Disusun Oleh :
1. Niaelin : 1711011057
2. Mohammad Wahyu Akbar :1711011067
3. M.Rifki Hamdani : 1711011075
4. Naning Anggraini Putri :1711011087
Segala puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala anugerah yang selalu
dilimpahkan kepada umatnya baik lahir maupun batin, sehingga pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Jiwa I yang berjudul ” Asuhan
Keperawatan Pasien Dengan Disstress Spiritual” .
Makalah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak dan juga kerja sama
antar anggota kelompok untuk menyelesaikan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
belah pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami membuka saran dan kritik yang membangun
bagi para pembaca. Kritik konsuktrif dari para pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................
1.2 Rumusan Maslah.........................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI.................................................................
2.1 Definisi Spiritual........................................................................
2.2 Perubahan Fungsi Spiritual........................................................
2.3 Distress Spiritual........................................................................
2.4 Batasan Karakteristik.................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis asuhan keperawatanan untuk pemenuhan kebutuhan
spiritual pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Spiritualitas
Spiritual adalah sesuatu yang berhungan dengan spirit, semangat untuk
mendapatkan keyakinan, harapan dan makna hidup. Spiritualitas merupakan
suatu kecenderungan untuk membuat makn hidup melalui hubungan
intrapersonal, interpersonal dan transpersonal dalam mengatasi berbagai
masalah kehidupan. Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna.
Tidak hanya berdiri dari seonggok daging dan tulang, tetapi trdiridari
komponen menyeluruh biologis, psikilogis, sosial, spiritual dan kultural.
Tuntunan keadaan, perkembangan, persaingan dlam berbagai aspek
kehidupan dapat menyebabkan kekecewaan, keputusasaan, ketidak berdayaan
pada manusia baik yang sehat maupun sakit. (Yusuf, dkk, 2016)
Beberapa indikator terpenuhi kebutuhan spiritualnya seseorang adalah
apabila ia mampu:
BAB III
KASUS
3.2.3 Intervensi
Intervensi keperawatan Rasional
3.2.4 Implementasi
Pada tahap implementasi perawat menerapkan rencana intervensi dengan
melakukan prinsip-prinsip kegiatan asuhan keperawatan sebagai berikut;
1. Periksa keyakinan spiritual pribadiperawat.
2. Fokuskan perhatian pada persepsi klien terhadap kebutuhan spiritualnya.
3. Jangan mengansumsi klien tidak mempunyai kebutuhan spiritual.
4. Mengetahui pesan non-verbal tentang kebutuhan spiritual pasien.
5. Berespons secarasingkat,spesifik, dan faktual.
6. Mendengarkan secara aktif dan menunjukkan empati yang berarti
menghayati masalah klien.
7. Menerapkan teknik komunikasi terapeutik dengan teknik mendukung,
menerima bertanya, memberi informasi, refleksi, serta menggali perasaan
dan kekuatan yang dimiliki klien.
8. Meningkatkan kesadaran dengan kepekaan pada ucapan atau pesan verbal
klien.
9. Bersikap empati yang berarti memahami dan mengalami perasaan klien.
10. Memahami masalah klien tanpa menghukum walaupun tidak bererti
menyetujui klien.
11. Menentukan arti dari situasi klien, bagaimana klien berespons terhadap
penyakit?
12. Membatu memfasilitasi agar dapat memenuhi kewajiban agama.
13. Memberi tahu pelayanan spiritual yang tersedia dirumah sakit.
3.2.5 Evaluasi
a. Sebagian tujuan tercapai, klien menyatakan bahwa ia mempunyai konsep
yang jelas tentang Tuhan dan tidak lagi merasa takut akan ditolak oleh
Tuhan karena telah mengabaikan Tuhan untuk waktu yang cukup lama,
tetapi juga merasa bahwa masih banyak lagi yang harus dipelajarinya.
b. Sekarang saya merasa sangat tenang. “pemuka agama sangat membantu
saya, andai saja saya sudah berbicara dengan beberapa waktu yang lalu,
saya tidak perlu merasa bersalah dengan penceraian saya. Saya tadinya
mengira Tuhan tidak akan pernah mengampuni saya.
c. Tujuan tercapai. “baik sekali mampu merasakan perasaan tentram/damai
tentang apapun yang akan terjadi kelak.” Saya merasa cemas pulang
kerumah menyadari banyak sekali yang ingin saya lakukan dengan
bantuan tuhan sepulang saya dari rumah sakit.
d. Tujuan tercapai. Klien semalam tidur dari tengah malam hingga pukul 6.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Spiritualitas dan religiusitas merupakan bagian integral dari diri individu
yang menjadi ciri kemanusiaan dan menjadi indikator kualitas kesehatan
mental individu. Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna. Tidak
hanya berdiri dari seonggok daging dan tulang, tetapi trdiridari komponen
menyeluruh biologis, psikilogis, sosial, spiritual dan kultural. Indikator
terpenuhi kebutuhan spiritual yang lain adalah adanya rasa keharmonisan,
saling kedekatan antara diri sendiri, orang lain, alam dan hungan dengan yang
Maha Kuasa. Spiritual islam memberikan gambaran terpenuhinya kebutuhan
spiritual apabila seseorang mampu mengembangkan rasa syukur, sabar dan
ikhlas. Spiritualitas buakn agama, tetapi agama dapat merupakan salah satu
jalan untuk mencapai spiritualitas.
Stresor terdapat dalam berbagai macam bentuk, diantaranya berupa
stressor psikologis, fsik, biologis, kemis, dan semua kejadian dalam hidup
yang dialami oleh manusia. Setiap stresor yang diterima oleh individu akan
dipelajari dengan seksama untuk mendapatkan persepsi yang benar.
Pembentukan persepsi tersebut dipengaruhi oleh kognisi, budaya, dan kualitas
spiritual (agama) masing-masing individu
5.2 Saran
Dengan adanya makalah ini penulis dan pembaca bisa melakukan tindakan
keperawatan kepada keluarga pasien dengan distress spiritual dan
mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien dengan
distress spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Achir Yani S., (2009). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan
Jiwa. Jakarta: EGC.