Dosen Pengampu
Ns. Rina Hardiyanti S.Kep,.M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Angel De Fretes
2. Elisabeth Pratiwi
3. Asep ahmad
4. Yamin
5. Briana topocio
6. Bonar malaimoy
7. Rosalio sugiati Pasribu
Dengan kebesaran Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah " Makalah manajemen pelayanan keperawatan jiwa profesional klinik
” Adapun makalah “ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik
mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Untuk itu penulis tidak lupa untuk
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan dada penulis membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran
kepada penulis agar penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah "Makalah manajemen pelayanan keperawatan jiwa
profesional klinik”
" ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah -kekurangan
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapangini dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh
para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….
BAB 1 Pendahuluan…………………………………………………………………..
A. Latar Belakang……………………………………………………………………
B. Tujuan……………………………………………………………………………
C. Manfaat………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….
A. Defenisi Manajemen pelayanan keperawatan profesional ……………………..
B. Konsep Dasar Community Mental Helath nursing………………………………
C. Peran dan fungsi kesehatan jiwa Komunitas……………………………………
D. Pelayanan Keperawatan Jiwa Komunitas………………………………………..
E. Perkembangan Keperawatan Jiwa komunitas……………………………………..
F. Perencanaan Layanan Kesehatan jiwa komunitas………………………………..
G. Kebijakan Layanan Kesehatan Jiwa Komunitas…………………………………
H. Upaya Kesehatan Jiwa……………………………………………………………..
I. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Community Health Nursing)……………….
J. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa pada CMHN…………………………….
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………
A. Saran……………………………………………………………………………….
B. Kesimpulan………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan diindonesia dimasa depan perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keparawatan dimasa depan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap pengembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi diindonesia.
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu
metode perlakuan asuhan keperawatan secara profesonal,sehingga diharapkan
keduannya dapat saling menopang. Sebagaimana proses keperawatan, dalam
manajemen keperawatan terdiri dari perkumpulan data, identifikasi
masalah,perencanan,pelaksanaan,dan evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan
mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai,maka
setiap tahapan didalam proses manajemen lebih rumit dibandingkan dari proses
keperawatan.
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan bagi
organisasi pelayanan kesehatan. Saat ini adanya suatu keinginan untuk merubah
sistem pemberian pelayanan kesehatan ke sistem desentralisasi. Dengan
meningkatnya pendidikan bagi perawat,diharapkan dapat memberikan arah terhadap
pelayanan keperawatan berdasarkan pada issue masyarakat.
Perkembangan dalam berbagai askep keperawatan saling berhubungan, saling
bergantung, saling mempengaruhi dan saling berkepentingan. Oleh karena itu inovasi
dalam pendidikan keperawatan,praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan
kehidupan keprofesian merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses
profesionalisasi.
Manajemen keperawatan harus dapat di aplikasikan dalam tantanan pelayanan nyata,
yaitu dirumah sakit, sehingga perawat perlu memahami konsep dan langkah langka
B. TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui arti dari manajemen keperawatan
serta apa saja bagian dari manajemen keperawatan jiwa professional klinik dan
Komunitas
C. MANFAAT
Dengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami manajemen
keperawatan jiwa professional klinik dan Komunitas serta mampu
mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pencegahan primer
Penanganan multidisiplin
Dulu
Pasien Gangguan Jiwa dianggap sampah, memalukan dan dipasung
Sekarang
o Meningkatkan Iptek
o Pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa meningkat
o Perlu pemahaman tentang human right
o Penting meningkatkan mutu pelayanan dan perlindungan konsumen.
C. Intervensi
Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan standar asuhan
keperawatan kesehatan jiwa yang mencakup tindakan psikoterapeutik yaitu:
1. Penggunaan berbagai teknik komunikasi terapeutik dalam membina
hubungan dengan pasien;
2. Pendidikan kesehatan tentang prinsip-prinsip kesehatan jiwa dan gangguan
jiwa;
3. Perawatan mandiri (aktivitas kehidupan sehari-hari) meliputi kebersihan diri
(misal, mandi, kebersihan rambut, gigi, perineum), makan dan minum,
buang air besar dan buang air kecil;
4. Terapi modalitas seperti terapi aktivitas kelompok, terapi lingkungan dan
terapi keluarga;
5. Tindakan kolaborasi (pemberian obat-obatan dan monitor efek samping).
Dalam menyusun rencana tindakan harus dipertimbangkan bahwa untuk
mengatasi satu diagnosis keperawatan diperlukan beberapa kali pertemuan
hingga tercapai kemampuan yang diharapkan baik untuk pasien maupun
keluarga. Rencana tindakan keperawatan ditujukan pada individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas.
1. Pada tingkat individu difokuskan pada peningkatan keterampilan dalam
kegiatan seharihari dan keterampilan koping adaptif dalam mengatasi
masalah.
2. Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan keluarga dalam
merawat pasien dan menyosialisasikan pasien dengan lingkungan.
3. Pada tingkat kelompok difokuskan pada kegiatan kelompok dalam rangka
sosialisasi agar pasien mampu beradaptasi dengan lingkungan.
4. Pada tingkat komunitas difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, serta menggerakkan sumber-
sumber yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasien dan
keluarga.
D. Implementasi
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien
saat ini. Perawat bekerja sama dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan lain
dalam melakukan tindakan. Tujuannya adalah memberdayakan pasien dan
keluarga agar mampu mandiri memenuhi kebutuhannya serta meningkatkan
keterampilan koping dalam menyelesaikan masalah. Perawat bekerja dengan
pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan
memfasilitasi pengobatan melalui kolaborasi dan rujukan.
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai perkembangan pasien dan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah.
1. Evaluasi pasien
a. Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai kemampuannya.
b. Membina hubungan dengan orang lain di lingkungannya secara bertahap.
c. Melakukan cara-cara meyelesaikan masalah yang dialami.
2. Evaluasi keluarga
a. Membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien hingga pasien mandiri.
b. Mengenal tanda dan gejala dini terjadinya gangguan jiwa.
c. Melakukan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa atau kekambuhan.
d. Mengidentifikasi perilaku pasien yang membutuhkan konsultasi segera.
e. Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat seperti
tetangga, teman dekat, pelayanan kesehatan terdekat.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama ini masalah kesehatan hanya terfokus pada kesehatan fisik,
sementara kesehatan jiwa tampaknya masih terabaikan. Satu sisi masyarakat
masih punya stigma negative terhadap kesehatan jiwa dan di pihak lain
pemerintah dalam program kesehatan jiwa masih menganaktirikannya. Apapun
kalaulah masalah kesehatan jiwa tidak ditangani secara serius tentu akan
berpengaruh kepada Indeks Pembangunan Manusia. Posisi kesehatan mempunyai
korelasi terhadap tingkat produktivitas masyarakat. Kesehatan fisik tanpa
kesehatan jiwa dan lingkungan yang mendukung, tidak akan dapat menghasilkan
manusia yang mumpuni dan berkualitas. Pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia
masih sangat terbatas, belum menyentuh tingkat pelayanan kesehetan primer, baik
sarana prasarana maupun sumber daya manusianya.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai konsep pelayanan manajemen
keperawatan jiwa di klinik dan di komunitas seperti ini, diharapkan para pembaca
mengetahui bagaimana cara mengenali dan merawat orang-orang dengan gejala
dan mengidap gangguan jiwa dengan baik. Karena dengan adanya manajemen
yang baik, maka kejadian orang mengidap gangguan jiwa dapat diminimalisir dan
hidup masyarakat akan menjadi lebih baik pula dan diperlukan suatu perubahan
cara pikir masyarakat agar stigma negative mengenai kesehatan jiwa sangat
penting. Dan semoga makalah ini dapat menjadi acuan, atau referensi dalam
pengajaran mata kuliah kesehatan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. 2018. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna. 2017.Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.
Stuart, G.W. & Sundeen, S.J. 2016. Buku Saku Keperawatan Jiwa.
Carpenito Moyet, Lynda Juall. 2019. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Alih bahasa
oleh Yasmin Asih. Jakarta: EGC.
Fitria, Nita. 2018 Prinsip Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tidakan Keperawatan (LP dan SP) revisi 2018. Jakarta:
Salemba Medika.
Jakarta: EGC. Videbeck, Sheila L. 2015.Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.