyukai