OLEH KELOMPOK 3 :
2. Krenilta (230304501018)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan nikmat dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul "Struktur Pasar" ini sebagai bagian dari tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi
Kesehatan.
Kami berharap makalah ini, yang membahas tentang Struktur Pasar, dapat
memberikan manfaat dan menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca, khususnya
kami selaku penulis. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, dan
kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk perbaikan di masa
mendatang.
Semoga segala usaha dan kerja keras kami mendapat balasan yang baik dari
Tuhan, serta dapat memberikan manfaat bagi semua. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB Ⅲ PENUTUP ....................................................................................... 25
A. Kesimpulan ............................................................................................ 25
B. Saran ....................................................................................................... 25
4
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN
6
mengubah jumlah penawaran atau harga produk. Pasar persaingan
sempurna memiliki keseimbangan jangka pendek dan jangka panjang.
Istilah monopoli berasal dari bahasa Yunani yakni monos polein yang
berarti “menjual sendiri”. Oleh sebab itu, para ahli berpendapat bahwa
monopoli terjadi bila output seluruh industri diproduksi dan dijual oleh
satu perusahaan saja. Sebagai penjual tunggal maka ia memiliki kekuatan
untuk mengatur harga (price maker).
7
3. Pasar Persaingan Monopolistik (monopolistic competition)
Pasar dengan dua atau lebih penjual produk disebut oligopoli. Istilah
oligopoli berasal dari bahasa yunani, yakni oligos polein yang berarti yang
menjual sedikit. Pasar ini memiliki hanya sepuluh hingga lima belas
penjual. Pasar oligopoli memiliki persaingan yang cukup keras karena
tidak ada banyak penjual. Perusahaan di pasar oligopoli selalu menanggapi
tindakan atau keputusan yang mempengaruhi pasar.
8
1. Oligopoli dengan diferensiasi produk, yaitu antar produsen
menghasilkan output berbeda.
2. Oligopoli tanpa diferensiasi produk, yaitu antar produsen menghasilkan
output yang sama.
1. Persaingan
9
alternatif dengan menambahkan syarat yaitu asumsi informasi yang
sempurna.
Pada pasar jenis ini, barang yang dijual tidak berbeda karena banyaknya
penjual dan pembeli. Dalam buku tahun 2009 Eddy Soeryanto
Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung dia mengatakan bahwa ketika
ada banyak perusahaan dalam sebuah industri tetapi skalanya kecil,
pasarnya menjadi sangat bersaing. karena tidak ada bisnis yang dapat
mempengaruhi harga pasar. Pasar yang tidak sempurna memiliki banyak
pembeli dan hanya sedikit penjual. Penjual barang menentukan harganya
pada pasar tersebut. Tidak banyak penjual, tetapi ada banyak barang yang
ditawarkan.
Seluruh produk yang dijual pada pasar ini akan terlihat identik.
Seorang pembeli tidak bisa membedakan secara umum apakah
barang tersebut diproduksi dan dijual oleh perusahaan A, perusahaan
B, atau perusahaan C. Oleh sebab itu, promosi harus dilakukan
secara ekstra karena tidak terlalu berpengaruh besar, yang terpenting
adalah memperhatikan kualitas produk.
10
3. Faktor produksi bebas bergerak
Ciri selanjutnya adalah dari faktor produksi, seperti bahan baku atau
tenaga kerja bebas bergerak. Mereka bebas berpindah-pindah dari
satu tempat ke tempat yang lainnya yang lebih menguntungkan.
Tidak ada yang bisa menghalangi, baik itu dari peraturan maupun
teknis.
Pembeli dan penjual pada jenis pasar ini harus mengetahui kondisi
pasar dengan baik. Untuk itu, informasi pasar penting dikumpulkan
dengan lengkap, supaya persaingan benar-benar sempurna.
11
produksi yang bergerak bebas keluar atau masuk membuat kegiatan
ekonomi semakin lebih sehat dan bergairah.
Namun, karena barang yang dijual bersifat homogen, hal itu menjadi
salah satu titik kelemahan dari pasar jenis ini.
Contoh paling umum dari pasar jenis ini adalah perdagangan beras yang
merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Banyaknya
penjual dan pembeli beras, masing-masing dari mereka tak memiliki
kekuasaan untuk mempengaruhi harga dan hanya menjadi pengikut
harga. Selain itu, masing-masing dari mereka juga mempunyai
informasi terkait kondisi pasar beras. Seperti informasi mengenai harga,
kualitas, dan sebagainya. Karena barang yang dijual bersifat homogen,
pasar beras ini menimbulkan persaingan yang cukup sengit antar-
produsen beras.
2. Non Persaingan
Pasar persaingan tidak sempurna juga disebut sebagai pasar yang tidak
terorganisir secara sempurna karena, meskipun selisih harga antara penjual
dan pembeli sangat besar, harga yang ditawarkan oleh penjual di pasar ini
akan berpengaruh terhadap keseimbangan pasar.
12
1. Ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna
Pasar monopoli adalah sebuah pasar dimana hanya ada satu produsen
atau penjual yang dapat menguasai pasar dan melayani semua
konsumen yang datang. Produsen maupun perusahaan yang
menguasai pasar tersebut mempunyai kekuatan yang cukup besar
dan sudah dikenal oleh masyarakat luas serta sudah memiliki kondisi
keuangan yang cenderung memadai.
2. Pasar Oligopoli
3. Pasar Monopolistik
13
Pasar monopolistik adalah jenis pasar yang memiliki produsen dan
produsen barang yang sama, tetapi setiap barang memiliki
karakteristik unik. Di pasar monopolistik ini, para penjual tidak
memiliki batas. untuk memudahkan masuknya produsen baru ke
pasar. Industri makanan kemasan, perabotan rumah tangga,
minuman berbagai rasa, pakaian, dan lainnya adalah contoh pasar
monopolistik.
4. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah ketika ada banyak penjual tetapi hanya satu
pembelinya. Pihak pembeli akan mendapatkan keuntungan karena
mereka adalah pemegang kekuasaan tertinggi di pasar ini. Harga
produknya dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan atau
pembeli. Namun, penjual atau produsen juga harus tetap berusaha
untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bahkan jika
hal ini terjadi.
5. Pasar Oligopsoni
14
Adapun kelebihan dari pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai
berikut:
Pasar saham adalah salah satu contoh pasar persaingan yang tidak
sempurna karena harga saham dapat dipengaruhi oleh banyak hal,
seperti para pemodal yang membeli banyak saham dan faktor eksternal
lainnya. Selain itu, ada investor yang dapat mendapatkan informasi
dengan lebih cepat daripada investor lainnya. Jadi, memasukkan pasar
saham ke dalam pasar persaingan akan membuatnya tidak ideal.
15
a. Pasar persaingan sempurna saat ini cenderung sulit ditemukan di dunia
nyata. Berbeda dengan situasi pasar persaingan tidak sempurna yang
masih sering ditemukan dalam kehidupan masyarakat.
b. Pelaku ekonomi jumlahnya lebih banyak dibandingkan pasar
persaingan tidak sempurna.
c. Produk yang dijual sifatnya sama atau homogen. Sedangkan, untuk
pasar persaingan tidak sempurna penjual menawarkan produk berbeda-
beda atau heterogen.
d. Pasar persaingan tidak sempurna relatif sepi pembeli. Sedangkan pasar
persaingan sempurna memiliki tingkat pembeli yang tinggi.
e. Pada pasar persaingan sempurna, perusahaan tidak mempengaruhi
harga sebuah produk (price taker). Sementara dalam pasar persaingan
tidak sempurna, perusahaan bisa mempengaruhi harga produk (price
maker).
1. Pengertian Pasar
Banyak pemasar yang manganggap bahwa pembeli dan penjual adalah
sebuah pasar, dimana pembeli akan menerima produk/jasa yang diinginkan
setelah melakukan pembayaran. Dan penjual akan mengirimkan
produk/jasa yang telah dibayar oleh si pembeli.
Ehrenberg dan smith (2003) Pasar adalah penjumpaan antara pembeli dan
penjual dimana barang atau jasa/produk ditukarkan antara pembeli dan
penjual. Ukuran kerelaan dalam pertukaran tersebut biasanya akan muncul
suatu tingkat harga atas barang dan jasa yang dipertukaran tersebut.
16
diselenggarakan oleh sebuah organisasi atau perkumpulan dengan maksud
untuk mencari derma.
17
Kegagalan pasar terjadi ketika barang dan jasa didistribusikan, terutama
barang publik. Barang publik, atau barang publik, memiliki sifat non-
rivalry dan non-excludable, yang berarti bahwa setiap orang dapat
mengkonsumsi barang tersebut tanpa kompetisi atau pengecualian.
18
Mereka yang pingsan dan tidak tahu tentang kesehatan mereka cenderung
tidak dapat membuat keputusan yang masuk akal. Selain itu, jika hanya
bergantung pada kemampuan untuk membayar, pemanfaatan pelayanan
kesehatan akan rendah.
Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah bagaimana suatu
organisasi, institusi, atau bahkan negara melakukan proses produksi,
alokasi, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan agar efisiensi dan optimal
dapat dicapai melalui pasar. Namun, tujuan utama adalah pemerataan, atau
19
equity. Equity terkait erat dengan pemerataan pendapatan dan keadilan
sosial.
a. Tantangan Pendidikan
Tantangan pendidikan dapat berdampak pada pemanfaatan layanan
kesehatan, karena individu dengan tingkat pendidikan yang lebih
rendah mungkin memiliki kesadaran dan pengetahuan yang kurang
tentang pentingnya layanan kesehatan. Tingkat pendidikan yang rendah
dapat menyebabkan kurangnya pemahaman tentang manfaat layanan
kesehatan, yang mengakibatkan tingkat pemanfaatan yang lebih rendah.
Individu dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah mungkin lebih
bergantung pada penyedia layanan kesehatan informal, seperti tabib
tradisional, daripada mencari layanan kesehatan formal.
Proses pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan perawatan
kesehatan dapat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, dengan
individu dengan tingkat pendidikan tinggi lebih cenderung memilih
layanan kesehatan modern daripada layanan tradisional. Tantangan
pendidikan juga dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan
keluarga dalam memanfaatkan layanan kesehatan, dengan tingkat
pendidikan yang lebih rendah berpotensi mengarah pada keputusan
yang kurang tepat.
b. Tantangan Pekerjaan
Tantangan pekerjaan dapat berdampak pada pemanfaatan layanan
kesehatan, karena individu yang menghadapi kesulitan terkait pekerjaan
dapat memprioritaskan pekerjaan mereka daripada mencari perawatan
kesehatan, seperti pengangguran atau pendapatan rendah, dapat
menyebabkan kendala keuangan yang menghambat akses ke layanan
20
kesehatan. Individu yang menghadapi tantangan pekerjaan mungkin
memiliki akses terbatas ke asuransi kesehatan yang disponsori majikan,
yang mengakibatkan pengurangan pemanfaatan perawatan
kesehatan.Tantangan pekerjaan juga dapat berkontribusi pada stres dan
masalah kesehatan mental, yang selanjutnya dapat berdampak pada
kesejahteraan individu secara keseluruhan dan pemanfaatan
perawatan kesehatan.
c. Tantangan Geografi
Kedekatan dengan fasilitas kesehatan memainkan peran penting dalam
pemanfaatan perawatan kesehatan, dengan individu yang tinggal lebih
dekat dengan pusat kesehatan lebih cenderung mencari layanan.
Tantangan geografis, seperti tinggal di daerah terpencil atau pedesaan,
dapat mengakibatkan keterbatasan akses ke layanan kesehatan karena
masalah jarak dan transportasi. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang
terbatas di wilayah geografis tertentu dapat menyebabkan kepadatan
dan waktu tunggu yang lebih lama untuk janji temu dan perawatan.
Tantangan geografis juga dapat berdampak pada distribusi sumber daya
perawatan kesehatan, dengan daerah perkotaan sering memiliki akses
yang lebih baik ke layanan kesehatan khusus dibandingkan dengan
daerah pedesaan. Inisiatif telemedicine dan perawatan kesehatan seluler
dapat membantu mengatasi tantangan geografis dengan menyediakan
akses jarak jauh ke layanan kesehatan, terutama di daerah yang
kurang terlayani.
d. Tantangan Digitalisasi
Tantangan digitalisasi dalam layanan kesehatan di Indonesia meliputi
beberapa aspek yang penting untuk dipahami secara menyeluruh.
Pertama, terdapat masalah data terfragmentasi dan non-standar di mana
lebih dari 80 fasilitas kesehatan tidak memiliki sistem terintegrasi, dan
data tersebar di lebih dari 400 aplikasi dengan standar yang beragam,
yang membuat integrasi data menjadi tantangan signifikan.
21
Kedua, literasi digital dan sumber daya manusia yang terbatas
memperlambat transformasi digital. Tingkat literasi digital yang
berbeda di seluruh wilayah Indonesia serta kekurangan sumber daya
manusia yang memadai untuk digitalisasi dalam rumah sakit dan pusat
kesehatan primer juga merupakan masalah yang perlu diatasi.
22
utama, dengan memberikan penekanan pada tindakan pencegahan dan
promotif. Dukungan dari semua pemangku kepentingan, pembuat
kebijakan, profesional kesehatan, dan masyarakat secara keseluruhan
sangatlah penting dalam upaya ini.
23
kesehatan. Dengan program ini, para tenaga kesehatan dapat terus
mengembangkan diri mereka sesuai dengan perkembangan terbaru
dalam bidang kesehatan.
b) Kolaborasi dengan lembaga akademik dan organisasi profesional
juga memberikan peluang besar untuk pembelajaran berkelanjutan
dan pengembangan profesional. Melalui kerjasama ini, tenaga
kesehatan dapat memiliki akses ke sumber daya dan pengetahuan
terbaru dalam praktik klinis dan manajemen kesehatan.
c) Integrasi teknologi dan solusi kesehatan digital menjadi landasan
yang penting dalam pengembangan kompetensi. Pelatihan dalam
penggunaan telemedicine, manajemen catatan kesehatan elektronik,
dan teknologi lainnya dapat memperluas kemampuan dan efisiensi
profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan.
d) Penelitian dan inovasi dalam perawatan kesehatan memiliki peran
yang penting dalam menggerakkan praktik berbasis bukti. Dengan
terus mendorong penelitian dan inovasi, para profesional kesehatan
akan tetap terinformasi tentang kemajuan terbaru dalam bidangnya
dan dapat menerapkan praktik yang terbukti efektif dalam pelayanan.
e) Kolaborasi internasional dan program pertukaran juga menjadi
sarana yang berharga dalam pengembangan kompetensi. Dengan
berbagi praktik dan pengalaman terbaik dari negara lain, para tenaga
kesehatan dapat belajar dan mengadopsi praktik terbaik yang relevan
untuk konteks lokal mereka, meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan secara keseluruhan.
24
dan cakupan layanan kesehatan bagi masyarakat. Berikut adalah
beberapa aspek yang dapat dieksplorasi dalam upaya meningkatkan
infrastruktur dalam perawatan kesehatan:
25
Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini, negara dapat terus
meningkatkan infrastruktur dalam pelayanan kesehatan dan
memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang lebih baik ke
perawatan yang mereka butuhkan.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai struktur pasar dan pelayanan kesehatan, dapat
disimpulkan bahwa struktur pasar, seperti persaingan sempurna, monopoli,
monopolistik, dan oligopoli, mempengaruhi dinamika pasar dan perilaku
bisnis dalam sektor pelayanan kesehatan.
B. Saran
26
Isi makalah ini belumlah lengkap dan juh dari kata sempurna, untuk itu
sebagai penulissaya mengharapkan kritikan dan saran yang konstruktif dari
pembaca sebagai penyempurnadimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
berguna bagi para pembaca, khususnya bagi pembaca yang membutuhkan
ilmu dari makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
27
28