Manusia secara alami sudah memiliki prilaku didalam dirinya sendiri, seperti
malaikat yang memiliki sifat seperti dicetak maka malaikat tersebut tidak bisa
berubah melainkan selalu ta’at dan patuh kepada Allah SWT. Malaikat diciptakan
dari taqwa sedangkan manusia dari taqwa dan fujur atau nafsu. Allah mengecualikan
orang – orang yang memiliki tabiat buruk dalam surah Al-Maaarij dalam kata lain
tabiat manusia ini bisa disembuhkan atau dihilangkan.
Tabiat sering diartikan watak atau tingkah laku yang dimiliki setiap manusia.
Tapi tabiat yang dimiliki manusia berbeda – beda. Tabiat sangat erat kaitannya
dengan kejiwaan seseorang dalam ilmu umum orang – orang yang mempunyai tabiat
buruk seperti tempramental, sedih yang berlarut – larut akan berobat ke psikiater atau
ahli jiwa karena pengobatan jiwa secara tidak lansung perlahanlahan akan mengubah
tabiah seseorang menjadi lebih baik.
Ayat ini menjelaskan sifat dasar manusia kafir ketika mendapat kebahagiaan
dan kesusahan, yakni bergembira berlebihan saat mendapat kenikmatan dan putus asa
ketika tertimpa kesulitan. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu dia
memuliakannya dan memberinya kesenangan serta kenikmatan, baik lahir maupun
batin, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” Mereka menilai kenikmatan
yang diterimanya adalah berkat kemuliaan nya di sisi Allah. Mereka lupa bahwa
nikmat itu pada dasarnya salah satu bentuk ujian Allah kepada manusia.
Sebagaimana menurut Usman Najati yang dikutip oleh Saiful Akhyar Lubis,
bahwa banyak diantara ayat – ayat Al-Quran yang berbicara mengenai tabiat manusia
serta berbagai kondisi psikis dan menjelaskan berbagai penyebab penyimpangan atau
penyakit jiwa, sekaligus mengemukakan beberbagai jalan pelurusnya, pendidikannya,
dan terapinya
Pelaksanaan Bimbingan dan Koseling Islam tidak bisa lepas dari Al-Quran
sebagai sumber rujukannya. Dalam setiap penyelesaian masalah ada kesuaian ayat-
ayat Al-Quran dengan teori-teori bimbingan dan konseling Islam.