Anda di halaman 1dari 11

Memberikan Motivasi Untuk Orang Sakit Menurut Al-Qur’an Dan

Hadist

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Bimbingan Rohani Pasien

Dosen pengampu : Dr. Saliyo, S. Ag, M. Si

Disusun oleh :

Riadhika Indi Saputri (2040110114)

Putri Nor Amalia (2040110121)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, serta
inayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul “Memberikan Motivasi Untuk Orang Sakit Menurut Al-Qur’an dan Hadist”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Rohani Pasien.

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.
Yang mana syafa’at beliau sangat kita nantikan di yaumil qiyamah kelak. Semoga kita
termasuk ummat yang mendapatkan syafa’atnya. Amin

Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada beliau bapak Dr. Saliyo, S.
Ag, M. Si. Harapan penulis semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberi manfa’at
bagi kita semua. Amin

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya. Guna perbaikan makalah ini
kritik dan sarannya sangat penulis harapkan. Terima kasih.

Kudus, 20 November 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran dan Hadist ada sebagai pegangan umat islam, karena Allah menciptakan
manusia sebagai makhluk sosial yang tidak terlepas dari berbagai masalah. Terutama
masalah tentang sehat dan sakit. Sakit yang kita alami sangat beragam ada sakit ringan
adapula sakit yang parah. Jika orang sakit tidak dapat dirawat dirumah, maka pihak
keluarga akan membawa orang sakit kerumah sakit. Orang sakit (pasien) tentu mereka
tidak hanya sakit dibagian fisiknya saja, namun juga akan berpengaruh pada psikologis,
biologis, dan sosialnya. Oleh karena itu dilakukan bimbingan dan konseling yang
diberikan sesuai dengan permasalahan/penyakit yang dialami oleh pasien.
Bimbingan rohani islam merupakan salah satu bentuk pelayanan yang ada di rumah
sakit yang diberikan kepada para pasien dengan cara membimbing pasien supaya pasien
ini lebih memiliki sikap yang optimis, sabar, dan ikhlas dalam menerima cobaan yang
dihadapinya. Adapun tujuan bimbingan rohani islam sendiri adalah agar para pasien ini
mampu mengatasi segala permasalahan dan kesulitan yang sedang dihadapi yakni
dengan cara meningkatkan keimanan dan keislaman yang ada didalam diri si pasien
tersebut. Bimbingan rohani islam ini bisa berupa pemberian nasehat, dan motivasi
sampai pada pemecahan masalah pribadi pasien
Pada dasarnya motivasi itu adalah dorongan atau semangat. Jadi, makna motivasi
itu sangat penting, karena untuk mendorong seseorang yang sedang sakit, baik itu sakit
ringan maupun sakit berat. Ketika sakit badan akan merasakan tidak nyaman bahkan
harus menahan rasa sakit, namun kita harus bangkit. Terkadang yang mengalamai sakit
bisa menjalankan aktivitas dan tetap bekerja seperti biasanya. Namun, ada juga yang
tidak dapat beraktivitas harus beristirahat total untuk menjalani pengobatan secara
intensif. Saat mendapat anugerah sakit tak selamanya harus disesali, karena terkadang
dengan sakit kerap kali mendatangkan beberapa hikmah. Allah menciptakan sakit agar
bisa merasakan nikmat sehat, makan dengan leluasa dan dapat beraktivitas serta
beribadah dengan baik. Insya Allah sakit dapat menyucikan dosa, menutupi kesalahan,
dan mengangkat derajat kita. Dalam memotivasi pasien juga sudah dicantumkan dalam
beberapa ayat Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW yang sudah dipraktekan
beliau.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian motivasi untuk orang sakit?
2. Apa makna memberikan motivasi untuk orang sakit menurut Al-Qur’an?
3. Apa makna memberikan motivasi untuk orang sakit menurut Hadist?
4. Bagaimana penerapan bimbingan konseling islam dalam memberikan motivasi
untuk orang sakit?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi untuk orang sakit?
2. Untuk mengetahui makna memberikan motivasi untuk orang sakit menurut Al-
Qur’an?
3. Untuk mengetahui makna memberikan motivasi untuk orang sakit menurut Hadist?
4. Untuk mengetahui penerapan bimbingan konseling islam dalam memberikan
motivasi untuk orang sakit?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Menurut Hasibuan, motivasi juga berasal dari kata dasar motif, yang
mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja
seseorang, atau segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan
sesuatu.1 Sementara itu menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) motivasi berarti
Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatannya.2
Motivasi sendiri bisa menjadi sebuah energi di dalam manusia yang bisa
menhasilkan kekuatan untuk melakukan segala aktivitas. Motivasi dibagi menjadi dua
bagian penting yakni motivasi utama berupa motivasi psikologis dan motivasi kejiwaan
atau spiritualitas. Menurut Suseno (2012) Motivasi utama atau motivasi psikologi
adalah motivasi fitrah manusia yang menjadi tabiat dan dibawa manusia sejak
dilahirkan, motivasi ini berkaitan dengan bentuk fisik. Sedangkan motivasi kejiwaan
atau spiritual berkaitan dengan kebutuhan manusia secara kejiwaan atau spiritual tanpa
adanya interaksi langsung secara biologis, namun lebih kearah kebutuhan manusia
untuk berkembang dengan interaksi sesama manusia dan kebutuhan yang berkaitan
dengan aspek spiritualitas pada diri manusia.
Motivasi bisa di definisikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong
tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorng untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing. Menurut Utsman Najati motivasi adalah kekuatan penggerak yang bisa
membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, menimbulkan tingkah laku supaya
terarah menuju tujuan yang diinginkan. Motivasi memiliki tiga komponen pokok yaitu :
1) Menggerakkan. Dalam hal ini motivasi memunculkan kekuatan pada setiap
individu, dan membawa seseorang untuk bergerak dan bertindak dengan cara
tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, ketika seseorang mengingat

1
Malayu Hasibuan SP., Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 95
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Cet. Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h.593
kejadian masa lampau pasti akan timbul dorongan atau menggerakkan instingnya
untuk tidak seperti itu lagi.
2) Mengarahkan. Motivasi disini juga bisa mengarahkan tingkah laku individu untuk
melakukan sesuatu.
3) Menopang. Maksud dari menopang disini yakni motivasi digunakan untuk menjaga
dan menopang tingkah laku individu terhadap lingkungan sekitarnya.
Dari beberapa pengertian diatas mengenai apa itu motivasi bisa disimpulkan bahwa
motivasi merupakan sejumlah rangkaian usaha untuk melakukan sesuatu apabila dia
menyukainya dan berusaha menghilangkan ketika tidak disukai. Di dalam kegiatan
penyembuhan di rumah sakit motivasi bisa dikatakan sebagai penggerak yang ada di
dalam diri pasien yang bisa berguna untuk menimbulkan semangat supaya cepat
sembuh dan tujuan yang di inginkan pasien bisa tercapai. Motivasi itu sendiri bisa
timbul tidak hanya dari faktor dorongan dari orang lain tetapi juga tumbuh dari dalam
diri seseorang.
B. Memberikan Motivasi Untuk Orang Sakit Menurut Al-Qur’an

Sebagai pegangan umat Islam, terdapat ayat Alquran tentang motivasi. Di


dalamnya juga mengandung pelajaran dari kehidupan nabi-nabi dan kisah terdahulu
yang bisa menjadi pemompa semangat. Secara umum, motivasi adalah rangsangan atau
dorongan untuk melakukan sesuatu yang sangat berperan dalam tindakan sehari hari.
Motivasi dalam Islam ialah dorongan psikologis untuk selalu beribadah kepada-Nya.

Ayat Al-Qur'an tentang motivasi QS. Al-Baqarah 2 ayat 156 :

‫ص ْيبَةٌ ۗ قَالُ ْٓوا اِنَّا هّٰلِل ِ َواِنَّٓا اِلَ ْي ِه ٰر ِجع ُْو َن‬ َ َ‫ْن اِ َذٓا ا‬gَ ‫اَلَّ ِذي‬
ِ ‫صابَ ْتهُ ْم ُّم‬

Artinya : "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna
lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami
kembali)." (QS. Al-Baqarah 2 ayat 156)
Keterangan :
Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan Kami pasti akan menguji kamu untuk
mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu.
Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang
sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, “Inna lillahi
wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami
kembali). Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah,
bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan
mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat
dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga
mengetahui kebenaran.
Selamjutnya Ayat Al-Qur'an tentang motivasi QS. Ali 'Imran 3 Ayat 139 :

‫ن اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّمْؤ ِمنِي َْن‬gَ ‫َواَل تَ ِهنُ ْوا َواَل تَحْ َزنُ ْوا َواَ ْنتُ ُم ااْل َ ْعلَ ْو‬

Artinya : "Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab
kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman." (QS. Ali 'Imran 3 Ayat
139).

Keteranagan : Pada ayat ini Allah memberi motivasi agar kesedihan akibat kegagalan
dalam Perang Uhud tidak berkepanjangan. Dan janganlah kamu merasa lemah
menghadapi musuh, dan jangan pula bersedih hati karena kekalahan dalam Perang
Uhud, sebab kamu paling tinggi derajatnya di sisi Allah, jika kamu orang beriman
dengan sebenar-benarnya.

C. Memberikan Motivasi Untuk Orang Sakit Menurut Hadist


Hadist merupakan perkataan dan perbuatan yang bersumber dari Rasulullah SAW.
Hal-hal seperti akidah, akhlak atau perbuatan, ibadah muamalah, dan juga kehidupan
bermasyarakat, dapat dipelajari di dalam hadist. Sebagai umat Islam, sosok yang paling
tepat untuk dijadikan motivator ialah Nabi Muhammad SAW. Hingga akhir hayatnya,
beliau memiliki julukan ‘uswatun hasanah’ atau suri tauladan yang baik. Beliau adalah
motivator yang dapat berperan sebagai Rasul, kepala keluarga, pedagang, dan guru bagi
segenap umat muslim. Oleh karena itu, terdapat hadist tentang motivasi hidup yang
telah disabdakannya. Nabi Muhammad SAW memotivasi orang sakit, dan
mengingatkan akan keutamaan sakit, yaitu bisa menghapuskan dosa. Beliau sampaikan:
َ ‫اَل بَْأ‬
ُ ‫س طَهُو ٌر ِإ ْن َشا َء هَّللا‬

Artinya : "Tidak apa-apa (jangan terlalu bersedih dengan sakit ini), insyaa Allah
menjadi pembersih dosa"
Keterangan :
1) Doa ini dibaca oleh orang yang menjenguk didekat orang sakit.
2) Bagi orang sakit yang mendapat ucapan ini, boleh menjawab : Amin.
Hadist selengkapnya :
Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Nabi Muhammad SAW menjenguk orang badui yang
sedang sakit.' Beliau SAW punya kebiasaan ketika menjenguk orang sakit maka beliau
mengucapkan: 'Laa bak-sa... '(HR. Bukhari 3616).3
Selanjutnya dari Abdullah bin Amr bin Al-'Ash ra, bahwa Nabi SAW bersabda :

َ gَ‫ك يَ ْن َكْأ ل‬
،‫ ُد َّوا‬g‫ك َع‬g ِ ‫ اللَّهُ َّم ا ْش‬:‫ َجا َء ال َّر ُج ُل يَعُو ُد َم ِريضًا فَ ْليَقُ ِل‬g‫ِإ َذا‬
َ ‫ف َع ْب َد‬
َ َ‫َأ ْو يَ ْم ِشي ل‬
َ ‫ك ِإلَى‬
‫صاَل ٍة‬

Artinya : "Apabila ada seseorang yang hendak mengunjungi orang sakit, maka
hendaknya dia membaca : Allahummasy-fi 'abdaka..." (HR. Abu Daud dan dihasankan
Al-Hafidz Ibn Hajar).
Keterangan :
1) Dalam doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW ini, terdapat unsur tawassul
kepada Allah SWT. Kita memohon kepada Allah SWT agar menyembuhkan
saudara kita yang sedang sakit, dengan menyebutkan amal shaleh orang tersebut.
"Ya Allah, dia orang baik, yang memiliki kebiasaan berjihad dan shalat jamaah.
Andaikan tidak karena sakitnya, dia akan melakukan amalan itu." Inilah salah satu
bentuk tawassul yang sesuai syariat.
2) Doa ini sekaligus memotivasi kita agar memiliki kebiasaan amal shaleh, Seperti
shalat jamaah atau mengikuti kajian islam. Karena kebiasaan baik ini bisa menjadi
sebab Allah SWT memberikan kesembuhan bagi anda.

3
Untukmu Yang Sedang Sakit: Tata Cara Bersuci, Shalat, Doa & Dzikir Saat Sakit. (2015). (n.p.): Yufid Publishing.
D. Penerapan Bimbingan Konseling Islam Dalam Memberikan Motivasi Untuk
Orang Sakit
Bimbingan Rohani Islam untuk pasien merupakan aktivitas pemberian bantuan
melalui proses bimbingan yang dilakuakan oleh petugas rohaniawan agar pasien
mampu membantu dirinya sendiri dalam mengatasi permasalahan yang dia
hadapi/mengatasi kecemasan yang ada pada diri pasien, sehingga dapat mencapai
kebahagiaan didunia dan diakhirat. Dalam pelaksanaan bimbingan rohani ada
mekanisme yang dilakukan di rumah sakit, dengan cara petugas rohaniawan
mengunjungi satu persatu pasien ke bangsal-bangsal rawat inap dengan memberikan
dorongan moral dan spiritual atau nasehat keagamaan, membimbing pasien dalam
berdoa dan beribadah.
Tujuan pelayanan bimbingan rohani di rumah sakit yaitu untuk membantu pasien
yang mengalami problem psikis, sosial, dan religius yang sebagian besar juga dialami.
Layanan bimbingan rohani yang berupa pemberian nasehat, dan motivasi sampai pada
pemecahan masalah pribadi pasien diharapkan dapat mengatasi problem-problem diluar
jangkauan medis sehingga pada akhirnya pasien dapat mencapai kesehatan yang
menyeluruh baik dari aspek fisik, psikis, sosial, maupun religius serta diharapkan dapat
menciptakan loyalitas pelanggan untuk komunitas beragama (Depkes RI, 2007: 54).
Dalam pandangan bimbingan dan konseling islam sendiri ada pendekatan
konseling yang bisa digunakan dalam memberikan motivasi kepada para pasien di
rumah sakit, pendekatan yang bisa digunakan yakni pendekatan RTE (Rasional
Therapy Emotif). Pendekatan ini dirasa sangat cocok karena pendeketan ini merupakan
salah satu bentuk terapi yang bertujuan untuk memperbaiki pola berpikir yang rasional
dan menghilangkan pola berpikir yang irasional. Terapi ini bisa menjadi sebuah usaha
yang dilakukan pasien untuk memperkuat proses berpikir pasien. Tujuan terapi rasional
emotif adalah untuk membantu individu-individu menanggulangi problem-problem
perilaku dan emosi mereka untuk membawa mereka kekehidupan yang lebih bahagia,
lebih sehat, dan lebih terpenuhi.4

4
Salahuddin, Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2010
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Orang sakit (pasien) mereka tidak hanya sakit dibagian fisik saja, namun juga
berpengaruh pada psikologis, biologis, dan sosialnya. Maka dari itu, rumah sakit
melaksanakan bimbingan rohani islam untuk pasien yang merupakan salah satu bentuk
pelayanan bimbingan rohani islam di rumah sakit ialah membimbing pasien supaya
pasien ini lebih memiliki sikap yang optimis, sabar, dan ikhlas dalam menerima cobaan
yang dihadapinya. Pelayanan bimbingan rohani yang berupa pemberian nasehat, dan
motivasi sampai pada pemecahan masalah pribadi pasien. Motivasi merupakan
sejumlah rangkaian usaha untuk melakukan sesuatu apabila dia menyukainya dan
berusaha menghilangkan ketika tidak disukai.
Dalam memberikan motivasi pasien sudah dicantumkan dalam beberapa ayat Al-
Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW. Pemberian motivasi sangat penting bagi
pasien (khususnya pasien yang terkena sakit fisik) dalam penyembuhan sakit namun
yang perlu dipahami adalah kita berusaha dan berdoa tetapi Allah yang
menyembuhkan. Dampak dari pemberian motivasi bagi pasien sangatlah besar, yaitu
menumbuhkan sikap tawakal, ikhlas, dan menjauhkan sifat putus asa.
B. Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pembahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubunganya dengan
makalah ini. Penulis banyak berharap pada para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesi. Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Cet. Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka, 1990.

Riyadi, A. (2012). Dakwah terhadap Pasien (Telaah terhadap Model Dakwah melalui
Sistem Layanan Bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit). Dalam Konseling Religi:
Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(2).

Salahuddin, Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2010

Saleh, Abdul Rahman. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta:
Kencana. 2008

SP, Malayu Hasibuan. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivita. Jakarta:
Bumi Aksara. 2003.

Suseno, M. N. Motivasi Spiritual dan Komitmen Afektif pada Karyawan. Jurnal Psikologi,
V(1), 31–43. (2012). https://www.e-jurnal.com/2015/09/motivasi-spiritual-dan-
komitmen-afektif.html

Untukmu Yang Sedang Sakit: Tata Cara Bersuci, Shalat, Doa & Dzikir Saat
Sakit. (2015). (n.p.): Yufid Publishing.s

Anda mungkin juga menyukai