Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUBUNGAN STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN

Nama Anggota Kelompok :


1. Fajar Cahya Putra (20011010045)
2. Evi Imtihani (20011010047)
3. Nur Anis Machfudloh (20011010048)
4. Muchammad Nuruddin Islam (20011010049)

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Kami Panjatkan Puji syukur kepada Allah swt atas berkat dan rahmatnya sehingga kami
dapat mengerjakan makalah yang berjudul Hubungan Struktur Pasar dan Persaingan ini dengan
baik.
Tujuan kami menyusun makalah ini ialah untuk melaksanakan tugas Ekonomi Industri
yang serta untuk mempelajari kembali isi dari makalah yang telah kami buat. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai hubungan struktur pasar dan persaingan
bagi para pembacanya.
Kami ucapkan juga terima kasih kepada Bapak PUTRA PERDANA, S.E., M.Sc. yang
merupakan dosen mata kuliah Ekonomi Industri dan telah memberikan tugas ini sehingga kami
dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang sesuai dengan bidang studi kami.
Kami sadar bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar dapat lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
2.1 Kondisi Pasar di Dalam Persaingan....................................................................................................6
2.1.1 Pasar Persaingan Sempurna.......................................................................................................6
2.1.2 Pasar Monopoli...........................................................................................................................7
2.1.3 Pasar Oligopoli............................................................................................................................8
2.1.4 Pasar Persaingan Monopolistik...................................................................................................9
2.2 Hubungan Struktur, Perilaku, dan Kinerja di Dalam Suatu Industri.................................................10
2.3 Pengukuran Kinerja di Dalam Hasil Akhir Dari Bentuk Rangkaian Struktur Pasar............................11
Bab III.........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hubungan struktur pasar memiliki keterkaitan dengan persaingan antar pasar itu
sendiri. Dalam kegiatan ekonomi pasar merupakan tempat yang penting karena
didalamnya terdapat berbagai sarana bertransaksi seperti produk yang diperdagangkan,
tenaga kerja, jasa, infrastruktur dll. Sedangkan, struktur pasar ialah beberapa bentuk pasar
yang digolongkan berdasarkan jenis produk, jumlah industri perusaahaan, mudah atau
tidaknya keluar masuk dalam industri serta iklan dalam kegiatan industri tersebut.
Menurut ilmu ekonomi, pasar merupakan kegiatannya bukan tempatnya. Ciri-ciri
dari pasar yaitu tercipanya kegiatan transaksi atau bertemunya pembeli dan penjual yang
ada di pasar untuk berbelanja. Pasar merupakan perkumpulan orang yang mempunyai
hasrat untuk berbelanja serta akan merasa puas setelah membeli sbuah produk. Jadi,
dalam artian tersebut yang dapat membuat terbentuknya pasar yakni : adanya hasrat
ingin, kemampuan membeli dan tingkah dalam melakukan jualbeli.
Terciptanya sebuah pasar persaingan yang sempurna adalah mimpi semua orang,
dengan demikian keseimbangan Antara kedua belah pihak (konsumen dan produsen)
akan tercipta. Adam Smith menyatakan bahwa semua rumah tangga dan perusahaan yang
berinteraksi di pasar, seolah-olah dibimbing oleh suatu kekuatan atau tangan yang tak
terlihat (invisiblehand), sehingga transaksi pasar bisa menuju pada hasil yangdiinginkan.
Struktur pasar persaingan sempurna di anggap struktur paling bagus karena dapat
mencipatakan kegiatan transaksi yang efisien dalam memproduksi barang dan jasa
dibandingkan dengan struktur pasar yang lain. Pakar ekonomom mengkehendaki
terwujudnya pasar persaingan sempurna karena bersifat menguntungkan bagi pembeli
dan penjual.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan bagaimana kondisi suatu pasar di dalam suatu persaingan!
2. Jelaskan bagaimana hubungan struktur, perilaku, dan kinerja di dalam suatu industri!
3. Jelaskan mengenai pengukuran kinerja di dalam hasil akhir dari bentuk rangkaian
struktur pasar!

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk dapat mengetahui kondisi suatu pasar di dalam suatu persaingan.
2. Untuk menambah wawasan mengenai hubungan struktur, perilaku, dan kinerja di
dalam suatu industri.
3. Untuk untuk mengetahui mengenai pengukuran kinerja di dalam hasil akhir dari
bentuk rangkaian struktur pasar.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini yaitu dapat menjadi sumber dan bahan masukan bagi penulis yang
lain untuk bisa mendapatkan informasi yang mungkin belum didapat sebelumnya dan dapat
melakukan penelitian yang lain mengenai teori basis ekonomi. Kami berharap penulisan pada
makalah ini dapat memberikan manfaat yaitu sebagai sumber ilmu bagi pembaca. Untuk kami
sebagai penulis makalah ini, dapat memberi manfaat untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat
menemukan pengetahuan maupun wawasan.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Pasar di Dalam Persaingan
Pasar dapat dipahami sebagai tempat proses transaksi jual beli barang atau jasa yang
melibatkan penjual dan pembeli di dalamnya. Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat diambil
kesimpulan bahwa pasar memiliki fungsi sebagai tempat bertemunya penjual dengan pembeli,
serta sebagai tempat terjadinya proses transaksi. Dengan demikian, pasar memiliki peranan
penting dalam keberhasilan bisnis. Pasar dapat dibedakan/dikelompokkan berdasarkan
strukturnya. Berdasarkan strukturnya pasar dapat dibedakan atas:
2.1.1 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang sudah diatur secara sempurna. Ciri-
cirinya antara lain:
1. Ada banyak penjual dan pembeli di dalamnya. Dalam pasar persaingan sempurna
antara penjual dan pembeli dapat keluar masuk dengan mudah.
2. Barang atau jasa yang dihasilkan bersifat homogen. Produsen pada pasar ini
menghasilkan barang atau jasa yang sejenis dan identik.
3. Harga pada pasar ini merupakan data umum dan konstan. Yang artinya berapa
banyak yang akan dijual produsen maka harga setiap unit akan tetap. Maka dari
itu kurva permintaan produsen atau penjual sifatnya elastis sempurna.
4. Keadaan pasar diketaui oleh pemjual maupun pembeli. Sehingga, pembeli dapat
berpindah ke penjual mana saja apabila merasa penjual memberi harga di atas
harga pasar.
5. Pada pasar ini pemerintah tidak ikut campur tangan. Maka permintaan dan
penawaran di pasar lah yang membentuk mekanisme pasar. Apabila permintaan
mengalami kenaikan sedangkan penawaran tetap maka harga cenderung naik
begitu pun sebaliknya.
6. Price taker ada di tangan penjual dan pembeli.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, kurva pembentukan harga di pasar persaingan sempurna
digambarkan sebagai berikut.

Kurva Hubungan Keterkaitan antara Pasar dan Perusahaan


Kurva di atas menggambarkan hubungan antara pasar dengan perusahaan. Pada
pasar persaingan sempurna, terbentuknya keseimbangan harga Po dan dan quantiti
keseimbangan Qo berdasarkan interaksi permintaan dan penawaran. Produsen akan
menjual hasil produksinya ketika haga pasar berada pada Po. Dan berapa pun jumlah
barang yang dijual harga setiap unit yang diterima akan tetap sebesar Po. Oleh karna
itu kurvanya membentuk garis horizontal yang artinya elastis sempurna.

2.1.2 Pasar Monopoli


Pasar monopoli yaitu pasar yang di mana hanya ada satu perusahaan yang
menjual barang dan tidak ada barang serupa sebagai penggantinya. Beberapa ciri-
cirinya antara lain:
1. Barangnya berbeda dengan yang lain.
2. Hanya ada satu penjual. Semua permintaan di dalam pasar dikuasai oleh satu
penjual saja.
3. Bagi penjual lain sulit untuk masuk ke dalamnya. Hal itu dikarnakan beberapa
kendala yaitu seperti hambatan undang-undang legalitas, memerluka teknologi
yang canggih, dan memerlukan modal yang besar. Kendala-kendala tersebut yang
membuat perusahaan baru yang akan masuk merasa kesulitan.
4. Price maker ditentukan oleh kekuasaan perusahaan. Karena perusahaan di dalam
pasar merupakan penjual tunggal maka penjual bisa mempengaruhi harga pasar.
Harga barang atau jasa dapat ditentukan berapa saja oleh produsen untuk
memaksimalkan keuntungannya.
5. Perusahaan pada pasar monopoli ini tidak perlu mengiklankan produknya untuk
dikenal pada masyarakat atau untuk membuatnya kedudukannya lebih kuat di
pasar. Karena dia merupakan penjual tunggal sehingga dia melakukan promosi
hanya seolah untuk membangun hubungan baik dengan konsumennya.
Dari ciri-ciri di atas, harga pada pasar persaingan monopoli berbentuk linear dari
kiri atas ke kanan bawah. Kurva dibawah ini menjelaskan permintaan pada pasar
persaingan monopoli.

Gambar kurva yang ditunjukkan di atas merupakan kurva permintaan perusahaan


monopoli yang bersifat inelastis. Yang artinya meskipun monopoli merubah harga
tidak terlalu memengaruhi jumlah berang yang diminta oleh konsumen karena
konsumen tidak memiliki barang yang dapat menggantikan barang milik perusahaan
monopoli. Karna monopoli menguasai permintaan pasar sehingga kurva permintaan
monopoli biasa disebut kurva permintaan pasar.

2.1.3 Pasar Oligopoli


Pasar oligopoli adalah struktur pasar yang didalamnya terdapat penjual, produsen,
atau perusahaan yang terdiri dari dua atau lebih. Ciri-cirinya antara lain:
1. Pasar dikuasai oleh beberapa oligopolis. Permintaan pasar hanya dikusai bebrapa
penjual.
2. Barang yang dihasilkan standar atau hanya berbeda corak saja. Oligopolis
menghasilkan barang yang sejenis atau memiliki jenis sama dengan corak yang
berbeda.
3. Setiap perusahaan memiliki kekuatan untuk menentukan harga. Permintaan yang
dihadapi perusahaan oligopoli bersifat elastic. Karena ada barang pengganti yang
diproduksi oleh perusahaan lain.
4. Iklan bagi pasar oligopoli cukup diperlukan untuk memperkenalkan produknya.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, jadi terbentuknya harga di pasar ini linear dari kiri atas
turun ke kanan bawah. Anatar oligopolis terjadi persaingan yang ketat, hal itu
ditunjukkan di dalam kurva permintaan pada oligopoli ada pangsa pasar yang berbeda
di garis harga yang sama. Pada pasar oligopoli penampakan permintaannya
digambarkan pada kurva berikut.

Contoh pasar oligopoli yaitu: pasar pupuk. Pasar pupuk di Indonesia hanya dikuasai
beberapa produsen, seperti Pupuk Siwijaya, Petrokimia Gresik, dan Pupuk Bontang.

2.1.4 Pasar Persaingan Monopolistik


Pasar persaingan monopolistik adalah satu struktur pasar yang di dalamnya terdapat
unsur persaingan dan monopoli. Ciri-cirinya yaitu:
1. Menjual produk subtitusi dekat oleh sebagian perusahaan. Setiap perusahaan
memproduksi barang dengan jenis yang sama namun dengan corak yang berbeda.
Perbedaannya dapat berupa perbedaan kemasan, pelayanan, dan lain-lain.
2. Perusahaan meghadapi kurva permintaan yang memiliki slop negatif dan sifatnya
negatif. berslop negatif itu sama seperti yang dihadapi oleh pasar persaingan
monopolis. Namun, sifat elastisitasnya berbeda. Perusahaan pada pasar ini
memiliki kurva permintaan yang bersifat elastis yang artinya setiap naik atau
turunnya harga yang diberikan perusahaan akan memengaruhi banyak barang
yang diminta oleh konsumen. Hal itu disebabkan konsumen memiliki hak untuk
untuk beralih untuk menggunakan barang yang dihasilkan perusahaan lain yang
merupakan barang subtitusi dari perusahaan tersebut.
3. Yang bertindak sebagai price maker adalah firm. Setiap perusahaan memiliki
kesempatan untuk menonjolkan keistimewaan produknya satu sama lain yang
merupakan barang dengan jenis yang sama namun coraknya berbeda, sehingga
setiap perusahaan dapat menentukan harga dari produknya yang memiliki
keistimewaan masing-masing.
4. Struktur pasar persaingan sempurna tidak dapat dipisahkan dari diferensiasi
produk. Karna setiap penjual dapat memproduksi suatu produk dengan perbedaan
berdasarkan bentuk fisik, lokasi, produk, maupun service. Minimarket, stasiun
televisi, dan radio merupakan contok struktur pasar persaingan monopolistik.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka harga di pasar persaingan monopolistik
membentuk linear dari kiri atas ke kanan bawah dan sifatnya elastis. Sifatnya elastis
dikarenakan perubahan quantitas barang yang diminta lentur terhadap prubahan
harga. Permintaan pada pasar persaingan monopolistik dapat digambarkan sebagai
berikut.

Di atas merupakan gambaran kurva perusahaan pada pasar monopolistik dalam


menghadapi permintaan. Kurvanya linear menurun dari kiriatas ke kanan bawah. Hal
ini mrnggambarkan bahwa harga produk dipengaruhi datau ditentukan oleh produsen
atau penjual. Tetapi, pada pasar ini kekuatan perusahaan dalam menentukan harga
tidak sekuat perusahaan monopoli. Itu lah penyebabnya permintaan perusahaan di
pasar ini memiliki kurva permintaan yang bersifat elastis.

2.2 Hubungan Struktur, Perilaku, dan Kinerja di Dalam Suatu Industri


Pembentuka struktur pasar didasari oleh keadaan yang ada di dalam suatu pasar.
Struktur persaingan dalam industri dapat terbentuk disebabkan oleh kondisi dasar.
Kondisi dasar itu terbagi menjadi dua, yaitu kondisi dasar permintaan dan kondisi dasar
penawaran. Struktur persaingan dalam suatu industri ditentukan oleh kondisi dasar yang
kemudian perilaku dan kinarja produsen dalam suatu industri pun akan ditentukan
kondisi dasar. Struktur pasar yang relevan dapat mempengaruhi perilaku suatu
perusahaan. Perilaku para pelaku industri (conduct) ditentukan oleh struktur (structure)
suatu industri yang nantinya akan menentuka kinerja (performance) industri tersebut.
Kinerja sistem pasar secara menyeluruh secara bersama-sama ditentukan perilaku
perusahaan dalam pasar tersebut yang dipengaruhi struktur sebuah pasar. Beberapa
elemen yang dapat diukur dari kinerja suatu industri yaitu tingkat invasi, nilai tambah,
efisiensi dan profitabilitas. Perilaku perusahaan dalam menghadapi struktur pasar tertentu
dalam suatu industri dijelaskan oleh konsep hubungan struktur perilaku dan kinerja.

2.3 Pengukuran Kinerja di Dalam Hasil Akhir Dari Bentuk Rangkaian Struktur Pasar
Pengukuran kinerja merupakan usaha maupun cara untuk menggali informasi tentang hasil
yang nantinya dicapai di saat waktu tertentu dengan menakar peluang terjadinya penyimpangan
akibat pada kondisi-kondisi tertentu, kondisi tertentu yang dimaksud ialah perubahan positif
hingga negatif.
Keuntungan pengukuran kinerja yang benar adalah :
1. Mengamati cara kinerja terhadap ambisi pelanggan yang nantinya juga dapat membawa
perusahaan dapat lebih mengenal terhadap pelanggan.
2. menggiatkan pegawai untuk melaksanakan jasanya yaitu sebagai bagian penghubung dengan
dan penyuplai internal.
3. Mengenali maupun identifikasi terhadap macam-macam inefisiensi serta menghalau caracara
terhadap inefisiensi tersebut.
4. melaksanakn suatu tujuan hakiki yang biasa tidak berhasil menjadi lebih nyata sehingga
meningkatkan suatu metode pembelajaran organisasi.
5. membentuk persetujuan untuk melaksanakan suatu peralihan dengan memberi penghargaan
atas perilaku yang diinginkan tersebut.
Pengukuran kinerja memiliki ragam yaitu pengukuran kerja yang berdasarkan atas
prospek dari manajemen, pemilik hingga pemberi pinjaman, hal tersebut dipahami dengan
melalui nilai tambah, produktivitas, serta efisiensi.

Bab III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pasar biasa dipahami dengan tempat
untuk menjual dan membeli barang atau jasa yang menyangkutpautkan penjual dan pembeli.
Pasar dapat dibedakan/dikelompokkan berdasarkan strukturnya, seperti pasar persaingan
sempurna yaitu pasar yang terorganisir secara penuh. Kemudian terdapat pasar monopoli yaitu
pasar yang dimana hanya ada satu perusahaan yang menjual barang dan tidak ada alternatif
lainnya. Dari kedua pasar tersebut terdapat pasar lainnya yaitu pasar oligopolistik dan pasar
persaingan monopolistik. Pasar oligopolistik adalah pasar yang terdiri dari dua atau lebih penjual
atau produsen. Sementara pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang mencakup unsur
persaingan dan monopoli struktur pasar.
Lalu kita dapat menyimpulkan bahwa hubungan struktur, perilaku, dan kinerja dalam
suatu industri adalah Struktur pasar akan berpengaruh terhadap perilaku suatu perusahaan dalam
pasar yang secara bersama- sama menentukan kinerja pasar secara keseluruhan. Kinerja suatu
industri dapat diukur dari nilai tambah, tingkat inovasi, efisiensi dan profitabilitas. Dari
pembahasan diatas kita juga dapat menyimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah tindakan
pengukuran uang dilakukan pada aktivitas rantai nilai dalam suatu perusahaan

3.2 Saran
Tentunya penulis masih mengetahui bahwa makalah ini mengandung kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Saran dari penulis adalah pemerintah harus memastikan terciptanya
mekanisme pasar yang kompetitif dan efisien untuk menghindari eksploitasi harga oleh
produsen.

DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Eko. (2007). Hubungan Struktur Pasar dan Perilaku Pasar Serta Pengaruhnya Terhadap
Kinerja
Pasar. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 2. (111-122)
Heather, K. 2002. The Economics of Industries Firms. London: Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai