Disusun oleh;
Kelompok 1
1. Refha Rifarianie
2. Meyana Rosa Fitrie
3. Sandi
4. Fauzan Ramadilah
EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA
TAHUN.2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah dan Inayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan Penawaran dalam
Ekonomi Islam.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan
Penawaran dalam Ekonomi Islam.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Kesimpulan.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini,
antara lain:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Siti Nur Fatoni,Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), hlm. 43.
3
Sebaliknya, manakala pada suatu pasar permintaan suatu produk relatif
sedikit maka yang akan terjadi adalah harga menurun. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Perilaku ekonomi seperti ini pernah di tangkap dan dirumuskan oleh para
pemikir ekonomi Islam masa silam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah, Al-
Ghazali, dan Ibn Khaldun. 2
4
jumlah beras yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka pun
semakin banyak. Ini tercermin dengan permintaan beras yang selalu naik.
4. Teori Permintaan Islam
Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang manusia tidak
terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa
berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah
iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara literal berarti pertengahan
atu moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan, hal ini
diterangkan pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27
يل َوال تُبَ ِّذرْ تَ ْب ِذيرًا َ ت َذا ْالقُرْ بَى َحقَّهُ َو ْال ِم ْس ِك
ِ ِين َواب َْن ال َّسب ِ َوآ
ان لِ َربِّ ِه َكفُورًا ِ ِإ َّن ْال ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُوا ِإ ْخ َوانَ ال َّشيَا ِط
ُ َين َو َكانَ ال َّش ْيط
Artinya :
ُهmُا ُأ ُكلmmً َّزرْ َع ُم ْختَلِفmت َوالنَّ ْخ َل َوال ٍ ت َو َغي َْر َم ْعرُو َشا ٍ ت َم ْعرُو َشا ٍ َوهُ َو الَّ ِذي َأ ْن َشَأ َجنَّا
وْ َمmmَوا َحقَّهُ يmmُر َوآتm َ mر ِه ِإ َذا َأ ْث َمm
ِ mوا ِم ْن ثَ َمmmَُوال َّز ْيتُونَ َوالرُّ َّمانَ ُمتَ َشابِهًا َو َغي َْر ُمتَ َشابِ ٍه ُكل
ِ ْرفُوا ِإنَّهُ ال يُ ِحبُّ ْال ُمس
َْرفِين ِ صا ِد ِه َوال تُس
َ َح
5
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak
sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
6
a. Barang yang tersedia dipasar dapat memenuhi semua permintaan,
sehingga untuk mempercepat penjualan produsen akan menurunkan
harga jual produk tersebut.
b. Penjual akan berusaha untuk meningkatkan dan
memperbesarkeuntungan dengan cara secepat mugkin dengan
memperbanyak jumlah penjualan produknya (mengandalkan turn over
yang tinggi).
Sebaliknya jika suatu pasar terjadi penawaran suatu produk relatif
sedikit, maka yang terjadi adalah harga akan naik. Keaadan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Barang yang tersedia pada produsen relatif sedikit sehingga manakala
jmlah permintaan stabil, maka produsen akan berusaha menjual jumlah
produknya dengan menaikkan harga juaalnya.
b. Produsen / penjual hanya akan meningkatkan keuntungan dari
menaikkan harga.5
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut :
a. Harga barang, apabila harga barang yang ditawarkan mengalami
kenaikan, jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat.
Sebaliknya, jika harga barang yang ditawarkan turun, jumlah barang
yang ditawarkan penjual juga akan turun.
b. Harga barang pengganti, apabila harga barang pengganti meningkat,
penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
c. Biaya produksi, berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, gaji pegawai,
penolong dan lain sebaginya.
d. Kemajuan teknologi, sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan
memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
5
Ibid, hlm. 140-141.
7
e. Pajak, ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga.
f. Perkiraan harga pada masa depan, jika perusahaan memperkirakan
harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap
maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.6
4. Teori Penawaran Islam
Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah
penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya
siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan diturunkan
kemuka bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan tidak bukan
maknanya adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk
kepentingan manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34 berikut :
Firmannya dalam surat luqman ayat 20 :
Artinya :
6
Siti Nur Fatoni,Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), hlm 46-47.
8
tersebut sangat luas,akan tetapi dalam kaitannya dengan produksi,larangan
tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral. Produksi islam bukan
hanya dilarang mengakibatkn kerusakn dalam memanfaatkan alam dan
lingkungan,artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan
berubah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjr dan
longsor ,menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi
kesehatan. Produksi islami jug haram menghasilkan produk-produk yang
apabila dikonsumsi akan menimbulkan kerusakan,baik itu rusaknya
kesehatan,apalagi rusaknya moral dan kepribadian. Contoh,jika telah
terbukti secara ilmiah bahwa rokok menimbulkan begitu banyak mudarat
dibandingkan manfaat yang dihasilkannya,maka memproduksi rokok adalah
hal yang tidak islami . sudah barang tentu, islam melarang produksi barang-
barang yang diharamkan seperti minuman keras,obat bius , dan sebagainya.
Demikian pula barang dan jasa yang meruak akhlaq seperti hiburan-hiburan
yang tidak mendidik.
9
berpindah atau bergeser bergantung kepada faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
a. Penawaran dalam ekonomi islam
Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan
konvensional dengan islam sejauh hal itu dikaitkan dengan variable atau
factor yang turut berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk
kurva secara umum pada hakikatnya sama. Satu aspek penting yang
memberikan suatu perbedaan dalam perspektif ini kemungkinan besar
berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis
nilai-nilai islam. Yang pertama adalah bahwa islam memandang manusia
secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek
yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong
ole islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau
dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad).
Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi gaya hidup Islamic man. Yang
kedua adalah norma-norma islam yang selalu menemani kehidupan manusia
yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan
jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu
pada hakikatnya adalah barang-barang atau transaksi-transaksi yang
berbahaya bagi diri mereka dan kemaslahatannya.Namun demikian, bahaya
yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan dideteksi oleh
kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek.Sikap yang
benar dalam menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum
disertai pencarian hikmah dibalik itu.
Dengan kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya
adalah lingkup penawaran itu sendiri dalam ekonomi islam menjadi lebih
sempit daripada yang dimiliki oleh ekonomi konvensional.7
7
Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami,(IIIT Indonesia:Jakarta.2003)
10
Definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan,
antara permintaan konvensional dan islam mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan
bahwa keduanya merupakan hasil dari penelitian kenyataan dilapangan (empiris)
dari tiap-tiap unit ekonomi. Namun terdapat perbedaan yang mendasar di antara
keduanya, diantaranya:
1. Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai
sumber hukum dan adanya batasan syariah dalam teori permintaan islami.
Permintaan Islam berprinsip pada entitas utamanya yaitu Islam sebagai
pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh Allah SWT. Permintaan
Islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya berasal dari
pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teori-
teori, tapi juga berasal dari firman-firman Tuhan (revelation), yang
menggambarkan bahwa ekonomi Islam didominasi oleh variabel
keyakinan religi dalam mekanisme sistemnya.
2. Teori ekonomi yang dikembangkan barat membatasi analisisnya dalam
jangka pendek yakni hanya sejauh bagaimana manusia memenuhi
keinginannya saja. Tidak ada analisis yang memasukkn nilai-nilai moral
dan sosial. Analisis hanya dibatasi pada variabel-variabel pasar semata,
seperti harga, pendapatan dan sebagainya. Variabel-variabel lainnya tidak
dimasukkan, seperti variabel nilai moral seperti kesederhanaan, keadilan,
sikap mendahulukan orang lain. Dalam ekonomi konvensional filosofi
dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan materialme. Hal ini wajar
saja karena sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal manusia
yang tergambar pada daya kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi
manusia. Padahal akal manusia merupakan ciptaan Tuhan, dan memiliki
keterbatasan bila dibandingkan dengan kemampuan.
3. Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi tidak semuanya
bisa untuk dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal
maupun yang haram. Oleh karenanya dalam teori permintaan Islami
membahas permintaan barang halal, barang haram, dan hubungan antara
11
keduanya. Sedangkan dalam permintaan konvensional, semua komoditi
dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan.
4. Dalam motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan
konsumen terhadap barang tersebut sedangkan motif permintaan
konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai kepuasan (interest).
Konvensional menilai bahwa egoisme merupakan nilai yang konsisten
dalam mempengaruhi seluruh aktivitas manusia.
5. Permintaan Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan atau kemenangan
akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang
abadi setelah kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang
ada harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.8
8
Adiwarman Karim, Ekonomi Islam,Suatu Kajian Kontemporer.(Gema Insani Press:Jakarta.2001)
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang dan
jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.9
Hukum Permintaan
Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun,
sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik.
13
siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan
diturunkan kemuka bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan
tidak bukan maknanya adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan
bumi ini untuk kepentingan manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34
Demikian makalah ini, terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ekonomi Islam
tentang Teori Permintaan dan Penawaran
DAFTAR PUSTAKA
14
Sumar’in. Ekonomi Islam. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fatoni, Siti Nur. Pengantar Ilmu Ekonomi. 2014. Bandung: CV Pustaka Setia.
15