Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PASAR DAN SISTEM HARGA”


Makalah Disusun untuk memenuhi tugas
“Mata kuliah Ekonomi makro”

DOSEN PENGAMPU:
M Munir M.E
Disusn Oleh : Kelompok 3
Miftahus Surur
M Ato’illah
M Ainur Rofek

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


SEKOLH TINGGI ISLAM AHMADSYIBAWAIHIE
TAHUN AKADEMIK 2024-2025
BESUKI- SITUBONDO
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang berjudul
”Pasar Dan Sistem Harga” dapat terselesaikan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ekonomi MakaroYang
diberikan oleh dosen pengajar. Makalah ini disusun dan dibuat sesuai dengan kajian yang
telah diberikan. Makalah ini diharapkan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kami sebagai mahasiswa.
Dalam pembuatan makalah ini, kami selaku penulis menyadari adanya berbagai
kekurangan, baik dalam isi materi, maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan
merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini
sangat kami harapkan.
Mudah-mudahan ini dapat membantu, meski sedikit kita mampu untuk menjelaskan
secara lebih jelas lagi dan dengan harapan semoga kita semua mampu berinovasi dan
meningkatkan pengetahuan dengan potensi yang dimiliki.
Waalaikumsalam Wr.Wb

Penyusun

Besuki, 15 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Makalah............................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................2

PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pasar Dan Distribusi......................................................................................2

B. Harga Pasar...................................................................................................3

C. Mekanisme Harga Dan Kehidupan Ekonomi.............................................10

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP.............................................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................12

B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual
beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya
bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual
beli. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk
membayar harganya. Dalam arti yang lebih luas, merupakan orang-orang yang
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk
membelanjakannya . Jadi dalam pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang
menunjang terjadinya pasar yakni: keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam
pembelian sehingga timbullah permintaan dan penawaran dalam sebuah transaksi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai umat muslim tidak luput dari transaksi jual-
beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan manusia sangat beragam,
sehingga secara pribadi kita tidak mampu untuk memenuhinya dan harus berhubungan
dengan orang lain. Dalam hubungan satu manusia dengan manusia lain untuk
memenuhi kebutuhan harus terdapat aturan yang menjelaskan hak dan kewajiban
keduanya berdasarkan kesepakatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pasar Dan Distribusi?
2. Bagaimana Harga Pasar?
3. Mekanisme harga dan kehidupan ekonomi
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Pasar Dan Distribusi
2. Mengetahui Harga Pasar
3. Mengetahui Mekanisme harga dan kehidupan ekonomi

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pasar Dan Distribusi


Pasar merupakan agregat dari permintaan total atas barang atau jasa yang
dinyatakan oleh konsumen potensial. Konsep ini juga dipaparkan oleh Stanton, yang
mendefinisikan pasar sebagai kumpulan individu yang memiliki keinginan untuk
memperoleh kepuasan, memiliki uang untuk melakukan pembelian, dan memiliki
keinginan untuk menghabiskannya. Penulis juga menggambarkan pasar sebagai arena
di mana penawaran dan permintaan dari pelaku pasar saling bertemu untuk memperoleh
atau menawarkan barang atau jasa sesuai dengan preferensi mereka melalui proses jual-
beli menggunakan alat tukar, dengan tujuan memenuhi berbagai kebutuhan hidup, baik
yang bersifat primer, sekunder, maupun tersier.
Dari sudut pandang syariah, pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam konteks bisnis dengan tujuan menciptakan nilai yang memungkinkan
pertumbuhan dan pemanfaatan yang adil bagi semua pihak yang terlibat. Aktivitas ini
didasarkan pada prinsip-prinsip kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan,
sesuai dengan prosedur yang diatur oleh akad bermuamalah Islami atau perjanjian
transaksi bisnis dalam Islam.
Pemasaran adalah keseluruhan sistem dari kegiatan usaha yang tujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli atau konsumen dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut penulis pemasaran adalah strategi pengusaha
dalam memasarkan produknya baik dalam menentukan barang dan jasa yang akan
dipasarkan, menentukan harga, menentukan tempat pemasaran, maupun bagaimana
cara mendistribusikan barang dan jasa tersebut untuk mendapat pembeli yang potensial.
Distribusi merupakan aspek integral dari proses pemasaran. Konsep distribusi
merujuk pada rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memperlancar dan
menyediakan akses yang mudah bagi konsumen dalam memperoleh barang dan jasa
sesuai kebutuhan mereka. Distribusi memiliki peran penting dalam memastikan produk
dari produsen dapat diterima dengan efektif oleh konsumen. Meskipun lokasi produsen
atau pabrik terletak jauh dari konsumen, melalui kegiatan distribusi, masyarakat dapat
dengan mudah mengakses produk yang diinginkan.

v
Dalam konteks kegiatan distribusi, distributor memegang peranan penting
sebagai subjek yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proses distribusi. Distributor
berperan sebagai penghubung antara produsen dengan pembeli. Kehadiran distributor
sangatlah krusial dalam menjaga kelancaran aliran produk dari produsen ke konsumen
akhir. Tanpa adanya distributor, proses distribusi tidak akan terjalin dengan baik, yang
berpotensi menghambat akses konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh
produsen.
B. Harga pasar
Harga pasar adalah nilai saat ini di mana suatu aset atau jasa dapat diperoleh
atau dipertukarkan. Penetapan harga pasar suatu aset atau jasa ditentukan oleh dinamika
interaksi antara penawaran dan permintaan. Titik di mana kuantitas yang ditawarkan
bertemu dengan kuantitas yang diminta dikenal sebagai harga pasar.

Permintaan dan penawaran adalah dua konsep kunci dalam ekonomi yang
menjelaskan perilaku pasar. Permintaan merujuk pada jumlah barang atau jasa yang
diinginkan oleh konsumen pada berbagai tingkat harga.

Sementara itu, penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang siap dijual oleh
produsen atau penjual pada berbagai tingkat harga. Interaksi antara permintaan dan
penawaran menentukan harga pasar serta kuantitas yang akan diperdagangkan dalam
suatu pasar. Dalam kondisi ideal, harga pasar akan mencapai titik keseimbangan di
mana kuantitas yang ditawarkan sama dengan kuantitas yang diminta, menciptakan
kondisi stabilitas dalam pasar

Teori permintaan dan penawaran menjadi dasar pemahaman terhadap konsep


pasar. Konsep pasar tidak hanya mengacu pada lokasi fisik tertentu, tetapi lebih kepada
prinsip-prinsip tawar-menawar atau negosiasi untuk pertukaran barang atau jasa antara
pembeli dan penjual. Dengan kata lain, pasar adalah tempat di mana transaksi
perdagangan terjadi.

Awalnya, transaksi pasar terjadi secara langsung di mana pembeli dan penjual
bertemu secara langsung. Namun, dengan kemajuan teknologi yang pesat saat ini,
transaksi seringkali terjadi secara tidak langsung. Ini berarti pembeli tidak perlu lagi
bertemu atau berinteraksi langsung dengan penjual. Dalam proses ini, perantara sering
terlibat sebagai pihak ketiga yang membantu memfasilitasi transaksi antara pembeli dan
penjual.

vi
Peran perantara dalam transaksi pasar modern sangat penting karena mereka
dapat mengurangi biaya transaksi dan mempermudah proses pertukaran antara pembeli
dan penjual. Dengan demikian, konsep pasar telah berkembang dari sekadar lokasi fisik
menjadi sebuah proses yang melibatkan interaksi antara berbagai pihak dengan bantuan
teknologi dan perantara.

Harga pasar adalah harga yang saat ini berlaku untuk suatu barang atau jasa di
pasar. Harga pasar ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan, di mana
harga akan naik jika permintaan melebihi penawaran, dan akan turun jika penawaran
melebihi permintaan. Dengan demikian, harga pasar mencerminkan kesepakatan antara
pembeli dan penjual di pasar pada suatu titik waktu tertentu. Harga pasar juga dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, politik, dan faktor-
faktor lainnya yang memengaruhi keseimbangan antara penawaran dan permintaan.

Bentuk pasar mengacu pada struktur atau karakteristik dari suatu pasar
tertentu, yang mencakup jumlah penjual, jumlah pembeli, serta tingkat kontrol harga
yang dimiliki oleh penjual dan pembeli. Ada beberapa bentuk pasar utama, di
antaranya:

1. Persaingan sempurna:

Merupakan bentuk pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli yang
bersaing di pasar. Tidak ada penjual atau pembeli tunggal yang dapat mengontrol
harga. Produk yang dijual dalam persaingan sempurna biasanya homogen, sehingga
konsumen memiliki banyak pilihan. Persaingan sempurna adalah salah satu bentuk
pasar yang memiliki ciri-ciri khusus. Berikut adalah beberapa ciri-ciri persaingan
sempurna:

a. Banyak Penjual dan Pembeli: Terdapat banyak penjual dan pembeli di pasar,
sehingga tidak ada satu penjual atau pembeli yang dapat memengaruhi harga
pasar secara signifikan.
b. Homogenitas Produk: Produk yang ditawarkan oleh penjual dalam persaingan
sempurna adalah homogen atau seragam. Artinya, tidak ada perbedaan kualitas
atau karakteristik antara produk dari satu penjual dengan penjual lainnya.
c. Mobilitas Faktor Produksi: Faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal dapat
dengan mudah berpindah dari satu penggunaan ke penggunaan lain yang lebih

vii
menguntungkan. Hal ini memungkinkan penyesuaian cepat terhadap perubahan
permintaan dan penawaran.
d. Transparansi Pasar: Informasi mengenai harga dan kondisi pasar tersedia secara
transparan bagi semua pelaku pasar. Hal ini memungkinkan penjual dan pembeli
untuk membuat keputusan yang rasional dan efisien.
e. Tanpa Hambatan Masuk dan Keluar Pasar: Tidak ada hambatan yang signifikan
bagi perusahaan baru untuk masuk ke pasar, dan perusahaan yang tidak
menguntungkan dapat dengan mudah keluar dari pasar. Hal ini memastikan
bahwa tidak ada perusahaan yang dapat mempertahankan keuntungan di atas
tingkat normal dalam jangka panjang.
f. Keputusan Independen: Setiap penjual dan pembeli bertindak secara
independen, tanpa koordinasi atau kolusi dengan pihak lain. Tidak ada penjual
atau pembeli yang memiliki kekuatan pasar untuk memengaruhi harga atau
kondisi pasar secara keseluruhan.
Ciri-ciri ini membentuk dasar dari kondisi persaingan sempurna yang
menciptakan pasar yang efisien dan menghasilkan harga yang adil bagi konsumen.
2. Monopoli

Merupakan bentuk pasar di mana terdapat hanya satu penjual yang menguasai
pasar, tanpa adanya pesaing. Penjual monopoli memiliki kekuatan untuk mengontrol
harga dan kuantitas produk yang dijual. Monopoli adalah bentuk pasar di mana hanya
ada satu penjual atau produsen tunggal yang mengendalikan seluruh pasokan suatu
produk atau jasa di pasar. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari monopoli:

a) Satu Penjual: Hanya ada satu penjual atau produsen tunggal yang mendominasi pasar
dan mengendalikan pasokan produk atau jasa tertentu. Tidak ada pesaing yang
signifikan dalam pasar
b) Produk Unik: Produk yang dijual oleh monopolis seringkali unik atau memiliki
perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan produk yang ditawarkan oleh
pesaing. Ini membuat konsumen tidak memiliki alternatif yang sama persis.

viii
c) Tingkat Keuntungan Tinggi: Monopoli memiliki kekuatan pasar yang besar, sehingga
dapat menetapkan harga di atas biaya marginnya dan memperoleh keuntungan yang
tinggi dalam jangka panjang.

d) Pembatasan Masuk Pasar: Monopoli seringkali dilindungi oleh hambatan masuk pasar
yang tinggi, seperti hak paten, regulasi pemerintah, atau investasi modal yang besar.
Ini membuat sulit bagi perusahaan baru untuk masuk dan bersaing dalam pasar.

e) Kontrol Terhadap Harga: Monopoli memiliki kekuatan untuk mengontrol harga pasar
karena tidak adanya pesaing yang signifikan. Mereka dapat menetapkan harga yang
tinggi tanpa takut kehilangan pangsa pasar.

f) Kurangnya Kompetisi: Dalam kondisi monopoli, kurangnya persaingan menyebabkan


kurangnya insentif untuk inovasi atau peningkatan efisiensi, karena monopolis tidak
memiliki tekanan persaingan untuk melakukan perbaikan.

g) Pengaruh Pada Kesejahteraan Konsumen: Monopoli sering kali dikritik karena dapat
menghasilkan distribusi pendapatan yang tidak merata dan menghasilkan harga yang
tidak efisien, yang pada gilirannya dapat merugikan konsumen.

h) Ciri-ciri ini membedakan monopoli dari bentuk pasar lainnya dan memengaruhi
perilaku penjual, pembeli, serta keseimbangan pasar secara keseluruhan.
3. Oligopoli
Merupakan bentuk pasar di mana terdapat beberapa penjual besar yang
menguasai mayoritas pangsa pasar. Penjual dalam oligopoli biasanya berinteraksi satu
sama lain dalam menentukan harga dan kebijakan pasar. Oligopoli adalah bentuk
pasar di mana hanya beberapa penjual besar menguasai mayoritas pangsa pasar suatu
industri atau produk tertentu. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari oligopoli:

ix
a. Sedikit Penjual: Terdapat hanya beberapa penjual besar yang mendominasi
pasar. Meskipun jumlah penjual tidak terlalu sedikit seperti dalam monopoli,
oligopoli tetap memiliki konsentrasi pasar yang tinggi.
b. Barier Masuk yang Tinggi: Oligopoli sering kali dilindungi oleh hambatan
masuk pasar yang tinggi, seperti biaya investasi yang besar, teknologi yang
kompleks, atau regulasi pemerintah yang ketat. Ini membuat sulit bagi
perusahaan baru untuk masuk dan bersaing dalam pasar.
c. Interaksi Strategis: Perusahaan dalam oligopoli sering melakukan interaksi
strategis, di mana keputusan satu perusahaan memengaruhi keputusan yang
lain. Ini bisa termasuk keputusan terkait harga, promosi, atau inovasi produk.
d. Produk Diferensiasi: Meskipun ada beberapa penjual, produk yang ditawarkan
cenderung memiliki perbedaan yang signifikan satu sama lain. Diferensiasi
produk ini bisa berupa merek, kualitas, fitur, atau layanan tambahan.
e. Ketergantungan Antara Perusahaan: Perusahaan dalam oligopoli seringkali
saling bergantung satu sama lain, baik dalam hal pasokan bahan baku maupun
dalam hal distribusi produk. Ini dapat menciptakan hubungan yang kompleks
antara perusahaan dalam industri tersebut.
f. Pengendalian Harga: Karena konsentrasi pasar yang tinggi, perusahaan dalam
oligopoli memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga pasar. Namun,
mereka harus berhati-hati untuk tidak memicu reaksi dari pesaing lainnya yang
dapat mengurangi keuntungan mereka.
g. Fokus pada Perilaku Bersaing: Oligopoli sering memunculkan persaingan
yang lebih fokus pada perilaku bersaing, seperti harga yang ditetapkan, iklan,
dan promosi, daripada persaingan yang didasarkan pada jumlah atau kualitas
produk.
4. Monopolistik
Merupakan bentuk pasar di mana terdapat banyak penjual yang menawarkan
produk yang sedikit berbeda secara substansial. Meskipun ada diferensiasi produk,
tidak ada penjual tunggal yang memiliki kendali penuh atas harga. Berikut adalah
beberapa ciri-ciri utama dari pasar monopolistik:
a. Banyak Penjual: Seperti dalam persaingan sempurna, terdapat banyak penjual
dalam pasar monopolistik. Namun, setiap penjual menawarkan produk yang
sedikit berbeda atau memiliki diferensiasi yang unik.

x
b. Diferensiasi Produk: Produk yang ditawarkan oleh penjual dalam pasar
monopolistik memiliki perbedaan-perbedaan yang dianggap signifikan oleh
konsumen, seperti merek, kualitas, desain, atau fitur khusus. Diferensiasi ini
memungkinkan penjual untuk menetapkan harga yang berbeda dan
mempengaruhi preferensi konsumen.
c. Hambatan Masuk yang Rendah: Meskipun ada diferensiasi produk, hambatan
masuk pasar dalam monopolistik cenderung lebih rendah daripada dalam
oligopoli atau monopoli. Ini memungkinkan perusahaan baru untuk memasuki
pasar dengan relatif mudah.
d. Kontrol Terhadap Harga: Meskipun terdapat beberapa penjual, setiap penjual
dalam monopolistik memiliki kontrol tertentu terhadap harga produknya
karena diferensiasi produknya. Namun, kekuatan pasar mereka cenderung
lebih terbatas daripada dalam monopoli atau oligopoli.
e. Perangkap Diferensiasi Produk: Karena diferensiasi produk, penjual dalam
monopolistik cenderung terjebak dalam persaingan non-harga, seperti iklan,
promosi, dan inovasi produk, untuk menarik perhatian konsumen. Hal ini
dapat mengakibatkan biaya tambahan bagi penjual.
f. Kurva Permintaan Downward-Sloping: Kurva permintaan dalam pasar
monopolistik cenderung bersifat downward-sloping, yang berarti penjual harus
menurunkan harga untuk meningkatkan penjualan. Namun, elastisitas harga
permintaan biasanya lebih tinggi daripada dalam monopoli.
g. Keuntungan Jangka Pendek: Perusahaan dalam pasar monopolistik mungkin
dapat memperoleh keuntungan ekonomi dalam jangka pendek karena
kemampuan mereka untuk menetapkan harga di atas biaya margin. Namun,
dalam jangka panjang, keuntungan ini cenderung menurun karena masuknya
pesaing baru dan respons konsumen terhadap diferensiasi produk.

Ciri-ciri ini membedakan monopolistik dari bentuk pasar lainnya dan memengaruhi perilaku
perusahaan serta keseimbangan pasar dalam jangka panjang.

5. Persaingan monopolistik
Merupakan bentuk pasar yang mirip dengan persaingan sempurna namun
dengan adanya diferensiasi produk. Ada banyak penjual dan pembeli di pasar, tetapi
setiap penjual menawarkan produk yang sedikit berbeda. Berikut adalah beberapa ciri-
ciri utama dari persaingan monopolistik:

xi
a. Banyak Penjual: Seperti dalam persaingan sempurna, terdapat banyak penjual
dalam pasar monopolistik. Namun, setiap penjual menawarkan produk yang
sedikit berbeda atau memiliki diferensiasi yang unik.
b. Diferensiasi Produk: Produk yang ditawarkan oleh penjual dalam persaingan
monopolistik memiliki perbedaan-perbedaan yang dianggap signifikan oleh
konsumen, seperti merek, kualitas, desain, atau fitur khusus. Diferensiasi ini
memungkinkan penjual untuk menetapkan harga yang berbeda dan
mempengaruhi preferensi konsumen.
c. Hambatan Masuk yang Rendah: Meskipun ada diferensiasi produk, hambatan
masuk pasar dalam persaingan monopolistik cenderung lebih rendah daripada
dalam oligopoli atau monopoli. Ini memungkinkan perusahaan baru untuk
memasuki pasar dengan relatif mudah.
d. Kurva Permintaan Downward-Sloping: Kurva permintaan dalam persaingan
monopolistik cenderung bersifat downward-sloping, yang berarti penjual harus
menurunkan harga untuk meningkatkan penjualan. Namun, elastisitas harga
permintaan biasanya lebih rendah daripada dalam pasar monopoli.
e. Kontrol Terhadap Harga: Meskipun terdapat banyak penjual, setiap penjual
dalam persaingan monopolistik memiliki kontrol tertentu terhadap harga
produknya karena diferensiasi produknya. Namun, kekuatan pasar mereka
cenderung lebih terbatas daripada dalam monopoli atau oligopoli.

f. Perangkap Diferensiasi Produk: Karena diferensiasi produk, penjual dalam


persaingan monopolistik cenderung terjebak dalam persaingan non-harga,
seperti iklan, promosi, dan inovasi produk, untuk menarik perhatian
konsumen. Hal ini dapat mengakibatkan biaya tambahan bagi penjual.
g. Keuntungan Jangka Pendek: Perusahaan dalam persaingan monopolistik
mungkin dapat memperoleh keuntungan ekonomi dalam jangka pendek karena
kemampuan mereka untuk menetapkan harga di atas biaya margin. Namun,
dalam jangka panjang, keuntungan ini cenderung menurun karena masuknya
pesaing baru dan respons konsumen terhadap diferensiasi produk.
2) Ciri-ciri ini membedakan persaingan monopolistik dari bentuk pasar lainnya dan
memengaruhi perilaku perusahaan serta keseimbangan pasar dalam jangka panjang.

xii
Bentuk pasar dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku penjual dan pembeli,
serta terhadap harga dan kuantitas yang ditransaksikan di pasar tersebut.

Permintaan dan penawaran agregat merujuk pada keseluruhan permintaan dan


penawaran di pasar ekonomi suatu negara atau wilayah tertentu. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai keduanya:

1. Permintaan Agregat: Permintaan agregat menggambarkan total jumlah barang dan jasa
yang diminta oleh rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sektor luar negeri dalam suatu
perekonomian pada berbagai tingkat harga. Permintaan agregat dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti pendapatan nasional, tingkat suku bunga, ekspektasi konsumen, dan kebijakan
fiskal dan moneter.

2. Penawaran Agregat: Penawaran agregat merujuk pada total jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga.
Penawaran agregat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biaya produksi, teknologi, tingkat
upah, dan kebijakan pemerintah.

Analisis permintaan dan penawaran agregat penting dalam makroekonomi karena membantu
dalam memahami dan memprediksi tingkat aktivitas ekonomi suatu negara atau wilayah.
Dalam analisis permintaan dan penawaran agregat, para ekonom mempelajari dampak
kebijakan fiskal, moneter, dan struktural terhadap tingkat produksi, inflasi, pengangguran,
dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Permintaan agregat sering ditulis AD (agreggate demand) adalah jumlah total


pembelanjaan oleh rumah tangga konsumen, perusahaan dan pemerintah pada berbagai
tingkat harga. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya permintaan agregat adalag tingkat
harga dan juga dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan oleh
permintaan Sedang penawaran agregat (agreggate supply) sering ditulis AS menunjukkan
pada total kuantitas barang yang bersedia dihasilkan oleh seluruh produsen dalam suatu
perekonomian pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran agregat adalah tingkat harga, kapasitas produksi suatu
perekonomian dan biaya produksi.

C. Mekanisme harga dan kehidupan ekonomi


Mekanisme harga adalah cara di mana harga barang dan jasa ditentukan dalam sebuah
pasar ekonomi. Ini adalah proses yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi karena

xiii
harga-harga ini mempengaruhi perilaku produsen dan konsumen, serta alokasi sumber
daya ekonomi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa elemen utama dari
mekanisme harga dan bagaimana mereka memengaruhi kehidupan ekonomi:
1. Permintaan dan Penawaran: Mekanisme harga berpusat pada interaksi antara
permintaan dan penawaran barang dan jasa. Permintaan mengacu pada jumlah barang
atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga, sedangkan
penawaran mengacu pada jumlah barang atau jasa yang tersedia untuk dijual oleh
produsen pada berbagai tingkat harga.
2. Titik Keseimbangan: Harga pasar akan mencapai titik keseimbangan di mana jumlah
yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Pada titik ini, harga dan kuantitas
diperdagangkan akan ditentukan.
3. Fungsi Harga: Harga memainkan peran penting dalam mengalokasikan sumber daya.
Ketika harga naik, produsen memiliki insentif untuk meningkatkan produksi karena
dapat meningkatkan keuntungan mereka. Di sisi lain, konsumen mungkin mengurangi
pembelian mereka karena barang atau jasa menjadi lebih mahal.
4. Efisiensi Allokasi: Mekanisme harga membantu mencapai efisiensi alokasi sumber
daya, yaitu penggunaan sumber daya yang tersedia secara efisien untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Ketika harga mencerminkan biaya dan manfaat
relatif dari suatu barang atau jasa, sumber daya dialokasikan ke tempat-tempat di mana
mereka paling bernilai.
5. Distribusi Pendapatan: Harga juga mempengaruhi distribusi pendapatan dalam
masyarakat. Ketika harga naik untuk suatu barang atau jasa tertentu, konsumen dengan
pendapatan lebih rendah mungkin kesulitan untuk membelinya. Sebaliknya, produsen
yang memproduksi barang atau jasa tersebut mungkin mendapatkan pendapatan yang
lebih tinggi.
6. Stabilitas Ekonomi: Mekanisme harga juga memainkan peran dalam menjaga
stabilitas ekonomi. Perubahan harga dapat menjadi indikator perubahan dalam kondisi
ekonomi secara keseluruhan, dan respons terhadap perubahan tersebut dapat membantu
mencegah fluktuasi yang ekstrem.
Dengan demikian, mekanisme harga sangat penting dalam kehidupan ekonomi karena
mereka membentuk dasar dari berbagai aspek ekonomi, termasuk alokasi sumber daya,
distribusi pendapatan, dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

xiv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar merupakan agregat dari permintaan total atas barang atau jasa yang dinyatakan
oleh konsumen potensial. Konsep ini juga dipaparkan oleh Stanton, yang
mendefinisikan pasar sebagai kumpulan individu yang memiliki keinginan untuk
memperoleh kepuasan, memiliki uang untuk melakukan pembelian, dan memiliki
keinginan untuk menghabiskannya
Harga pasar adalah nilai saat ini di mana suatu aset atau jasa dapat diperoleh atau
dipertukarkan. Penetapan harga pasar suatu aset atau jasa ditentukan oleh dinamika
interaksi antara penawaran dan permintaan. Titik di mana kuantitas yang ditawarkan
bertemu dengan kuantitas yang diminta dikenal sebagai harga pasar.

B. Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana dan jauh dari
kata sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan
tulisan ini. Demikian pula, perlu penyempurnaan agar tulisan ini menjadi lebih lengkap
dan lebih bermanfaat bagi pembaca.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Arti Kata Pasar, https://kbbi.web.id, di akses pada tanggal 06
April 2021 pukul 19.03 WIB.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Pasar, https://id.m.wikipedia.org, di akses pada tanggal 06
April 2021 pukul 19.15 WIB
Damsar dan Indrayani, Pengantar Sosiologi Pasar, (Jakarta: Prenada Media Group, 2018),
Alam S, Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), 126.
Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi Kelima, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007),

Rismayani, Manajemen Pemasaran Cetakan Ke enam, (Bandung: Mizan, 1999),

61. Ibid,. Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer,
(Depok: Gramata Publising, 2010) h. 209
24 Soeharno, Teori Mikroekonomi, (Yogyakarta: Andi, 2009) h. 124
25 Marius P. Angipora, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2002) h. 268
26 Philip Kotler, Marketing, (Jakarta: Erlangga, 1999), Cet. Ke-8, Jilid 1, h. 257

xvi

Anda mungkin juga menyukai