Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN JIWA

“Comunity Mental Health Nursing (CMHN)”

Dosen pembimbing : Ervan, M.Kep, Sp., Kep.J

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Arif Daryanto (P05120218047)


2. Dea Monica (P05120218056)
3. Elsi (P05120218066)
4. Ihktiar Wahyudi (P05120218070)
5. Inda Purwanti (P05120218071)
6. Tamara Anelva (P05120218079)
7. Veny Eka Marisca (P05120218085)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok mahasiswa
Keperawatan dalam mata kuliah “Keperawatan Jiwa” yang merupakan rangkaian
dari proses kegiatan belajar mengajar.
Kami menyadari bahwa karena keterbatasan waktu dan pengetahuan
yang kami miliki, dalam pemaparan makalah ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan masukan yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik sehingga
dapat memberi manfaat bagi kami maupun orang lain.

September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS.............................................................................3
A. Apa pengertian Comunity Mental Health Nursing (CMHN)........................3
B. Apa tujuan Comunity Mental Health Nursing (CMHN)...............................3
C. Apa jenis-jenis dan sasaran Comunity Mental Health Nursing (CMHN).....4
D. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan Comunity Mental Health Nursing
(CMHN)........................................................................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................11


A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
di seluruh wilayah Republik Indonesia. Visi yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai “Indonesia Sehat 2010”
(Depkes, 1999).
Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan, maka
penyelenggaraan upaya kesehatan perlu memperhatikan kebijakan umum,
diantaranya adalah peningkatan upaya kesehatan melalui pencegahan dan
pengurangan angka kesakitan (morbiditas), angka kematian (mortalitas) dan
kecacatan dalam masyarakat terutama pada bayi, anak balita dan wanita hamil,
melahirkan dan masa nifas melalui upaya peningkatan (promosi) hidup sehat,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan dan
rehabilitasi.
Gangguan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di
Negara-negara maju,modern dan industri.Keempat masalah kesehatan utama
tersebut adalah penyakit degeneratif,kangker,gangguan jiwa dan kecelakaan
(Mardjono dalam Hawari 2001). Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak
dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung,
namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta invaliditas
baik secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan,karena
mereka tidak produktif dan tidak efisien.
Kegiatan program CMHN merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dari
proses rekruitmen perawat CMHN yang akan mengikuti pelatihan, pertemuan

1
persiapan yang melibatkan beberapa sector yang terkait seperti Dinas Kesehatan
dan pemerintah daerah setempat dalam rangka memperoleh dukungan
pelaksanan CMHN, kegiatan Pelatihan Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa
Masyarakat (Basic Course of Community Mental Health Nursing (BC-CMHN)
berupa pemberian pengetahuan dan keterampilan bagi perawat Puskesmas,
sehingga memiliki kompetensi melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
gangguan jiwa, selanjutnya implementasinya di masyarakat dan kegiatan
supervisi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Comunity Mental Health Nursing (CMHN)?
2. Apa tujuan Comunity Mental Health Nursing (CMHN)?
3. Apa jenis-jenis dan sasaran Comunity Mental Health Nursing (CMHN)?
4. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan Comunity Mental Health Nursing
(CMHN)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Comunity Mental Health Nursing (CMHN)
2. Untuk mengetahui tujuan Comunity Mental Health Nursing (CMHN)
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dan sasaran Comunity Mental Health Nursing
(CMHN)
4. Untuk mengetahui bentuk pelayanan yang diberikan Comunity Mental Health
Nursing (CMHN)

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi CMHN
Comunity Mental Health Nursing (CMHN) adalah upaya untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan jiwa dengan tujuan pasien yang tidak tertangani di
masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
CMHN adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik, dan
paripurna, berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentang terhadap stres dan
dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan.
CMHN merupakan salah satu strategi berupa program peningkatan
pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada petugas kesehatan melalui
pelatihan dalam rangka upaya membantu masyarakat menyelesaikan masalah
kesehatan jiwa akibat dampak tsunami, gempa maupun bencana lainnya.
Pelatihan yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu Basic, Intermediate dan
Advance Nursing Training.
Sejalan dengan perkembangan ilmu kesehatan jiwa maka perawat CMHN
perlu dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk menstimulasi perkembangan
individu di masyarakat maupun mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan
yang menyertai perkembangan psikososial individu di masyarakat. Perawat
CMHN sebagai tenaga kesehatan yang bekerja dimasyarakat dan bersama
masyarakat harus mempunyai kemampuan melibatkan peran serta masyarakat
terutama tokoh masyarakat dengan cara melatih para tokoh masyarakat untuk
menjadi kader kesehatan jiwa (Depkes, 2006).

B. Tujuan CMHN
a) Tujuan umum :
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa bagi masyarakat
sehingga tercapai kesehatan jiwa masyarakat secara optimal.

3
b) Tujuan khusus :
1. Menjelaskan konsep keperawatan kesehatan jiwa komunitas
2. Menerapkan komunikasi terapeutik dalam memberikan pelayanan /
asuhan keperawatan jiwa
3. Menjelaskan peran dan fungsi perawat kesehatan jiwa dalam memberikan
pelayanan keperawatan
4. Bekerjasama dengan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sesuai dengan peran dan fungsinya
5. Menerapkan konsep pengorganisasian masyarakat dalam memberikan
pelayanan keperawatan kesehatan jiwa
6. Memberikan asuhan keperawatan pada anak dan remaja dengan gangguan
jiwa : depresi dan perilaku kekerasan
7. Memberikan asuhan keperawatan pada usia dewasa yang gangguan jiwa
dengan masalah : harga diri rendah, perilaku kekerasan, resiko bunuh diri,
isolasi diri, halusinasi, waham dan defisit perawatan diri
8. Memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan jiwa :
depresi dan demensia
9. Mendokumentasikan asuhan keperawatan jiwa komunitas

C. Jenis - jenis dan sasaran CMHN


1. Basic Course (BC) CMHN
Sasaran : Perawat Keswamas (puskesmas)
Kegiatan : Perawat diberikan pelatihan cara memberikan asuhan
keperawatan (7 Dx Keperawatan) pada klien dan keluarga
pasien gangguan jiwa dirumah.
2. Intermediate Course (IC) CMHN
Sasaran : Kader Keswa dan Perawat Keswa (Puskesmas)
Kegiatan :
1) Membentuk desa siaga sehat jiwa

4
2) Merekrut dan melatih kader keswa untuk skreening ggn jiwa di
masyarakat, masalah psikososial dan sehat jiwa.
3) Melatih perawat keswa mengintervensi klien dengan masalah
psikososial dan mengembangkan rehabilitasi pasien gangguan jiwa.
3. Advance Course (AC) CMHN
Sasaran : Individu, keluarga, staf puskesmas, kelompok formal dan
informal serta masyarakat luas
Kegiatan :
1) Manajemen keperawatan kesehatan jiwa
2) Kerjasama Lintas sektoral

D. Pelayanan Keperawatan Jiwa Komunitas


Pelayanan keperawatan jiwa komprehensif adalah pelayanan keperawatan
jiwa yang diberikan pada masyarakat pasca bencana dan konflik, dengan kondisi
masyarakat yang sangat beragam dalam rentang sehat – sakit yag memerlukan
pelayanan keperawatan pada tingkat pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa yang komprehensif mencakup 3 tingkat
pencegahan yaitu pencegaha primer , sekunder, dan tersier.
a) Pencegahan Primer
Fokus pelayanan keperawatan jiwa adalah pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan terjadinya gangguan jiwa. Tujuan pelayanan
adalah mencegah terjadinya gangguan jiwa , mempertahankan dan
meningkatkan kesehtan jiwa. Target pelayanan yaitu anggota masyarakat
yang belum mengalami gangguan jiwa sesuai dengan kelompok umur yaitu
anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Aktivitas pada pencegahan primer
adalah program pendidikan kesehatan , program stimulasi perkembangan,
program sosialisasi kesehatan jiwa , manajemen stress , persiapan menjadi
orang tua. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :

5
1. Memberikan pendidikan kesehatan pada orangtua antara lain :
a. Pendidikan menjadi orangtua
b. Pendidikan tentang perkembangan anak sesuai dengan usia.
c. Memantau dan menstimulasi perkembangan
d. Mensosialisasikan anak dengan lingkungan

2. Pendidikan kesehatan mengatasi stress


a. Stress pekerjaan
b. Stress perkawinan
c. Stress sekolah
d. Stress pasca bencana

3. Program dukungan sosial diberikan pada anak yatim piatu , individu


yang kehilangan pasangan , pekerjaan, kehilangan rumah/ tempat
tinggal , yang semuanya ini mungkin terjadi akibat bencana. Beberapa
kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Memberikan informasi tentang cara mengatasi kehilangan
b. Menggerakkan dukunganmasyarakat seperti menjadi orangtua
asuhbagi anak yatim piatu.
c. Melatih keterampilan sesuai dengan keahlian masing-masing untuk
mendapatkan pekerjaan
d. Mnedapatkan dukungan pemerintah dan LSM untuk memperoleh
tempat tinggal.

4. Program pencegahan penyalahgunaan obat.


Penyalahgunaan obat sering digunakan  sebagai koping untuk mengtasi
masalah. Kegiatan yang dilakukan:
a. Pendidikan kesehatan melatih koping positif untuk mengatasi stress
b. Latihan asertif yaitu mengungkapkan keinginan dan perasaan tanpa
menyakiti orang lain.

6
c. Latihan afirmasi dengan menguatkan aspek-aspek positif yang ada
pada diri seseorang.

5. Program pencegahan bunuh diri.


Bunuh diri merupakan salah satu cara penyelesaian masalah oleh
individu yang mengalami keputus asaan. Oleh karena itu perlu
dilakukan program :
a. Memberikan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang tanda-tanda bunuh diri.
b. Menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah bunuh diri.
c. Melatih keterampilan koping yang adaptif.

b) Pencegahan Sekunder
Fokus pelayanan keperawatan pada pencegahan sekunder adalah
deteksi dini dan penanganan dengan segera masalah psikososial dan
gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah menurunkan angka kejadian
gangguan jiwa. Target pelayanan adalah anggota masyarakat yang beresiko
atau memperlihatkan tanda-tanda masalah dan gangguan jiwa. Aktivitas
pada pencegahan sekunder adalah :
1. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi
dari berbagai sumber seperti masyarakat, tim kesehatan lain dan
penemuan langsung.
2. Melakukan penjaringan kasus dengan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Melakukan pengkajian 2menit untuk memperoleh data fokus pada
semua pasien yang berobat kepukesmas dengan keluhan fisik.
b. Jika ditemukan tanda-tanda yang berkaitan dengan kecemasan dan
depresi maka lanjutkan pengkajian dengan menggunakan pengkajian
keperawatan kesehatan jiwa.

7
c. Mengumumkan kepada masyarakat tentang gejala dini gangguan
jiwa (di tempat– tempat umum)
d. Memberikan pengobatan cepat terhadap kasus baru yang ditemukan
sesuai dengan standar pendelegasian program pengobatan (bekerja
sama dengan dokter) dan memonitor efek samping pemberian obat,
gejala, dan kepatuhan pasien minum obat.
e. Bekerja sama dengan perawat komunitas dalam pemberian obat lain
yang dibutuhkan pasien untuk mengatasi gangguan fisik yang
dialami (jika ada gangguan fisik yang memerlukan pengobatan).
f. Melibatkan keluarga dalam pemberian obat, mengajarkan keluarga
agar melaporkan segera kepada perawat jika ditemukan adanya
tanda-tanda yang tidak biasa, dan menginformasikan jadwal tindak
lanjut.
g. Menangani kasus bunuh diri dengan menempatkan pasien ditempat
yang aman, melakukan pengawasan ketat, menguatkan koping, dan
melakukan rujukan jika mengancam keselamatan jiwa.
h. Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi keperawatan untuk
membantu pemulihan pasien seperti terapi aktivitas kelompok ,
terapi keluarga dan terapi lingkungan.
i. Memfasilitasi self-help group (kelompok pasien, kelompok
keluarga, atau kelompok masyarakat pemerhati) berupa kegiatan
kelompok yang mebahas masalah-masalah yang terkait dengan
kesehatan jiwa dan cara penyelesaiannya.
j. Menyediakan hotline service untuk intervensikrisis yaitu pelayanan
dalam 24 pukul melalu telepon berupa pelayan konseling.
k. Melakukan tindakkan lanjut (follow-up) dan rujukan kasus.

8
c) Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah pelayanan keperawatan yang berfokus
pelayana keperawatan adalah : pada peningkatkan fungsi dan sosialisasi serta
pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. Tujuan pelayanan
adalah mengurangi kecacatan atau ketidakmampuan akibat gangguan jiwa.
Target pelayanan yaitu anggota masyarakat mengalami gangguan jiwa pada
tahap pemulihan. Aktifitas pada pencegahan tersier meliputi :
1. Program dukungan sosial dengan menggerakan sumber-sumber
dimasyarakat seperti : sumber pendidikan, dukungan masyrakat (tetangga,
teman dekat, tokoh masyarakat), dan pelayan terdekat yang terjangkau
masyarakat. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Pendidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap masyarakat terhadap
penerima pasien gangguan jiwa.
2) Penjelasan tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan
dalam penanganan pasien yang melayani kekambuhan.

2. Program rehabilitas untuk memberdayakan pasien dan keluarga hingga


mandiri berfokus pada kekuatan dan kemampuan pasien dan keluarga
dengan cara :
1) Meningkatkan kemampuan koping yaitu belajar mengungkapkan dan
menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat
2)  Mengembangkan sistem pendukung dengan memberdayakan
keluarga dan masyarakat.
3) Menyediakan pelatihan dan kemampuan dan potensi yang perlu
dikembangkan oleh pasien, keluarga dan masyarakat agar pasien
produktif kembali.
4) Membantu pasien dan keluarga merencanakan dan mengambil
keputusan untuk dirinya.

9
3. Program sosialisasi
1) Membuat tempat pertemuan untuk sosialisasi.
2) Mengembangkan keterampilan hidup (aktifitas hidup sehari-hari
[ADL],mengelola rumah tangga, mengembangkan hobi
3) Program rekreasi seperti nonton bersama, jalan santai, pergi ke
tempat rekreasi.
4) Kegiatan sosial dan keagamaan (arisan bersama, pengajian bersama,
majelis taklim, kegiatan adat)

4. Program mencegah stigma. Stigma merupaka anggapan yang keliru


dalam masyarakat terhadap gangguan jiwa, oleh karena itu, perlu
diberikan program mencegah stigma untuk menghindari isolasi dan
deskriminasi terhadap pasien gangguan jiwa. Beberapa kegiatan yang
dilakukan, yaitu :
1) Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang
kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, serta tentang sikap dan tindakan
menghargai pasien gangguan jiwa.
2) Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, atau orang yang
berpengaruh dalam rangka mensosialisasikan kesehatan jiwa dan
gangguan jiwa.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan Jiwa adalah pelayan keperawatan profesional didasarkan pada
ilmu perilaku, Ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan
dengan respon psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-
psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa
(komunikasi terapetik dan dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa)
melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah,
mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa. klien, (individu,
keluarga, kelompok komunitas).
Keperawatan kesehatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya
untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mendukung pada fungsi
yang terintegrasi sehingga sanggup mengembangkan diri secara wajar dan dapat
melakukan fungsinya dengan baik, sanggup menjelaskan tugasnya sehari-hari
sebagaimana mestinya, Dalam mengembangkan upaya pelayanan keperawatan
jiwa, perawat sangat penting untuk mengetahui dan meyakini akan peran dan
fungsinya, serta memahami beberapa konsep dasar yangf berhubungan denga
asuhan keperawatan jiwa.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas dalam
memberikan asuhan keperawatan jiwa, dan juga dapat membantu untuk
mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa. klien,
(individu, keluarga, kelompok komunitas).

11
DAFTAR PUSTAKA

UI, Fikep dan WHO. Modul basic course Comunity Mental Health Nursing.
Jakarta : Universitas Indonesia Anonymous. e.d. Hubungan motivasi internal
dan eksternal dengan kinerja petugas CMHN. Universitas SumateraUtara
(USU)

Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN


Basic. Jakarta: EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai