Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KEBIJAKAN FISKAL”

Disusun oleh:
Aris Maulana (29

Program Studi Manajemen Kependudukan dan Catatan Sipil


Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Kata Pengantar

Segala puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “Kebijakan Fiskal” ini.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu saya haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar
yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati saya meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat saya revisi kembali. Karena saya sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah saya buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.

Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak


yang telah mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah yang
telah saya buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Jatinangor, 03 Mei 2019

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar Isi .............................................................................................................................. ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
1. Pengertian Kebijakan Fiskal................................................................................ 2
2. Fungsi Kebijakan Fiskal........................................................................................... 2
3. Tujuan Kebijakan Fiskal...................................................................................... 3
4. Mamfaat Kebijakan Fiskal ...................................................................................... 3
5. Jenis-jenis Kebijakan Fiskal ................................................................................ 3
6. Penerapan Kebijakan Fiskal ................................................................................ 4
7. Instrumen Kebijakan Fiskal ................................................................................ 5
BAB III............................................................................................................................... 7
PENUTUP.......................................................................................................................... 7
1. Kesimpulan ............................................................................................................ 7
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan
belanja negara yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.
Kebijakan fiskal bukan semata-mata kebijakan dalam bidang perpajakan, akan
tetapi menyangkut bagaimana mengelola pemasukan dan pengeluaran negara
untuk mempengaruhi perekonomian. Kebijakan fiskal memiliki tujuan yang persis
dengan kebijakan moneter. Perbedaan tersebut terletak pada instrument kebijakan
yang diterapkannya, yaitu dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan
jumlah uang yang beredar, sedangkan dalam kebijakan fiskal pemerintah
mengendalikan penerimaan dan pengeluarannya.
Kebijakan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari campur tangan
pemerintah, karena pemerintah memegang kendali atas segala sesuatu yang
menyangkut semua kebijakan yang bermuara kepada keberlangsungan negara itu
sendiri. Kebijakan ekonomi sangat beragam dan bermacam-macam pula
kebijakannya. Oleh sebab itu, pemerintah wajib menganut salah satu kebijakan
ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Apapun sistem
ekonomi yang dianut pemerintah, maka itulah sistem ekonomi yang terbaik bagi
perekonomian rakyat, meskipun nantinya dalam perjalanannya memiliki berbagai
kelemahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari kebijakan fiskal?
2. Apa fungsi dari kebijakan fiskal?
3. Apa tujuan dari kebijakan fiskal?
4. Apa saja manfaat dari kebijakan fiskal?
5. Apa saja jenis-jenis kebijakan fiskal?
6. Bagaimana penerapan dari kebijakan fiskal?
7. Apa instrumen dari kebijakan fiskal?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari kebijakan fiskal
b. Mengetahui fusngsi kebijakan fiskal
c. Mengetahui tujuan dari kebijakan fiskal
d. Mengetahui apa saja manfaat dari kebijakan fiskal
e. Mengetahui jenis-jenis kebijakan fiskal
f. Mengetahui penerapan dari kebijakan fiskal
g. Mengetahui instrumen dari kebijakan fiskal

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kebijakan Fiskal


Kata fiskal berasal dari bahasa latin, fiscus yaitu nama seorang pemegang
kuasa atas keuangan pertama pada zaman Romawi kuno. Secara harfiah berarti
keranjang atau tas. Adapun kata fisc dalam bahasa Inggris berarti pembendaharaan
atau pengaturan keluar masuknya uang dalam kerajaan. Fiskal digunakan untuk
menjelaskan bentuk pendapatan Negara atau kerajaan yang dikumpulkan dari
masyarakat dan oleh pemerintahan Negara atau kerajaan dianggap sebagai
pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran dengan program-program untuk
menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional, produksi dan
perekonomian serta digunakan pula sebagai perangkat keseimbangan dalam
perekonomian.

Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pihak


pemerintah guna mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian ke arah yang
lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah atau memperbarui
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Salah satu hal yang ditonjolkan dari
kebijakan fiskal ini adalah pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah
atau negara.

Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran


Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal.
Contoh kebijakan fiscal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,
pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara
memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi.
Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran. Tujuan kebijakan fiscal
adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan
jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah
(G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang
diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y)
dan tingkat kesempatan kerja (N).

2. Fungsi Kebijakan Fiskal

 Fungsi alokasi adalah untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang


tersedia dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
 Fungsi distribusi adalah fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian
pendapatan nasional dapat merata untuk semua kalangan.

2
3

 Fungsi stabilisasi adalah untuk terpeliharanya keseimbangan ekonomi


terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi,tingkat harga barang pokok
relatif stabil, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.

3. Tujuan Kebijakan Fiskal


Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan
arah, tujuan, sasaran, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan
perekonomian bangsa. Adapun tujuan-tujuan dikeluarkannya kebijakan fiskal
secara rinci adalah sebagai berikut.
a. Mencapai kestabilan perekonomian nasional.
b. Memacu pertumbuhan ekonomi.
c. Mendorong laju investasi.
d. Membuka kesempatan kerja yang luas.
e. Mewujudkan keadilan sosial.
f. Sebagai wujud pemerataan dan pendistribusian pendapatan.
g. Mengurangi pengangguran.
h. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar terhindar dari inflasi.

4. Mamfaat Kebijakan Fiskal


Manfaat kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi
jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan
memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah
(Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Manfaat utama kebijakan fiskal ialah untuk mencegah pengangguran dan
menstabilkan harga. Implementasinya untuk menggerakkan Pos penerimaan dan
pengeluaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan
semakin kompleksnya struktur ekonomi perdagangan dan keuangan, maka semakin
rumit pula cara penanggulangan inflasi. Kombinasi beragam harus digunakan
secara tepat, seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, perdagangan dan
penentuan harga. Manfaat setelah kebijakan fiskal berlangsung :

 pemerintah dapat melakukan penghematan subsidi


 penghematan yang dirasakan oleh para konsumen rumah tangga, berupa
pengeluaran untuk biaya bahan bakar rumah tangga
 membuka ribuan kesempatan kerja, baik bagi para tenaga
kerja berketrampilan khusus maupun terciptanya usaha distributor
atau penjualan produk industri ini bersaing

5. Jenis-jenis Kebijakan Fiskal


Jika ditinjau dari sisi teori, ada tiga macam kebijakan anggaran yaitu:
a. Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional (functional finance)
4

Kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan


melihat berbagai akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional
dan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja.
b. Kebijakan pengelolaan anggaran (the finance budget approach)
Kebijakan untuk mengatur pengeluaran pemerintah, perpajakan,
dan pinjaman untuk mencapai ekonomi yang mantap.
c. Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget)
kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan
melihat besarnya biaya dan manfaat dari berbagai program. Tujuan
kebijakan ini adalah agar terjadi penghematan dalam pengeluaran
pemerintah.
Jika dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran,
kebijakan fiscal / anggaran dapat dibedakan menjadi empat jenis.
a. Kebijakan Anggaran Seimbang
Kebijakan anggaran seimbang, adalah kebijakan anggaran yang
menyusun pengeluaran sama besar dengan penerimaan.
b. Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran defisit yaitu kebijakan anggaran dengan cara
menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan.
c. Kebijakan Anggaran Surplus
Kebijakan anggaran surplus, yaitu kebijakan anggaran dengan cara
menyusun pengeluaran lebih kecil dari penerimaan.
d. Kebijakan Anggaran Dinamis
Kebijakan anggaran dinamis, yaitu kebijakan anggaran dengan cara
terus menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran sehingga semakin
lama semakin besar (tidak statis).

6. Penerapan Kebijakan Fiskal


a. Pembiayaan Fungsional.
Beberapa hal yang penting dari macam kebijakan ini diantaranya adalah :
1. Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta bukan
untuk penerimaaan pemerintah. Jadi apabila dalam perekonomian
masih ada pengangguran maka pajak tidak diperlukan.
2. Apabila terjadi inflasi yang berlebihan maka pemerintah
melakukan pinjaman luar negeri untuk mendanai penarikan dana
yang tersedia dalam masyarakat.
3. Apabila pajak dan pinjaman dirasa tidak tepat maka pemerintah
melakukan pinjaman dalam negeri dalam bentuk pencetakan uang.
b. Pengelolaan Anggaran.
Menurut kebijakan ini terpenting adalah :
5

1. Terdapat hubungan langsung antara belanja pemerintah


dengan penerimaan pajak dengan penyesuaian anggaran untuk
memperkecil ketidakstabilan ekonomi.
2. Dalam masa depresi dimana banyak pengangguran maka
belanja pemerintah adalah merupakan satu-satunya jalan terbaik
untuk mengatasinya.
c. Stabilitas Anggaran Otomatis.
Dalam kebijakan ini diterapkan adalah:
1. Dalam periode kesempatan kerja penuh pajak akan diusahakan
surplus.
2. Apabila dalam perkonomian terjadi kemunduran ekonomi
maka program pajak tidak diubah, akan tetapi
konsekwensinya penerimaan pajak menurun, dan pengeluaran
pemerintah semakin besar.
d. Anggaran Belanja Seimbang.
Dalam kebijakan ini yang dilakukan oleh pemerintah adalah:
1. Menerapkan anggaran belanja defisit pada masa krisis ekonomi.
2. Menerapkan anggaran surplus pada masa inflasi.

7. Instrumen Kebijakan Fiskal


Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah
yang berhubungan erat dengan pajak. Asumsinya, jika tarif pajak diturunkan maka
kemampuan daya beli di masyarakat akan meningkat dan industri pun bisa
meningkatkan jumlah penjualan. Begitu juga sebaliknya. Perubahan dalam tingkat
dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat berdampak pada variabel-
variabel berikut dalam perekonomian:
 Aggregate demand and the level of economic activity ( Permintaan agregat
dan tingkat kegiatan ekonomi )
 The pattern of resource allocation (Pola alokasi sumber daya)
 The distribution of income (Distribusi pendapatan)
Kebijakan fiskal mengacu pada efek keseluruhan hasil anggaran pada kegiatan
ekonomi. Sikap tiga kemungkinan kebijakan fiskal yang netral, ekspansif, dan
kontraktif:
 Sikap netral menyiratkan kebijakan fiskal anggaran berimbang di mana G =
T (Pemerintah pengeluaran = Pajak pendapatan). Pengeluaran pemerintah
sepenuhnya didanai oleh penerimaan pajak dan hasil keseluruhan anggaran
memiliki efek netral pada tingkat kegiatan ekonomi.
 Sikap ekspansif kebijakan fiskal bersih melibatkan
peningkatan pengeluaran pemerintah (G> t) melalui pengeluaran
pemerintah meningkat, penurunan pendapatan pajak, atau kombinasi dari
keduanya. Hal ini akan mengakibatkan defisit anggaran yang lebih besar
atau lebih kecil daripada surplus anggaran pemerintah sebelumnya.
6

 Kontraktif kebijakan fiskal (G <T) terjadi ketika bersih


dikurangi pengeluaran pemerintah baik melalui pendapatan pajak yang
lebih tinggi, mengurangi pengeluaran pemerintah, atau kombinasi
keduanya. Hal ini akan mengakibatkan defisit anggaran yang lebih rendah
atau surplus yang lebih besar dari pada pemerintah sebelumnya, atau
surplus sebelumnya pemerintah memiliki anggaran berimbang. Kontraktif
kebijakan fiskal biasanya berhubungan dengan surplus.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kebijakan ekonomi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu tatanan
negara sebagai penstabilan ekonomi. Pemerintah menjalankan kebijakan fiskal
adalah dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, atau dengan
kata lain, kebijakan fiskal pemerintah berusaha mengarahkan jalannya
perekonomian menuju keadaan yang diinginkannya. Sehingga, dengan adanya
kebijakan fiskal ini pemerintah berharap dapat mengendalikan dan mengawasi
keadaan ekonomi.

7
Daftar Pustaka

http://valiani-softskill.blogspot.com/2012/10/kebijakan-fiskal-fiskal-adalah.html
yantiruby.blogspot.com/2013/05/kebijakan-fiskal.html
http://srinurdianti26.wordpress.com/2014/04/17/dampak-kebijakan-fiskal-dan-
moneter-terhadap-perekonomian/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_fiskal
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/tujuan-kebijakan-makro-ekonomi/tujuan-
kebijakan-ekonomi-fiskal/
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/11/pengertian-kebijakan-fiskal-tujuan-
macam-macam-pokok-pokok.html

Anda mungkin juga menyukai