Dosen Pembimbing:
Samsul SAB, MA
Disusun Oleh:
1. Nurul Annisa(90500120061)
2. Israeni (90500120045)
3. Nur Indah Amaliah(90500120047)
4. Eghytya Bagaskara (90600120046)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat
berupa nikmat islam, nikmat iman, nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mikro Ekonomi Syariah ini. Sholawat serta salam tak
lupa pula kita kirimkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat kelak.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak dan sumber informasi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber informasi yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya maka dari itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena
kesalahan datangnya dari kami pribadi dan kebenaran hanyalah datang dari Allah SWT. Kami
mengharap kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan ilmu bagi teman-teman yang
membacanya.
Pangkep,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................ii
DAFTAR ISI................................................................iii
BAB I.......................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................2
C. Tujuan Pembahasan.......................................................2
BAB II......................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................3
BAB III....................................................................16
PENUTUP....................................................................16
A. Kesimpulan............................................................16
B. Saran.................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan (demand) dan
penawaran (supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi ada yang diikatan
hukum permintaan dan penawaran, apa saja yang menjadi faktor naik dan turunnya
permintaan dan penawaran tersebut dan dari situlah kita dapat menggambarkan sebuah
grafik yang dinamakan kurva baik dari permintaan maupun penawaran.
Suatu kegiatan ekonomi baik itu skala kegiatan ekonomi mikro maupun makro,
selalu diawali dengan adanya interaksi antara produsen dengan konsumen. Adapun
interaksi antara produsen dengan konsumen dalam kegiatan ekonomi mikro diwujudkan
dalam permintaan dan penawaran. Permintaan yang berarti dari pihak konsumen dan
penawar dari pihak produsen. Kedua hal ini adalah pokok dalam suatu permasalahan
ekonomi, karena dua hal tersebut yang membuat perekonomian pasar bekerja.
Pandangan ekonomi Islam mengenai permintaan relatif sama dengan ekonomi
konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari individu untuk berperilaku ekonomi
yang sesuai dengan aturan syariah. Dalam ekonomi Islam, norma dan moral “islami”
yang merupakan prinsip ekonomi Islam. Kesejahteraan konsumen akan meningkat jika ia
mengkonsumsi lebih banyak barang yang bermanfaat, halal dan mengurangi
mengkonsumsi barang yang haram. Islam menghalalkan yang baik-baik (At-thayyibat)
dan mengharamkan yang buruk-buruk (Al-khabitsat) Konsep Islam mengenai halal dan
haram meliputi seluruh kegiatan ekonomi manusia, terutama yang berhubungan dengan
produksi dan konsumsi, baik dalam hal kekayaan maupun makanan.
Dalam praktik tentunya tidak terlepas pada biaya - biaya produksi barang dan jasa
yang digunakan baik itu konsumen maupun produsen, adapun pajak yang akan
dikeluarkan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Ternyata pajak sangat berpengaruh
terhadap atas penjualan selalu menambah hargabarang yang ditawarkan. Sehingga hanya
mempengaruhi fungsi penawaran. Sedangkan pada fungsi permintaan tidak mengalami
perubahan sama sekali.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan yang telah dikemukakan di atas
maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Teori Permintaan dan Penawaran?
2. Bagaimana Teori Permintaan dan Kurva Permintaan?
3. Bagaiaman Kurva Permintaan Barang Halal?
4. Bagaimana Konsumsi Intertemporal Dalam Islam?
5. Bagaimana Konsumsi Intertemporal Dalam Konvensional?
6. Bagaimana Teori Penawaran dan Kurva Penawaran?
7. Apa Definisi Total Cost dan Marginal Cost?
8. Bagaimana Pengaruh Pajak Penjualan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Teori Permintaan dan Penawaran
2. Untuk mengetahui Teori Permintaan dan Kurva Permintaan
3. Untuk mengetahui Kurva Permintaan Barang Halal
4. Untuk mengetahui Konsumsi Intertemporal Dalam Islam
5. Untuk mengetahui Konsumsi Intertemporal Dalam Konvensional
6. Untuk mengetahui Teori Penawaran dan Kurva Penawaran
7. Untuk mengetahui Total Cost dan Marginal Cost
8. Untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh Pajak Penjualan
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad. (2004). Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam . Yogyakarta: BPFE.
2
Karim, A. A. (2012). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Edisi Ketiga. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
3
Fattach, A.‘. (2017). “Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi
Islam”. Jurnal Penelitian Manajemen, II (3).
3. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
3. Pendapatan RT dan pendapatan rata-rata masyarakat.
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat.
6. Jumlah penduduk.
7. Ramalan keadaan di masa datang.
8. Barang subtitusi. 4
4
Eko Suprayitno, “Ekonomi Mikro Perspektif Islam”, Malang: UIN-Malang Press, (2008)
5
Sukirno, S. (2013). Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Dalam gambar tersebut, digambarkan besarnya permintaan yang wujud pada
berbagai tingkat harga. Dalam tabel dan kurva permintaan tersebut jelas ditunjukkan
bahwa makin tinggi harga buku tulis maka makin sedikit jumlah buku yang
dimintanya dan sebaliknya, semakin rendah harga buku tulis maka akan semakin
banyak buku tulis yang diminta. Pada harga Rp. 5.000, hanya 200 buku tulis yang
diminta sedangkan pada harga Rp. 1.000, ternyata sebanyak 1300 buku tulis akan
dibeli.6
Pada kurva permintaan D terdapat 5 titik, yaitu P, Q, R, S dan T. Masing-masing
titik menggambarkan keadaan permintaan yang berbeda. Dalam tabel permi ntaan,
sebagai contoh, keadaan P menggambarkan bahwa pada harga Rp. 5.000 jumlah buku
tulis yang diminta adalah 200. Dalam gambar kurva permintaan, titik P juga
menggambarkan keadaan seperti itu.7
6
Ibid Sukirno, S. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
7
Ibid Sukirno, S. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
8
P3EI. (2013). ”Ekonomi Islam”. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
jenisnya, dan keinginan selalu tidak sama, jumlah dari calon pembeli pada suatu
barang, kualitas konsumen yang mana memiliki pendapatan atau gaji menjadi salah
satu ciri kualitas konsumen yang baik, tingkat kebutuhan suatu barang, metode
dalam pembayarannya tunai atau angsuran, besarnya dalam transaksi ke-tika biaya
transaksi dari suatu barang mengalami penurunan maka akan terjadi permintaan
menjadi naik.9
Permintaan terhadap komoditas halal sama dengan permintaan dalam ekonomi
konvensional, yaitu berbanding terbalik terhadap harga komoditas. Apabila harga
naik, maka jumlah komoditas halal yang diminta akan berkurang, dan sebaliknya,
apabila harga turun, maka jumlah komoditas halal yang diminta akan bertambah
dengan asumsi faktor lain ceteris paribus.
Secara grafis utility fungtion antara dua barang atau jasa yang halal
digambarkan sebagaimana lazimnya seperti gambar di bawah ini:
Dalam konsep islam sangat penting adanya pembagian jenis barang atau
jasa antara yang haram dan yang halal. Oleh karena itu sangat penting bagi kita
untuk menggambarkan hal ini dalam utility fungtion. Semakin sedikit barang
yang tidak kita sukai akan memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Hal ini
digambarkan dengan utility fungtion yang semakin ke kiri atas semakin tinggi
tingkat kepuasannya.10
11
Ibid., hal. 90
12
Ibid., hal. 87
Pendapatan pada periode pertama adalah:
Y1 = C1 + S1
Pendapatan pada periode kedua adalah:
Y2 = C2 + S2
Apabila konsumsi di periode pertama lebih kecil daripada pendapatan, maka akan
terjadi saving dan konsumsi di periode kedua semakin besar.
Y1 = C1 +S1 dan C1 < Y1
Y2 = C2 + S2
= (C2+ S1) + S2
Bila kita mengasumsikan konsumsi periode satu (C1) dan dua (C2) ditentukan
oleh besarnya nominal uang (m) yang ada di tangan maka (C1) dipenuhi oleh (m1) dan
(C2) dipenuhi oleh (m2). Maka apabila kita asumsikan sejumlah uang yang tersedia pada
periode pertama dan kedua dialokasikan sepenuhnya untuk konsumsi pada periode satu
dan dua sertatidak ada bunga atau value added dari volume uang untuk periode kedua
(m2), maka budget constraint (batas anggaran) untuk mengonsumsi pada periode satu
dan dua dapat dilihat padagambar berikut.
13
Ibid., hal. 88
Titik optimal untuk konsumen berada pada perpotongan kurva indifference
dengan budget line yang tersedia. Bagaimana posisi dan letak dari kurva indefference
sangat tergantung dari prespektif dan tingkat kebutuhan dari konsumen. Pada gambar a,
di mana konsumen berperilaku sebagai borrower, perpotongan kurva indefference
menyebabkan konsumsi pada masa kini C1 lebih tinggi dari pada konsumsi untuk masa
depan C2, karena jumlah uang yang tersedia pada saat ini hanya m1 di mana m1 < C1,
maka ada sebagian dari uang yang disediakan untuk konsumsi yang di masa datang m2
digunakan untuk mengomsumsi pada masa sekarang sehingga untuk mencapai tingkat
konsumsi C1 >C2 maka konsumen akan meminjam uang dari pihak lain dengan jaminan
sebagian dari m2 akan digunakan untuk membayar hutang tersebut.
Tentu akan berbeda dapat C2 akan berbeda dampak C2 apabila m1 yang disimpan
memberikan tambahan nominal uang pada periode 2. Misalnya m1 yang ditangguhkan
untuk ditabung S1 disimpan dengan pemberlakuan sistem bunga, maka saving yang
terjadi pada periode 1 akan memberikan nilai lebih sebesar bunga, sehingga persamaan
konsumsi pada periode 2 menjadi:
C2 = Y2 + r( S1)
Media
b. Nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah
Pd = 12 – Q
Ps = 2 + Q
Pst = 2 + Q + t maka Pst = 2 + Q + 4 Maka Pst + 6 + Q
Rumus keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak adalah
Pd = Pst
12 - Q = 6 + Qt
-2 Q = 6 -12
Q=3
Maka Pd = 12 – Q Pst = 6 + Qt
= 12 – 3 = 9 = 6 + 3 = 9
Jadi nilai keseimbangan pasar setelah pajak adal P, Q adalah 9 dan 3
c. Total pajak yang dibayar oleh pemerintah
T = pajak x Q pada keseimbangan pasar setelah pajak
= 4 x 3 = 12
d. Besarnya pajak yang diterima oleh produsen
T produsen = T Pemerintah – T konsumen
= 12 – 6 = 6
e. Besarnya pajak yang diterima oleh konsumen
T = (Pet –Pe) x Qt
= ( 9 – 7 ) X 3 = 6. 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada hukum permintaan ini melihat dari sisi Konsumen. Menyatakan
bahwa semakin tinggi harga, maka semakin rendah permintaan terhadapa
18
Purnama, N. I. Pengaruh Pajak dan Subsidi Pada Keseimbangan Pasar. 36
produk. Dan sebaliknya semakon rendah harga semakin tinggi permintaan
terhadap produk itu
2. Pada hukum penawaran ini melihat dari sisi Produsen. Menyatakan bahwa
semakin tinggi harga, maka semakin banyak produk yang ingin
ditawarkan. Dan sebaliknya semakin rendah harga pasar, maka semakin
sedikit produk yang ingin ditawarkan.
3. Kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang
diminta para pembeli. Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya
menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
4. Kurva permintaan barang halal jika individu dihadapkan pada dua pilihan A dan B
maka seorang muslim akan memilih barang yang mempunyai tingkat kehalalan dan
keberkahan yang lebih tinggi, walaupun barang yang lain secara fisik lebih disukai.
5. Konsumsi inter-temporal adalah konsumsi yang dilakukan dalam dua waktu, yaitu
masasekarang (periode pertama) dan masa yang akan datang (periode kedua). Dalam
ekonomi konvensional, pendapatan adalah penjumlahan konsumsi dan tabungan.
Atau secaramatematis ditulis: Y = C + S.Asumsi Monzer Kahf dalam
mengembangkan pemikiran tentang teori konsumsi Inter-Temporal dalam Islam:
Islam dilaksanakan oleh masyarakat, Zakat hukumnya wajib, Tidak ada riba dalam
perekonomian, Mud} a> rabah wujud dalam perekonomian, Pelaku ekonomi bersikap
rasional dengan memaksimalkan kemaslahatan.Instrumen yang dapat memengaruhi
volume jumlah uang dialokasikan untuk konsumsibaik pada periode satu atau dua
meliputi:Zakat;Infak atau sedekah; Rate of profit atau pendapatan bagi hasil (rp);
6. Teori penawaran dan kurva penawaran semakin banyak faktor produksi digunakan
maka produktivitas faktor produksi semakin menurun. Dengan semakin menurunnya
produktivitas maka produsen harus menambah faktor produksi dengan tambahan
lebih besar daripada tambahan sebelumnya (untuk memproduksi satu satuan produk).
7. Total Cost dan Marginal CostBiaya Total adalah jumlah yang dibayarkan perusahaan
untuk membeli berbagai input untuk keperluan produksinya. Keseluruhan jumlah
biaya yang dikeluarkan, yang terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable
(TVC).Marginal Cost (MC) adalah tambahan biaya produksi yang digunakan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit.
8. Pengaruh Pajak PenjualanPajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah
harga barang yang ditawarkan. Sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran.
Sedangkan pada fungsi permintaan tidak mengalami perubahan sama sekali.
B. Saran
Sebagai makhluk Tuhan manusia diwajibkan untuk bekerja dan
berusaha dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi kehidupannya. Untuk
itu, hendaknya setiap usahanya yang sesuai dengan apa yang diajarkan di
dalam al-Qur’an maupun hadis.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya, kami membuat makalah tentang permintaan dan Penawaran ini
bertujuan untuk meningkatkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
tentang bagaimana kegiatan ekonomi yang baik dalam Islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teori yang
dikuasai. Namun demikian, penulis jadikan semua itu sebagai pemicu
untuk meningkatkan pada taraf yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afif, M. (2017). Teori Permintaan Dan Konsumsi Inter-temporal Antara Islam dan
Konvensional. JES Jurnal Ekonomi Syariah, 2 (2), 229-242.
Elvira, R. (2015). Teori Permintaan (Komparasi Dalam Perspektif Ekonomi
Konvensional Dengan Ekonomi Islam). Jurnal Islamika, 15 (1), 47-60.
Purnama, N. I. (n.d.). Pengaruh Pajak dan Subsidi Pada Keseimbangan Pasar. 32-
37.
Sukirno, S. (2013). Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.