Dosen Pengampu :
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami persembahkan kepada Allah SWT. Dengan ridho
dan rahmat-Nya lah kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Makalah dengan judul “Wakaf dan pandangan beberapa imam
mazhab” ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Fiqh Wakaf. Selain itu,
kami juga berharap bahwa penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi
teman-teman maupun kami sebagai penulis makalah.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Zuul Fitriani Umari,
M.H.I. sebagai dosen pengampu mata kuliah Fiqh Wakaf yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.Dan juga
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah bekerja sama dan
memberi dukungan sehingga terselesaikannya makalah sederhana ini.
Kami sadar bahwa penulisan makalah kami ini tentunya masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari Ibu dosen
dan teman-teman sangat berguna untuk memperbaiki tugas makalah kami yang
selanjutnya.
Penulis
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan Makalah........................................................................................................................3
BAB II: PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. Pengertian Pasar.......................................................................................................................5
B. Struktur Pasar...........................................................................................................................5
C. Mekanisme Pasar
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar merupakan suatu organisasi jual beli, dengan cara apapun dan
dimanapun. Pada zaman-zaman yang telah silam, istilah pasar memang hanya
dikaitkan dengan suatu lokasi geografis tertentu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan
diteliti adalah:
3
1. Pengertian tentang pasar dan harga
2. Bagaimana struktur pasar?
3. Bagaimana konsep mekanisme pasar?
4. Bagaimana penentuan harga dalam islam?
5. Faktor yang mempengaruhi harga?
C. Tujuan Makalah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi
pihak-pihak berikut:
1. Bagi masyarakat, sebagai bahan masukkan agar dapat mengetahui apakah ada
perbedaan penjualan sebelum dan sesudah pasar diperbaiki
2. Bagi penulis, sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan, baik dalam
kondisi nyata maupun teori
3. Bagi pembaca, dapat dijadikan informasi untuk masyarakat luas sebagai ilmu
pengetahuan dan wawasan tentang penjualan pedagang khususnya setelah
adanya perbaikan pasar.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PASAR
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1988: 651) disebutkan bahwa
pasar adalah tempat orang berjual beli. Sedangkan menurut istilah, Pasar
adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah
berlangsung sejak peradaban awal manusia. Sedangkan menurut Supriyatno
pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)
dan penawaran (penjual) dari suatu barang dan jasa tertentu, sehingga akhirnya
dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang
diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara penjual dan
pembeli, maka akan membentuk harga yang akan disepakati oleh keduanya.
Dalam tinjauan ekonomi islam, pasar itu harus berdasarkan atas etika
dan nilai-nilai syariah, baik dalam bentuk perintah, larangan ataupun
himbauan. Pelaku pasar mempunyai tujuan utama dalam melakukan sebuah
transaksi, yaitu mencapai ridha Allah demi meujudkan kemasalahatan hidup
bersama disamping kesejatraan induvidu. Selain itu pasar merupakan wahana
untuk mengapresiasikan kepemilikan induvidu. Dalam pasar, penjual dan
pembeli dapat merealisasikan segala keinginannya dalam melakukan transaksi
atas barang dan jasa.
Selain itu, ada faktor lain yang mendorong terbentuknya pasar. Meraih
keuntungan ( profit) merupakan faktor dominan bagi terbentuknya mekanisme
5
pasar, seperti halnya investasi, seperti yang dilakukan pelaku ekonomi dalam
mewujudkan kesejahteraan hidup manusia.
B. STRUKTUR PASAR
Struktur pasar memiliki suatu pengertian yaitu penggolongan produsen kepada
beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-cirinya misalnya, seperti jenis
produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam suatu industri, mudah
tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam
kegiatan industri. Maka dalam teori ekonomi struktur pasar itu dibedakan
menjadi dua yaitu : Pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).
6
mendapatkan harga yang tinggi. Maka pasar seperti ini dilarang dalam
Islam
2. Pasar Oligopoli
Pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh. Praktek oligopoli biasanya dilakukan sebagai salah satu
upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan untuk masuk ke dalam
pasar, dan tujuan perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli adalah
sebagai salah satu usaha untuk menikmati suatu keuntungan dengan
menetapkan harga jual terbatas, Sehingga menyebabkan persaingan
harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi
tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industriindustri yang memiliki modal yang tinggi, seperti, industri
semen, industri mobil, dan industri kertas.
3. Monopolistik
Adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang sama tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual dalam pasar monopolistik tidak terbatas,
namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki ciri tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Pada pasar monopolistik,
produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun
pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau
oligopoli.
7
b. Demi meraih keuntungan yang tinggi seringkali penjual melakukan
berbagai cara untuk bisa menjual pada harga yang tinggi. Manipulasi
terhadap informasi yang benar seringkali dilakukan oleh produsen,
sehingga ekspektasi konsumen terhadap barang yang dibelinya
menjadi salah. Inilah yang disebut tadlis, yaitu penipuan. Para
pembeli dalam kasus ini sesungguhnya terpaksa harus membayar
dengan harga yang lebih tinggi dari yang sewajarnya. Tadlis dapat
terjadi dalam hal kualitas (barang bermutu rendah dikatakan bermutu
tinggi), kuantitas (ukuran atau takaran yang tidak tepat) atau harga
(barang murah dijual dengan mahal).
c. Memanfaatkan ketidaktahuan/kebodohan konsumen terhadap barang
yang dijual (ghaban faa hisy). Kebodohan konsumen sengaja
dimanfaatkan untuk menaikkan harga sehingga harga yang terjadi
tentu tidak akan mencerminkan keuntungan riil keduanya.
d. Melakukan kolusi antara penjual dan sekelompok pembeli tertentu
(yang sebenarnya kolega penjual) untuk menipu harga pasar.
Misalnya konsumen tertentu ini membeli dengan harga tinggi
sehingga konsumen lainnya terpaksa juga membeli dengan harga
tinggi pula.
e. Mencegat Barang Sebelum Sampai Di Pasar Produsen dilarang
mencegat pedagang di pinggir kota, demi mendapatkan keuntungan
dari ketidak tahuan penjual dari kota terhadap harga yang berlaku
dikota lain. Sebagaimana hadist rasulullah SAW:”janganlah kamu
cegat ( jemput kafilah sebelum sampai di kota). barang siapa di cegat
lalau dibeli dari padanya sesuatu, maka apabila yang mempunyai
barang datang kepasar ia berhak khiyar (hak menentukan jadi atau
batalnya penjualan)’(H.R.muslim dari abu hurairah).
Bila pencegahan dilakukan masyrakat kota terhadap masyarakat
desa akan menimnulkan kesenjangan pendapatan antara penduduk
desa dan kota. Daya beli mesyarakat desa akan berkurang teerhadap
produksi masyarakat kota. Akhirnya masyarakat desa akan mengalami
perlambatan peningkatan kesejahteraan ekonomi di bandingkan
penduduk kota.
f. Monopoli Perdagangan Monopoli Perdagangan adalah penjual
membuat komitmen agar yang menjual bahan makanan atau lainya
hanya kepada orang-oranag tertentu yang sudah dikenal. barang-
barang itu tidak dijual selain kepada mereka, kemudian menjualnya,
seandainya ada orang lain menjualnya, maka dilarang. ini merupakan
8
kezaliman terhadap tugas dan wewenang penjual yang dilarang dalam
islam.
g. Dilarang Menimbun Barang Penimbunan adalah orang sengaja
membeli bahan makanan yang dibutuhkan manusia, lalu ia
menahannya dan bermaksud untuk mendongkrak harga jualnya
terhadap mereka. Hal semcam ini merupakan bentuk kezaliman.
Segala bentuk barang di pasar, sehingga harga-harga mengalami
kenaikan. Segala bentuk penimbunan dilarang dalam islam, karena
menyebabkan terjadinya kelangkaan barang di pasar sehingga harga-
harga mengalami kenaikan. Rasulullah SAW bersabda,”ia yang
menimbun adalah orang berdosa”(H.R muslim dalam sahihnya.
Penimbunan barang adalah halangan terbesar dalam pengaturan
persaingan dalam pasar Islam
C. MEKANISME PASAR
Distorasi pasar tetap sering terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak.
Maka sehubungan dengan mekanisme pasar di atas, dalam system ekonomi
konvensional itu harus menyesuaikan dengan apa yang terkandung dalam sistem
ekonomi Islam. Karena secara umum dapat dikatakan bahwa dalam sistem
ekonomi Islam terdapat ilmu yang dibangun berdasarkan norma dan kaidah yang
berasal dari Al-Qur’an dan Hadis. Yang mana dalam konsep ekonomi Islam
tersebut haruslah terjadi rela sama rela dalam melakukan transaksi, keadaan rela
sama rela tersebut merupakan kebalikan dari keadaan aniaya yang mana dalam
keadaan tersebut salah satu pihak berbahagia diatas penderitaan orang lain.
9
Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar kerelaan
antara masing-masing pihak (freedom contract)
2. Berdasarkan persaingan sehat (fair competition). Mekanisme pasar akan
terhambat bekerja jika terjadi penimbunan (ihtikar) atau monopoli. Monopoli
setiap barang yang penahanannya akan membahayakan konsumen atau orang
banyak.
3. Kejujuran (honesty), kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam
Islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam
melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun.
Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung kepada para pihak yang
melakukan transaksi dalam perdagangan dan masyarakat secara luas.
4. Keterbukaan (transparancy) serta keadilan (justice). Pelaksanaan prinsip ini
adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam
pengungkapan kehendak dan keadaan yang sesungguhnya.
D. PENGERTIAN HARGA
Harga adalah faktor utama dalam mengalokasikan sumber daya pelaku
ekonomi. Dalam suatu transaksi, bagian terpenting dalam jual beli adalah nilai
tukar dari suatu barang yang dijual. Zaman sekarang nilai tukar itu biasa disebut
dengan uang. Ulama fiqh mengartikan harga (Aś-śamn) adalah harga pasar yang
berlaku normal di tengah-tengah masyarakat pada saat ini.
Terjadinya harga didasarkan pada nilai kepuasan dari produsen ataupun
konsumen. Konsumen Islam tidak dianjurkan untuk melakukan suatu kepuasan
yang setinggi-tingginya. Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa. Harga adalah juga salah satu
Maka secara sederhana kita telah diajarkan bahwa fungsi permintaan
seseorang itu tergantung pada harga suatu barang pendapatannya selera dan
harga-harga barang lainnya. Artinya, seorang konsumen muslim yang sadar akan
hakikat agamanya maka ia cenderung lebih rendah dalam mengkonsumsi suatu
barang dari pada fungsi permintaan konvensional. Mekanisme pembentukan
harga yang hasil dari permintaan dan penawaran ini sudah ada sejak awal, Bahkan
Nabi pun sadar bahwa harga suatu barang itu terbentuk dari mekanisme
permintaan dan penawaran. Dan untuk suatu transaksi jual beli, selain ada
kesepakatan antara kedua belah pihak juga harus ada ‘an-taraadin minkum yang
merupakan dasar utama dalam jual beli.
10
E. PENENTUAN HARGA
1. Mark-up Piricing.
Metode mark-up pricing adalah penentuan tingkat harga dengan me-
mark-up biaya produksi (product’s cost) komoditas yang bersangkutan. Pada
metode ini, sebuah perusahaan akan menjual produknya pada tingkat harga
biaya produksi ditambah mark-up atau margin yang diinginkan.
2. Target-Return Pricing.
3. Perceived-Value Pricing.
. 4. Value Pricing.
11
berdasarkan perhitungan berdasarkan modal dan keuntungan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Muhammad dalam bukunya. Penetapan harga jual,
sebaiknya dapat dilakukan dengan cara Rasulullah ketika berdagang. Cara ini
dapat dipakai sebagai salah satu metode dalam menentukan harga penjualan
adalah menjelaskan harga belinya, berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk
setiap komoditas dan berapa keuntungan wajar yang diinginkan. Penetapan
harga dilarang di dalam agama Islam sebagaimana dikatakan Rasulullah. Hal
ini sesuai dengan pendapat Nurul Huda dalam bukunya.
12
Ibnu Taimiyah mencatat terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
permintaan dan konsekuensinya terhadap harga, yang tertulis dalam satu bagian
dalam bukunya fatawa, yaitu:
(b) Jumlah orang yang meminta semakin banyak orang yang meminta dalam
satu jenis barang dagangan, maka semakin mahal harga barang dagangan.
(c) Kuat atau lemahnya permintaan jika kebutuhan tinggi dan kuat, harga akan
naik lebih tinggi dibandingkan jika peningkatan kebutuhan itu kecil atau
lemah.
(d) Kualitas pembeli harga juga berubah-ubah, sesuai dengan siapa saja
transaksi tersebut dilakukan. Pembeli yang punya kredibilitas yang buruk,
sering bangkrut mengulur-ulur pembayaran akan mendapatkan harga yang
lebih tinggi dari pembeli yang memiliki predikat baik.
(e) Jenis uang yang digunakan Harga juga dipengaruhi oleh bentuk alat
pembayaran (uang) yang digunakan dalam jual beli. Hal diatas harus dapat
terjadi, karena tujuan dari suatu transaksi harus menguntungkan penjual dan
pembeli.
(f) Aplikasi yang sama berlaku bagi seseorang yang meminjam atau menyewa,
karena adanya biaya tambahan akan mengakibatkan perubahan harga.
b. Penawaran
Penawaran menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh
penjual selaku produsen kepada pembeli selaku konsumen. Penjual pasti
ingin menjual atau menawarkan barang yang banyak pada harga yang
tinggi. Penawaran datang dari pihak produsen. Dalam arti ekonomi,
penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada
suatu pasar tertentu, periode tertentu dan pada tingkat tertentu.
Interaksi antara penjual selaku produsen dengan pembeli selaku
konsumen menimbulkan kembali tawar menawar. Pada kasus penawaran
yang terjadi adalah jika harga barang tinggi maka penjual ingin
menawarkan barang dalam jumlah yang banyak. Semakin tinggi harga maka
13
penjual ingin menawarkan lebih banyak lagi. Sebaliknya, jika harga turun
maka barang yang ingin ditawarkan semakin berkurang. Sehingga, hukum
penawaran menyatakan bahwa hubungan antara harga barang/jasa dan
jumlah yang ditawarkan adalah positif. Artinya, jika harga naik, jumlah
barang yang ditawarkan juga naik. Demikian pula sebaliknya jika harga
turun, jumlah barang yang ditawarkan juga mengalami penurunan
14