Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANIPULASI PASAR DALAM PERDAGANGAN SAHAM


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro Islam
Dosen Pengampu: Abdul Ghoni M.A

Disusun Oleh:
Kelompok 12
Perbankan Syariah B / 2
 Reka Candana Mukti (1908203050)
 Putri Fakhira Septianti (1908203063)
 Intan Noer Afifah (1908203077)

PERBANKAN SYARIAH B/2


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, bimbingan, dan petunjuk-Nya, sehingga atas kemudahan-Nya, kami
dapat menyelesaikan pembuatan Makalah ini dengan judul “Manipulasi Pasar dalam
Perdagangan Saham”

Tak lupa shalawat serta salam kita selalu mengiringi baginda Rasulullah Muhammad
SAW karena atas berkat beliaulah kita mampu mengenal agama yang benar yaitu adinul
islam. Kemudian kami juga menghaturkan ucapan terimakasih kepada Bapak Abdul Ghoni
M.A yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Ekonomi Mikro Islam sehingga kami
mampu mengerjakan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami buat tidak hanya semerta-
merta untuk memenuhi tugas yang telah diberikan namun kami juga berharap bahwa makalah
ini mampu dijadikan sebagai pembelajaran kususnya dalam bab ekonomi islam. Pada
kesempatan ini pula kami menghaturkan ucapan terimakasih bagi semua pihak yang telah
membantu dalam penyeselaian makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekeliruan
dan kekurangan dalam makalah ini, maka besar kiranya harapan kami untuk mendapatkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan kami berharap
bahwa makalah ini dapat benar-benar bermanfaat bagi semua pihak, dan juga bagi diri kami
sendiri.

Cirebon, April 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN............................................................................................................................3

BAB II..............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

A. Mekanisme Pasar dalam Perspektif Islam..........................................................................4

B. Manipulasi Pasar.................................................................................................................6

C. Ghisy..................................................................................................................................11

BAB III..........................................................................................................................................15

PENUTUP.....................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang.Sebagai
satu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776.
Namun, sebenarnya sebelum tahun 1776, sudah banyak pemikiran-pemikiran yang
dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu Negara.
Tetapi pemikiran itu tidak dikemukakan secara sistematik. Teori ekonomi diperkembangkan
kearah dua jurusan yaitu menuju kebagianmikro dan makro. Bagian makro membahas
perilaku Negara, masyarakat ataukelompok masyarakat. Variabel yang dibahas adalah
interalia,  pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, anggaran
pemerintah dan sebagainya.Sedangkan teori ekonomi mikro membahas prilaku agen ekonomi
yang kecil yaitukonsumen individual atau sebuah perusahaan. 1

Materi teori ekonomi mikro berkisar pada prinsip-prinsip yang di pakaisebagai dasar
pengambilan keputusan seorang konsumen dan prinsip-prinsip yangdiapakai sebagai dasar
pengambilan keputusan sebuah perusahaan.Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa, pasar
merupakanajang bertemunya  permintaan konsumen dan  penawaran produsen.  Teori
ekonomi mikromembahas faktor-faktor apa saja yang menjadi dasar dan merupakan kekuatan
untuk terjadinya permintaan konsumen dan penawaran produsen untuk sesuatu barang.

Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa permintaan konsumendan penawaran


produsen bertemu di pasar. Mekanisme pasar terjadi akibat adanya interaksi konsumen dan
produsen yang melakukan transaksi pertukaransehingga menentukan tingkat harga tertentu.
Sebuah transaksi merupakan syaratutama berjalannya mekanisme pasar.

1
Sudarsono, Pengantar Ekonomi Mikro  (Jakarta: LP3ES, 1995)

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mekanisme Pasar dalam Perspektif Islam

Konsep ekonomi Islam dalam menentukan harga yaitu dengan


kekuatan permintaan dan penawaran, yang sama-sama rela antara kedua belah
pihak. Tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada
tingkat harga tersebut.2 Apa bila terjadi kenaikan harga, seorang penguasa
atau pemerintah tidak boleh melakukan intervensi terhadap masalah harga
tersebut. Karena yang mengatur kenaikan atau penurunan harga adalah Allah
SWT. Melalui sunatullah yaitu musibah, panceklik, panen raya, serta keadaan
ekonomi setiap individu atau masyarakat. Begitulah mekanisme pasar yang
diatur oleh Islam, agar semua pihak dapat menikmati harga secara adil, dan secara
manusiawi.

Pemerintah memang diperlukan untuk mengatur urusan masyarakat, dalam hal


mengayomi dan mengontrol ekonomi agar seimbang.3 Jadi pemerintah
harus bisa menempatkan dirinya secara tepat, sebagai lembaga yang pada saat-
saattertentu perlu memasuki kehidupan rakyatnya, terutama pada saat kondisi
masyarakat tidak stabil. Memasuki dalam hal ini mengayomi masyarakat yang
ekonominya sulit.

Ada beberapa prinsip untuk membangun konsep mekanisme pasar, yaitu:

1. Kerelaan ( Ar-Ridha), yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas


dasar kerelaan antara masing-masing pihak (freedom contract).Hal ini
sesuai dengan Qur’an surah An- Nisa’ ayat 29: “Hai orang-orang yang
beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan  jalan
yang batil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama

2
 . Karim,Ekonomi Mikro Islam, 178.
3
 . Muhammad,Prinsip-prinsip ekonomi Islam (Yogyakarta: graha ilmu, 2007)

4
suka di antarakamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya
Allah SWT. Adalah maha penyayang kepadamu.”
2. Kejujuran (honesty),kejujuran merupakan pilar yang sangat penting
dalamIslam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri.
3. Keterbukaan (transparency), dalam sebuah transaksi harus jelas barang,
hargadan cara perolehannya.
4. Keadilan ( justice),menempatkan segala mekanisme pasar sesua proporsi
keadaandan latar belakang.
5. Amanah, yaitu memberikan harga yang sesuai dan menghindari penentuan
harga yang spekulatif.

Selain mengatur harga yang adil, Islam juga mengatur agar persaingan
dilakukan dengan adil, Setiap bentuk ketidakadilan itu dilarang, seperti:

1. Talaqqi Rukban, dilarang karena pedagang yang menyongsong di pinggir


kotamen dapat keuntungan dari ketidak tahuan penjual dari kampung akan
harga yang berlaku di kota. Mencegah masuknya pedagang desa ke kota,
akan menimbulkan persaingan pasar yang tidak kompetitif. Maksudnya,
praktek ini dilakukan dengan cara mencegat orang-orang yang membawa
barang dari desa dan membeli barang tersebut sebelum tiba di pasar.
Rasulullah SAW. melarang praktek semacam inidengan tujuan mencegah
terjadinya kenaikan harga. Beliau memerintahkan agar barang-
barang langsung di bawa kepasar, sehingga penyuplai barang dan para
konsumen bisa mengambil manfaat dari harga yang sesuai dan alami.
2. Mengurangi timbangan dilarang karena barang dijual dengan harga yang
samauntuk jumlah yang lebih sedikit.
3. Menyembunyikan barang cacat dilarang karena penjual mendapatkan harga
yang baik untuk kualitas yang buruk.
4.  Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang, karena takaran kurma
basahketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma kering yang ditukar.5.
5.  Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma kualitas
sedangdilarang karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasarnya.6.
6. Transakssi Najasy yaitu, penjual menyuruh orang lain memuji barangnya
ataumenawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik. Transaksi ini

5
dilarangkarena dapat menaikkan harga barang-barang yang dibutuhkan oleh
para pembeli.
7. Ikhtilkar dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan
normaldengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.
Lebih jelasnya produsen menahan barang agar tidak beredar di pasar untuk
menaikkan harga.
8.  Ghaban faa-hisy (besar) dilarang yaitu menjual di atas harga pasar.4

Semua bentuk ketidak adilan akan menimbulkan mudarat, Islam menetapkan


dalam undang-undang dasarnya prinsip menghindari kesempitan dan menolak
mudarat. Berdasarkan prinsip ini, maka Islam menetapkan wajib berlaku adil
dan bermusyawarah, memelihara hak, menyampaikan amanah, dan kembali
kepada ulama  untuk menjelaskan pendapat yang benar dalam menghadapi kasus-
kasus kontemporer.5

B. Manipulasi Pasar
Yang dimaksud dalam manipulasi pasar menurut pasal 91 UUPM adalah
tindakan oleh setiap pihak, baik langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan
untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan
perdagangan, keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa Efek. Transaksi yang dapat
menimbulkan gambaran semu antara lain transaksi efek yang tidak mengakibatkan
perubahan kepemilikan atau penawaran jual atau beli efek pada harga tertentu
dimana pihak tersebut juga telah bersekongkol dengan pihak lain yang melakukan
penewaran beli atau jual efek yang sama pada harga yang kurang lebih sama.
Motif dari manipulasi pasar antara lain adalah untuk meningkatkan, menurunkan
atau mempertahankan harga efek. Beberapa pola manipulasi adalah:
1. Menyebarluaskan informasi palsu mengenai emiten dengan tujuan untuk
mempengaruhi harga efek perusahaan yang dimaksud dibursa efek (false
information). Misalnya suatu pihak menyebarkan rumor bahwa emiten A akan
segera dilikuidasi, pasar merespon yang menyebabkan harga efeknya jatuh
tajam.

4
Karim,Ekonomi Mikro Islam, 179

5
Nispan Rahmi, “Maqasid Al Syari’ah: Melacak Gagasan Awal,” Syariah Jurnal Hukum dan
Pemikiran 17, no. 2

6
2. Menyebarluaskan informasi yang menyesatkan atau informasi yang tidak
lengkap (misinformation). Misalnya suatu pihak menyebarkan rumor bahwa
emiten A tidak termasuk perusahaan yang akan dilikuidasi oleh pemerintah,
padahal emiten A termasuk yang diambil alih oleh pemerintah.
Harga efek dipasar modal sangat sensitive terhadap suatu peristiwa dan
informasi yang berkaitan, bauk secara langsung atau tidak dengan efek tersebut.
Informasi merupakan pedoman pokok para pemodal untuk mengambil keputusan
terhadap suatu efek. Jika informasi tersebut tidak dilindungi oleh hukum sebagai
informasi yang benar, maka bagaimana kegiatan perdagangan pasar modal bisa
berjalan. Informasi yang merupakan rumor yang dihembuskan oleh pihak tertentu
dapat menimbulkan dampak pada pasar, akibatnya harga efek bisa naik atau turun.
Begitu informasi mendapatkan konfirmasi bahwa informasi itu benar, maka
gejolak pasar akan terhenti, pasar berjalan normal kembali. Namun, pada saat
fluktuasi terjadi pihak yang menghembuskan informasi (penipu) menangguk
keuntungan. Bagi investor yang tidak berhati-hati menganalisis informasi maka
akan terjebak oleh harga semua yang berujung pada kerugian.
Beberapa kegiatan yang dapat digolongkan sebagai manipulasi pasar dalam pratik
perdagangan efek internasional adalah :
a. Marking the close

Yaitu merekayasa harga permintaan atau penawaran efek pada saat atau
mendekati saat penutupan perdagangan dengan tujuan membentuk harga efek
atau harga pembukaan yang lebih tinggi pada hari perdagangan berikutnya.
Misalnya, Sesi perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta berakhir pada jam
16.00. pada jam 15.55 harga pasar dari saham PT X sebesar Rp. 1000. Mr. A
yang merupakan pemegang saham PT X dan menjadi nasabah pada
perusahaan efek B dan perusahaan efek C menginginkan harga pembukaan
pada periode perdagangan hari berikutnya naik (diatas 1000). Kemudian Mr.
A menghubungi broker pada perusahaan efek B untuk menjual saham pada PT
X pada harga Rp. 1.200. pada saat yang sama Mr. A juga memberikan
perintah pada broker perusahaan efek C untuk membeli saham PT X pada
harga Rp. 1.200, sehingga terjadi matching antara broker B dan C yang
mengakibatkan harga pasar atas saham A akan naik menjadi Rp. 1.200 pada

7
akhir periode perdagangan. Harga pada akhir periode perdagangan ini akan
dijadikan sebagai harga pembukaan pada sesi perdagangan hari berikutnya.

b. Painting the tape

Yaitu kegiatan perdagangan antara rekening efek satu dengan rekening


efek lain yang masih berada dalam penguasaan satu pihak atau mempunyai
keteraitan sedemikian rupa sehingga tercipta perdagangan semu. Pada
dasarnya paiting the tape mempunyai kemiripan dengan marking the close,
namun ia dapat dilakukan setiap saat .
Misalnya, Mr. A memiliki saham PT X dalam jumlah besar, selain itu dia juga
menjadi nasabah pada perusahaan efek B dan perusahaan efek C, Mr A
menginginkan harga saham PT X dari Rp. 1.000 naik menjadi Rp. 1.200.
Kemudian Mr. A menghubungi broker pada perusahaan efek B untuk menjual
saham pada PT X pada harga Rp. 1.100. pada saat yang sama Mr. A juga
memberikan perintah pada broker perusahaan efek C untuk membeli saham
PT X pada harga Rp. 1.100, sehingga terjadi matching antara broker B dan C
yang mengakibatkan harga pasar atas saham A akan naik menjadi Rp. 1.100.
Hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga sedikit demi sedikit harga naik
hingga mencapai Rp. 1.200. setelah mendapat harga yang dikehendaki barulah
Mr. A melakukan jual beli yang sesungguhnya(yang berakibat beralihnya
kepemilikan saham)

c. Pembentukan harga berkaitan dengan merger, konsolidasi dan akuisisi.

Dalam pasal 55 UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas,


ditentukan bahwa pemegang saham yang tidak menyetujui rencana merger,
konsolidasi dan akuisisi berhak meminta pada perseroan untuk membeli
saham dengan harga yang wajar. Pemegang saham dapat memanfaatkan
ketentuan ini untuk kepentingan pribadi melalui manipulasi pasar dengan
skenario sebagai berikut:
Misalnya, Mr. A sebagai pemegang saham PT X (listed company) dimana PT
X akan melakukan merger dengan PT Y. harga saham PT X sebelum adanya
rencana merger sebesar Rp. 1.000, Mr. A tidak menyetujuai adanya merger
sehingga Mr. A berusaha untuk menaikkan harga dengan harapan akan dibeli
oleh perusahaan pada harga yang lebih tinggi.

8
d. Concerning the market

Yaitu membeli efek dalam jumlah besar sehingga dapat menguasai pasar
(menyudutkan pasar). Praktik ini dapat dilakukan dengan cara short selling,
yaitu menjual efek dimana pihak penjual belum memiliki efeknya. Sering
concerning dilakukan dengan cara terlebih dahulu malakukan penjualan
dengan tidak memiliki efek (short selling), dengan cara meminjamkan efek
dari concerning kepada pelaku short selling, tatapu kemudian menarik kembali
saham dalam pinjaman tersebutsehingga pelaku short selling harus mencarinya
di pasar . Hal ini dapat dilakukan karena BEJ menetapkan jangka waktu
penyelesaian transaksi T+3 (penjual wajib menyerahkan efeknya pada hari
ketiga setelah transaksi). Jika penjual gagal menyerahkan efek pada T+3,
maka yang bersangkutan harus membeli efek tersebut dipasar tunai yang
biasanya lebih mahal dari pada pasar regular. Misalnya Mr. T, ia dapat
mengambil keuntungan dari situasi tersebut dengan melakukan concerning the
market,asarasar yaitu membeli dalam jumlah besar efek tertentu dan
menahannya sehingga akan banyak penjual yang mengalami gagal serah efek
dan terpaksa membeli dipasar tunai yang sudah dikuasai oleh Mr. T tadi .

e. Pools (pump-pump manipulation)

Pools merupakan pemhimpunan dana dalam jumlah besar oleh


sekelompok investor dimana dana tersebut dikelola oleh broker atau seseorang
yang memahami kondisi pasar. Manager dari pools tersebut membeli saham
suatu perusahaan dan menjualnya kepada anggota kelompok investor tersebut
untuk mendorong frekuensi jual beli efek sehingga dapat meningkatkan harga
efek tersebut .
Mr. A, Mr. B, Mr C dan Mr. D membentuk suatu kelompok investor dan
mengumpulkan dana dalam jumlah besar dan menyerahkan pengelolaan dana
tersebut pada broker X. kemudian Broker X menggunakan dana tadi untuk
membeli saham PT Y yang kurang aktif diperdagangkan dan harganya rendah
atau statis. Broker X kemudian menjual saham PT Y kepada Mr. A, Mr. B, Mr
C dan Mr. D (anggota kelompok). Hal ini mengakibatkan naiknya frekuensi
perdagangan saham PT Y yang mengakibatkan terbentuknya harga yang ebih
tinggi dan akan semakin tinggi. Setelah harga terbentuk barulah kelompok

9
investor melalui broker X menjual saham PT Y kepada pihak lain diluar
kelompok tersebut.

f. Wash Sales

Order beli dan order jual antara anggota asosiasi dilakukan pada saat yang
sama dimana tidak terjadi perubahan kepemilikan manfaat atas efek.
Manipulasi tersebut dilakukan dengan maksud bahwa mereka membuat
gambaran dari aktivitas pasar dimana tidak terjadi penjualan atau pembelian
yang sesungguhnya. Transaksi ini merupakan transaksi semu, yakni suatu
transaksi saham yang tidak mengakibatkan terjadinya peralihan saham secara
riil.

g. Perdagangan Orang Dalam (insider trading)

Secara teknis pelaku perdagangan orang dalam dapat dibedakan menjadi


dua jenis, yaitu pihak yang mengemban kepercayaan secara langsung maupun
tidak langsung dari emiten atau perusahaan publik (yang disebut juga sebagai
pihak fiduciary position) dan pihak yang menerima informasi orang dalam dari
pihak pertama (fiduciary position) atau disebut juga tippees.
Insider trading sebagaimana tercantum dalam “Dictionary of investing Jerry M
Rosenberg, dinyatakan sebagai berikut “The practice of participating in
transaction based on privileged information, gained by one’s position and not
available to public, when such transaction affect the price, giving unfair
advantage to a trader, it is illegal.” Yaitu keikutsertaan seseorang dalam
suatu transaksi yang didasarkan kepada informasi khusus yang didapatnya dari
kedudukannya yang mana hal ini menghasilkan keuntungan secara tidak fair.
Bila informasi yang didapatnya akan mempengaruhi harga dalam transaksi,
hal ini merupakan perbuatan yang tidak sah .
Informasi tersebut merupakan sebuah informasi material yang penting dan
relevan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta material yang dapat
mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan/atau dapat mempengaruhi
keputusan untuk melakukan investasi bagi masyarakat pemodal, yang mana
informasi ini belum tersedia untuk umum. Informasi-informasi yang
dipandang material dalam hal ini antara lain adalah informasi mengenai :

10
1. Penggabungan usaha (merger), pengambilalihan(akuisisi), peleburan
(konsolidasi) atau pembentukan usaha patungan.
2. Pemecahan saham (share split) atau pembagian dividen saham.
3. Adanya pendapatan atau dividen yang bersifat luar biasa.
4. Perolehan atau kehilangan kontrak penting
5. Adanya produk atau penemuan baru yang berarti.
6. Pembelian atau kerugian penjualan aktiva yang material.
7. Terjadi perubahan dalam pengendalian atau adanya perubahan penting
dalam manajemen dengan ketentuan bahwa informasi-informasi
tersebut dapat mempengaruhi harga efek dan/atau dapat mempengaruhi
keputusan untuk melakukan investasi bagi investor.
C. Ghisy
1. Sekilas Tentang Tadlis

Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara
kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi
yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak yang merasa
dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unknown to one party (keadaan
dimana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain,
ini merupakan asymmetric information). Unknown to one party dalam bahasa
fikihnya disebut tadlis (penipuan), dan dapat terjadi dalam empat hal, yaitu :

a. Kuantitas

Tadlis dalam kuantitas termasuk juga kegiatan menjual barang


kuantitas sedikit dengan barang kuantitas banyak.

b. Kualitas

Tadlis dalam kualitas termasuk juga menyembunyikan cacat atau


kualitas barang yang buruk yang tidak sesuai dengan apa yang
disepakati antara si penjual dan pembeli.

c. Harga

11
Tadlis dalam harga ini termasuk menjual barang dengan harga yang
lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pasar karena ketidaktahuan
pembeli atau penjual, dalam fiqh disebut ghaban.

d. Waktu Penyerahan

Tadlis (penyembunyian) adalah praktik bisnis yang dilakukan oleh


seseorang dengan cara menyembunyikan informasi terhadap transaksi
jual beli (transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui
oleh salah satu pihak).

2. Ghisy (Tadlis dalam Kualitas)

Istilah Ghisy dalam bisnis adalah menyembunyikan cacat barang dan


mencampur dengan barang-barang baik dengan yang jelek.

3. Landasan Hukum Ghisy

Telah diketahui bahwa al-ghisy adalah perbuatan haram. Pelaku ghisy


wajib meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertaubat
kepada-Nya. Jika pelaku ghisy sudah terlanjur melakukan kecurangan,
hendaknya dia segera menyampaikan dan memberitahukan kepada pembeli
tentang cacat yang ada pada barang yang diperjualbelikan, untuk melepaskan
beban Anda. Apabila pembeli mengalah terhadap haknya (yakni menerima
barang itu apa adanya) maka alhamdulillah. Bila tidak, hendaknya penjual
membuat kesepakatan dengan pembeli, baik dengan cara memberikan uang
yang setara dengan cacat itu, atau barang itu diambil kembali dan uangnya
dikembalikan. Dan bila tidak terjadi kesepakatan, maka ini merupakan
perselisihan yang harus diselesaikan hakim.

Bila Anda sulit mengetahui (keberadaan) si pembeli, maka bersedekahlah


atas nama si pembeli sesuai nilai cacat itu.

Nabi SAW bersabda : penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama
belum berpisah. Apabila mereka jujur dan mau menerangkan (keadaan
barang), mereka akan mendapat berkah dalam jual beli mereka. Dan jika
mereka bohong dan menutupi (cacat barang), akan dihapuskan keberkahan
jual beli mereka. (Shahih Muslim No. 2825)

12
Dari Abu Hurairah ra. berkata , “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam
melewati seseorang yang menjual makanan, maka beliau memasukkan
tangannya pada makanan tersebut, ternyata beliau tertipu. Maka beliau
bersabda, “Bukan temasuk golongan kami orang yang menipu”. (H.R. Muslim
1/99/102, Abu Daud 3435, Ibnu Majah 2224)

4. Contoh-Contoh Praktik Ghisy

Contoh Praktik-Praktik Ghisy ,diantaranya sebagai berikut :

 Salah satu contoh yang dapat kita temukan disekitar kita adalah pada
penjualan computer bekas. Pedagang menjual computer bekas dengan
kualifikasi Pentium III dalam kondisi 80% baik, dengan harga Rp.
3.000.000,00. Pada kenyataannya, tidak semua penjual menjual computer
bekas dengan kualifikasi yang sama. Pembeli tidak dapat membedakan
mana computer yang berkualifikasi rendah dengan computer yang
berkualifikasi lebih tinggi, hanya penjual saja yang mengetahui dengan
pasti kualifikasi computer yang dijualnya.
 Seseorang memesan barang/baju satu mobil box besar kepada seorang
penjual, karena tidak mungkin memeriksa satu persatu baju tersebut,
pembeli membuat kesepakatan dengan penjual kalau sampai ada baju yang
cacat maka akan dikembalikan kepada pihak penjual. Ternyata
kesepakatan tersebut dilanggar oleh penjual, tanpa sepengetahuan pembeli,
penjual memasukkan beberapa baju cacat ke dalam mobil tersebut dan
ketika pembeli ingin mengembalikan baju yang cacat penjual tidak mau
menerimanya kembali.
 Pedagang menjual beras dengan mencampurkan beras berkualitas rendah
dengan barang berkualitas tinggi, kemudian beras itu dijual sesuai dengan
harga beras berkualitas tinggi.
5. Latar Belakang terjadinya Ghisy

Yang melatarbelakangi praktek ghisy tidak lain karena mereka (pelaku)


ingin mendapatkan untung sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-
kecilnya. Karena jika penjual menjual harga sesuai dengan kualitas, maka
keuntungan yang didapat juga sesuai dengan mutu barang yang dijual.

13
Sedangkan yang diinginkan pedagang adalah keuntungan yang lebih, sehingga
pedagang tidak transparan mengenai kualitas barang yang dijualnya,
melebihkan harga dari kualitas yang sebenarnya. Dengan cara itu, pedagang
bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari yang normal dan
sewajarnya dia dapat.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada beberapa prinsip untuk membangun konsep mekanisme pasar, yaitu:


Kerelaan ( Ar-Ridha), Kejujuran (honesty), Keterbukaan (transparency), Keadilan
(justice), dan Amanah.

Manipulasi pasar menurut pasal 91 UUPM adalah tindakan oleh setiap pihak, baik
langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu
atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga Efek di
Bursa Efek.

Ghisy (Tadlis dalam Kualitas) Istilah Ghisy dalam bisnis adalah menyembunyikan
cacat barang dan mencampur dengan barang-barang baik dengan yang jelek.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES, 1995.

Karim, Adiwarman A.cEkonomi Mikro Islam. Jakarta: Rajawali pers, 2015.

Muhammad. ekonomi mikro dalam perspektif Islam. Yogyakarta: BPFE, 2004. —— Prinsip-


prinsip ekonomi Islam. Yogyakarta: graha ilmu, 2007

Rahmi, Nispan. “Maqasid Al Syari’ah: Melacak Gagasan Awal.”Syariah Jurnal Hukum


dan Pemikiran 17, no. 2 (10 April 2020): 160. https://doi.org/10.18592/sy.v17i2.1970.

UU No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

http://barrustrecht.blogspot.com/2011/06/manipulasi-pasar.html

Manipulasi-pasar. 2015/07.modal

http://zahriorla.blogspot.com/2015/11/sistem-ekonomi-islam-meniadakan-riba.html?m=1

http://nidaekonomrabbani.blogspot.com/2013/01/tadlis.htnl?m=1

16

Anda mungkin juga menyukai