Anda di halaman 1dari 23

PASAR, STRUKTUR PASAR, DAN JENIS - JENIS PASAR

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Pengantar Manajemen

Disusun Oleh:

Sarah Yusmalia Putri (4022021017)

Dosen Pengampu: Zikriatul Ulya, S.E., M.Si

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LANGSA
PERIODE 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi
Allah SWT.

Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah yang bersangkutan yang diamanatkan oleh dosen penulis. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara
penulisan maupun dalam isi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat
dan umumnya bagi yang membaca makalah ini.

Langsa, 15 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Pasar ..............................................................................................................6

B. Struktur Pasar ..............................................................................................13

C. Jenis – Jenis Pasar........................................................................................13

BAB III: PENUTUP.............................................................................................18

A. Kesimpulan...................................................................................................18

B. Saran.............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar diartikan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Di pasar terjadi
interaksi antara penjual dan pembeli yang intinya antara keduanya saling pengaruh
mempengaruhi sampai terjadi kesepakatan tentang jumlah barang dan tingkat harga.
Jumlah penjual dan jumlah pembeli juga akan mempengaruhi tingkat kekuatan
mereka di pasar. Diantara sesama penjual terjadi persaingan agar barang yang mereka
tawarkan lebih laku terjual dibandingkan dengan penjual lainnya, untuk itu mereka
berusaha dengan berbagai macam cara misalnya dengan promosi, potongan harga dan
trik-trik lainnya.
Pasar merupakan bagian dari kehidupan sosial masyarakat yang tumbuh kembangnya
disesuaikan dengan kebiasaan norma adat di suatu wilayah, yang kemudian pasar tersebut
menjadi sarana kegiatan perekonomian yang menopang dan memfasilitasi kebutuhan
masyarakat. Kegiatan perekonomian tersebut menjadi tempat bertemunya penjual dan
pembeli. Di tinjau dari perkembangannya pasar dapat diartikan sebagai lembaga atau institusi
yang dikelola oleh pemerintah sehingga transaksi perdagangan dapat terjadi dengan baik.
Dalam pengertian yang lebih modern, pasar adalah mekanisme yang memungkinkan
bertemunya penawaran dan permintaan, baik dalam pengertian fisik maupun non-fisik.
Selain itu, Adam Smith mengungkapkan apabila pemerintah tidak secara aktif
terlibat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi maka perekonomian tersebut akan
dengan sendirinya mengatur dan membuat penyesuaian di dalam berbagai aspek
kegiatan Ekonomi.
Maka dengan demikian pasar yang telah hadir di kalangan manusia dari
beberapa abad yang silam hingga hari ini, itu merupakan salah satu budaya atau
tradisi di dalam suatu kelompok atau masyarakat pada umumnya. Pasar pun memiliki
ketergantungan khusus di dalam kalangan manusia yang di sebabkan factor
kebutuhan masyarakat pada umumnya. Perilaku Sosial pun sangat di perlukan pada
keberlangsungan aktivitas yang ada di pasar sehingga dari situ masyarakat dapat

1
menjalin lebih komunikatif pada pendekatan di antara Konsumen dan Produsen. Oleh
karena itu, pasar memiliki peran penting di dalam kehidupan sehari-hari demi
memenuhi kebutuhan Primer, sekunder dan Tersier serta pasar juga sangat tergantung
dengan sistem pemerintahan untuk menstabilkan harga dalam transaksi jual beli.1

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari pasar?
2. Bagaimana struktur pasar?
3. Apa saja jenis-jenis pasar?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada pembaca terkait pengertian pasar, bagaimana struktur pasar, dan apa saja
jenis-jenis pasar.

1
Widi, Janu. 2009. Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Lembaga
keuangan Yang Go Public Di BEI tahun 2004-2007. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pasar
1. Pengertian Pasar
Menurut Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007, pasar adalah area tempat
jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat
perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun
sebutan lainnya.2 Selanjutnya, Basu Swasta dalam Kholis, dkk berpendapat bahwa
pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja,
dan kemauan untuk membelanjakannya. Pengkategorian pasar tradisional dan pasar
modern sebenarnya baru muncul belakangan ini ketika mulai bermunculnya pasar
swalayan, supermarket, hypermarket dan sebagainya.3
Secara lebih luas, definisi pasar dikemukakan oleh William J. Stanton yaitu,
pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas uang untuk
berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam permintaan pasar
untuk beberapa barang atau jasa terdapat tiga faktor yang perlu diperhatikan. Ketiga
faktor tersebut adalah orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan
tingkah laku dalam pembelian mereka.4
Menurut beberapa definisi pasar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar
dalam arti sempit adalah tempat permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini
lebih condong ke arah pasar tradisional. Lain dari itu dalam arti luas adalah proses
transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar
modern. Secara umum pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli.

2
Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007.
3
Basu Swasta, Strategi pemasaran (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), 20.
4
Basu Swastha, Azas-azas Marketing (Yogyakarta: Liberty, 2002), 50-51.

3
Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi
menurut Skousen dan Stice adalah pertukaran barang dan jasa antara (baik individu,
perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang mempunyai pengaruh
ekonomi atas bisnis. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang
diperjualbelikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan
tidak ada paksaan dari pihak manapun.5

2. Fungsi Pasar
Fungsi Pasar Dalam Perekonomian Pasar mempunyai lima fungsi utama.
Kelima fungsi ini menunjukkan pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap sistem
ekonomi. Dalam sistem ekonomi persaingan bebas (free enterprise capitalism),
pasarlah yang menjawab semua pertanyaan tersebut. Di lain pihak, dalam sistem
ekonomi komunis (sosialis) pertanyaan yamg sama dijawab oleh “perancang Negara”
yang berusaha menggantikan pasar.
a. Menetapkan nilai dalam ekonomi pasar, harga merupakan alat pengukur
nilai. Pertanyaan barang apakah yang akan diproduksi (what) merupakan
masalah yang sudah berabad-abad dipersoalkan orang. Jelas bahwa
pertanyaan tersebut dapat dijawab, hal ini ditentukan oleh permintaan
konsumen. Namun yang penting bukan saja permintaan konsumen, tetapi
juga uang yang mendukung permintaan tersebut.
b. Mengorganisasi produksi, caranya adalah lewat fakor biaya. Dalam teori
harga diasumsikan bahwa kita mempergunakan metode produksi yang
paling efisien. Atau dari semua metode produksi, pengusaha akan memilih
metode yang dapat memaksimalkan rasio antara output produk dengan
input sumber daya, yang diukur dengan uang. Fungsi kedua ini lah yang
menjawab pertanyaan bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa
(how).6

5
Stice, Earl K, James D Stice dan Fred Skousen, Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 16,
Buku 2. Edisi Bahasa Indonesia. Terjemah Oleh Ali Akbar (Jakarta: PT. Salemba Empat, 2009), 71

4
c. Mendistribusikan Produk, Hal ini menyangkut pertanyaan untuk siapa (for
whom) barang dihasilkan. Dan pertanyaan ini dijawab lewat pembayaran
kepada sumber daya. Mereka yang menghasilkan paling banyak, akan
menerima pembayaran paling banyak pula. Lepas dari soal warisan,
nepotisme dan sebagainya. Dapat dilihat bahwa secara teoritis, tenaga dan
sumber daya lain dibayar sesuai dengan apa yang dihasilkannya. Jadi
tenaga kerja yang paling produktif atau orang yang memiliki sumber daya
yang paling produktif akan mendapat bayaran yang paling banyak. Oleh
karena itu, mereka dapat membeli barang dan jasa paling banyak.7
d. Menyelenggarakan Penjatahan (rationing), adalah inti dari terjadinya
harga, sebab penjatahan membatasi konsumsi dari produksi yang
tersedia.setiap pembeli di pasar akan menerima jatah sesuai daya belinya.
Pembeli yang daya belinya kuat (pendapatannya tinggi) akan menerima
barang yang banyak, sebaliknya yang daya belinya rendah akan menerima
jatah barang yang sedikit.
e. Menyediakan Barang dan Jasa untuk keperluan dimasa yang akan datang
tabungan (saving) dan ivestasi semuanya terjadi di pasar dan keduanya
merupakan usaha untuk mempertahankan dan mencapai kemajuan
perekonomian. Investasi akan menyesiakan barangbarang diwaktu yang
akan datang. Investasi dan tabungan saling berinteraksi di pasar, yaitu
pasar modal.
f. Mendistribusikan Pendapatan Hukum permintaan dan penawaran di pasar
sangat berperan dalam menentukan pendapatan. Hal ini karena pendapatan
di pasar direpresentasikan oleh harga (price) yang berlaku sebagai alat
tukar atas penggunaan jasa ataupun aneka ragam produk. konsep distribusi
kemudian memanfaatkan instrument harga untuk menentukan nilai barang
6
Eeng Ahman dan Yana Rohmana, IlmuEkonomi dalam PIPS, Universitas Terbuka,
Tangerang Selatan, 2017, 5.4.
7
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta, 2012, hlm. 167-168.

5
maupun jasa yang ditawarkan di pasar. Dengan demikian setiap
pendapatan yang diterima berlaku sebagai insentif dari kepemilikan
faktor-faktor produksi.

B. Struktur Pasar
Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk
pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya
perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri
dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan
menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang
meliputi monopoli, oligopoli,duopoli, monopolistic, monopsoni, duopsoni, dan
oligopsoni).8

1. Pasar Persaingan Sempurna


Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat
banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan
jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras,
gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.9
a. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna:
 Jumlah penjual dan pembeli banyak
 Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
 Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
 Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
(demand and supply)
 Posisi tawar konsumen kuat

8
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta, Ekonomi
Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008, 20.
9
Haidlor Ali Ahmad, Revitalisasi Wadah Kerukunan Diberbagai Daerah Di Indonesia,
Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Jakarta, 2009, 5.

6
 Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
 Sensitif terhadap perubahan harga
 Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output
perusahaan secara individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan
untuk keputusan mengenai penentuan harga, kurva permintaan
menggambarkan secara horizontal, oleh karena itu harga dianggap konstan,
berapapun output yang dihasilkan.

b. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan


sempurna
 Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen
(homogeneous product)
 Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan/informasi
sempurna (perfect knowledge)
 Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar
(small relatively output)
 Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
 Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and
exit)

c. Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna


Permintaan dalam pasar sempurna adalah sebagai berikut:
 Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran.
 Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output
pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak
berubah.

7
Adapun penawarannya sebagai berikut:
 Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata-
rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan
sama dengan harga (P)
 Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut
kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna


a. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan
dengan banyak pembeli atau konsumen.10 Ciri-ciri dari pasar monopoli
adalah:
 Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
 Tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close
substitute);
 Produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
 Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut
karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan.
Penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya
adalah:
 Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas
pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan
hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.

10
Ella Alfianita, Et.al., Revitalisasi pasar tradisional dalam perspektif Good Governance
(studi di pasar Tumpang Kabupaten Malang), Jurnal Administrasi Public Vol. 3 No. 5, 760.

8
 Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh
perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan
masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
 Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu
perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak
paten atau hak cipta.
 Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan
suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah
dari pulau Bangka.
 Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk
lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang
usaha.

b. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan
penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang
menguasai seluruh permintaan pasar.11 Ciri-ciri dari pasar oligopoli
adalah:
 Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
 Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula
berbeda corak (differentiated product), seperti air minuman aqua.
 Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar
pasar untuk masuk ke dalam pasar.
 Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu
penjual yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini
memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para

11
Muhammad Zunaidi, Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional Pasca
Relokasi dan Pembanguan Pasar Modern, Jurnal Sosiologi Islam Vol. 3 No. 1, Program Studi
Sosiologi/Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi/IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2013, 5.

9
penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari
produk oligopoli: semen, air mineral.

Jenis-jenis pasar Oligopoli. Berdasarkan produk yang diperdagangkan,


pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
 Pasar oligopoli murni (pure oligopoly). Ini merupakan praktek
oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang
yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air
mineral dalam kemasan atau semen.
 Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly).
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana
barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar
sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek
terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.

c. Pasar Duopoli
Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang
dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh: Penawaran minyak pelumas
dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

d. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara
permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual
yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar
yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan
unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk

10
kecantikan, kesehatan dan lain-lain. Ciri-ciri dari pasar monopolistik
adalah:
 Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
 Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product
 Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya
sendiri.
 Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan
promosi/iklan.
 Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah

Kelebihan pasar monopolistik:


 Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi
konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
 Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen
untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
 Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam
menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat
konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
 Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian
besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

Kelemahan Pasar Monopolistik sebagai berikut:


 Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik
dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen
yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat
keluar dari pasar.

11
 Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala
ekonomis yang cukup tinggi.
 Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga
akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga
produk yang harus dibayar oleh konsumen

e. Pasar Monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi
permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan
dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni
adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di
mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan. Contoh
yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang
merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.

f. Pasar Duopsoni
Pasar duopsoni adalah suatu pasar dimana hanya dikuasai oleh
dua orang /kelompok pembeli sebagai konsumen. Contohnya adalah
Infrastruktur telekomunikasi SLI yang dihasilkan oleh beberapa
peruasahaan yang ada hanya dibeli oleh dua perusahaan yaitu PT.
Telkom, dan PT. Indosat.

g. Pasar Oligopsoni
Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang
dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang
bertindak sebagai konsumen. Contoh Telkom, indosat, Mobile-8,

12
excelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktus
telekomunikasi seluler.

C. Jenis – Jenis Pasar


Mengingat luasnya ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar didasarkan
atas berbagai ukuran yaitu sebagai berikut:12
1. Berdasarkan ukuran luas geografis, dibedakan menjadi:
a. Pasar lokal, dimaksud pasar lokal adalah pertemuan penawaran dan
permintaan akan barang dan jasa sebatas daerah setempat. Produk yang
ada di pasar umumnya sangat terbatas dan untuk memenuhi kebutuhan
lokal.pasar regional, dimaksud pasar regional adalah penawaran dan
permintaan akan barang dan jasa di mana produk yang ada di pasar untuk
memenuhi kebutuhan daerah/wilayah regional. Sebagai contoh permintaan
dan penawaran tepung sagu sebagai makanan pokok sebagian besar
terdapat pada daerah Maluku. Oleh sebab itu, pasar regional sagu terdapat
diwilayah Maluku dan sekitarnya.
b. Pasar international atau pasar dunia adalah permintaan dan penawaran
berbagai produk dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara untuk
dipasarkan ke negara lain. Contoh Indonesia menghasilkan rempah-
rempah, minyak, ukir-ukiran dan banyak ditawarkan ke negara lain.
Sebaliknya Indonesia banyak membeli barang elektronik dan mesin-mesin
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

2. Berdasarkan ukuran waktu, dibedakan menjadi:


a. Pasar harian, pasar jenis ini, keseimbangan antara permintaan dan
penawaran bersifat sementara dan jangka pendek, sehingga jumlah barang

12
Lihat. Belshaw, Cyril S., Tukar Menukar di Pasar Tradisional dan Pasar Modern (Jakarta:
Gramedia Pustaka, 2002), 28

13
yang tersedia sedikit dan terbatas pada hari itu juga. Pada pasar ini tidak
ada kesempatan untuk memperbanyak jumlah barang di pasar.
b. Pasar jangka pendek (short run market), dalam pasar ini terdapat
kesempatan untuk memperbesar jumlah barang yang diperdagangkan.
Akan tetapi, hanya sebatas faktor produksi yang tersedia.
c. Pasar jangka panjang (long run market), pada pasar jangka panjang
perusahaan dapat menghadapi penambahan permintaan Karena dapat
mengubah produksi dengan mengubah jumlah alat produksi untuk
memenuhi permintaan pasar.

3. Berdasarkan kegiatannya, dibedakan menjadi:


a. Pasar barang, dimaksud pasar barang adalah tempat pertemuan permintaan
dan penawaran barang. Dengan perkembangannya jumlah penduduk dan
alat pemuas kebutuhan maka pasar barang menjadi sangat beragam,
misalnya pasar buah, pasar sayuran, pasar buku, pasar barang elektronik
dan sebagainya.
b. Pasar tenaga, dimaksud pasar tenaga adalah permintaan dan penawaran
tenaga kerja. Seperti diketahui permintaan tenaga kerja Indonesia ke
Timur Tengah sangat tinggi, sehingga banyak perusahaan yang bergerak
dalam penyaluran tenaga kerja luar negeri. Transaksi antara penyalur
tenaga kerja Indonesia dengan perusahaan penyalur tenaga kerja di
Indonesia dengan perusahaan penyalur tenaga kerja di Timur Tengah
adalah pasar tenaga kerja.13

4. Berdasarkan motif pembelian dari pembeli untuk membeli suatu produk, pasar
dapat digolongkan ke dalam lima golongan, yakni:14

13
Nyoman Suartha, Revitalisasi Pasar Tradisional Bali Berbasis Pelanggan (Studi Kasus di
Kabupaten Gianyar) (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), 11-13
14
Ibid.

14
a. Pasar konsumen, adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-
barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut.
Termasuk dalam pasar konsumen ini adalah pembeli-pembeli individual
dan/atau pembeli rumah tangga (non bisnis). Pasar konsumen (consumer
market) ialah pasar untuk barangbarang dan jasa-jasa yang dibeli atau
disewa oleh individuindividu dan rumah tangga-rumah tangga untuk
dipakai sendiri (tidak diperdagangkan). Pasar konsumen dapat
dikelompokkan berdasarkan umur, pendapatan, pendidikan, tingkatan,
selera dan sebagainya. Dapat juga dilihat dari dimensi geografis, misalnya
daerah pantai, daerah pegunungan, kota, desa dan sebagainya. Objek dari
pasar konsumen ialah barang-barang dan jasa.
b. Pasar produsen, (disebut juga pasar industri) adalah pasar yang terdiri atas
individu-individu dan organisasiorganisasi yang memerlukan barang-
barang dan jasa-jasa untuk diproses/diproduksi lebih lanjut dan kemudian
dijual atau disewakan kepada yang lain.9 Pasar produsen, juga disebut
pasar industry atau pasar bisnis, adalah suatu pasar yang terdiri atas
individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-
barang utuk diproses lagi sampai menjadi produk akhir yang kemudian
dijual. Ada beberapa bentuk pasar produsen: pertanian, kehutanan dan
perikanan; perbankan, keuangan, dan asuransi; komunikasi; konstruksi;
pengolahan; pertambangan; pelayanan umum (public utility); jasa;
pengangkutan.15
c. Pasar pedagang perantara Pasar, ialah pasar yang terdiri atas individu-
individu dan organisasi-organisasi yang biasanya disebut perantara dalam
penjualan (middlemen), dealer, distributor yang memerlukan barang-
barang untuk dijual lagi dengan tujuan memperoleh laba. Objek Pasar
Pedagang Perantara Pedagang perantara mengelola berbagai macam
produk untuk dijual kembali, termasuk semua barang yang di produksi
15
Ibid.

15
kecuali beberapa barang yang dipilih produsen untuk dipasarkan langsung
kepada konsumen. Kebanyakan produk tidak dipasarkan langsung, tetapi
disalurkan melalui perantaraperantara kekonsumen akhir. Dalam rangka
penjualan produk, perantara menghadapi masalah dalam memilih
perangkat produk yang unik; kombinasi produk dan jasa yang ditawarkan
ke pasar.
d. Pasar pemerintah, adalah pasar di mana terdapat lembaga-lembaga
pemerintahan, seperti: departemendepartemen, direktorat, kantor-kantor
dinas dan instansi lain.13 Pasar pemerintah adalah pasar yang terdiri atas
unit-unit pemerintah. (misalnya pemerintah pusat, pemerintah daerah,
DPR, departemen dan sebagainya) yang membeli atau menyewa barang-
barang untuk membantu melaksanakan fungsi-fungsi dalam pemerintahan.
Pasar pemerintah ruanglingkupnya semakin meluas setiap tahun, dan
perluasan tersebut memerlukan barang-barang atau jasa-jasa.
e. Pasar internasional, meliputi beberapa atau semua Negara di dunia. Jika
Indonesia menjual minyak ke Negara lain, maka harga minyak yang kita
bayar menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan
penyediaan minyak di dalam negeri. Minyak ini dipakai untuk keperluan
industri, industri diperlukan untuk membuat barang (baja misalnya), dan
baja diperlukan untuk membuat mobil. Apabila harga minyak naik, maka
harga baja akan naik, demikian pula harga mobil. Ini hanya merupakan
salah satu contoh dari rangkaian perdagangan menyangkut pasar
tradisional.

5. Pasar Modern
Pasar Modern mengandung pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pasar
tradisional. Pasar Modern, penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung
melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode),
berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau

16
dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual diantaranya, buah, sayuran,
daging, pakaian, dan barang yang dapat bertahan lama lainnya.16
Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket,
minimarket, dan toko serba ada. Selain menyediakan barang lokal, pasar modern juga
menyediakan barang barang impor. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang
relative lebih terjamin karena melalui penyeleksian yang ketat sehingga barang yang
tidak memenuhi persyaratan kualifikasi tidak akan diperdagangkan. Secara kuantitas,
pasar modern umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur.
Umumnya barang-barang yang yang telah dibeli dipusatkan di gudang-gudang besar,
sebelum itu disebar oleh bagian penyaluran barang.

6. Pasar Tradisional
Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik
Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios,
los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya
masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses
jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada
proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Selain itu,
ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih
banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan
agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar.
BAB III

16
Annisa Indah Masitha, Dampak Sosial Ekonomi Revitalisasi Pasar Tradisional Terhadap
Pedagang, jurnal sosek pekerjaan umum Vol. 2 No. 1, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi dan Lingkungan, 2010, hlm. 54-55.

17
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1. Pasar secara luas adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas
uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam
permintaan pasar untuk beberapa barang atau jasa terdapat tiga faktor yang
perlu diperhatikan.
2. Adapun Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa
bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan
dan dapat dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan
tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, duopoli, monopolistic,
monopsoni, duopsoni, dan oligopsoni).
3. Terkait jenis-jenisnya, pasar terbagi menjadi beberapa diantaranya jenis pasar
berdasarkan bentuk kegiatan terdiri dari pasar nyata dan abstrak, berdasarkan
bentuk transaksi terdiri dari pasar tradisional dan modern, berdasarkan jenis
produksi terdiri dari pasar barang konsumsi dan sumber daya produksi,
berdasarkan waktu terdiri dari, pasar harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan
temporer, berdasarkan keleluasaan distribusi terdiri dari pasar daerah, lokal,
nasional, dan internasional, serta berdasarkan jenis dagangan terdiri dari pasar
khusus dan umum.

B. Saran
Penulis telah menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin dan berharap
agar pembaca memperkaya bacaan dari berbagai sumber lainnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Indah Masitha, Dampak Sosial Ekonomi Revitalisasi Pasar Tradisional


Terhadap Pedagang, jurnal sosek pekerjaan umum Vol. 2 No. 1, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Lingkungan, 2010, hlm. 54-
55.

Basu Swasta. 1995. Strategi pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Basu Swastha. 2002. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Eeng Ahman dan Yana Rohmana. 2017. IlmuEkonomi dalam PIPS. Tangerang
Selatan :Universitas Terbuka.

Ella Alfianita, Et.al., Revitalisasi pasar tradisional dalam perspektif Good


Governance (studi di pasar Tumpang Kabupaten Malang), Jurnal Administrasi
Public Vol. 3 No. 5.

Haidlor Ali Ahmad, Revitalisasi Wadah Kerukunan Diberbagai Daerah Di Indonesia,


Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Jakarta, 2009.

Lihat. Belshaw, Cyril S., Tukar Menukar di Pasar Tradisional dan Pasar Modern
(Jakarta: Gramedia Pustaka, 2002).

Muhammad Zunaidi, Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional


Pasca Relokasi dan Pembanguan Pasar Modern, Jurnal Sosiologi Islam Vol. 3
No. 1, Program Studi Sosiologi/Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi/IAIN
Sunan Ampel Surabaya.

Mustafa Edwin Nasution dkk. 2012. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Nyoman Suartha, Revitalisasi Pasar Tradisional Bali Berbasis Pelanggan (Studi


Kasus di Kabupaten Gianyar) (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016).

Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta,


Ekonomi Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

19
Stice, Earl K, James D Stice dan Fred Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan
Menengah, Edisi 16, Buku 2. Edisi Bahasa Indonesia. Terjemah Oleh Ali
Akbar. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Widi, Janu. 2009. Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada
Lembaga keuangan Yang Go Public Di BEI tahun 2004-2007. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai