Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR DALAM ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran


Dosen Pengampu; Said Muhammad Rahimin, M.M

Disusun oleh;
Kelompok 1
1. Refha Rifarianie
2. Meyana Rosa Fitrie
3. Sandi
4. Fauzan Ramadilah

EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA
TAHUN.2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah dan Inayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan Penawaran dalam
Ekonomi Islam.

Tujuan dibuatnya makalah sebagai tugas dari mata kuliah manjemen


pemasaran. Makalah yang telah kami buat mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dan berkontribusi dalam pembuatan makalah Ekonomi Islam tentang Teori
Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan
Penawaran dalam Ekonomi Islam.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat manambah wawasan,


pengatahuan dan inspirasi dari pembaca.

Ranai, 31 mei 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3

A. Teori Permintaan Islam...........................................................................3


B. Teori Penawaran Islam............................................................................6
C. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam....................................9

BAB III PENUTUP ....................................................................................13

A. Kesimpulan.......................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam mengaalisis hal yang kompleks, para ahli biasanya melakukan
penyederhanaan. Bagi ahli ekonomi penyederhanaan itu dilakukan pada
pembahasan suatu masalah, maka ia mencoba membatasi masalah itu hanya
yang dipengaruhi oleh satu dua faktor, sementara faktor- faktor lainya
dianggap tetap. Dengan demikian, satu model bisa disusun atas
penyederhanaan. Abstraksi itu dilakukan dengan menggunakan istilah
Ceteris paribus. Artinya, kalau seorang ahli tengah menganalisis ekonomi itu
sangat kompleks, menyangkut hubungan antara manusia atau dengan lainya.
Begitu pula halnya denganya upaya untuk menganalisis sistem harga, maka
para ahli mendekati masalah ini dengan penyederhanaan unsur- unsur
pembentuk harga.mereka membatasi unsur- unsur yang memengaruhi
mekanisme pembentukan harga dengan hanya dua faktor saja yakni:
permintaan dan penawaran.
Permintaan merupakan salah satu perilaku ekonomi yang mendominasi
dalam praktek ekonomi. Determinasi harga terhadap permintaan dan
penawaran dengan mengansumsi faktor- faktor yang memengaruhi. Maka
akan menghasilkan hukum permintaan dan penawaran, sedangkan bila
permintaan dan penawaran menentukan harga maka disebut teori permintaan.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu merumuskan masalah-


masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, diantaranya :
1. Bagaimana Teori Permintaan Islam ?
2. Bagaimana Teori Penawaran Islam ?
3. Bagaimana perbandingan konsep dalam Ekonomi Islam ?
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini,
antara lain:

1. Untuk mengetahui Teori Permintaan Islam


2. Untuk mengetahui Teori Penawaran Islam
3. Untuk mengetahui perbandingan konsep dalam Ekonomi Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Permintaan Islam


1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang
dan jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.1
2. Hukum Permintaan
Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan
turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan
naik. Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya
hubungan permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu:
manakala pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif
sangat banyak, sehingga :
a. Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua
permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
b. dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal oleh pasar.
Tanpa dikenal tidak mungkin produk itu dapat diterima apalagi
disenangi. Kegiatan untuk membuat agar suatu produk itu dapat dikenal
saja tidaklah mudah. Sebagai gambaran rill dapat dibayangkan pada
keadaan yang ada di sekitar kita sendiri. Banyak produk yang dipasarkan
Penjual akan berusaha menggunakan kesempatan tersebut untuk
meningkatkan dan memperbesar keuntungan dengan cara menaikkan
harga jual produknya.

1
Siti Nur Fatoni,Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), hlm. 43.

3
Sebaliknya, manakala pada suatu pasar permintaan suatu produk relatif
sedikit maka yang akan terjadi adalah harga menurun. Keadaan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:

a. Barang tersedia pada produsen/ penjual relatif sangat banyak sehingga


manakala jumlah permintaan sedikit produsen akan berusaha menjual
produknya sebanyak mungkin dengan cara menurunkan harga jual
produknya.
b. Produsen/ penjual haanya meningkatkan keuntungan dari volume
penjualanya.

Perilaku ekonomi seperti ini pernah di tangkap dan dirumuskan oleh para
pemikir ekonomi Islam masa silam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah, Al-
Ghazali, dan Ibn Khaldun. 2

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh faktor- faktor lain


disamping harga, antara lain yaitu :

a. Pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan terhadap


suatu barang akan meningkat, walaupun harga barang tersebut tidak
berubah.
b. Harga barang- barang lain yang terkait, permintaan terhadap susu murni
akan meningkat apabila harga susu bubuk naik.
c. Selera, permintaan terhadap sepatu olahraga dengan alas tipis (sepatu
Bruce Lee) sekarang ini masih rendah, sebaliknya sepatu olahraga
dengan alas tebal ( Nike, Ardiles, dn sebagainya ) semakin meningkat.
Hal itu terutama karena ad perubahan selera.
d. Jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk di suatu daerah,
semakin banyak permintaan terhadap suatu produk didaerah tersebut.
Permintaan beras di Indonesia setiap tahun selalu naik. Tentu saja, karena
jumlah penduduk Indonesia semakin lama semakin banyak. Sehingga
2
Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Prespektif Islam,(Yogyakarta: BPFE, 2004), hlm. 114-115

4
jumlah beras yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka pun
semakin banyak. Ini tercermin dengan permintaan beras yang selalu naik.
4. Teori Permintaan Islam
Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang manusia tidak
terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa
berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah
iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara literal berarti pertengahan
atu moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan, hal ini
diterangkan pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27

‫يل َوال تُبَ ِّذرْ تَ ْب ِذيرًا‬ َ ‫ت َذا ْالقُرْ بَى َحقَّهُ َو ْال ِم ْس ِك‬
ِ ِ‫ين َواب َْن ال َّسب‬ ِ ‫َوآ‬
‫ان لِ َربِّ ِه َكفُورًا‬ ِ ‫ِإ َّن ْال ُمبَ ِّذ ِرينَ َكانُوا ِإ ْخ َوانَ ال َّشيَا ِط‬
ُ َ‫ين َو َكانَ ال َّش ْيط‬
Artinya :

26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,


kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan


dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Seorang muslim diminta untuk mengambil ikap moderat dalam


memperoleh dan menggunkan umber daya. Dia tidak boleh israf ( royal,
berlebih- lebihan ), tetapi juga dilarang bukhl ( pelit ). Allah SWT berfirman
dalam Al- Qur’an surat Al- An’aam ayat 141

ُ‫ه‬mُ‫ا ُأ ُكل‬mmً‫ َّزرْ َع ُم ْختَلِف‬m‫ت َوالنَّ ْخ َل َوال‬ ٍ ‫ت َو َغي َْر َم ْعرُو َشا‬ ٍ ‫ت َم ْعرُو َشا‬ ٍ ‫َوهُ َو الَّ ِذي َأ ْن َشَأ َجنَّا‬
‫وْ َم‬mmَ‫وا َحقَّهُ ي‬mmُ‫ر َوآت‬m َ m‫ر ِه ِإ َذا َأ ْث َم‬m
ِ m‫وا ِم ْن ثَ َم‬mmُ‫َوال َّز ْيتُونَ َوالرُّ َّمانَ ُمتَ َشابِهًا َو َغي َْر ُمتَ َشابِ ٍه ُكل‬
ِ ‫ْرفُوا ِإنَّهُ ال يُ ِحبُّ ْال ُمس‬
َ‫ْرفِين‬ ِ ‫صا ِد ِه َوال تُس‬
َ ‫َح‬

5
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak
sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

jika manusia dilarang untuk berlebih- lebihan, itu berarti manusia


sebaiknya melakukan konsumsi seperlunya saja. Pengalaman surat diatas
berarti juga sikap memerangi kemibaziran, pamer, mengkonsumsi barang-
barang yang tidak perlu. Dalam bahasa ekonomi, perilaku konsumsi Islami
yang tidak berlebih- lebihan berarti membawa pola permintaan Islami lebih
didorong oleh fakor kebutuhan ( needs ) daripada keinginan ( wants ).3

B. Teori Penawaran Islam


1. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual
pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga
tertentu.4
2. Hukum Penawaran
Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang
ditentukan, yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat,
sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun. Hukum penawaran
tersebut menunjukan adanya hubungan antara penawaran dengan harga.
Teori penawaran mengatakan jika jumlah barang yang ditawarkan sangat
banyak, maka harga barang tersebut cenderung turun. Sebaliknya bila
jumlah penawaran barang tersebut relatif sedikit, maka harga barang akan
cenderung naik. Teori ini dapat dijelaskan , jika pada suatu pasar terdapat
penawaran suatu produk yang relatif sangat banyak, maka:
3
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif: Ekonomi Islam,(Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2006),hlm. 85-88.
4
Sumar’in,Ekonomi Islam,( Yogyakarta :Graha Ilmu,2013),hlm. 117

6
a. Barang yang tersedia dipasar dapat memenuhi semua permintaan,
sehingga untuk mempercepat penjualan produsen akan menurunkan
harga jual produk tersebut.
b. Penjual akan berusaha untuk meningkatkan dan
memperbesarkeuntungan dengan cara secepat mugkin dengan
memperbanyak jumlah penjualan produknya (mengandalkan turn over
yang tinggi).
Sebaliknya jika suatu pasar terjadi penawaran suatu produk relatif
sedikit, maka yang terjadi adalah harga akan naik. Keaadan ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Barang yang tersedia pada produsen relatif sedikit sehingga manakala
jmlah permintaan stabil, maka produsen akan berusaha menjual jumlah
produknya dengan menaikkan harga juaalnya.
b. Produsen / penjual hanya akan meningkatkan keuntungan dari
menaikkan harga.5
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut :
a. Harga barang, apabila harga barang yang ditawarkan mengalami
kenaikan, jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat.
Sebaliknya, jika harga barang yang ditawarkan turun, jumlah barang
yang ditawarkan penjual juga akan turun.
b. Harga barang pengganti, apabila harga barang pengganti meningkat,
penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
c. Biaya produksi, berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, gaji pegawai,
penolong dan lain sebaginya.
d. Kemajuan teknologi, sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan
memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.

5
Ibid, hlm. 140-141.

7
e. Pajak, ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga.
f. Perkiraan harga pada masa depan, jika perusahaan memperkirakan
harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap
maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.6
4. Teori Penawaran Islam
Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah
penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya
siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan diturunkan
kemuka bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan tidak bukan
maknanya adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk
kepentingan manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34 berikut :
Firmannya dalam surat luqman ayat 20 :

ِ َّ‫ةً ۗ َو ِمنَ الن‬mَ‫اطن‬


‫ا ِد ُل‬mm‫اس َم ْن يُ َج‬ ِ َ‫ا ِه َرةً َوب‬mmَ‫ هُ ظ‬m‫بَ َغ َعلَ ْي ُك ْم نِ َع َم‬m‫ض َوَأ ْس‬
ِ ْ‫ت َو َما فِي اَأْلر‬ َ ‫َألَ ْم ت ََروْ ا َأ َّن هَّللا َ َس َّخ َر لَ ُك ْم َما فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
‫ير‬
ٍ ِ‫ب ُمن‬ ٍ ‫فِي هَّللا ِ بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم َواَل هُدًى َواَل ِكتَا‬

Artinya :

Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk


(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.

Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi


keperluan manusia,larangan yang harus dipatuhi adalah: ‘janganlah kamu
membuat membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini tersebar
dibanyak tempat dalam Al-qur’an dan betapa Allah sanagat membenci
mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Meskipun definisi kerusakan

6
Siti Nur Fatoni,Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), hlm 46-47.

8
tersebut sangat luas,akan tetapi dalam kaitannya dengan produksi,larangan
tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral. Produksi islam bukan
hanya dilarang mengakibatkn kerusakn dalam memanfaatkan alam dan
lingkungan,artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan
berubah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjr dan
longsor ,menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi
kesehatan. Produksi islami jug haram menghasilkan produk-produk yang
apabila dikonsumsi akan menimbulkan kerusakan,baik itu rusaknya
kesehatan,apalagi rusaknya moral dan kepribadian. Contoh,jika telah
terbukti secara ilmiah bahwa rokok menimbulkan begitu banyak mudarat
dibandingkan manfaat yang dihasilkannya,maka memproduksi rokok adalah
hal yang tidak islami . sudah barang tentu, islam melarang produksi barang-
barang yang diharamkan seperti minuman keras,obat bius , dan sebagainya.
Demikian pula barang dan jasa yang meruak akhlaq seperti hiburan-hiburan
yang tidak mendidik.

C. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam


1. Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan konvensional terhadap teori
penawaran

Dijelaskan bahwa penawaran berkorelasi positif terhadap harga (P).Ini


berarti bahwa semakin tinggi suatu harga produk, semakin memberikan
insentif kepada produsen untuk meningkatkan produksinya dan kemudian
menawarkannya kepada konsumen yang membutuhkan.Sebaliknya, semakin
rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi produsen
ubntuk memproduksi dan menawarkannya.Hal ini disebabkan karena makin
rendah suatu harga, makinkecil suatu keuntungan atau malah timbul
kerugian. Sebagai suatu agen ekonomiyang rasional, produsen akan
memutuskan produksinya. Dengan demikian dapatlah digambarkan dalam
sebuah diagram dimana sumbu vertical adalah harga dan sumbu horizontal
adalah jumlah produk yang ditawarkan  kepada masyarakat bahwa kurva
penawaran sebagai kurva yang naik ke kanan. Kedudukan kurva ini bias

9
berpindah atau bergeser bergantung kepada faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
a. Penawaran dalam ekonomi islam
Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan
konvensional dengan islam sejauh hal itu dikaitkan dengan variable atau
factor yang turut berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk
kurva secara umum pada hakikatnya sama. Satu aspek penting yang
memberikan suatu perbedaan dalam perspektif ini kemungkinan besar
berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis
nilai-nilai islam. Yang pertama adalah bahwa islam memandang manusia
secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek
yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong
ole islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau
dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad).
Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi gaya hidup Islamic man. Yang
kedua adalah norma-norma islam yang selalu menemani kehidupan manusia
yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan
jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu
pada hakikatnya adalah barang-barang atau transaksi-transaksi yang
berbahaya bagi diri mereka dan kemaslahatannya.Namun demikian, bahaya
yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan dideteksi oleh
kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek.Sikap yang
benar dalam menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum
disertai pencarian hikmah dibalik itu.
Dengan kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya
adalah lingkup penawaran itu sendiri dalam ekonomi islam menjadi lebih
sempit daripada yang dimiliki oleh ekonomi konvensional.7

7
Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami,(IIIT Indonesia:Jakarta.2003)

10
Definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan,
antara permintaan konvensional dan islam mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan
bahwa keduanya merupakan hasil dari penelitian kenyataan dilapangan (empiris)
dari tiap-tiap unit ekonomi. Namun terdapat perbedaan yang mendasar di antara
keduanya, diantaranya:
1. Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai
sumber hukum dan adanya batasan syariah dalam teori permintaan islami.
Permintaan Islam berprinsip pada entitas utamanya yaitu Islam sebagai
pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh Allah SWT. Permintaan
Islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya berasal dari
pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teori-
teori, tapi juga berasal dari firman-firman Tuhan (revelation), yang
menggambarkan bahwa ekonomi Islam didominasi oleh variabel
keyakinan religi dalam mekanisme sistemnya.
2. Teori ekonomi yang dikembangkan barat membatasi analisisnya dalam
jangka pendek yakni hanya sejauh bagaimana manusia memenuhi
keinginannya saja. Tidak ada analisis yang memasukkn nilai-nilai moral
dan sosial. Analisis hanya dibatasi pada variabel-variabel pasar semata,
seperti harga, pendapatan dan sebagainya. Variabel-variabel lainnya tidak
dimasukkan, seperti variabel nilai moral seperti kesederhanaan, keadilan,
sikap mendahulukan orang lain. Dalam ekonomi konvensional filosofi
dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan materialme. Hal ini wajar
saja karena sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal manusia
yang tergambar pada daya kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi
manusia. Padahal akal manusia merupakan ciptaan Tuhan, dan memiliki
keterbatasan bila dibandingkan dengan kemampuan.
3. Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi tidak semuanya
bisa untuk dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal
maupun yang haram. Oleh karenanya dalam teori permintaan Islami
membahas permintaan barang halal, barang haram, dan hubungan antara

11
keduanya. Sedangkan dalam permintaan konvensional, semua komoditi
dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan.
4. Dalam motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan
konsumen terhadap barang tersebut sedangkan motif permintaan
konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai kepuasan (interest).
Konvensional menilai bahwa egoisme merupakan nilai yang konsisten
dalam mempengaruhi seluruh aktivitas manusia.
5. Permintaan Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan atau  kemenangan
akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang
abadi setelah kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang
ada harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.8

8
Adiwarman Karim, Ekonomi Islam,Suatu Kajian Kontemporer.(Gema Insani Press:Jakarta.2001)

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang dan
jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.9

Hukum Permintaan

Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun,
sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik.

Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya hubungan


permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu: manakala
pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat banyak,
sehingga :

a. Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua


permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian
produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
b. Penjual akan berusaha menggunakan kesempatan tersebut untuk
meningkatkan dan memperbesar keuntungan dengan cara menaikkan harga
jual produknya.
Teori Penawaran Islam
Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah
penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang
bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya
9
Siti Nur Fatoni,Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung : Pustaka Setia, 2014), hlm. 43.

13
siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan
diturunkan kemuka bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan
tidak bukan maknanya adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan
bumi ini untuk kepentingan manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34

Demikian makalah ini, terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ekonomi Islam
tentang Teori Permintaan dan Penawaran

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat manambah wawasan,


pengatahuan dan inspirasi dari pembaca. Atas perhatian kami ucapkan terima
kasih.

DAFTAR PUSTAKA

14
Sumar’in. Ekonomi Islam. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muhammad. Ekonomi Mikro. 2004. Yogyakarta: BPFE.

Fatoni, Siti Nur. Pengantar Ilmu Ekonomi. 2014. Bandung: CV Pustaka Setia.

Nasution, Mustafa Edwin. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. 2006. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami. 2003. IIIT Indonesia:Jakarta.

A Arwani - 2014 - elc.stain-pekalongan.ac.id

15

Anda mungkin juga menyukai