DI SUSUN OLEH:
RETNO NOFTALIA (2214201156)
III C KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU:
Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp.Kep J
Puji beserta syukur atas kehadirat Allah SWT karena limpahan karunia dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PROSES TERJADINYA
GANGGUAN JIWA DALAM PERSPEKTIF KEPERAWATAN JIWA DAN PERAN
PERAWAT JIWA”. Shalawat dan salam selalu tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW,
karena menjadi suri tauladan bagi kita semua dan telah menuntun kita pada jalan yang benar.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “KEPERAWATAN
JIWA DAN PSIKOSOSIAL”. Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami ucapkan kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Makalah
ini juga tentunya belum sempurna dan terdapat kesalahan di dalamnya, karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya makalah yang baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….....………… 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah………………………………………………….................................... 5
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….............................. 5
BAB II : PEMBAHASAN
jiwa ………………...………………………………………...........................…………… 7
A. Kesimpulan………………………………………......................…………………………9
B. Saran……………………………………….....................………………………………....9
DAFTAR PUSTAKA…………………………......…………………………………………10
3
P
4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah masalah kesehatan yang kompleks dan sering kali memiliki
dampak yang signifikan pada individu, keluarga, dan masyarakat. Gangguan jiwa mencakup
berbagai kondisi seperti depresi, kecemasan, skizofrenia, dan banyak lagi. Proses terjadinya
gangguan jiwa melibatkan faktor-faktor psikologis, biologis, sosial, dan lingkungan yang
kompleks. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang proses ini sangat penting
dalam praktik keperawatan jiwa.
Kesehatan jiwa merupakan bagian dari kesehatan jiwa menyeluruh, bukan sekedar gangguan
jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat.Secara medis,kesehatan jiwa di
terjemahkan sebagai suatu kondisi yang perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang
optimal dari seseorang.Perkembangan selaras dengan keadaan orang lain.
Himpitan hidup yang semakin berat di alami hampir oleh semua kalangan masyarakat
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
Agar pembaca dapat memahami tentang keperawatan kesehatan jiwa, mulai dari pengertian,
peran perawat jiwa itu sendiri.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
menggunakan berbagai strategi diperlukan, berperan serta dalam aktifitas pengelolaan kasus
dan mengorganisasi pelaksanaan berbagai terapi keperawatan.
Peran perawat yang kekempat yaitu sebagai pelaksana penelitian yaitu perawat
mengidentifikasi masalah dalam bidang keperawatan jiwa danmenggunakan hasil penelitian
serta perkembangan ilmu dan teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan
keperawatan jiwa.
7
Peran dalam prevensi tersier
❖ Melaksanakan latihan vokasional & rehabilitasi
❖ Mengorganisasi “after care” untuk klien yang telah pulang dari fasilitaskesehatan jiwa
untuk memudahkan transisi dari rumah sakit kekomunitas
❖ Memberikan pilihan “partial hospitalization” (perawatan rawat siang)pada klien.
8
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mencapai pelayanan perawatan pasien sakit jiwa yang efektif makakeluarga,
perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya harus berkolaborasi satudengan yang lainnya.
Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-
masing profesi memiliki kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan
dapat menjadi kekuatanuntuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kolaborasi yang efektif
antara anggotatim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan keperawatan jiwa
yang berkualitas.Kolaborasi interdisiplin tidak selalu bisa dikembangkan dengan mudah
dalamkeperawatan jiwa. Ada banyak hambatan antara anggota interdisiplin,
meliputiketidaksesuaian pendidikan dan latihan anggota tim, struktur organisasi
ygkonvensional, konflik peran dan tujuan, kompetisi interpersonal, status dankekuasaan, dan
individu itu sendiri.
B. Saran
Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauhdari kata
sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun materi yang kami uraikan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya
9
DAFTAR PUSTAKA
Berger, J. Karen and Williams. 1999. Fundamental Of Nursing; Collaborating
forOptimal Health, Second Editions. Apleton and Lange. Prenticehall. USA
Dalami E, 2016. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Trans Info Media
Erlinafsiah. 2010. Modal Perawat dalam Praktik Kepeawatan Jiwa.
Jakarta: TransInfo MediaFebriani, 20018. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Universitas Sumatera Utara. SumateraUtara.Hawari, 20019. Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Universitas Sumatera Utara. SumateraUtara
10