TEORI PERMINTAAN
Puji syukur penulis panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, serta doa dan motivasi dari berbagai pihak sehingga pada
akhirnya makalah yang berjudul “Teori Permintaan” dapat terselesaikan dengan
sebaik-baiknya.
Dalam penulisan ini kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan, baik dalam isi maupun cara penyajiannya,
karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi penyempurnaan penulisan ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...................................................................................................... Latar
Belakang...................................................................................... 1
1.2...................................................................................................... Rumusan
Masalah....................................................................................... 1
1.3......................................................................................................Tujuan
Penulisan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Permintaan................................................................. 3
2.2 Macam-macam permintaan......................................................... 4
2.3 Fungsi, Daftar, dan Kurva Permintaan........................................ 4
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan........................ 6
2.5 Hukum Permintaan...................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan?
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari uraian diatas, maka secara sederhana permintaan dapat diartikan sebagai
jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Secara lengkap permintaan
adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan
pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu dengan asumsi faktor-
faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Kondisi waktu tertentu tersebut dapat
1 (satu) jam, 1 (satu) hari, 1 (satu) tahun atau periode waktu lainnya.
3
2.2 Macam-Macam Permintaan
a. Permintaan Individual/Pribadi
b. Permintaan Pasar
1. Fungsi Permintaan
4
tersebut. Permintaan ditempatkan sebagai suatu fungsi yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain harga barang itu sendiri, harga barang
lain/saingan, selera, pendapatan, jumlah penduduk dan faktor lain. Selain dapat
diidentifikasi, keterkaitan antara permintaan dan faktor-faktor tersebut dapat
dirumuskan secara matematis sebagai berikut:
Keterangan:
Px = Harga barang X
Py = Harga barang Y (Harga barang lain, bisa barang substitusi dan Barang
komplementer)
t = Selera/taste
Y = Pendapatan/Yield
2. Daftar Permintaan
5
permintaan pasar (dengan asumsi dalam pasar tersebut hanya ada dua permintaan
individu yaitu Individu A dan Individu B):
3. Kurva Permintaan
4. Perubahan Permintaan
b) Perubahan Permintaan.
6
Sekarang ini kita beranggapan bahwa perubahan harga produk itu sendiri yang
akan mempengaruhi jumlah produk yang diminta (dalam hal ini berarti faktor-faktor
lain dianggap konstan/asumsi ceteris paribusberlaku). Perubahan harga produk hanya
akan menyebabkan perubahan jumlah produk yang diminta, perubahan ini hanya
terjadi dalam satu kurva atau disepanjang kurva. Jika ceteris paribus tidak berlaku
dengan kata lain faktor-faktor lain yang dianggap konstan mengalami perubahan
maka akan terjadi perubahan permintaan atau terjadi pergeseran kurva. Adapun
faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perubahan permintaan antara lain:
Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin sedikit barang yang
diminta. Sebaliknya, semakin turun harga suatu barang, semakin banyak permintaan
terhadap barang tersebut. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan
bahwa jika harga barang naik, ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), jumlah
barang yang diminta per unit waktu akan berkurang. Sebaliknya, jika harga barang
turun, jumlah barang yang diminta per unit waktu akan bertambah.
Jumlah permintaan suatu barang bisa berubah bila harga barang lain yang
mempunyai hubungan erat berubah. Harga barang lain yang mempunyai hubungan
erat bisa berupa barang substitusi (barang yang bisa saling menggantikan) atau barang
komplementer (barang yang bisa saling melengkapi).
Barang substitusi adalah dua barang yang dalam penggunaannya bisa saling
menggantikan. Contoh: Daging Sapi dengan Daging Ayam. Ketika harga daging sapi
naik, maka masyarakat/konsumen akan cenderung mengurangi volume permintaan
barang yang harganya naik dan menggantikannya dengan barang yang harganya
relatif tetap. Jadi dalam hal ini jika daging sapi harganya mengalami kenaikkan,
7
sementara daging ayam harganya tetap maka permintaan akan daging sapi mengalami
penurunan dan permintaan daging ayam akan mengalami kenaikkan. Dalam hal ini
konsumen akan mengganti konsumsi barang yang harganya naik (daging sapi)
dengan barang substitusinya (daging ayam), sehingga masyarakat masih bisa
menikmati daging.
Selera atau cita rasa konsumen terhadap suatu barang dapat mempengaruhi
permintaan terhadap barang tersebut. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang
meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan meningkat dan
sebaliknya jika selera masyarakat terhadap suatu barang menurun maka
permintaan terhadap barang tersebut menurun. Contoh, selera masyarakat terhadap
suatu barang yang berhubungan dengan mode. Model pakaian/celana panjang yang
sedang trend saat ini adalah celana yang relatif ketat, maka jumlah permintaan model
celana ini cenderung meningkat. Sebaliknya model pakaian yang sudah ketinggalan
(out of date) seperti model celana ciut byar atau model rok longgar, jumlah
permintaannya cenderung menurun atau berkurang.
8
untuk barang inferiorsebaliknya, yaitu jika pendapatan masyarakat naik/bertambah
justru permintaan akan barang tersebut semakin berkurang. Salah satu contoh barang
inferior adalah sandal jepit. Ketika tingkatpendapatan masyarakat rendah, tingkat
permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi. Namun ketika tingkat pendapat
masyarakat meningkat, permintaan atas barang tersebut akan turun karena masyarakat
meninggalkannya dan memilih untuk membeli sandal lain yang lebih berkualitas
meskipun dengan harga yang lebih mahal.
5. Jumlah Penduduk.
6. Intensitas Kebutuhan
9
persiapan di masa depan. Contohnya harga BBM diperkirakan akan naik harga
sebesar 2.5% dalam 2 minggu lagi, maka masyarakat akan segera membeli BBM
untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
paribus). Dalam analisis ini berarti jumlah produk yang diminta hanya dianggap
bergantung pada harga barang itu sendiri.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah dalam permintaan yang
tinggi atau harga cenderung murah menyebabkan masyarakat atau konsumen akan
permintaan barang cenderung meningkat, konsumen setidaknya juga harus
memastikan kualitas barang yang akan dibeli sehingga tidak merugikan diri sendiri
tau orang lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Karim; Ekonomi Mikro Islami. IIIT Indonesia. Jakarta. 2003 Press.
Jakarta. 2001
T. Gilarso SJ; Pengantar ilmu Ekonomi Mikro. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 2003
Rahardja dan Manurung; Uang, perbankan dan ekonmi moneter. Fakultas Ekonomi
UI. Jakarta. 2004.
Syafi’i Antonio; Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Press. Jakarta.
2001.
13