Anda di halaman 1dari 20

PASAR PERSAINGAN PASAR SEMPURNA

Dosen Pengampu : Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, SE.,M.SI

DISUSUN OLEH :

A.A. PUTU SAYU MEISUARI (06/ 2302622010181)


NI MADE PURNAMA SARI (11/ 2302622010186)
NABILA NURUL HIKMAH PUTRI (24/ 2302622010199)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

SEMESTER GENAP 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul Pasar Persaingan Sempurna dengan
tepat waktu.

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk menambah pengetahuan bagi kami pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Selain itu ditujukan untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida Ayu Nyoman Yuliastuti, SE.,M.Si.
selaku dosen pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini serta
membimbing kami dalam mata kuliah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan tugas ini.

Denpasar, 16 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL...........................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................v

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

A. Pasar Persaingan Sempurna.................................................................................................3

B. Kurva Pasar Persaingan Sempurna......................................................................................5

C. Pemaksimuman Keuntungan pada Pasar Persaingan Sempurna.........................................9

D. Kebaikan dan Keburukan Persaingan Pasar Sempurna.....................................................12

E. Efisiensi dalam Pasar Persaingan Sempurna.....................................................................13

BAB III..........................................................................................................................................15

PENUTUP.....................................................................................................................................15

A. Kesimpulan........................................................................................................................15

B. Saran..................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16

DAFTAR TABEL
Tabel 1: Jumlah Produksi dan Biaya Produksi Perusahaan AKU....................................................5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kurva Permintaan Industri Perusahaan pada PPS.........................................................7


Gambar 2: Kurva Permintaan TR, AR, MR pada PPS....................................................................8
Gambar 3: Kondisi Ekuilibrium yang Digambarkan oleh Kurva TR dan TC...............................10
Gambar 4: Kondisi Kurva MR dan MC pada Ekuilibrium Perusahaan.......................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apabila kita mendengar pasar tentu yang ada dipikiran kita adalah banyaknya
penjual dan juga pembeli yang ada di tempat tersebut. Sehingga secara sederhana pasar
dapat kita artikan sebagai suatu tempat di mana pembeli dan penjual bertemu untuk
melakukan aktivitas jual beli barang ataupun jasa. Sedangkan pasar menurut istilah
ekonomi dapat kita jelaskan bahwa pasar merupakan tempat bertemunya baik penujual
maupun pembeli guna melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang ataupun
jasa, sehingga nanti tercipta harga keseimbangan sebagai harga yang berlaku di pasar saat
itu dan juga dapat menetapkan jumlah yang nantinya diperdagangkan.

Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada setiap pertemuan
atara penjual maupun pembeli akan terbentuk suatu harga keseimbangan sebagai harga
yang disepakati antara pihak penjual dan juga pembeli. Seringkali kita melihat pasar yang
ada di sekitar kita dalam bentuk pasar kongkret atau nyata bisa dilihat langsung oleh mata
kita sendiri secara nyata. Misalnya pasar barang kebutuhan pokok. Semua aktivitas yang
dilakukan di pasar pada dasarnya melibatkan dua pelaku utama, yaitu produsen dan juga
konsumen. Keduanya memiliki peran yang besar terhadap pembentukan harga barang
yang ada di pasar.

Pada pembahasan ini kita hanya memfokuskan bahasan kita hanya pada satu
konsep, yaitu pasar persaingan sempurna. Perlu kita pahami bersama bahwa suatu pasar
persaingan sempurna merupakan suatu pasar yang sangat ideal dalam ekonomi. Hal ini
dikarenakan pasar tersebut dianggap sebagai suatu pasar yang akan menjamin
terwujudnya suatu kegiatan produksi baik barang ataupun jasa dengan optimal dan
efisien.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa konsep karakteristik pasar persaingan sempurna?
2. Bagaimana kurva permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempurna?
3. Bagaimana kurva pemaksimum keuntungan jangka pendek pasar persaingan
sempurna?
4. Apa konsep kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna?
5. Bagaimana efisiensi dalam pasar persaingan sempurna?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui karakteristik pasar persaingan sempurna
2. Untuk mengetahui dan memahami kurva permintaan dan penawaran dalam pasar
persaingan sempurna
3. Untuk mengetahui dan memahami kurva pemaksimum keuntungan jangka pendek
pasar persaingan sempurna
4. Untuk mengetahui kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
5. Untuk mengetahui dan memahami efisiensi dalam pasar persaingan sempurna
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persingan sempurna adalah model pasar yang paling klasik dan paling
sering digunakan dalam analisis ilmu ekonomi. Model ini telah dianggap sebagai teori
dan secara luas digunakan untuk meramalkan keadaan ekonomi. Model ini telah mulai
dibahas sejak era Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations. Edgeworth, dalam
bukunya Mathematical Physics (1881), merupakan orang pertama yang mencoba
menentukan definisi persaingan sempurna secara sistematis dan jelas. Kemudian konsep
persaingan sempurna ini mendapatkan definisi yang lengkap dalam buku Risk,
Uncertainty and Profit tulisan Frank Knight (1921).
Kadang kala struktur pasar ini dibedakan antara istilah persaingan “murni”
dengan “sempurna”. “Murni” adalah kurang sempurna, ketimbang “sempurna”. Edward
H. Chamberlain (1933) mendefinisikan persaingan murni sebagai “persaingan yang
bersih dari elemen-elemen monopolis”. Syarat yang diperlukan untuk definisi hanyalah
jumlah penjual yang banyak dan komoditas yang homogen (standardized). George
Stigler (1957) mengemukakan definisi alternatif dengan menambahkan syarat yaitu
asumsi informasi yang sempurna. Namun demikian, orang bisa saja memperdebatkan
bahwa informasi yang sempurna tentang harga lebih mudah diperoleh dalam pasar
monopoli ketimbang pasar yang terdiri dari banyak penjual.
Pasar persaingan sempurna merupakan jenis pasar dimana tidak ada pelaku
ekonomi yang mempunyai kekuasaan pasar (market power) terhadap harga suatu produk
yang homogen. Pembeli maupun penjual tidak mempunyai kekuatan untuk
mempengaruhi harga pasar. Mereka hanya bertindak sebagai pengambil harga (price
taker) dan bukan sebagai pembuat harga (price maker). Pasar persaingan sempurna
adalah suatu pasar dimana jumlah penjual dan pembeli sangat banyak dan produk atau
barang yang ditawarkan sejenis atau serupa. Penjual yang harganya lebih tinggi tentu
akan ditinggalkan pembeli. Hal inilah yang mendorong penjual untuk mengikuti saja
harga yang berlaku di pasar (price taker). Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar
ini adalah beras, gandum, batu bara, kentang dan lain sebagainya. Pasar persaingan
sempurna merupakan pasar dimana penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi
harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan interaksi
antara penawaran dan permintaan.
Dalam pasar persaingan sempurna, harga dipengaruhi oleh permintaan (demand)
dan penawaran (supply) antara penjual dan pembeli. Pembeli memberikan permintaan
antara sifat barang yang akan dibeli, sedangkan penjual menawarkan nilai barang yang
akan dijual. Pertukaran antara nilai keduanya adalah salah satu keseimbangan harga.
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan
setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak mempengaruhi pasar.
Beberapa karakteristik agar pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna
yaitu:
a. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogenitas product).
Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberi kepuasan kepada
konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
b. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect
knowledge) tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak
akan mengalami perlakuan harga jual yang berbeda dari satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
c. Output sebuah perusahaan relatif kecil dibanding output pasar (small relatively
output)
d. Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditentukan (price
taker) pasar karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
e. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit of firms).
Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada
biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

B. Kurva Pasar Persaingan Sempurna


Dalam menganalisis usaha perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan,
terdapat dua hal harus diperhatikan, yaitu biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
(total cost), dan hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu (total
revenue). Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam struktur pasar
manapun ia digolongkan baik dalam pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli,
atau persaingan monopolistis, adalah sama. Sedangkan sifat permintaan dan dan hasil
penjualan akan berbeda-beda pada pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar
lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau bentuk permintaan yang dihadapi
adalah berbeda-beda. Seorang produsen akan menghadapi kurva permintaan yang
berbeda di pasar persaingan sempurna dibandingkan yang dihadapi oleh produsen di
pasar lainnya.
Berikut hubungan antar biaya pada kegiatan perusahaan di pasar persaingan
sempurna, tercermin pada tabel berikut ini:

Tabel 1: Jumlah Produksi dan Biaya Produksi Perusahaan AKU


Jumlah Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Total
Produksi Tetap Variabel Total Marginal Tetap Variabel Rata-Rata
Rata-Rata Rata-Rata

1 2 3 4 5 6 7 8
(2+3) (4t-4t-1) (2:1) (3:1) (4:1)
0 100 0 100 - - - -
1 100 100 200 100 100 100 200
2 100 180 280 80 50 90 140
3 100 240 340 60 33,3 80 113,3
4 100 280 380 40 25 70 95
5 100 300 400 20 20 60 80
6 100 380 480 80 17,5 63, 3 80
7 100 530 630 150 14,3 75,7 90
8 100 780 880 250 12,5 97,5 110
9 100 1.160 1.260 380 11,1 128,9 140
10 100 1.700 1.800 540 10 170 180
Keterangan tabel:
a. Kolom(1) menggambarkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai.
b. Kolom(2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
membeli input tetap ynga di gunakan dalam proses produksi.
c. Kolom(3) menggambarkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang
dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
d. Dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh biaya
total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
e. Kolom (5) menggambarkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu
dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.
f. Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata, yaitu biaya tetap dibagi dengan jumlah
produksi.
g. Kolom (7) menggambarkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi
jumlah produksi.
h. Biaya total ditunjukkan dalam kolam (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit untuk
menghasilkan barang.

Dari tabel di atas terlihat karakter dari kurva biaya. Dengan demikian dapat dikatakan
ciri-ciri kurva berbagai jenis biaya adalah:
a. Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah
satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
b. Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
c. Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil.
d. Biaya berubah rata-rata , biaya total rata-rata dan biaya marginal mempunyai sifat
yang sama. Pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin
menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi apabila
produksi ditambah.
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka
berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. Permintaan total (total
revenue) perusahaan sama dengan jumlah output dikali harga jual. Karena
ketidakmampuan penjual dan pembeli dalam mempengaruhi harga (price takers), maka
harga secara otomatis telah ditentukan (given) oleh pasar. Dengan demikian penerimaan
rata–rata (average avenue) dan penerimaan marjinal (marginal revenue) adalah sama
dengan harga. Dengan demikian dapat digambarkan kurva permintaan dan penawaran
sebagai berikut :

Gambar 1: Kurva Permintaan Industri Perusahaan pada PPS

Gambar 2: Kurva Permintaan TR, AR, MR pada PPS

Keterangan gambar:
a. Pada kurva (a) industri, menunjukkan tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna
ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
b. Pada kurva (b) Perusahaan, menunjukkan jumlah output perusahaan relatif sangat
kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif
tidak berubah.
c. Karena perusahaan individual bertindak sebagai price takers, maka kurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan berupa garis horisontal sebesar (P).
d. Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata–rata (AR) sama dengan
kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P).
e. Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif,
bergerak mulai dari titik (0,0).
C. Pemaksimuman Keuntungan pada Pasar Persaingan Sempurna
Perusahaan akan bekerja dalam situasi jangka pendek dan jangka panjang, dimana
keduanya memiliki model pemaksimuman keuntungan (max profit) yang berbeda-beda.
Analisis jangka pendek (shrot run), adalah dianggap setiap produsen tidak bisa
menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-produsen baru masuk
ke dalam pasar. Sedangkan analisis jangka panjang (long run) adalah di mana
dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan yang
telah ada maupun pembangunan pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha baru yang
masuk ke pasar.
Suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika ia mencapai keuntungan
(profit, π) maksimum. Keuntungan (π) adalah perbedaan atau selisih antara total cost
(TC) dan total revenue (TR). Dengan demikian dapat dituliskan sebagai berikut: π = TR
– TC. Ekuilibrium perusahaan dalam asumsi pasar persaingan sempurna, secara grafis
dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu : (1) Menggunakan kurva TR dan TC
(2) Menggunakan kurva MR dan MC.
1. Ekuilibrium Perusahaan Menggunakan Kurva TR dan TC
Digambarkan posisi ekuilibrium perusahaan dengan menggunakan kurva TR dan
TC dalam pasar persaingan sempurna. Kurva TR adalah suatu garis lurus melalui
origin, yang menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada semua tingkat
output. Produsen akan selalu menerima harga atau price taker dan dapat menjual
setiap outputnya pada harga pasar yang berlaku dengan TR yang naik secara
proporsional dengan volume penjualannya. Slope kurva TR adalah marginal revenue
(MR). MR ini konstan dan sama dengan harga pasar (P), karena semua unit output
dijual pada harga yang sama. Dengan demikian secara matematis dapat dituliskan :

MR = AR = P = Pekuilibrium

Perusahaan mencapai keuntungan maksimum pada penjualan output ekuilibrium, di


mana jarak vertikal antara kurva TR dan kurva TC paling lebar.
Gambar 3: Kondisi Ekuilibrium yang Digambarkan oleh Kurva TR dan TC

2. Ekuilibrium Perusahaan Menggunakan Kurva MR dan MC


Maksimisasi keuntungan atau profit dapat dijelaskan juga menggunakan kriteria
marginal revenue sama dengan marginal cost (atau MR=MC). Karena MR untuk
perusahaan pada pasar persaingan sempurna adalah P, maka output optimal dihasilkan
jika P = MC. Seperti pada gambar di output optimal untuk pasar persaingan sempurna
jangka pendek di bawah ini:

Gambar 4: Kondisi Kurva MR dan MC pada Ekuilibrium Perusahaan


Dari gambar di atas Q* merupakan output optimal yang bisa memaksimumkan
keuntungan perusahaan tersebut. Daerah persegi panjang sebesar (Pe — ATC) x 0*
merupakan total keuntungan perusahaan tersebut.

Keputusan perusahaan jangka pendek dalam pasar persaingan sempurna:


Jika Pe > AVC, maka perusahaan masih bisa melanjutkan usahanya. Meskipun
perusahaan mengalami kerugian (P < ATC), tetapi kontribusi marjin yang diperoleh
adalah positif, dan hal ini bisa membantu mengurangi biaya tetap. Sebaliknya jika Pe
< AVC, maka perusahaan sebaiknya ditutup karena semakin banyak yang diproduksi,
semakin rugi. Maka dapatlah ditarik kesimpulan untuk pengambilan keputusan
perusahaan dalam jangka pendek:

a. Jika MC < MR total keuntungan belum maksimum, perusahaan harus


meningkatkan outputnya.
b. Jika MC > MR tingkat keuntungan menjadi menurun, perusahaan harus
menghentikan produksinya.
c. Jika MC = MR tingkat keuntungan jangka pendek adalah maksimum.

Karena itu untuk perusahaan-perusahaan yang berada pada pasar persaingan


sempurna untuk memaksimumkan keuntungannya mereka akan bekerja dengan
melakukan peningkatan volume penjualan sebesar-besarnya.

D. Kebaikan dan Keburukan Persaingan Pasar Sempurna


Beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna dibandingkan pasar-pasar
yang lain, adalah :
1. Tidak ada persaingan di pasar ini karena produk yang dijual sama atau serupa.
2. Dalam pasar yang bersaing sempurna, penjual tidak perlu memasang iklan untuk
promosi.
3. Harga barang dan jasa yang dijual ditentukan oleh semua penjual dan pembeli secara
bersamaan dan umumnya harga cenderung stabil dan tetap.
4. Harga didasarkan pada transaksi tawar-menawar antara penjual dan pembeli.
5. Penjual dan pembeli bertindak bebas dalam transaksi, contoh pembeli bebas membeli
barang yang dia inginkan dan dari pabrik manapun yang dia inginkan.
6. Mampu mendorong efisiensi dalam produksi. Dengan jumlah produsen atau penjual
yang banyak, maka produsen akan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu barang
yang dijualnya.

Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki


keburukan-keburukan antara lain:

1. Dalam pasar persaingan sempurna tidak ada dana untuk melakukan penelitian atau
pengembangan produk sehingga inovasi yang dilakukan sangat minimal.
2. Pembeli mengalami keterbatasan dalam memilih barang atau jasa karena produk yang
dijual adalah sama dan kualitasnya sama.
3. Pekerja cenderung menerima upah atau gaji rendah.
4. Seringkali ada ketidakseimbangan dalam distribusi pendapatan dari masing-masing
produsen yang mengakibatkan konflik keadilan.

E. Efisiensi dalam Pasar Persaingan Sempurna


Karena kondisinya dengan asumsi yang sempurna, di dalam struktur pasar
persaingan sempurna akan selalu terwujud efisiensi. Efisiensi yang dikenal ada dua jenis,
yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif, yang akan dijelaskan berikut ini:
a. Efisiensi Produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Syarat pertama
adalah untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai gabungan faktor-
faktor produksi, yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya
paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang
kedua adalah industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-
rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling
rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya
dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang
paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila
dipenuhi syarat berikut: harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk
memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus
terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan
cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana jumlah penjual dan
pembeli (konsumen) sangat banyak dan produk atau barang yang ditawarkan sejenis atau
serupa. Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan
kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak
mempengaruhi pasar.
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. Jumlah output perusahaan relative sangat kecil dibanding output pasar, maka
berapapun yang dijual perusahaan, harga relative tidak berubah.
Kelebihan dari pasar persaingan sempurna adalah persaingan sempurna
memaksimumkan efisiensi dan adanya kebebasan untuk memilih (choice) sedangkan
kekurangannya yaitu persaingan sempurna tidak mendorong inovasi, persaingan
sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial, membatasi pilihan konsumen, biaya
dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi, distribusi pendapatan tidak
selalu rata.
B. Saran
Diharapkan dengan berbagai bentuk yang terjadi dalam persaingan pasar, akan
semakin memajukan perekonomian Indonesia dan membangkitkan semangat dalam
melakukan berbagai kegiatan usaha dalam berbagai bentuk untuk mewujudkan semangat
dalam melakukan berbagai bentuk untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang
memiliki ekonomi yang kuat dan menjadi mitra dalam persaingan pasar dan dunia usaha
secara global.
DAFTAR PUSTAKA

Gischa, S. (2021, 4 Januari). Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna. Diakses
pada 15 Maret 2024,dari https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/04/182244869/kelebihan-
dan-kekurangan-pasar-persaingan-sempurna
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. (2021,31 Oktober). Pasar Persaingan Sempurna.
Diakses pada 14 Maret 2024, dari https://www.scribd.com/document/691844010/Pasar-
Persaingan-Sempurna-2
Universitas Negeri Medan. (2018, Oktober). Pasar Persaingan Sempurna. Diakses pada 17 Maret 2024,
dari https://www.scribd.com/document/462412575/MAKALAH-pasar-persaingan-sempurna

Anda mungkin juga menyukai