Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI PERMINTAAN ISLAM

Dosen Pengampu :

Nur Fitri Martaliah, S.E., M.E.K

Disusun Oleh :
1. Andri Firmansyah (503210038)
2. Ristia (503210041)
3. Belva Syafiatul Fitra (503210056)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT dimana dengan Rahmat
dan hidayah-Nya yang sangat berlimpah ini kita dapat melaksanakan dan
mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi
Mikro Syariah dengan berupa makalah yang berjudul Teori Permintaan Islam.

Dalam proses pembuatan tugas ini, penulis tidak lepas berterimakasih kepada
orang-orang terdekat yang telah membantu dan memberikan semangat dalam
penyusunan makalah ini hingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis tidak
lupa berterimakasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada dosen
pengampu yaitu Ibu Nur Fitri Martaliah, S.E., M.E.K dengan mata kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro Syariah pada program studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Penulis dengan sadar menyadari tugas ini masih jauh dari sempurna yang
memiliki banyak kesalahan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sangat membangun dan memberikan motivasi terhadap makalah yang penulis buat
agar dapat memiliki kesempurnaan. Harapan penulis semoga tugas ini dapat
membantu dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca tentunya.

Jambi, 20 Maret 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
A. Teori Permintaan dalam Islam .......................................................................................... 3
B. Hukum Permintaan ........................................................................................................... 4
C. Teori Permintaan ............................................................................................................... 5
D. Kurva Permintaan ............................................................................................................. 8
BAB III ........................................................................................................................ 11
PENUTUP ................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ekonomi islam, setiap keputusan ekonomi pada seseorang
terikat dari nilai-nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa
dilandaskan kepada syariat atau berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist.
Pandangan ekonomi islam mengenai teori permintaan relatif sama dengan
ekonomi konvensional. Namun ada batasan-batasan dari individu untuk
berperilaku ekonomi sesuai dengan syariat islam. Norma dan moral
merupakan prinsip utama dalam ekonomi islam.
Teori permintaan islam membahas tentang permintaan barang halal,
barang haram, dan hubungan antara keduanya. Dalam motif permintaan islam
menekankan pada tingkat kebutuhan konsumen terhadap barang tersebut
sedangkan motif permintaan konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai
kepuasan. Konvensional menilai bahwa egoisme merupakan nilai yang
konsisten dalam mempengaruhi seluruh aktifitas manusia, ekonomi islam
bertujuan mendapatkan kesejahteraan atau kemenangan akhirat karena
kehidupan yang abadi adalah kelak di Akhirat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori permintaan islam?
2. Bagaimana hukum dalam permintaan?
3. Apa yang dimaksud dengan teori permintaan?
4. Bagaimana bentuk kurva permintaan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat memahami apa itu teori permintaan islam.
2. Untuk dapat mengetahui hukum permintaan.
3. Agar dapat memahami pengertian dari teori permintaan.
4. Untuk dapat mengetahui bentuk kurva permintaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Permintaan dalam Islam


Teori permintaan islam memiliki dasar hukum dan batasan-batasan
dalam pandangan permintaan yang islami, dengan berprinsip agama islam
dijadikan sandaran hidup setiap manusia dengan mempercayai adanya Allah
SWT. Sumber ilmunya jelas dari Al-Qur’an bahwa ekonomi islam mayoritas
berdasarkan keyakinan religius dalam sistem mekanismenya.
Keinginan hastrat terhadap suatu barang atau jasa yang sesuai dengan
batasan syariah dan halal thoyyib merupakan permintaan menurut pendapat
Ibnu Taimiyah. Konsep yang digunakan dalam teori permintaan perspektif
islam ialah ketika (barang atau jasa) bahwa tidak semua bisa digunakan atau
dikonsumsi, alasannya karena harus bisa membedakan antara komoditi
(barang atau jasa) yang halal dan haram.
Konsep dari permintaan menurut pandangan islam bahwa jumlah
barang tidak semuanya dapat digunakan atau dimakan, harus mampu
membedakan antara yang boleh menurut islam dengan yang tidak boleh
menurut islam. Sesuai dengan firman Allah Q.S. Al-Maidah ayat 87-88 yang
artinya “wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengharamkan
apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melamapui batas”. “dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah
kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah
yang kamu beriman kepada-Nya”. Maka dari itu, dalam pandangan
permintaan secara islam menekankan pada permintaan barang yang boleh dan
tidak boleh.

3
Di dalam fungsi permintaan juga diartikan sebagai pendekatan yang
maslahah, dimana maslahah ini bisa diukur dalam satuan nominal, dengan
memperoleh maslahah yang maksimum atau optimal dalam konsumsi maka
konsumen akan mencapai falah atau kesejahteraan.
Pendapat Ibnu Taimiyah ada hal-hal yang mempengaruhi permintaan,
yaitu Keinginan dari masyarakat mengenai suatu barang yang bermacam-
macam jenisnya, dan keinginan selalu tidak sama, jumlah dari calon pembeli
pada suatu barang, kualitas konsumen yang mana memiliki pendapatan atau
gaji menjadi salah satu ciri kualitas konsumen yang baik, tingkat kebutuhan
suatu barang, metode dalam pembayarannya tunai atau angsuran, besarnya
dalam transaksi ketika biaya transaksi dari suatu barang mengalami penurunan
maka akan terjadi permintaan menjadi naik.1

B. Hukum Permintaan
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan
suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya
merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: makin rendah harga suatu
barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut.
Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan
terhadap barang tersebut.
Mengapa jumlah permintaan dan tingkat harga memiliki sifat
hubungan seperti yang baru saja dinyatakan diatas?
1. Sifat hubungan seperti itu disebabkan karena kenaikan harga
menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat
digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami
kenaikan harga. Sebaliknya, apalagi harga turun maka orang
mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya

1
Haryanti.Teori Permintaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam dan Konvensional (Bandung, 2019),
hlm. 220-222.

4
dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami
penurunan harga.
2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan rill para pembeli
berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para
pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis
barang, dan terutama barang yang mengalami kenaikan harga.2

C. Teori Permintaan
Teori permintaan (demand) menerangkan tentang sifat permintaan
para pembeli terhadap suatu barang. Permintaan adalah keinginan konsumen
membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu
tertentu (hubungan antara permintaan dan harga). Setiap orang pasti
memerlukan barang atau jasa untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier. Akibatnya adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
maka terbentuklah suatu tempat yang disebut pasar. Karena pasarlah yang
menjadi pusat kebutuhan hidup manusia akan barang maupun jasa. Dan di
dalam pasar itulah terjadi suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan di pasar itulah yang menimbulkan
adanya kegiatan permintaan suatu barang dan jasa kepada seseorang dari
seseorang dan untuk seseorang.
Dalam hal tersebut, terjadilah sebuah permintaan akan suatu barang
yang diminta pada suatu pasar dengan tingkat harga pada tingkat pendapatan
dan dalam periode tertentu. Permintaan ini juga bervariasi menurut harga
setiap barang yang bervariasi, pendapatan masyarakat, iklim pada suatu
daerah yang juga menentukan jenis barang yang dibutuhkan, jumlah
penduduk suatu daerah, dan juga kebutuhan yang akan banyak diminta oleh
2
Sadono Sukirno,Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Ketiga (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,
2014), hlm. 76.

5
konsumen. Permintaan konsumen juga diimbangi oleh penawaran penjual
dalam suatu pasar, jika semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak
jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual, namun sebaliknya
jika harga barang semakin rendah, maka semakin sedikit jumlah barang yag
ditawarkan.
Kegiatan ini yang terjadi terus menerus, antara penjual dan pembeli
yang saling memberikan interaksi serta dengan menawarkan dan meminta
suatu barang, suatu saat akan mencapai titik kesepakatan antara jumlah barang
atau jasa yang ditawarkan dengan jumlah barang atau jasa yang diminta
biasanya disebut keseimbangan pasar. Teori permintaan menerangkan tentang
ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Adapun faktor-faktor
terpenting dalam penentuan permintaan antara lain :
1. Harga barang itu sendiri. Jika suatu barang semakin murah, maka
permintaan terhadap barang itu bertambah. Begitu juga sebaliknya.
Apabila suatu barang semakin mahal, maka permintaan terhadap barang
tersebut berkurang.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. Harga
barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi
kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua
macam barang dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat
komplemen (penggenap). Misalnya, barang subtitusi dari daging ayam
adalah daging sapi, atau ikan. Suatu barang menjadi subtitusi barang lain
bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat yaitu memiliki
fungsi yang sama dan kandungan yang sama. Dalam hal ini, bila harga
subtitusi daging sapi (misalnya daging ayam) meningkat, harga relatif
daging sapi menjadi lebih murah sehingga permintaan daging sapi,
meningkat. Sedangkan jika harga komplemen daging sapi (misalnya
beras) turun, permintaan terhadap beras meningkat, sehingga permintaan
daging sapi mungkin meningkat pula.

6
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
Pendapatan masyarakat tingkat pendapatan masyarakat dapat
mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli
makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4. Distribusi pendapatan dalam masyarakat. Tingkat pendapatan bisa
memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika
distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah,
sehingga permintan terhadap suatu barang menurun.
5. Cita rasa masyarakat. Selera atau kebiasaan masyarakat juga dapat
mempengaruhi permintaan suatu barang, misalnya beras. Walaupun
harganya sama, permintaan beras per-tahun di provinsi Maluku lebih
rendah dibanding dengan di Sumatera Utara. Karena orang-orang Maluku
lebih menyukai sagu (sejak kecil mereka makan sagu). Sebaliknya, di
Sumatera Utara selain lebih menyukai beras, ada kebiasaan (adat) yang
membutuhkan beras terutama di kalangan masyarakat Batak, pada saat
acara pernikahan.
6. Jumlah penduduk. Jumlah penduduk sebagai makanan pokok rakyat
indonesia, maka permintaan beras berhubungan positif dengan jumlah
penduduk. Makin banyak jumlah penduduk, permintaan beras akan
semakin banyak.
7. Ramalan mengenai keadaan masa yang akan datang. Bila memperhatikan
harga suatu barang akan naik adalah lebih baik membeli barang itu
sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini
guna menghemat belanja di masa mendatang.
8. Usaha-usaha produsen untuk meningkatkan penjualan. Usaha ini
meningkatkan penjualan dalam perekonomian yang modern, bujukkan
para penjual untuk membeli barang bear sekali peranannya dalam
mempengaruhi masyarakat. Pengiklanan memungkinkan masyarakat
untuk mengenal suatu barang baru atau menimbulkan permintaan

7
terhadap barang tersebut. Disamping itu, untuk barang-barang yang sudah
lama, pengiklanan akan meningkatkan orang tentang adanya barang
tersebut dan menarik minat untuk membeli. Usaha-usaha promosi
penjualan lainnya, seperti pemberian hadiah kepada pembeli apabila
membeli suatu barang atau iklan pemberian potongan harga sering
mendorong orang untuk membeli lebih banyak daripada biasanya. 3

D. Kurva Permintaan
Kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menggambarkan sifat perkaitan atau hubungan di antara harga suatu barang
tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. Dalam
meganalisis permintaan perlulah disadari perbedaan diantara dua ini yaitu
permintaan dan jumlah barang yang diminta. Ahli ekonomi, mengatakan
“permintaan” apabila yang mereka maksudkan adalah keseluruhan daripada
kurva permintaan. Jadi “permintaan” menggambarkan keadaan keseluruhan
daripada hubungan diantara harga dan jumlah permintaan. Sedangkan “jumlah
barang yang diminta” dimaksudkan sebagai banyaknya permintaan pada suatu
tingkat harga tertentu.

Contoh :

Tabel 4.1

Permintaan ke atas Buku Tulis pada Berbagai Tingkat Harganya.

3
Putri,Ariyanto,Andi.Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro (Sumatra Barat:Insan Cendekia Mandiri,
2021), hlm. 19-24.

8
Gambar 4.1

Kurva Permintaan ke atas Buku Tulis

Berdasarkan kepada angka-angka dalam tabel 4.1, dalam gambar 4.1


dibuat kurva permintaan ke atas buku tulis. Pada sumbu tegak digambarkan
berbagai tingkat harga, dan pada sumbu datar digambarkan berbagai jumlah
yang akan dibeli. Dalam gambar itu jelas ditunjukkan bahwa semakin tinggi
harga buku tulis, maka semakin sedikit jumlah buku tulis yang diminta, dan
sebaliknya semakin rendah harganya maka semakin banyak pula buku tulis
yang diminta.

Dalam gambar 4.1, pada kurva permintaan terdapat 4 titik, yaitu P, Q,


R, S. Masing-masing titik ini menggambarkan tiap-tiap keadaan pada tabel
4.1. sebagai contoh, dalam tabel 4.1 keadaan P menggambarkan bahwa pada
harga Rp 5000 jumlah buku tulis yang akan dibeli adalah 200. Dalam gambar
4.1 titik P juga menggambarkan keadaan seperti itu.

Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari


atas ke kanan bawah. Kurva yang bersifat demikian disebabkan oleh sifat

9
perkaitan di antara harga dan jumlah barang yang diminta, jika salah satu
variabel naik (misalnya harga) maka variabel yang lainnya turun (misalnya
jumlah yang diminta).4

4
Sadono Sukirno,Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Kedua (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2000), hlm. 77-78.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori permintaan islam memiliki dasar hukum dan batasan-batasan
dalam pandangan permintaan yang islami, dengan berprinsip agama islam
dijadikan sandaran hidup setiap manusia dengan mempercayai adanya Allah
SWT.
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang
menyatakan: makin rendah harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu
barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu (hubungan antara
permintaan dan harga).
Kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menggambarkan sifat perkaitan atau hubungan di antara harga suatu barang
tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.

B. Saran
Tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun dari forum diskusi ini. Semoga dengan adanya kritik dan saran
tersebut dapat bermanfaat dan menjadi pedoman bagi kami dalam penyusunan
makalah ini pada khususnya dan para pembaca pada umumnya, segala
kelebihan hanya milik Allah dan segala kekurangan milik hambanya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Haryanti.Teori Permintaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam dan Konvensional (Bandung,


2019).

Putri,Ariyanto,Andi.Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro (Sumatra Barat:Insan Cendekia


Mandiri, 2021).

Sadono Sukirno,Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Kedua (Jakarta: PT.Raja Grafindo


Persada, 2000).

Sadono Sukirno,Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Ketiga (Jakarta: PT.Raja Grafindo


Persada, 2014).

12

Anda mungkin juga menyukai