Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PASAR DAN HARGA

Makalah Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Mikro Ekonomi Islam

Disusun Oleh Kelompok 1 :


Nadia Resty (2220603139)
Rintan Inayatunisa (2220603141)
Muhammad Asharry Fitrianto (2220603150)
Rendi Dwi Andika (2220603151)

Dosen Pengampu :

Renol Sumantri, M.E.I.

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH


PALEMBANG

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami persembahkan kepada Allah SWT. Dengan ridho
dan rahmat-Nya lah kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Makalah dengan judul “Wakaf dan pandangan beberapa imam
mazhab” ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Fiqh Wakaf. Selain itu,
kami juga berharap bahwa penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi
teman-teman maupun kami sebagai penulis makalah.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Zuul Fitriani Umari,
M.H.I. sebagai dosen pengampu mata kuliah Fiqh Wakaf yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.Dan juga
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah bekerja sama dan
memberi dukungan sehingga terselesaikannya makalah sederhana ini.

Kami sadar bahwa penulisan makalah kami ini tentunya masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari Ibu dosen
dan teman-teman sangat berguna untuk memperbaiki tugas makalah kami yang
selanjutnya.

Palembang, 26 Februari 2023

Penulis

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan Makalah........................................................................................................................3
BAB II: PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
A. Pengertian Pasar.......................................................................................................................5
B. Struktur Pasar...........................................................................................................................5
C. Mekanisme Pasar

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar merupakan suatu organisasi jual beli, dengan cara apapun dan
dimanapun. Pada zaman-zaman yang telah silam, istilah pasar memang hanya
dikaitkan dengan suatu lokasi geografis tertentu.

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin majunya


teknologi, pasar tidak hanya sebagai tempat terjadinya transaksi jualbeli bagi
masyarakat yang ada disekitar pasar, lebih dari itu pasar telah dijadikan sebagai
sarana penggerak roda perekonomian dalam skala besar. Misalnya sebuah industri
yang memproduksi barang dalam jumlah yang besar, pastinya dana atau modal
yang dibutuhkan juga dalam skala yang besar. Dengan demikian, tentu
dibutuhkan pasar sebagai tempat untuk mendistribusikan produk hasil industri
tersebut agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat banyak.

Harga merupakan komponen penting atas suatu produk, karena akan


berpengaruh terhadap keuntungan produsen. Harga juga menjadi pertimbangan
konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan khusus untuk
menentukkan harga tersebut. Pengertian harga juga sangat beragam banyak
pandangan yang menjelaskan mengenai pengertian harga dalam sebuah pasar.
Menurut salah satu Ulama fiqh mengartikan harga (Aśśamn) adalah harga pasar
yang berlaku normal di tengah-tengah masyarakat pada saat ini. Mekanisme
pembentukan harga yang hasil dari permintaan dan penawaran ini sudah ada sejak
awal, bahkan Nabi pun sadar bahwa harga suatu barang itu terbentuk dari
mekanisme permintaan dan penawaran.

Mekanisme pasar dibangun atas dasar kebebasan yaitu kebebasan


individu untuk melakukan transaksi barang dan jasa sesuai dengan yang ia sukai.
Ibn Taimiyah menempatkan kebebasan pada tempat yang tinggi bagi individu
dalam kegiatan ekonomi, walaupun beliau juga memberikan batasan-batasannya.
Batasan yang dimaksud adalah tidak bertentangan dengan Syari’ah Islam dan
tidak menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga
tidak terjadi konflik kepentingan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan
diteliti adalah:

3
1. Pengertian tentang pasar dan harga
2. Bagaimana struktur pasar?
3. Bagaimana konsep mekanisme pasar?
4. Bagaimana penentuan harga dalam islam?
5. Faktor yang mempengaruhi harga?

C. Tujuan Makalah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi
pihak-pihak berikut:
1. Bagi masyarakat, sebagai bahan masukkan agar dapat mengetahui apakah ada
perbedaan penjualan sebelum dan sesudah pasar diperbaiki
2. Bagi penulis, sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan, baik dalam
kondisi nyata maupun teori
3. Bagi pembaca, dapat dijadikan informasi untuk masyarakat luas sebagai ilmu
pengetahuan dan wawasan tentang penjualan pedagang khususnya setelah
adanya perbaikan pasar.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1988: 651) disebutkan bahwa
pasar adalah tempat orang berjual beli. Sedangkan menurut istilah, Pasar
adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah
berlangsung sejak peradaban awal manusia. Sedangkan menurut Supriyatno
pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)
dan penawaran (penjual) dari suatu barang dan jasa tertentu, sehingga akhirnya
dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang
diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara penjual dan
pembeli, maka akan membentuk harga yang akan disepakati oleh keduanya.

Menurut Jusmaliani Pasar di definisikan sebagai sarana pertemuan


antara penjual dan pembeli, dimana seorang pembeli datang ke pasar dengan
membawa suatu permintaan barang tertentu untuk bertemu dengan penjual
yang membawa penawaran barang yang sama juga. Dan hasil dari pertemuan
tersebut akan menghasilkan kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang
tingkat harga dan jumlah barang dalam transaksi. Jika terjadi kesepakatan
antara penjual dan pembeli maka terjadilah ketetapan harga atas suatu barang
dalam transaksi tersebut.

Dari beberpa penjelasan diatas penulis berkesimpulan bahwa pasar


adalah suatu wadah yang di jadikan sebagai pertemuan antara pihak penjual
dan pembeli yang memperjual belikan barang dagangan sehingga memperoleh
hasil kesepakatan harga terhadap barang yang di perdagangkan.

Dalam tinjauan ekonomi islam, pasar itu harus berdasarkan atas etika
dan nilai-nilai syariah, baik dalam bentuk perintah, larangan ataupun
himbauan. Pelaku pasar mempunyai tujuan utama dalam melakukan sebuah
transaksi, yaitu mencapai ridha Allah demi meujudkan kemasalahatan hidup
bersama disamping kesejatraan induvidu. Selain itu pasar merupakan wahana
untuk mengapresiasikan kepemilikan induvidu. Dalam pasar, penjual dan
pembeli dapat merealisasikan segala keinginannya dalam melakukan transaksi
atas barang dan jasa.

Selain itu, ada faktor lain yang mendorong terbentuknya pasar. Meraih
keuntungan ( profit) merupakan faktor dominan bagi terbentuknya mekanisme

5
pasar, seperti halnya investasi, seperti yang dilakukan pelaku ekonomi dalam
mewujudkan kesejahteraan hidup manusia.

B. STRUKTUR PASAR
Struktur pasar memiliki suatu pengertian yaitu penggolongan produsen kepada
beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-cirinya misalnya, seperti jenis
produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam suatu industri, mudah
tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam
kegiatan industri. Maka dalam teori ekonomi struktur pasar itu dibedakan
menjadi dua yaitu : Pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).

a. Pasar Persaingan Sempurna


Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip persaingan bebas
(perfect competition). Namun bukan berarti kebebasan itu mutlak, tetapi
kebebasan itu harus sesuai dengan aturan syari’ah. Pasar persaingan sempurna
adalah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan
produk yang dijual bersifat homogen atau sama dan tidak dapat dibedakan.
Suatu harga terbentuk karena mekanisme pasar dan pengaruh hasil dari suatu
penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar tidak dapat
mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker)
saja.

b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna


persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna.
Dimana antar penjual dan pembeli, jumlahnya relative. pasar tidak sempurna
dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Pasar monopoli (ihtikar)
Dimana suatu bentuk pasar di mana dalam pasar hanya terdapat satu
penjual yang menguasai pasar. Seorang monopolis adalah sebagai
penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikkan atau
mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal
harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Dalam Islam keberadaan
satu penjual di pasar atau yang tidak ada pesaingnya, tidaklah dilarang
dalam Islam akan tetapi, dia tidak boleh melakukan ihtikar. Karena
ihtikar adalah mengambil suatu keuntungan di atas keuntungan yang
normal yang dengan cara menjual sedikit jumlah suatu barang agar

6
mendapatkan harga yang tinggi. Maka pasar seperti ini dilarang dalam
Islam
2. Pasar Oligopoli
Pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh. Praktek oligopoli biasanya dilakukan sebagai salah satu
upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan untuk masuk ke dalam
pasar, dan tujuan perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli adalah
sebagai salah satu usaha untuk menikmati suatu keuntungan dengan
menetapkan harga jual terbatas, Sehingga menyebabkan persaingan
harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi
tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industriindustri yang memiliki modal yang tinggi, seperti, industri
semen, industri mobil, dan industri kertas.
3. Monopolistik
Adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang sama tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual dalam pasar monopolistik tidak terbatas,
namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki ciri tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Pada pasar monopolistik,
produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun
pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau
oligopoli.

Persaingan dalam pasar seringkali berjalan tidak sehat, tidak fair,


Sehingga harga yang terjadipun tidak mencerminkan competition market
price. Beberapa praktek hal ini antara lain:
a. Menipu Segala bentuk kecurangan, termasuk penipuan dilarng dalam
Islam. hal ini sesuai dengan hadits rasulullah SAW yang di
riwayatkan muslim di mana rasulullah SAW perna melewati sebuah
wadah berisih makanan, lantas beliau memasukan tangan beliau
kedalamnya, ternyata jari-jari beliau menyentuh sesuatu yang basah.
Kemudian beliau bertanya, ‘apa ini, wahai pemilik makanan ? pemilik
makanan menjawab,’terkena air hujan , wahai rasulullah”. beliau
mengatakan, “ mengapa kamu tidak meletakannya di bagian atas agar
dapat di lihat orang lain. barang siapa yang mencurangi kami, maka ia
bukan golongan kami’.(H.R. muslim)

7
b. Demi meraih keuntungan yang tinggi seringkali penjual melakukan
berbagai cara untuk bisa menjual pada harga yang tinggi. Manipulasi
terhadap informasi yang benar seringkali dilakukan oleh produsen,
sehingga ekspektasi konsumen terhadap barang yang dibelinya
menjadi salah. Inilah yang disebut tadlis, yaitu penipuan. Para
pembeli dalam kasus ini sesungguhnya terpaksa harus membayar
dengan harga yang lebih tinggi dari yang sewajarnya. Tadlis dapat
terjadi dalam hal kualitas (barang bermutu rendah dikatakan bermutu
tinggi), kuantitas (ukuran atau takaran yang tidak tepat) atau harga
(barang murah dijual dengan mahal).
c. Memanfaatkan ketidaktahuan/kebodohan konsumen terhadap barang
yang dijual (ghaban faa hisy). Kebodohan konsumen sengaja
dimanfaatkan untuk menaikkan harga sehingga harga yang terjadi
tentu tidak akan mencerminkan keuntungan riil keduanya.
d. Melakukan kolusi antara penjual dan sekelompok pembeli tertentu
(yang sebenarnya kolega penjual) untuk menipu harga pasar.
Misalnya konsumen tertentu ini membeli dengan harga tinggi
sehingga konsumen lainnya terpaksa juga membeli dengan harga
tinggi pula.
e. Mencegat Barang Sebelum Sampai Di Pasar Produsen dilarang
mencegat pedagang di pinggir kota, demi mendapatkan keuntungan
dari ketidak tahuan penjual dari kota terhadap harga yang berlaku
dikota lain. Sebagaimana hadist rasulullah SAW:”janganlah kamu
cegat ( jemput kafilah sebelum sampai di kota). barang siapa di cegat
lalau dibeli dari padanya sesuatu, maka apabila yang mempunyai
barang datang kepasar ia berhak khiyar (hak menentukan jadi atau
batalnya penjualan)’(H.R.muslim dari abu hurairah).
Bila pencegahan dilakukan masyrakat kota terhadap masyarakat
desa akan menimnulkan kesenjangan pendapatan antara penduduk
desa dan kota. Daya beli mesyarakat desa akan berkurang teerhadap
produksi masyarakat kota. Akhirnya masyarakat desa akan mengalami
perlambatan peningkatan kesejahteraan ekonomi di bandingkan
penduduk kota.
f. Monopoli Perdagangan Monopoli Perdagangan adalah penjual
membuat komitmen agar yang menjual bahan makanan atau lainya
hanya kepada orang-oranag tertentu yang sudah dikenal. barang-
barang itu tidak dijual selain kepada mereka, kemudian menjualnya,
seandainya ada orang lain menjualnya, maka dilarang. ini merupakan

8
kezaliman terhadap tugas dan wewenang penjual yang dilarang dalam
islam.
g. Dilarang Menimbun Barang Penimbunan adalah orang sengaja
membeli bahan makanan yang dibutuhkan manusia, lalu ia
menahannya dan bermaksud untuk mendongkrak harga jualnya
terhadap mereka. Hal semcam ini merupakan bentuk kezaliman.
Segala bentuk barang di pasar, sehingga harga-harga mengalami
kenaikan. Segala bentuk penimbunan dilarang dalam islam, karena
menyebabkan terjadinya kelangkaan barang di pasar sehingga harga-
harga mengalami kenaikan. Rasulullah SAW bersabda,”ia yang
menimbun adalah orang berdosa”(H.R muslim dalam sahihnya.
Penimbunan barang adalah halangan terbesar dalam pengaturan
persaingan dalam pasar Islam

C. MEKANISME PASAR

Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan


penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Adanya interaksi
tersebut akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang
dimilki oleh setiap objek ekonomi (konsumen, produsen, pemerintah). Dengan
kata lain, adanya transaksi pertukaran yang kemudian disebut sebagai
perdagangan adalah satu syarat utama dari berjalannya mekanisme pasar.
Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam
keseimbangan (iqtishad) tidak boleh ada jarak diantara mereka, sehingga salah
satunya menjadi dominan dari yang lain. Pasar menentukan harga dan cara
berproduksi, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya
keseimbangan pasar tersebut. Namun dalam kenyataannya sulit ditemukan pasar
yang berjalan sendiri secara adil (fair).

Distorasi pasar tetap sering terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak.
Maka sehubungan dengan mekanisme pasar di atas, dalam system ekonomi
konvensional itu harus menyesuaikan dengan apa yang terkandung dalam sistem
ekonomi Islam. Karena secara umum dapat dikatakan bahwa dalam sistem
ekonomi Islam terdapat ilmu yang dibangun berdasarkan norma dan kaidah yang
berasal dari Al-Qur’an dan Hadis. Yang mana dalam konsep ekonomi Islam
tersebut haruslah terjadi rela sama rela dalam melakukan transaksi, keadaan rela
sama rela tersebut merupakan kebalikan dari keadaan aniaya yang mana dalam
keadaan tersebut salah satu pihak berbahagia diatas penderitaan orang lain.

9
Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:

1. Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar kerelaan
antara masing-masing pihak (freedom contract)
2. Berdasarkan persaingan sehat (fair competition). Mekanisme pasar akan
terhambat bekerja jika terjadi penimbunan (ihtikar) atau monopoli. Monopoli
setiap barang yang penahanannya akan membahayakan konsumen atau orang
banyak.
3. Kejujuran (honesty), kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam
Islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam
melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun.
Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung kepada para pihak yang
melakukan transaksi dalam perdagangan dan masyarakat secara luas.
4. Keterbukaan (transparancy) serta keadilan (justice). Pelaksanaan prinsip ini
adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam
pengungkapan kehendak dan keadaan yang sesungguhnya.

D. PENGERTIAN HARGA
Harga adalah faktor utama dalam mengalokasikan sumber daya pelaku
ekonomi. Dalam suatu transaksi, bagian terpenting dalam jual beli adalah nilai
tukar dari suatu barang yang dijual. Zaman sekarang nilai tukar itu biasa disebut
dengan uang. Ulama fiqh mengartikan harga (Aś-śamn) adalah harga pasar yang
berlaku normal di tengah-tengah masyarakat pada saat ini.
Terjadinya harga didasarkan pada nilai kepuasan dari produsen ataupun
konsumen. Konsumen Islam tidak dianjurkan untuk melakukan suatu kepuasan
yang setinggi-tingginya. Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa. Harga adalah juga salah satu
Maka secara sederhana kita telah diajarkan bahwa fungsi permintaan
seseorang itu tergantung pada harga suatu barang pendapatannya selera dan
harga-harga barang lainnya. Artinya, seorang konsumen muslim yang sadar akan
hakikat agamanya maka ia cenderung lebih rendah dalam mengkonsumsi suatu
barang dari pada fungsi permintaan konvensional. Mekanisme pembentukan
harga yang hasil dari permintaan dan penawaran ini sudah ada sejak awal, Bahkan
Nabi pun sadar bahwa harga suatu barang itu terbentuk dari mekanisme
permintaan dan penawaran. Dan untuk suatu transaksi jual beli, selain ada
kesepakatan antara kedua belah pihak juga harus ada ‘an-taraadin minkum yang
merupakan dasar utama dalam jual beli.

10
E. PENENTUAN HARGA

Di dalam agama Islam metode penetapan harga juga menggunakan beberapa


metode. Sebagaimana dikatakan Muhammad dalam bukunya Penentuan harga
pada sebuah kontrak yang menghasilkan keuntungan pasti (natural centainty
contract), biasanya menggunakan metode

1. Mark-up Piricing.
Metode mark-up pricing adalah penentuan tingkat harga dengan me-
mark-up biaya produksi (product’s cost) komoditas yang bersangkutan. Pada
metode ini, sebuah perusahaan akan menjual produknya pada tingkat harga
biaya produksi ditambah mark-up atau margin yang diinginkan.

2. Target-Return Pricing.

Target-Return pricing merupakan penentuan harga jual produk yang


bertujuan mendapatkan return atas besarnya modal yang diinvestasikan,
dalam bahasan keuangan dikenal dengan istilah Return on Investment (ROI).
Dalam hal ini, perusahaan akan menentukan berapa return yang diharapkan
atas modal yang diinvestasikan.

3. Perceived-Value Pricing.

Berbeda dengan metode target-return pricing yang hanya


menggunakan biaya produksi sebagai kunci penentuan harga, pada perceived-
value pricing juga menggunakan non-price variable sebagai dasar penentuan
harga jual. Dalam metode perceived-value pricing penentuan harga dengan
tidak menggunakan variabel harga sebagai dasar harga jual. Harga jual
didasarkan pada harga produk pesaing dimana perusahaan melakukan
penambahan atau perbaikan unit untuk meningkatkan tingkat kepuasan
customer. Dengan demikian, perusahaan dapat menentukan harga dengan
mempertimbangkan tingkat kepuasan customer terhadap suatu komoditi yang
dikonsumsi

. 4. Value Pricing.

Adalah suatu kebijakan harga yang kompetitif atas barang berkualitas


tinggi. Hal ini sudah menjadi pemahaman bahwa barang yang baik, harganya
mahal. Namun perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu
menghasilkan barang yang berkualitas dengan biaya yang efisien sehingga
perusahaan tersebut dapat dengan leluasa menentukan tingkat harga di bawah
harga kompetitor. Dalam penetapan harga seorang produsen hendaknya
menetapkan harga dagangannya seperti yang diajarkan oleh Rasulullah dan

11
berdasarkan perhitungan berdasarkan modal dan keuntungan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Muhammad dalam bukunya. Penetapan harga jual,
sebaiknya dapat dilakukan dengan cara Rasulullah ketika berdagang. Cara ini
dapat dipakai sebagai salah satu metode dalam menentukan harga penjualan
adalah menjelaskan harga belinya, berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk
setiap komoditas dan berapa keuntungan wajar yang diinginkan. Penetapan
harga dilarang di dalam agama Islam sebagaimana dikatakan Rasulullah. Hal
ini sesuai dengan pendapat Nurul Huda dalam bukunya.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA


a. Permintaan

Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakkan pasar. Istilah


yang digunakan oleh Ibnu Taimiyah untuk menunjukkan permintaan inixadalah
keinginan. Keinginan yang muncul pada konsumen sesungguhnya merupakan
sesuatu komplek, dikatakan berasal dari Allah.Pada dasarnya faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Faktor-Faktor penentu permintaan

2) Harga barang yang bersangkutan

Harga barang yang bersangkutan merupakan determinan penting dalam


permintaan. Pada umumnya, hubungan antara tingkat harga dan jumlah
permintaan adalah negatif. Semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah
jumlah permintaan, demikian juga sebaliknya. Secara spesifik pengaruh harga
terhadap permintaan ini dapat diuraikan lagi menjadi:

(a). Efek subsituasi

(b). Efek pendapatan

(c). Pendapatan konsumen

(d). Harga barang lain yang terkait

(e). Selera konsumen

(f). Ekspektasi (pengharapan)

3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan dan konsekuensinya


terhadap harga

12
Ibnu Taimiyah mencatat terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
permintaan dan konsekuensinya terhadap harga, yang tertulis dalam satu bagian
dalam bukunya fatawa, yaitu:

(a) Keinginan penduduk (ar-raghabah) Yaitu keinginan atas barang-barang


berbeda dan seringkali berubah. Hal ini turut dipengaruhi oleh berlimpah
atau langkanya suatu barang. Semakin langka semakin diminati oleh
masyarakat. Dalam ekonomi konvebsional hal ini dikenal dengan istilah
preference (minat).

(b) Jumlah orang yang meminta semakin banyak orang yang meminta dalam
satu jenis barang dagangan, maka semakin mahal harga barang dagangan.

(c) Kuat atau lemahnya permintaan jika kebutuhan tinggi dan kuat, harga akan
naik lebih tinggi dibandingkan jika peningkatan kebutuhan itu kecil atau
lemah.

(d) Kualitas pembeli harga juga berubah-ubah, sesuai dengan siapa saja
transaksi tersebut dilakukan. Pembeli yang punya kredibilitas yang buruk,
sering bangkrut mengulur-ulur pembayaran akan mendapatkan harga yang
lebih tinggi dari pembeli yang memiliki predikat baik.

(e) Jenis uang yang digunakan Harga juga dipengaruhi oleh bentuk alat
pembayaran (uang) yang digunakan dalam jual beli. Hal diatas harus dapat
terjadi, karena tujuan dari suatu transaksi harus menguntungkan penjual dan
pembeli.

(f) Aplikasi yang sama berlaku bagi seseorang yang meminjam atau menyewa,
karena adanya biaya tambahan akan mengakibatkan perubahan harga.

b. Penawaran
Penawaran menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh
penjual selaku produsen kepada pembeli selaku konsumen. Penjual pasti
ingin menjual atau menawarkan barang yang banyak pada harga yang
tinggi. Penawaran datang dari pihak produsen. Dalam arti ekonomi,
penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada
suatu pasar tertentu, periode tertentu dan pada tingkat tertentu.
Interaksi antara penjual selaku produsen dengan pembeli selaku
konsumen menimbulkan kembali tawar menawar. Pada kasus penawaran
yang terjadi adalah jika harga barang tinggi maka penjual ingin
menawarkan barang dalam jumlah yang banyak. Semakin tinggi harga maka

13
penjual ingin menawarkan lebih banyak lagi. Sebaliknya, jika harga turun
maka barang yang ingin ditawarkan semakin berkurang. Sehingga, hukum
penawaran menyatakan bahwa hubungan antara harga barang/jasa dan
jumlah yang ditawarkan adalah positif. Artinya, jika harga naik, jumlah
barang yang ditawarkan juga naik. Demikian pula sebaliknya jika harga
turun, jumlah barang yang ditawarkan juga mengalami penurunan

14

Anda mungkin juga menyukai