Anda di halaman 1dari 18

MEKANISME PASAR, STRUKTUR PASAR, DAN PERSAINGAN

HARGA: PERSPEKTIF ISLAM


Makalah Mata Kuliah Ekonomi Mikro & Makro

Dosen Pengampu :
Adib Fachri,M.E.Sy

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1. Bunga Aprilia ( 2051040208 )


2. Della Amelya ( 2051040288 )
3. Lutfi Adi Prasetya ( 20510402267 )
4. Niken Handayani ( 2051040118 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TP.2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya kepada
teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan masukan maupun materinya sehingga
makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 24 Maret 2022

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2
BAB I ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
C. Tujuan Makalah ............................................................................................................................. 4
BAB II.......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
A. Mekanisme pasar............................................................................................................................ 5
Pengertian mekanisme pasar ................................................................................................................ 5
Macam-Macam Pasar ........................................................................................................................... 5
Distorsi Pasar Perpektif Islam .............................................................................................................. 8
Ketidaksempurnaan bekerjanya pasar .................................................................................................. 9
Solusi Islam Terhadap Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar Larangan Ihktikar ............................. 10
Transaksi –transaksi yang dilarang dalam Ekonomi Islam ................................................................ 11
B. Struktur pasar .............................................................................................................................. 12
Pengertian struktur pasar .................................................................................................................... 12
Struktur Pasar Yang Islami ................................................................................................................. 12
Dasar dan Prinsip Struktur Pasar ........................................................................................................ 13
C. Persaingan harga .......................................................................................................................... 13
Pengertian persaingan harga ............................................................................................................... 13
Perang harga adalah hal biasa di marketplace .................................................................................... 15
Cara menghadapi perang harga di marketplace.................................................................................. 15
BAB III ...................................................................................................................................................... 17
PENUTUP ................................................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti
uang fiat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mekanisme pasar?
2. Apa pengertian struktur pasar?
3. Apa pengertian persaingan harga?
4. Bagaimana mekanisme pasar dalam perspektif islam?
5. Bagaimana penetapan harga dalam perspektif islam

C. Tujuan Makalah
1. Dapat mengetahui pengertian dari konsumsi mekanisme pasar.
2. Dapat mengetahui pengertian dari struktur pasar.
3. Dapat mengetahui pengertian persaingan harga.
4. Dapat mengetahui mekanisme pasar dalam perspektif islam.
5. Dapat mengetahui penetapan harga dalam perspektif islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mekanisme pasar
Pengertian mekanisme pasar
Pasar adalah bertemunya permintaan dan penawaran atas satu macam barang/ jasa.
Dipasar antara para pembeli dan penjual saling tawar menawar untuk menentukan harga
berbagai jenis barang. Dalam analisis ekonomi, pengertian pasar tidak terbatas kepada suatu
tempat tertentu tetapi meliputi suatu daerah, negara dan bahkan dunia internasional. Pasar
untuk karet dan timah, misalnya, bukanlah dimaksudkan sebagai tempat jual beli karet atau
timah di suatu kampung atau wilayah tertentu tetapi meliputi interaksi di antara produsen-
produsen dan pembeli karet atau timah di seluruh pelosok dunia1
Pasar dimana para pembeli dan para penjual melakukan interaksi dapat dibedakan dalam
dua jenis: Pasar barang dan pasar faktor. Pasar barang adalah tempat dimana para pembeli
dan para penjual dari suatu barang atau jasa melakukan interaksi untuk menentukan jumlah
dan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan. Sedangan pasar faktor adalah tempat di
mana para pengusaha (pembeli faktor-faktor prosuksi) mengadakan interaksi dengan
pemilik-pemilik faktor produksi untuk menentukan harga (pendapatan) dan jumlah faktor-
faktor produksi yang akan digunakan dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang
diminta masyarakat. Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan
cukup efisien dan dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki
beberapa kebaikan. Kebaikan mekanisme pasar adalah: Pasar dapat memberi informasi yang
lebih tepat, Pasar memberi memacu untuk mengembangkan kegiatan usaha, Pasar memberi
mendorong untuk memperoleh keahlian Modern, Pasar menggalakkan penggunaan barang
dan faktor produksi secara efisien, Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada
masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Macam-Macam Pasar
Dalam teori ekonomi banyak dikenal macam-macam pasar, baik yang pada praktiknya
sering dilihat kenyataannya sehari-hari maupun yang hanya dikenal secara absolut dalam
teori. Macam pasar yang umumnya banyak dipraktikkan biasanya adalah monopoli,
monopolistis, dan oligopoli. Macam pasar yang secara absolut hanya ada dalam teori

1
At-Tawassuth, Vol. III, No. 1, 2018: 1 - 22, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
(Yenni Samri Juliati Nasution)
ekonomi adalah bentuk persaingan murni dan persaingan sempurna. Persaingan murni dan
persaingan sempurna meskipun secara utuh tidak dapat dipraktikkan, tetapi pada praktiknya
banyak juga terdapat dalam kenyataan sehari-hari, misalnya pasar pakaian di Pasar Atas
Bukit Tinggi, Pasar tas dan sepatu di Tanggulangin Sidoarjo. Beberapa ciri dari persaingan
murni dan sempurna yang banyak dipraktikkan sehari-hari diantaranya adalah barang yang
diperjualbelikan sama, jumlah pembeli dan penjualnya banyak, serta mudah keluar dan
masuk bagi pengusahaa. Secara garis besar, macam-macam pasar ditinjau dari segi penjual
adalah sebagai berikut:
1. Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya 2 . Pasar persaingan
sempurna muncul karena adanya prinsip – prinsip sebagai berikut :
a. Tidak ada satu penjual tunggal yang mempunyai sumber cukup banyak untuk dapat
mempengaruhi harganya di pasar
b. Sumber variabel mempunyai mobilitas yang tinggi untuk berbagai harga pasar dan
penggunaannya relatif fleksibel.

Karena prinsip-prinsip tersebut di atas maka pada pasar persaingan sempurna akan
dipenuhi dengan adanya syarat – syarat sebagai berikut :

a. Jumlah produsen di mana volume produksi hanya bagian kecil dari total volume
transaksi pasar, sehingga dengan kata lain secara individual tidak bisa mempengaruhi
harga pasar atau baik produsen maupun konsumen bertindak sebagai Price Taker (
penerima harga ).
b. Produk homogen ( jenis maupun kualitas )
c. Setiap produsen maupun konsumen tahu informasi pasar ( simetris information )
d. Bentuk kurva permintaan horisontal, karena tidak terdapat perubahan harga
berapapun jumlah barang yang akan diminta oleh konsumen atau ditawarkan oleh
produsen
e. Untuk mencapai keuntungan maksimum pada suatu perusahaan adalah dengan
melihat besar volume output yang dihasilkan.
2. Pasar monopoli

2
At-Tawassuth, Vol. III, No. 1, 2018: 1 - 22, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
(Yenni Samri Juliati Nasution)
Monopoli secara harfiah berarti di pasar hanya ada satu penjual. Frank Fisher
menjelaskan kekuatan monopoli sebagai “ the ability to act in unconstrained way” (
kemampuan bertindak [dalam menentukan harga] dengancara sendiri), sedangkan
Besanko menjelaskan monopoli sebagai penjual yang menghadapi “ little or no
competition (kecil atau tidak ada pesaing) di pasar.Dalam Islam keberadaan satu penjual
di pasar, atau tidak adanya pesaing, atau kecilnya persaingan pasar, bukanlah suatu hal
yang terlarang. Siapapun boleh berdagang tanpa peduli apakah dia satu-satunya penjual
atau ada penjual lain. Jadi monopoli dalam artian harfiah, boleh-boleh saja. Akan tetapi,
siapapun dia tidak boleh melakukan ihtikar. Islam tidak membolehkan pembantukan atau
penguasaan monopoli yang bersifat pribadi, yang kemungkinan merugikan bagi
masyarakat. Ciri-ciri pasar monopoli:
1) Produsen sebagai Price Maker
2) Permintaan pasar merupakan bentuk dari permintaan perusahaan
3) Marginal Revenue lebih rendah daripada averagenya
4) MR berslope negative
3. Persaingan monopolistic
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat adanya unsur kompetisi yang didasarkan
kenyataan bahwa terdapat banyak perusahaan / produsen dimana tindakan satu produsen
akan mempengaruhi produsen yang lain. Tetapi juga terdapat unsur monopoli di mana
perusahaan memproduksi barang yang homogen tapi masing-masing mempunyai
perbedaan yang signifikan sehingga konsumen punya pilihan. Ciri-ciri Persaingan
Monopolistik :
1) Terdapat banyak perusahaan dalam industri tersebut
2) Tindakan / keputusan yang diambil oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi
perusahaan yang lain.
3) Kurva permintaan perusahaan pesaing adalah berslope negatif dan cukup elastis
4) Meski jenis produknya sama tapi tidak homogen, terdapat perbedaan yang
menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
5) Persaingan yang dilakukan bukan dalam bentuk harga
6) Tidak terdapat rintangan untuk keluar masuk pasar
4. Pasar oligopoli
Pasar Oligopoli menunjukkan adanya produsen yang jumlahnya terbatas/ sedikit dan
jumlah konsumen yang sangat banyak. Terdapat 2 macam oligopoli yaitu :
a. Produknya homogen ( contohnya: baja, semen, pupuk dan lain-lain )
b. Terdapat diferensiasi Produk (contohnya: Otomotif, Handphone, laptop dan lain-lain).
Tindakan yang dilakukan oleh seorang produsen akan langsung ditanggapi oleh
produsen yang lain.

Ciri – ciri pasar Oligopoli:

a. Terdapat beberapa orang produsen dengan konsumen yang relatif banyak. Tiap
produsen mempunyai pengaruh atas harga.
b. Terdapat barier to entry bagi produsen lain sehingga jumlah perusahaan akan
cenderung konstan. Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Yenni Samri
Juliati Nasution)
c. Penguasaan pangsa pasar ditunjukkan dengan nisbah konsentrasi penjualan yang
dihitung berdasarkan jumlah atau persentase aktiva perusahaan terhadap total aktiva
pasar.
d. Perang harga merupakan unsur yang sangat dihindari karena akan menimbulkan
kerusakan secara masal dalam pasar oligopoli. Untuk menghindarinya maka
dilakukan kolusi antar perusahaan. Sehingga cenderung akan menciptakan kartel
e. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan cenderung melakukan merger dengan
perusahaan yang kuat.
f. Inovasi dan penguasaan terhadap tehnologi merupakan unsur yang penting dalam
kemajuan perusahaan.

Perbaikan kualitas produk akan memperluas pangsa dan menurunkan biaya produksi
yang tidak akan bisa ditiru dengan cepat oleh pesaingnya. Banyaknya pesaing yang kuat
akan memaksa perusahaan melakukan efisiensi dalam segi biaya secara maksimum.
(Economic of scale ) dengan comparative advantage.

Distorsi Pasar Perpektif Islam


Dalam konsep Islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar, yaitu
kekuatan permintaan dan penawaran tersebut harus terjadi rela sama rela, tidak ada pihak
yang merasa terpaksa atau tertipu dengan adanya kekeliruan objek transaksi dalam
melakukan transaksi barang tertentu (Q) pada tingkat harga (P) tertentu. Islam menjamin
pasar bebas dimana para pembeli dan para penjual bersaing satu sama lain dengan arus
informasi yang berjalan lancar dalam kerangka keadilan, yakni tidak ada (baik individu
maupun kelompok, produsen maupun konsumen, apalagi pemerintah) yang zalim atau
dizalimi. Semua itu merupakan situasi ideal. Namun pada kenyataannya, situasi ideal
tersebut tidak selalu tercapai, karena sering kali terjadi gangguan/interupsi pada mekanisme
pasar yang ideal. Gangguan ini disebut dengan Distorsi Pasar (market distortion). Pada garis
besarnya, ekonomi Islam mengidentifikasi tiga bentuk distorsi pasar yaitu :

1. Rekayasa penawaran dan rekayasa permintaan


2. Tadlis (penipuan)
3. Taghrir (dari kata gharar = uncertainty, kerancuan).
Dalam Ekonomi Islam, rekayasa penawaran (false supply) lebih dikenal dengan ihtikar,
sedangkan rekayasa permintaan (false demand) dikenal dengan bai’ najasy. Untuk Tadlis
(penipuan = unknow to one party) terdapat 4 bentuk yaitu :
1. Penipuan menyangkut jumlah barang (quantity)
2. Mutu barang (quality)
3. Harga barang (price)
4. Dan waktu penyerahan barang (time of delivery)
Sedangkan taghrir (kerancuan, ketidak pastian = unknow to both parties) juga terdapat 4
bentuk yang menyangkut :
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Harga
4. Dan waktu penyerahan barang

Ketidaksempurnaan bekerjanya pasar


Ketidaksempurnaan pasar bisa terjadi disebabkan :

1. Penyimpangan terstruktur Sturktur atau bentuk organisasi pasar akan mengganggu


mekanisme pasar dengan cara yang sistematis dan terstruktur pula. Struktur pasar yang
dimaksudkan adalah monopoli, duopoli, oligopoli dan kompetisi monopolistik. Dalam
monopoli misalnya, terdapat halangan untuk masuk (entry barrier) bagi pengusaha lain
ynag ingin memasuki pasar sehingga tidak terdapat persaingan antarprodusen. Produsen
monopolis dapat saja mematok harga tinggi untuk memperoleh keuntungan di atas
normal (monopolistic rent). Demikian pula bentuk pasar lainnya, meskipun pengaruh
distorsinya tidak sekuat monopoli, akan mendistorsi bekerjanya pasar yang sempurna
2. Penyimpangan tidak terstruktur Selain itu, terdapat juga faktor-faktor insidental dan
temporer yang mengganggu mekanisme pasar. Beberapa contoh hal ini adalah usaha
sengaja menimbun untuk menghambat pasokan barang agar harga pasar menjadi tinggi
(ikhtikar), penciptaaan permintaan semu untuk menaikkan harga (najasyi), penipuan
kuantitas, kualitas, harga, atau waktu pengiriman barang (tadlis), kolusi para pedangang
untuk membuat harga diatas harga normal (Ba’i al- hadir lil badi) dan lain-lain.
3. Ketidaksempurnaan informasi dan penyesuaian Informasi merupakan hal penting karena
merupakan dasar bagi pembuatan keputusan. Produsen berkepentingan untuk mengetahui
seberapa besar permintaan pasar dan tingkat harganya, dan lain-lain sehingga dapat
menawarkan barangnya secara akurat. Begitu juga dengan konsumen yang harus
mengetahui tingkat harga pasar yang berlaku sehinnga dapat menentukan permintaannya
dengan akurat pula. Rasulullah Saw. telah melarang ketidaksempurnaan informasi,
misalnya menghalangi transaksi pada harga pasar (talaqi rukhban), mengambil
keuntungan tinggi dengan memamfaatkan kebodohan konsumen (ghaban fa hisy), dan
sebagainya.

Solusi Islam Terhadap Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar Larangan Ihktikar

Rasulullah Saw. telah melarang praktik ikhtikar, yaitu secara sengaja menahan atau
menimbun barang, terutama pada saat terjadi kelangkaan, dengan tujuan untuk menaikkan
harga dikemudian hari. Dari Said bin al- Musyyab dan Ma’mar bin Abdullah al- Adawi
bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Tidaklah orang melakukan ikhtikar itu melainkan
berdosa” .11 Rasulullah Saw. juga bersabda “Siapa yang merusak harga pasar hingga harga
itu melonjak tajam, maka Allah akan menempatkannya di dalam neraka pada hari kiamat.”
(HR. Thabrani). Praktik ikhtikar akan menyebabkan mekanisme pasar terganggu, dimana
produsen kemudian akan menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga normal. Penjual
akan memperoleh untung yang besar sedang konsumen mengalami kerugian. Ihtikar sering
kali diterjemahi sebagai monopoli dan/atau penimbunan. Padahal ihtikar tidak identik dengan
monopoli dan/atau penimbunan, dalam Islam siapapun boleh berbisnis tanpa peduli apakah
dia satu-satunya penjual (monopoli) atau ada penjual lain. Menyimpan stock barang untuk
keperluan persediaan pun tidak dilarang dalam Islam. Jadi, monopoli sah-sah saja, demikian
juga dengan menyimpan persediaan. Yang dilarang adalah ihtikar, yaitu mengambil
keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga
yang lebih tinggi, atau istilah ekonominya monopoly’-seeking. Jadi, dalam Islam monopoli
boleh, sedangkan monopoly’s rent-seeking tidak boleh.
Agar harga kembali pada posisi yang harga pasar, maka Pemerintah melakukan berbagai
upaya menghilangkan penimbunan ini. Apabila telah terjadi penimbunan barang, maka
pemerintah berhak memaksa para pedagang untuk menjual barang tersebut dengan harga
standar yang berlaku dipasar. Bahkan, menurut para ulama, barang yang ditimbun oleh para
pedagang dijual dengan harga modalnya dan pedagang tersebut tidak dibenarkan mengambil
keuntungan sebagai hukuman terhadap mereka. Sekiranya para pedagang itu enggan menjual
barangnya dengan harga pasar, maka pihak penegak hukum (hakim) dapat menyita barang itu
dan kemudian membagikannya kepada masyarakat yang memerlukannya. Pihak pemerintah
seharusnya setiap saat memantau dan mengantisipasi, agar tidak terjadi ikhtikar dalam setiap
komoditas, manfaat dan jasa yang dapat diperlukan masyarakat. Harga standar yang tidak
memberatkan masyarakat dan merugikan pedagang harus dipadukan, dan tidak sampai
menguntungkan sepihak, masyarakat atau pedagang.

Transaksi –transaksi yang dilarang dalam Ekonomi Islam


1. Bai’ Najasy
Transaksi najasy diharamkan karena sipenjual menyuruh sesorang untuk memuji
barangnya atau menawarnya dengan harga tinggi agar orang lain tertarik untuk membeli.
Sipenawar sendiri tidak bermaksud untuk benar-benar ingin membeli barang tersebut. Ia
hanya ingin menipu orang lain yang ingin membeli , sebelumnya orang ini telah
mengadakan kesepakatan dengan penjual untuk membeli dengan harga tinggi agar ada
pembeli yang sesungguhnya dengan harga yang tinggi pula dengan maksud untuk ditipu.
Akibatnya terjadi “permintaan palsu” (false demand). Tingkat permintaannya yang
tercipta tidak dihasilkan secara alamiah.
2. Tallaqi Rukban Masih dalam menjelaskan distorsi pasar pada sisi penawaran, tindakan
yang dilakukan oleh pedagang kota (pihak yang lebih memiliki informasi yang lebih
lengkap) membeli barang petani (produsen yang tidak memiliki informasi yang benar
tentang harga di pasar) yang masih diluar kota, untuk mendapatkan harga yang lebih
murah dari harga pasar yang sesungguhnya. Rasulullah melarang hal ini, yang ada dalam
fiqih disebut tallaqi rukban. Transaksi ini dilarang karena mengandung dua hal yaitu :
1). Mencegah masuknya barang ke pasar (entry barrier)
2). Mencegah penjual dari luar kota untuk mengetahui harga pasar yang berlaku.
3. Taghrir (Uncertain To Both Parties)
Taghrir berasal dari kata Bahasa Arab gharar, yang berarti : akibat, bencana, bahaya,
resiko, dan ketidak pastian. Dalam istilah fiqih mu‟amalah taghrir berarti melakukan
sesuatu secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi; atau mengambil risiko
sendiri dari suatu perbuatan yang mengandung resiko tanpa mengetahui dengan persis
apa akibatnya, atau memasuki kancah resiko tanpa memikirkan konsekuensinya.Taghrir
maupun tadlis keduanya terjadi karena adanya incomeplete information, namun,berbeda
dengan tadlis, dimana incomplete information ini hanya dialami oleh satu pihak saja
(unknow to one party, misalnya pembeli saja,atau penjual saja), dalam taghrir,
incomplete information ini dialami oleh kedua belah pihak (baik pembeli maupun
penjual). Karena itu, kasus taghrir terjadi bila ada unsur ketidakpastian yang melibatkan
kedua belah pihak (uncertain to both parties).Dalam ilmu Ekonomi Islam, taghrir ini
lebih dikenal dengan uncertainty (ketidak pastian) atau resiko.

B. Struktur pasar
Pengertian struktur pasar
Struktur pasar Merupakan berbagai hal yang dapat memengaruhi tingkah laku dan kinerja
perusahaan, skala produksi dan jenis produksi. Dalam menyeimbangkan suatu harga pasar
memiliki berbagai cara, kelemahan, dan kelebihan masing-masing sesuai struktur pasar 3 .
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk
pasar berdasarkan pada ciri- ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan
dalamindustri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan perananiklan dalam
kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna yang meliputi :
1. monopoli,
2. oligopoli,
3. monopolistik dan
4. monopsoni
Struktur pasar sangatlah penting, karena terkait dengan harga yang akan di terima oleh
konsumen. Struktur pasar juga akan mempengaruhi tingkat efisiensi, semakin tinggi jumlah
pelaku dalam pasar maka tingkat persainganakan semakin tinggi sehingga menuntut untuk
lebih efisien PentingnyaStruktur Pasar Struktur pasar sangatlah penting, karena terkait
denganhargayang akan diterima oleh konsumen. Struktur pasar juga akan mempengaruhi
tingkat efisiensi, jadi semakin tinggi jumlah pelaku dalam pasar, maka tingkat persaingan
akan semakin tinggi sehingga menuntut untuk lebih efisien4.

Struktur Pasar Yang Islami


Struktur Pasar yang Islami adalah Pasar yang menciptakan tingkat hargayang adil. Adil
dalam hal ini adalah tidak merugikan konsumen maupun produsen, terkait dengan surplus
produsen dan surplus konsumen. Struktur Pasar dalamIslam didasarkan atas prinsip
kebebasan, termasuk dalam melakukan kegiatanekonomi.

3
Rohmat, STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM, bab10_Struktur_pasar_islami_rokhmat_ok_book_antiq
4
Siti Faizah Hikmahyatun, STRUKTUR PASAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM, LABATILA: Jurnal Ilmu Ekonomi
Islam Vol: 3, No. 1, Desember 2019,
Dasar dan Prinsip Struktur Pasar
Islam sangat memperhatikan konsep harga dan mekanisme pasar yangsempurna, maka
struktur pasar dalam Islam didasarkan atas prinsipkebebasan, termasuk dalam melakukan
kegiatan ekonomi. Diantaranya yaitu:
1. Kebebasan Ekonomi, Kebebasan ekonomi adalah pilar pertama dalamstruktur pasar
Islami. Kebebasan ini berdasarkan pada ajaran Islam, yangmeliputi; pertanggungjawaban
dan kebebasan. Prinsip pertanggung jawaban individu merupakan hal yang mendasar
dalamajaran Islam, yang ditekankan oleh Al-Quran dalamberbagai ayat danperbuatan dan
perkataan Nabi SAW,
2. Kerjasama (Cooperation), Kerjasama Ekonomi Islam adalah sistemekonomi yang
mengedepankan pada kebebasan, tetapi kebebasantersebut diungkapkan lebih pada
bentuk kerjasama dibandingkan dalambentuk persaingan.
3. Keterlibatan Pemerintah: Ekonomi Islam memandang pemerintah dalampasar merupakan
satu kesatuan (co-existing) dengan unit ekonomi lainnya dengan pasar yang permanen
dan stabil.
Struktur pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebihdekat dengan struktur
pasar Islami. Bukti kedekatannya adalah:
1. Orang-orang harus bebas untuk masuk dan keluar pasar;
2. Tingkat informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan pasar danbarang-barang
dagangan adalah perlu;
3. Unsur-unsur monopolistik harus dilenyapkan dari pasar;
4. Homogenitas dan standardisasi produk sangat dianjurkan ketika terjadi pemalsuan
produk, penipuan dan kecurangan-kecurangan dalammempresentasikan barang-barang
tersebut; serta
5. Setiap penyimpangan dari kebebasan ekonomi yang jujur, seperti sumpah palsu,
penimbangan yang tidak tepat, dikecamoleh ajaran Islam.

C. Persaingan harga
Pengertian persaingan harga
Persaingan dalam kamus manajemen adalah usaha-usaha dari dua orang atau lebih
perusahaan yang masing-masing bergiat memperoleh pesanan dengan menawarkan
harga/syarat yang paling menguntungkan. Persaingan tersebut berupa beberapa pemotongan
harga, iklan/promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar 5 .
Persaingan harga adalah persaingan antara para penjual dengan tujuan menarik para
konsumen dengan menawarkan suatu produk dengan harga yang lebih rendah dari penjual
lainnya. Di dalam persaingan harga tersebut diperlukan penetapan harga dari suatu produk.
Di dalam Islam hal tersebut diperbolehkan agar persaingan harga adil dan tidak merugikan
pihak manapun.
Sebagian ulama fiqh berpendapat bahwa negara dalam Islam tidak boleh campur tangan
dalam masalah ekonomi dengan mengharuskan nilai-nilai dan moralitas atau menjatuhkan
sanksi kepada orang yang melanggarnya. Mereka memiliki pandangan seperti ini berdasar
pada hadis Nabi Saw. yang tidak bersedia menetapkan harga-harga walaupun pada saat itu
harga melambung tinggi. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik
ra yang artinya “Diriwayatkan dari Anas ra., pernah terjadi pada masa Rasulullah Saw,
harga-harga barang naik di kota Madinah, kemudian para sahabat meminta Rasulullah Saw.
menetapkan harga. Maka Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. Dzat Yang Maha
Menetapkan harga, Yang Maha Memegang, Yang Maha Melepas, dan Yang Memberikan
Rezeki. Aku sangat berharap bisa bertemu Allah Swt. tanpa seorang pun dari kalian yang
menentukan dengan tuduhan kedzaliman dalam darah dan harta.”6
Harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar yang tidak dicampuri
oleh pemerintah diharapkan dapat menciptakan mekanisme pasar yang adil serta
menghasilkan harga yang adil. Meskipun banyak terjadi kecurangan yang mengakibatkan
permintaan dan penawaran tidak normal. Dalam Islam pertemuan antara permintaan dan
penawaran terjadi atas dasar suka sama suka, rela sama rela, dan tidak ada pihak yang merasa
ditipu atau adanya kekeliruan obyek transaksi dalam transaksi barang tertentu pada level
harga tertentu7. Untuk menghindari kecurangan di pasar, Islam memperbolehkan melakukan
intervensi dalam penetapan harga pasar agar tercipta harga yang adil. Harga pasar yang adil
adalah harga yang tidak menimbulkan eksploitasi atau penindasan sehingga merugikan salah
satu pihak. Kebolehan intervensi harga oleh pemerintah dalam Islam:
1. Intervensi harga terkait dengan kepentingan masyarakat yaitu melindungi penjual dari
segi tambahan keuntungan dan melindungi pembeli dalam purchasing power.
2. Jika intervensi tidak dilakukan maka harga akan dinaikkan oleh penjual dengan cara
ihtikar. Sedangkan ihtikar ini dapat mendzalimi pembeli.

5
B.N. Maribun, Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, hal. 276.
6
Yusuf Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Cetakan Keempat, Hadis Nomor 1314, Bab Al-
Buyuu’, Jakarta: Robbani Press, 2004, hal. 316.
7
Abdurrahman Raden Haji Haqqi, The Philosopy of Islamic Law of Transaction, Kuala Lumpur: Univition Press,
1999, hal.12.
3. Setiap pembeli menjadi wakil masyarakat luas, sedangkan penjual mewakili kelompok
masyarakat yang lebih kecil atau golongan tertentu, oleh karena itu, intervensi memiliki
arti melindungi kepentingan masyarakat yang lebih luas.8

Perang harga adalah hal biasa di marketplace


Meskipun diakui mampu membantu perekonomian nasional, berjualan lewat marketplace
juga meningkatkan resiko tersendiri. Biasanya penjual akan menghadapi masalah seperti
pengembalian barang, barang hilang, hingga perang harga. Terlalu banyaknya online shop
yang terdaftar dalam marketplace menyebabkan customer terlalu bingung untuk memilih.
Karena penjual saling bersaing untuk mendapatkan customer, maka mereka pun berlomba-
lomba menurunkan harga dan saling perang harga satu dengan yang lain.Tentu saja hal ini
sangat merugikan seller karena jumlah keuntungan yang didapatkan tidak sebanding dengan
tenaga yang dikeluarkan. Seringkali mereka mengaku bahwa keuntungan yang didapatkan
hanya 500-1000 perak.Tentu saja jumlah keuntungan ini tidak bisa menutup biaya packing,
biaya iklan, belum lagi biaya admin yang diterapkan di marketplace. Namun mereka terpaksa
melakukannya. Karena jika tidak menerapkan cara ini toko mereka terancam tidak memiliki
pembeli karena terlalu banyak seller yang memberikan harga terlalu murah.

Cara menghadapi perang harga di marketplace


1. Buat brand
Umumnya barang yang dijual di marketplace dengan perang harga adalah barang pasaran
tanpa brand. Jika kamu mencoba memiliki brand tersendiri, maka kamu berpeluang
menciptakan pasar kamu sendiri dengan strategi harga yang bisa kamu kendalikan. Jika
diperhatikan, harga produk fashion seperti baju dan hijab tanpa brand cenderung terlalu
murah. Dengan menambahkan brand pada produk, harga yang dipatok tentu saja bisa
lebih tinggi dan keuntungan yang didapat bisa lebih maksimal. Tentu saja hal ini harus
diimbangi dengan kualitas produk yang sesuai. Setidaknya penggunaan brand sangat
efektif untuk mengatasi kerugian karena perang harga.
2. Buat katalog
Saat melakukan pencarian produk di marketplace hal yang biasa dijumpai adalah foto
produk yang selalu sama. Bagaimana agar produk lebih menarik dibandingkan produk
pesaing? Coba lah dengan melakukan foto katalog sederhana. Sebenarnya tidak melulu
harus menyewa model profesional dan kameramen handal. Bahkan dengan peralatan

8
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar, Yogyakarta: Ekonomisia, 2002, hal. 203
seadanya namun pantas, sudah bisa mendapatkan foto katalog yang menarik. Jangan lupa
tambahkan watermark agar foto katalogmu tidak dicuri seller lain.
3. Bangun reputasi
Tentu saja hal yang paling penting ketika jumlah pesaing terlalu banyak adalah
membangun reputasi yang bagus. Caranya, bisa dengan memberikan pelayanan terbaik,
produk bermutu, dan menanggapi customer dengan cepat. Dengan ini maka kamu
memiliki peluang tinggi untuk mendapatkan feedback yang baik9

9
https://bisnika.hops.id/inspiratif/pr-3072146055/menghadapi-perang-harga-di-marketplace-online-shop-wajib-
tahu?page=3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar adalah bertemunya permintaan dan penawaran atas satu macam barang/ jasa. Dipasar
antara para pembeli dan penjual saling tawar menawar untuk menentukan harga berbagai jenis
barang. Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan
dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki beberapa kebaikan.
Dalam menyeimbangkan suatu harga pasar memiliki berbagai cara, kelemahan, dan kelebihan
masing-masing sesuai struktur pasar. Struktur pasar Merupakan berbagai hal yang dapat
memengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan, skala produksi dan jenis produksi. Persaingan
harga antara para penjual dengan tujuan menarik para konsumen dengan menawarkan suatu
produk dengan harga yang lebih rendah dari penjual lainnya. Harga berdasarkan kekuatan
permintaan dan penawaran di pasar yang tidak dicampuri oleh pemerintah diharapkan dapat
menciptakan mekanisme pasar yang adil serta menghasilkan harga yang adil.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, tentunya dalam penyusunan makalah ini
banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya yang kurang
lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran sangatlah penulis
harapkan untuk menjadikan pelajaran pada masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

1. At-Tawassuth, Vol. III, No. 1, 2018: 1 - 22, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi
Islam (Yenni Samri Juliati Nasution)
2. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/
pdf/268132852.pdf&ved=2ahUKEwjm3tOlsOD2AhVfgtgFHWqSDdgQFnoECDEQAQ
&usg=AOvVaw36w1akKG-oNLYPyk94x-Iy
3. https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/profit/article/view/1621/750
4. Rohmat, STUKTUR PASAR DALAM ISLAM
bab10_Struktur_pasar_islami_rokhmat_ok_book_antiq
5. Siti Faizah Hikmahyatun, STRUKTUR PASAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI
ISLAM, LABATILA: Jurnal Ilmu Ekonomi Islam Vol: 3, No. 1, Desember 2019,
6. B.N. Maribun, Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, hal. 276.
7. Yusuf Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Cetakan Keempat,
Hadis Nomor 1314, Bab Al-Buyuu’, Jakarta: Robbani Press, 2004, hal. 316.
8. Abdurrahman Raden Haji Haqqi, The Philosopy of Islamic Law of Transaction, Kuala
Lumpur: Univition Press, 1999, hal.12.
9. Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar, Yogyakarta: Ekonomisia,
2002, hal. 203
10. https://media.neliti.com/media/publications/314783-penetapan-harga-ditinjau-dalam-
persepekt-3c506349.pdf
11. https://bisnika.hops.id/inspiratif/pr-3072146055/menghadapi-perang-harga-di-
marketplace-online-shop-wajib-tahu?page=3

Anda mungkin juga menyukai