Tentang
Disusun Oleh:
Kelompok 11
Dosen Pengampu :
1444 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.
Makalah ini berjudul “Pengembangan Kesehatan Kalbu Intuisional Sebagai Wilayah
Pelayanan Bidang Bimbingan Konseling Keperawatan Islam”. Makalah disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Bimbingan Konseling Keperawatan Islam. Selain itu,
penulis berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca dan juga penulis.
Terwujudnya makalah ini tentu berkat bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan
itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Ns. Hummaira Hutagaol S.Kep,
M.kes. selaku Dosen Mata kuliah Bimbingan Konseling Keperawatan Islam. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sementara kalbu adalah suatu perasaan yang halus bersifat ketuhanan dan kerohanian
yang ada hubungannya dengan hati jasmani,dialah yang merasakan,mengetahui dan yang
mengenal dan memerintah manusia. Kalbu amat menentukan kesehatan seseorang, baik
kesehatan fisik maupun kesehatan batin,karna itu kalbu perlu dirawat dan dijaga.
B. Rumusan Masalah
2. Manfaat dan tujuan kesehatan kalbu dalam bimbingan konseling keperawatan islam?
C. Tujuan Masalah
2. Mengetahui manfaat dan tujuan kesehatan kalbu dalam bimbingan konseling keperawatan
islam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kalbu adalah penggerak seluruh jasad. Jika kalbu rusak, niscaya yang digerakkan pun
ikut rusak. Maka, kesehatan kalbu mutlak diperlukan agar anggota badan juga ikut merasakan
sehatnya. Kalbu yang sehat adalah kalbu yang mengenal Allah, mengetahui hak-hak-Nya, tunduk
dan taat kepada-Nya. Kalbu ini penuh dengan kecintaan, pengagungan, sekaligus perendahan diri
dihadapan-Nya. Kalbu yang mudah mengetahui kebaikan, mencerna dan mengamalkannya,
kalbu tersebut sangat peka terhadap kebatilan kemudian segera menjauhinya.
Kesehatan kalbu adalah keselamatan dunia dan akhirat. Matinya kalbu adalah kematian
abadi yang berujung azab pedih neraka. Sehingga sudah sepantasnya untuk dijaga kesehatannya
dan diberikan perhatian yang lebih dari pada badan. Seandainya badan sakit, berbagai usaha
tawakkal ditempuh untuk mendapatka kesehatannya. Rela kesana-kemari mencari dokter, tidak
pernah lupa minum obat persis sebagaimana resepnya, tidak menambah tidak mengurangi,
bahkan memaksa diri menjauhi makanan pantangan. Demikian pula ketika sehat, sangat ketat
menjaga diri dari penyakit. Mulai dari menjaga kebersihan, makan teratur, banyak minum air
putih, tidur cukup sampai membuat jadwal olah raga pekanan. Rela berkorban waktu, tenaga dan
harta.
Seharusnya perhatian dan usaha menjaga kesehatan kalbu lebih dari itu semua. Faktanya,
kadang pemiliknya tidak merasa apabila kalbunya sakit. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui
indikasi sakitnya kalbu sejak dini untuk segera mengambil sikap dan mengobatinya. Jangan
sampai bertambah akut kemudian akhirnya mati, na’udzubillah min dzalik (kita berlindung
kepada Allah dari hal itu) 1. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al Baqarah ayat 10 :
1
Murtiningsih, Keperawatan Spiritual Islam, (Yogyakarta: Deepublish,2022)
2
“Dalam kalbu mereka ada penyakit, lalu Allah tambah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang
pedih, disebabkan mereka berdusta.”2
2
Q.S. Al Baqarah (2) : 10
3
Islami, karena layanan pemenuhan kebutuhan spiritual akan lebih tepat jika disampaikan sesuai
dengan agama dan keyakinan pasien beserta seluruh praktik ritualnya. 3
Tujuan umum dari bimbingan dan konseling Islam untuk memenuhi kebutuhan spiritual
pasien rawat inap adalah terciptanya layananan bimbingan dan konseling yang terintegrasi
kedalam keperawatan secara komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosiospiritual demi
kemaslahatan dunia maupun akhirat bagi pasien. Sedangkan tujuan khususnya adalah
terpenuhinya kebutuhan spiritual pasien rawat inap melalui bimbingan, konsultasi dan konseling,
serta bina ruhiah yang disampaikan melalui layanan bimbingan dan konseling yang terintegrasi
dengan keperawatan, ditandai dengan :
3
Isep Zainal Arifin, Bimbingan dan Konseling Islam untuk Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit, Vol.6 No.19, (UIN
Sunan Gunung Djati : Bandung, 2012), Hal. 172-173
4
Isep Zainal Arifin, Bimbingan dan Konseling Islam untuk Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit, Vol.6 No.19, (UIN
Sunan Gunung Djati : Bandung, 2012), Hal. 177
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalbu adalah penggerak seluruh jasad. Jika kalbu rusak, niscaya yang digerakkan pun
ikut rusak. Maka, kesehatan kalbu mutlak diperlukan agar anggota badan juga ikut merasakan
sehatnya. Kalbu yang sehat adalah kalbu yang mengenal Allah, mengetahui hak-hak-Nya, tunduk
dan taat kepada-Nya. Kalbu ini penuh dengan kecintaan, pengagungan, sekaligus perendahan diri
dihadapan-Nya.
Tujuan umum dari bimbingan dan konseling Islam untuk memenuhi kebutuhan spiritual
pasien rawat inap adalah terciptanya layananan bimbingan dan konseling yang terintegrasi
kedalam keperawatan secara komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosiospiritual demi
kemaslahatan dunia maupun akhirat bagi pasien. Sedangkan tujuan khususnya adalah
terpenuhinya kebutuhan spiritual pasien rawat inap melalui bimbingan, konsultasi dan konseling,
serta bina ruhiah yang disampaikan melalui layanan bimbingan dan konseling yang terintegrasi
dengan keperawatan, ditandai dengan tercapainya tujuan utama pemenuhan kebutuhan spiritual
pasien meliputi: kebutuhan bimbingan kebutuhan konsultasi dan konseling kerohanian,
kebutuhan bina ruhiah, tercapainya tujuan konseling untuk pasien rawat inap di rumah sakit yaitu
terjadinya serangkaian perubahan pemahaman pada diri pasien terhadap sakit yang dihadapi,
membantu pasien menemukan berbagai makna dari sakit dan proses perawatan yang dijalani,
membantu pasien menemukan sistem kepercayaan dan keyakinannya kembali yang sangat
membantu dalam proses penyembuhan dengan sumber keyakinan keagamaan berserta ritualnya
yang dianut pasien.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, kami sadar dalam makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan dari segi materi maupun penyampaian. Untuk itu saran yang
membangun dari pembaca sangatlah kami harapkan guna perbaikan makalah kami selanjutnya.
5
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Isep Zainal. 2012. Bimbingan dan Konseling Islam untuk Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit .
Vol.6 No.19. Hal. 172-173
Arifin, Isep Zainal. 2012. Bimbingan dan Konseling Islam untuk Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit .
Vol.6 No.19. Hal. 177
Q.S. Al Baqarah:10