Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KETERGANTUNGAN ANTAR RUANG DAN PENGARUHNYA


TERHADAP MASYARAKAT

PASAR BEBAS

OLEH
KELOMPOK IV
KELAS IX.1
MAPEL : IPS
SEMESTER GENAP

GURU PEMBIMBING : YULESNI, S.Pd


1. RIKA NUSANTARI
2. TASYA RAMADHANI
3. IKHWA NURHABA
4. M. RAGIL

KEMENTERIAN AGAMA
MTs NEGERI PADANG PARIAMAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis
ilmiah yang berjudul “Pasar Bebas”
Penulis menyusun karya tulis ini dengan tujuan untuk memenuhi salah
satu tugas dari guru mata pelajaran Ekonomi. Dalam penyusunan karya tulis ini
penulis banyak mengalami tantangan dan hambatan. Akan tetapi, karena berkat
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan karya tulis ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semuanya yang telah membantau dalam penyelesaian
karya tulis ini.
Penulis sadari bahwa pembuatan karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena masih banyak kekurangan, kesalahan, dan kekeliruan, baik
dalam penulisan maupun dalam penyajian. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, guna perbaikan pada masa yang akan
datang.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat, terutama bagi pembaca
dan semua pihak yang memerlukan karya tulis ini.

Sungai Geringging, Januari 2024

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Pasar Bebas................................................................................3
B. Terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean..................................................9
C. Manfaat Kerjasama Masyarakat Ekonomo ASEAN, AFTA, APEC, UNI
EROPA Bagi Indonesia..............................................................................10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi
oleh setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Proses interaksi dan saling
pengaruh-mempengaruhi, bahkan pergesekan kepentingan antar bangsa
terjadi dengan sangat cepat dan menyangkut masalah yang semakin
kompleks. Batas-batas teritorial negara pun sekarang tidak lagi menjadi
pembatas bagi kepentingan masing-masing negara. Di bidang ekonomi dan
politik terjadi persaingan seperti pasar bebas yang semakin ketat, sehingga
semakin mempersulit posisi negara-negara miskin.
Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan
dengan tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan
pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-
perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan tidak adanya
hambatan yang diterapkan pemerintah dalam melaksanakan perdagangan,
tentunya ada kebebasan aturan, cara, dan jenis barang yang dijual. Maka,
munculah persaingan dagang yang ketat baik antar individu ataupun
perusahaan yang berada di Negara yang berbeda yaitu yang kita kenal dengan
istilah ekspor dan impor atau proses penjualan dan pembelian yang dilakukan
antar Negara.
Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan
tidak akan mengasingkan diri dari pergaulan internasional itu, terutama dalam
perdagangan bebas. Andaikata terasingkan pun, tentunya Indonesia tidak
akan mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Yang artinya, bahwa di
dalam hubungan internasional itu ada suatu hubungan serta ketergantungan
antara satu negara dengan negara yang lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya memberikan tekanan global
tersendiri bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia khususnya. Yang
mana akan memberikan efek ataupun dampak positif maupun negatif. Dan

1
dari dampak-dampak tersebut diperlukan suatu antisipasi agar keadaan
ekonomi politik Indonesia mengalami stabilitas serta tidak mengalami
kemunduran yang lebih jauh. Maka dari itu, penulis akan membahas dan
mengkaji dampak-dampak perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi
politik serta bagaimana cara mengantisipasinya, dimana cara atau upaya
antisipasi tersebut ada yang sudah terealisasi untuk diterapkan dan ada juga
yag belum, di dalam makalah yang berjudul “Pasar Bebas”.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimanakan definisi, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan serta tujuan
pasar bebas?
2. Bagaimanakah definisi dan tujuan Pasar Bebas, ASEAN, AFTA, APEC?
3. Manfaat Kerjasama Masyarakat Ekonomo ASEAN, AFTA, APEC, UNI
EROPA Bagi Indonesia?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa dapat mengetahui definisi, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan
serta tujuan pasar bebas.
2. Siswa dapat mengetahui definisi dan tujuan Pasar Bebas, ASEAN,
AFTA, APEC.
3. Siswa dapat mengetahui Manfaat Kerjasama Masyarakat Ekonomo
ASEAN, AFTA, APEC, UNI EROPA Bagi Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Bebas


1. Pengertian Pasar Bebas
Pasar bebas merupakan sebuah pasar dimana penjual dan pembeli
memiliki kebebasan penuh dalam menetapkan masalah perdagangan dan juga
bisnisnya. Bisa juga disebut dalam sistem ekonomi pasar bebas dimana baik
penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan penuh dalam
menyelenggarakan berbagai kegiatan perdagangan mereka. Akan tetapi
meskipun namanya pasar bebas, pada dasarnya tidak benar-benar bebas,
karena masih ada aturan-aturan tertentu yang harus dipatuhi oleh kedua pihak.
Definisi lainnya dari pasar pasar bebas ialah suatu proses kegiatan
ekonomi yang dilaksanakan dengan tanpa adanya suatu aturan atau hambatan
buatan yang diterapkan oleh pemerintah dalam perdagangan antar perorangan
dan perusahaan yang berada dinegara lain. Tanpa adanya suatu halangan dari
pemerintah untuk melakukan perdagangan, pastinya ada kebebasan aturan,
cara, dan jenis barang yang dijual. Efeknya, akan memunculkan suatu
persaingan usaha dagang yang super ketat baik itu antar perorangan maupun
perusahaan yang ada di negara yang berbeda, atau yang biasa kita sebut
dengan istilah ekspor–impor atau proses penjualan dan proses pembelian
yang dilaksanakan antar negara berbeda.
1) Pengertian Pasar Bebas Menurut Beberapa Ahli
a. Adam Smith: pasar bebas merupakan wadah untuk menampung
sesuatu yang dihasilkan oleh setiap orang yang berasal dari paham
kebebasan yang disediakan kepada para pelaku ekonomi untuk
mengusahakan kegiatan ekonomi sesuai dengan keinginan mereka
tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.
b. David Ricardo: perdagangan bebas adalah suatu sistem dagang luar
negeri yang mana tiap-tiap negara melakukan usaha dagangnya tanpa
ada halangan dari negara itu sendiri.

3
2) Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar Bebas
a. Sumber produksi dan alat bisa dimiliki serta ditata oleh seseorang,
masyarakat, maupun perusahaan.
b. Terdapat pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja dan
kelas pemilik modal.
c. Adanya persaingan antar pengusaha untuk memperoleh keuntungan
yang optimal atau sebesa-besarnya (profit motive).
d. Tidak adanya campur tangan dari pemerintah dalam pasar. Lalu
campur tangan dari negara terbatas hanya pada berbagai hal yang
tidak bisa diusahakan oleh swasta, tetapi menjadi syarat
terselenggaranya pasar bebas, contohnya keamanan negara.
3) Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar Bebas
a. Setiap orang bebas memiliki kekayaan serta sumber daya produksi.
b. Kreatifitas dan inisiatif dari masyarakat dapat dikembangkan.
c. Adanya suatu persaingan antar produsen yang berakibat terciptanya
berbagai macam produk yang berkualitas.
d. Efesiensi dan efektifitas yang tinggi karena tindakannya selalu atas
dasar prinsip ekonomi.
4) Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar Bebas
a. Terjadinya eksploitasi kepada masyarakan yang ekonominya lemah
oleh pihak yang ekonominya kuat.
b. Bisa menimbulkan terjadinya monopoli yang dapat merugikan
masyarakat.
c. Munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat
dengan ekonomi lemah.
d. Bisa menimbulkan ketidak stabilan perekonomian.
5) Tujuan Pasar Bebas
Tujuan pasar bebas secara selintas memang positif, yakni agar
perekonomian suatu negara bisa lebih maju dan berkembang. Berbagai
studi memperlihatkan bahwa perdagangan dunia akan meningkat dengan

4
berlakunya sistem pasar bebas. Peningkatan volume perdagangan berarti
peningkatan produksi, yang berarti pula peningkatan lapangan kerja dan
pada akhirnya peningkatan pendapatarn dan kesejateraan.
Pasar bebas dibungkus dengan tujuan untuk menggerakkan roda
perekonomian demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sekaligus
melindungi kepentingan buruh dan kelompok masyarakat kecil, karena
negara dalam sistem merkantalisme dengan intervensi pasar, justru
merugikan masyarakat, kata Adam Smith, maka dalam sistem pasar
bebas, campur tangan pemerintah diperkecil semaksimal mungkin.
Tegasnya, bagi penggagas pasar bebas, konsep free market itu
merupakan obat mujarab bagi negeri maju untuk memperbaiki
kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan, khususnya negara-negara
maju itu sendiri.
Negara-negara maju yang sudah full industri, jelas membutuhkan
lahan pasar yang tidak banyak rintangan (barries). Betapapun negara-
negara industri maju sudah efisien, baik karena teknologi tinggi, maupun
bagusnya sistem manajemen, kalau dihadapkan pada kebijakan-kebijakan
proteksi, pasti mereka kelimpungan juga. Produk mereka akan lebih
mahal di tangan konsumen. Maka, tidak mengherankan kalau suara
mereka begitu kuat dan gigih memperjuangkan era pasar bebas.

2. ASEAN
ASEAN adalah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, sebuah
organisasi yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Piagam aslinya terhitung lima anggota-negara: Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand.
Sejak itu, lima negara lainnya telah bergabung: Brunei pada tahun
1984, Vietnam pada tahun 1995, Myanmar (Burma) dan Laos pada tahun
1997, dan Kamboja pada tahun 1999.
Anggota-negara ASEAN terletak di atas lahan seluas 1,74 juta mil
persegi (4,5 juta kilometer persegi) dengan populasi gabungan kurang lebih

5
500 juta orang. Produk domestik bruto mereka tahunan hampir
$700.000.000.000 (USD), dengan total perdagangan sekitar
$850.000.000.000 USD.
ASEAN didirikan untuk memajukan kepentingan bersama di wilayah
tersebut, termasuk percepatan pertumbuhan ekonomi , kemajuan sosial dan
budaya, dan perdamaian dan stabilitas regional. Sejalan dengan tujuan
tersebut, para pimpinan organisasi mendirikan tiga “pilar” tata kelola pada
tahun 2003: Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN.
Saat ini, kekhawatiran ekonomi kelompok terkemuka adalah untuk
membuat wilayah kekuatan kompetitif di panggung global. Ini mengusulkan
untuk melakukan hal ini dengan meluncurkan daerah sebagai basis produksi
pasar tunggal, sehingga terbentuk ASEAN Free Trade (AFTA). AFTA
memastikan bahwa tarif dan non tarif hambatan antara negara-negara anggota
dieliminasi, mudah-mudahan mengakibatkan produktivitas ekonomi yang
lebih besar.
ASEAN juga bertujuan untuk menyatukan daerah dan mendorong
pemahaman lintas budaya yang lebih besar melalui berbagai program
pendidikan dan sosial. Contoh ini meliputi Program Kerja ASEAN untuk
HIV dan AIDS; Jaringan Keselamatan dan Kesehatan ASEAN; ASEAN
University Network (AUN) Pertukaran Program Mahasiswa ASEAN, Youth
Cultural Forum, dan Speaker Forum Muda ASEAN.
Tujuan ASEAN yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok untuk :
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta
pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam
semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan
sebuah masyarakat bangsa-bangsa.
b. Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
c. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam
masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang
ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.

6
d. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara
negara-negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
e. Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan
pertanian dan industri mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian
masalah-masalah komoditi.
f. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi
internasional dan regional yang mempunyai tujuan serupa, dan untuk
menjajagi segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di
antara mereka sendiri.
g. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan
penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi, teknik dan
administrasi.
h. Internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi,
serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka.
i. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;
Adapun perdamaian dan stabilitas regional, itu itu menarik untuk
dicatat bahwa sejak awal, belum ada konfrontasi bersenjata antara negara-
negara anggota, yang merupakan catatan-layak untuk diingat adalah banyak
argumen lama tentang perbatasan darat dan laut di wilayah tersebut.

3. AFTA
AFTA adalah singkatan dari kepanjangan ASEAN Free Trade Area.
Organisasi AFTA didirikan pada tahun 1992 di Singapura pada saat
berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV. AFTA
adalah kesepakatan yang dibentuk oleh negara-negara ASEAN untuk
menciptakan suatu zona perdagangan bebas. AFTA ini dipandang perlu
dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN
yang direncanakan tercapai dalam waktu 9 tahun (1993-2002). Rencana ini
dijalankan dengan cara penghapusan biaya tarif (bea masuk 0-5%) maupun

7
biaya tarif bagi negara-negara anggota ASEAN. Dengan cara ini, AFTA
berharap ASEAN menjadi basis produksi dunia serta menciptakan pasar
regional bagi 500 juta penduduk ASEAN.
Tujuan AFTA ketika pertama kali dibentuk adalah sebagai berikut.
a. Untuk meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.
b. Untuk menarik investor asing dan meningkatkan perdagangan antarnegara
anggota ASEAN.

4. APEC
APEC adalah singkatan kepanjangan dari Asian Pasific Economic
Coorporation, merupakan organisasi kerjasama ekonomi regional di kawasan
Asia Pasifik. APEC pertamakali dibentuk pada tahun 1989, saat pertemuan
tingkat menteri Negara-negara Asia Pasifik diadakan di Canberra, Australia.
APEC adalah forum ekonomi untuk meningkatkan kerjasama dan liberalisasi
perdagangan yang meliputi semua ekonomi besar di wilayah Asia Pasifik.
Perwakilan dari Negara-negara anggota APEC yang berjumlah 22 anggota,
bertemu secara tahunan untuk mendiskusikan isu-isu yang dihadapi kelompok
tersebut. Pertemuan tersebut terakhir kali dilaksanakan di Beijing, China
(KTT APEC ke 26).
Tujuan Pembentukan APEC
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan
pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik dan meningkatkan kerja sama
ekonomi melalui peningkatan volume perdagangan dan investasi. Selan itu,
APEC bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi di kawasan
tersebut di tengah-tengah perkembangan ekonomi internasional. Untuk
mencapai tujuan tersebut APEC melakukan kerja sama dalam tiga ruang
lingkup yang disebut dengan Tiga Pilar Kerja Sama APEC. Ketiga pilar itu
adalah liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitasi usaha, kerja sama
ekonomi, dan teknik.

8
B. Terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean
Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA (ASEAN Economic
Community/AEC) yang akan diimplementasikan 1 Januari Tahun 2016
ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Diawali pada bulan Desember
1997 saat KTT ASEAN di Kuala Lumpur, para pemimpin ASEAN
memutuskan untuk mentransformasikan ASEAN menjadi kawasan yang
stabil, makmur, dan berdaya saing tinggi dengan tingkat pembangunan
ekonomi yang merata serta kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan yang
semakin berkurang.
Pada KTT ASEAN di Bali Oktober 2003, Para Pemimpin ASEAN
mendeklarasikan bahwa MEA merupakan tujuan integrasi ekonomi regional
(Bali Concord II) pada tahun 2020. Selain MEA, Komunitas Keamanan
ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN merupakan dua pilar integral
lain dari komunitas ASEAN yang akan dibentuk. Ketiga pilar tersebut
diharapkan dapat bekerja secara erat dalam pembentukan Komunitas ASEAN
pada tahun 2020.
Selanjutnya, pada Agustus 2006 saat pertemuan ke-38 Menteri
Ekonomi ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia sepakat untuk menyusun
“suatu cetak biru” yang terpadu untuk mempercepat pembentukan MEA
dengan mengindentifikasi berbagai karakteristik dan elemen MEA pada tahun
2015 sesuai Bali Concord II, dengan sasaran dan kerangka waktu yang jelas
dalam mengimplementasikan berbagai langkah serta fleksibilitas yang telah
disepakati sebelumnya guna mengkomodir kepentingan seluruh negara
anggota ASEAN.
Pada 13 Januari 2007 saat KTT ASEAN Ke-12, para pemimpin
ASEAN menegaskan komitmen yang kuat untuk mempercepatpembentukan
Komunitas ASEAN pada tahun 2015 sejalan dengan Visi ASEAN 2020
dan BALI CONCORD II, dan menandatangani Cebu Declaration on
Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015. Secara
khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan Masyarakat
Ekonomi ASEAN menjadi tahun 2015 dan mentranformasikan kawasan

9
ASEAN menjadi suatu kawasan dimana terdapat aliran bebas barang, jasa,
investasi, dan tenaga kerja terampil, serta aliran modal yang lebih bebas.
Sebagai landasan legal dan konstitusional bagi negara anggota ASEAN maka
disusunlah ASEAN Charter (Piagam ASEAN). Selanjutnya, Indonesia telah
meratifikasi piagam tersebut dengan menerbitkan UU no. 38 tahun 2008
sebagai payung berbagai perjanjian kerjasama di tingkat ASEAN.

C. Manfaat Kerjasama Masyarakat Ekonomo ASEAN, AFTA, APEC, UNI


EROPA Bagi Indonesia
1. Manfaat MEA bagi Indonesia
a. Mestabilkan Perekonomian Negara
Selama ini ekonomi negara cenderung tidak stabil karena
banyak hambatan perdagangan yang ada. Dengan adanya MEA ini
diharapkan memberi manfaat pembangunan ekonomi negara menjadi
stabil dan lancar untuk kedepannya. MEA sangat mendukung sekali
untuk tidak terjadinya kesenjangan sosial bagi penduduk di suatu
negara. Dan terasa manfaat perhitungan pendapatan nasional yang
dari tahun ke tahun makin stabil
b. Memberi Keuntungan dari Segi Ekspor dan Impor
Manfaat ekspor impor bagi negara sangat banyak. Ekspor atau
pengiriman produk Indonesia ke luar negeri menjadi lebih mudah dan
tidak tehambat di bea cukai sehingga produk – produk tersebut dapat
sampai dengan cepat dan aman. Dan untuk impor artinya produk
negara lain juga memiliki izin untuk beredar di Indonesia
sebagaimana produk Indonesia yang boleh beredar di negara kawasan
Asia Tenggara.
c. Meningkatnya Investasi
Para pengusaha akan melihat MEA ini sebagai suatu investasi
yang besar dan berharga. Mereka akan berlomba – lomba untuk dapat
mengivenstasikan sahamnya di perdagangan internasional. Investasi

10
yang menjanjikan merupakan incaran para pengusaha untuk dapat
memberikan keuntungan dari produk yang mereka jual.
d. Menjadikan Pembisnis Kreatif
Dengan adanya perdagangan internasional ini pada pengusaha
akan saling bersaing untuk melancarkan strategi kreatifnya. Mereka
akan memilih para pekerja yang handal dan profesional untuk sumber
daya manusia yang kompeten dibidangnya. Para pengusaha akan
berlomba mengaplikasikan ide – ide mereka untuk produk yang akan
di kirim ke luar negeri. Baca juga : (Manfaat bisnis sendiri untuk
keuangan masa depan).
e. Menambah Laba bagi Negara
Dengan berjalannya sistem MEA ini maka ekspor produk ke
negara tetangga tidak lagi di kenai biaya, dan ini akan memberikan
keuntungan bagi produk yang akan di ekspor keluar negeri. Produk
yang di ekspor juga tidak akan memiliki hambatan yang berarti karena
MEA mendukung sistem ekspor antar negara kawasan Asia Tenggara.
f. Mensejahterakan Masyarakat
Dengan adanya MEA masyarakat menjadi lebih sejahtera karena
banyaknya tersedia lapangan pekerjaan yang ada. Untuk bekerja di
negara tetangga tentu akan dipermudah karena masyarakat ekonomi
Asean sangat mendukung program pertukaran tenaga kerja masing-
masing negara. Tentu tenaga kerja yang di rekrut adalah pekerja yang
memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan tempat kerja.
2. Manfaat AFTA bagi prekononomian Indonesia.
a. Menciptakan peluang pasar baru
Yang semakin besar untuk menerjunkan produk-produk
Indonesia. Dengan adanya AFTA, peluang pasar bagi para pelaku
bisnis Indonesia tentu lebih besar karena pemasarannya ke seluruh
negara ASEAN dan tentu dengan tingkat kompetisi yang juga
semakin besar. (baca : peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan
PBB).

11
b. Menciptakan biaya produksi dan pemasaran
Yang semakin rendah bagi pengusaha atau produsen
Indonesia. Jika biasanya bahan baku dari luar negri memakan biaya
yang tidak sedikit, dengan adanya AFTA biaya ini dapat diminimalisir
sehingga biaya produksi dapat ditekan termasuk jika ingin
memasarkan produk di negara ASEAN.
c. Produk yang tersedia dipasar domestik Indonesia lebih bervariasi
Dikarenakan barang-barang dari negara-negara ASEAN ikut
meramaikan pasar domestik Indonesia, maka konsumen akan
dimanjakan dengan berbagai variasi harga dan mutu. Dengan kerja
keras yang sungguh-sungguh, produk Indonesia akan tetap menjadi
primadona di negaranya sendiri.
d. Mendapatkan kemudahan dalam hal perijinan kerja di Negara ASEAN
Ini berarti, jika profesi anda seorang dokter, pengajar, akuntan
dan aneka profesi lainnya dan berhasrat untuk menjajali pengalaman
bekerja di luar negri tentu akan menjadi lebih mudah. Terlebih, gaji
seorang profesional di negara-negara ASEAN lainnya seperti
Singapur ataupun Malaysia lebih besar daripada di Indonesia,
umumnya empat kali lipat lebih besar. (baca : politik luar negeri
Indonesia).
e. Peluang sumber devisa negara dari sektor pariwisata lebih besar
Indonesia kaya akan potensi pariwisata yang akan
mendatangkan devisa yang besar bagi negara. Dengan adanya AFTA
serta pengelolaan tempat wisata yang terorganisir dengan baik, dapat
menarik banyak turis asing yang tertarik datang ke Indonesia.
f. Potensi menarik investor untuk menanam modal di Indonesia lebih
besar
Dengan jumlah penduduk yang kurang lebih mencapai
252.370.792 jiwa, ditambah dengan adanya kerjasama AFTA, tentu
ini akan menjadi pangsa pasar yang luar biasa bagi para investor asing
untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

12
g. Memberi kemudahan dalam hal memasukkan produk asli Indonesia ke
negara ASEAN
Kemudahan-kemudahan yang didapatkan dalam kerjasama
AFTA diperoleh karena produk-produk Indonesia dapat masuk ke
negara ASEAN tanpa syarat-syarat yang menyulitkan berdasarkan
perumusan untuk meniadakan kebijakan non tarif.
h. Memasarkan produk Indonesia ke luar negri sekitar negara-negara
ASEAN
AFTA merupakan jalan bagi Indonesia untuk memasarkan
produknya ke luar negri terlebih hambatan-hambatan berupa tarif
diminimalisir dan hambatan non tarif ditiadakan.
3. Manfaat APEC Bagi Indonesia antara lain sebagai berikut.
1. APEC merupakan forum yang fleksibel untuk membahas isu-isu
ekonomi internasional.
2. APEC merupakan forum konsolidasi menuju era perdagangan terbuka
dan sejalan dengan prinsip perdagangan multilateral.
3. Peningkatan peran swasta dan masyarakat Indonesia menuju
liberalisasi perdagangan. Salah satu pilar APEC yaitu fasilitasi
perdagangan dan investasi secara langsung akan memberikan dampak
positif bagi dunia usaha di Indonesia. Beberapa inisiatif APEC yang
memberikan manfaat kepada dunia usaha di Indonesia antara lain
melalui pelaksanaan APEC Business Travel Card (ABTC) serta
penyederhanaan prosedur kepabeanan.
4. Peningkatan Human and Capacity Building
Indonesia dapat memanfaatkan proyek-proyek APEC untuk
peningkatan kapasitas dan peningkatan sumber daya manusia, baik
yang disponsori oleh anggota ekonomi tertentu maupun melalui
skema APEC.
5. Sumber peningkatan potensi ekonomi perdagangan dan investasi
Indonesia. Indonesia memiliki potensi untuk memanfaatkan potensi
pasar APEC bagi peningkatan ekspor maupun arus investasi,

13
khususnya karena mitra dagang utama Indonesia sebagian besar
berasal dari kawasan APEC.
6. APEC sebagai forum untuk bertukar pengalaman
Forum APEC yang pada umumnya berbentuk policy dialogue
memiliki manfaat yang sangat besar terutama untuk menarik pelajaran
dan pengalaman positif maupun negatif (best practices) anggota
APEC lainnya dalam hal pengambilan dan pembuatan kebijakan
liberalisasi perdagangan dan investasi.
7. Memproyeksikan kepentingan-kepentingan Indonesia dalam konteks
ekonomi internasional
8. APEC merupakan salah satu forum yang memungkinkan Indonesia
untuk memproyeksikan kepentingan kepentingannya dan
mengamankan posisinya dalam tata hubungan ekonomi internasional
yang bebas dan terbuka.

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan
dengan tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan
pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-
perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan kebebasan
beraktifitas dalam perdagangan internasional tentunya banyak dampak yang
ditimbulkan yaitu dampak positif dan dampak negative yang ditimbulkan.
Dampak positif yaitu diantaranya setiap individu bebas memiliki kekayaan
dan sumber daya produksi. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan
sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat
dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang
yang bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu
didasarkan pada prinsip ekonomi. Sedangkan dampak negative yaitu
diantaranya Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh
pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli sehingga
merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan
ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat dengan
mudah menjadi tidak stabil.

B. Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan dalam makalah ini adalah
diantaranya: Apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah mengenai
“pasar bebas” penulis membutuhkan sanggahan untuk menyempurnakan data-
data yang ada dalam makalah ini, karena makalah ini tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan dalam proses pembuatannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://disedwi.blogspot.co.id/2016/04/pasar-bebas.html
http://www.pengertianahli.com/2015/01/apec-pengertian-tujuan-dan-sejarah-
apec.html
http://djaenudi15.blogspot.co.id/2013/01/makalah-pasar-bebas.html

16

Anda mungkin juga menyukai