OLEH
KELOMPOK 3
Puji syukur kita hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmatnya kita dapat menyusun makalah ”CMHN” ini walaupun masih banyak
terdapat kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterimah kasih kepada Dosen
Keperawatan Jiwa kami, bapak Ns. Jek Amidos Pardede, M. Kep., Sp.KepJ yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah yang kami susun ini dapat berguna dalam
menambah wawasan serta pengetahuan kita semua.Kami juga menyadari bahwa
makalah yang kami susun ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.Oleh sebab itu,kami berharap ada kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akan kami buat dimasa yang akan datang,mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapa pun yang
membacanya.Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kata kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang dapat membangun dimasa
depan.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................4
1.2 TUJUAN PENULISAN................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
2.1. Defenisi CMHN............................................................................................5
2.2. Fungsi CMHN..............................................................................................5
2.3. Dasar pembentukan CMHN.....................................................................11
2.4. Program CMHN........................................................................................11
2.5. Tujuan CMHN...........................................................................................12
2.6. Kegiatan CMHN........................................................................................13
2.7. Lokasi CMHN............................................................................................14
2.8. Rehabilitasi Pasien....................................................................................16
2.9. Piramida.....................................................................................................16
2.10. Asuhan Keperawatan..............................................................................20
I. Pengkajian.................................................................................................21
II. Diagnosa Keperawatan...........................................................................21
III. Perencanaan Keperawatan...................................................................22
IV. Tindakan Keperawatan.........................................................................23
V. Evaluasi Asuhan Keperawatan...............................................................23
VI. Monitoring dan Evaluasi.......................................................................24
BAB III..................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengertian dari CMHN adalah perawatan kesehatan jiwa atau upaya memajukan
pelayanan kesehatan jiwa dengan tujuan pasien yang tidak tertangani di
masyarakat akan mendapat pelayanan lebih baik. Keperawatan kesehatan jiwa
komunitas adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif , holistik, dan
paripurna yang berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa , rentan terhadap stress
(resiko gangguan jiwa) dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan
(gangguan jiwa).
Pelayanan keperawatan komprehensif adalah pelayanan yang berfokuskan pada
pencegahan primer pada anggota masyarakat yang sehat jiwa, pencegahan
sekunder pada anggota masyarakat yang mengalami masalah psikososial (resiko
gangguan jiwa) dan pencegahan tersier pada pasien gangguan jiwa dengan proses
pemulihan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Perencanaan dapat juga diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang apa yang
harus dilakukan, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan dan dimana kegiatan itu
dilakukan. Perencanaan yang matang akan memberi petunjuk dan mempermudah
dalam melaksanakan suatu kegiatan. Tanpa perencanaan kegiatan akan menjadi
tidak terarah sehingga hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diinginkan.
Jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka pendek, menengah dan panjang.
Perencanaan jangka panjang disebut juga perencanaan strategis yang disusun
untuk 3 sampai 10 tahun. Perencanaan jangka menengah dibuat dan berlaku 1
sampai 5 tahun sedangkan perencanaan jangka pendek dibuat 1 jam sampai
dengan satu tahun (Marquia & Houston, 1998 dalam Depkes, 2006).
a. Kegiatan manajerial
6
1. Pendidikan kesehatan bagi kelompok masyarakat yang sehat, kelompok
yang berisiko masalah psikososial dan kelompok keluarga pasien
gangguan jiwa.
Setiap akhir tahun perawat melakukan evaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun
yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana
tahun berikutna.Rencana kegiatan tahunan mencakup :
7
sejumlah desa yang menjadi area binaan. Desa siaga sehat jiwa dipimpin oleh
perawat CMHN puskesmas yang bertanggung jawab terhadap dua desa atau lebih.
Tokoh masyarakat didesa berperan sebagai penasehat atau pelindung kader
kesehatan jiwa. Beberapa kader kesehatan jiwa bertanggung jawab terhadap
masing-masing dusun yang melakukan kegiatan desa siaga sehat jiwa. Mekanisme
pelaksanaan pengorganisasian desa siaga sehat jiwa adalah :
8
III. Pengarahan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
1. Manajemen Waktu
2. Pendelegasian
c. Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya
9
d. Jika kader kesehatan jiwa tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi
masalah tertentu maka perawat CMHN harus bias menjadi contoh peran dan
menjadi nara sumber untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
3. Supervisi
Hal yang di supervisi adalah kemampuan fasilitator local, perawat CMHN dan
kader kesehatan jiwa dalam melaksanakan tugasnya terkait aspek manajerial dan
asuhan keperawatan.
4. Manajemen Konflik
Konflik adalah perbedaan pandangan dan ide antara satu orang dengan orang
yang lain. Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang yang memiliki
latar belakang yang berbeda konflik mungkin terjadi. Untuk mengantisipasi
terjadinya konflik maka perlu dibudayakan manajemen konflik.
10
pihak yang terlibat konflik dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi
dengan jalan mencari dan menemukan persamaan kepentingan dan bukan
perbedaan. Untuk itu pembudayaan kolaborasi antar pihak-pihak terkait menjadi
prioritas utama dalam menyelenggarakan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa
komunitas.
Saat ini sarana pelayanan keperawatan jiwa yang ada di NAD adalah Badan
Pelayanan Keperawatan Jiwa ( BPKJ ) dengan bed occupation rate ( BOR ) 130%,
sumber daya manusia yang kurang dan anggaran yang juga tidsak memadai. Oleh
karena itu perlu ada strategi lain untuk memberikan pelayanan keperawatan
kesehatan jiwa kepada masyarakat dengan menggunakan pendekatan Comunity
Mental Health Nursing (CMHN ) / Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
( KKJK ). KKJK merupakan salah satu upaya yang digunakan untuk membantu
masyarakat menyelesaikan masalah-masalah kesehatan jiwa akibat dampak
konflik, tsunami, gempa maupun bencana lainnya.
11
b. Pendidikan kesehatan jiwa untuk resiko masalah psikososial
2. Tujuan khusus :
12
h. Memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan jiwa :
depresi dan demensia
No Ucapan Gaya
.
1 Aku cinta semua orang. Kedua tangan direntangkan dan membuat lingkaran
kedua tangan disilangkan di depan dada
2 Yang tinggi. Kedua tangan ke atas dan digerakkan, kedua telapak kaki di
angkat
3 Yang pendek. Tubuh ditekuk dan kedua tangan menyentuh ujung kaki
4 Yang gemuk. Kedua tangan direntangkan
5 Dan yang kurus. Kedua tangan menyilang di dada, tangan kanan menyentuh
bahu kiri, dan tangan kiri menyentuh bahu kanan
6 Aku cinta semua orang. Kedua tangan direntangkan dan membuat lingkaran
kedua tangan disilangkan di depan dada
13
mengepakkan tangan.
7 Ayam bebek patok- patokan Mengepakkan tangan; kelima jari dari kedua
tangan dipertemukan di depan dada ( membuat gerakan saling mematok)
AYAM-BEBEK
a) Pendekatan :
14
kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan masalah dan saling
memberi bantuan dalam mengidentifikasi masalah atau kebutuhan serta
penyelesaian masalah.
4) Penerapan
15
melakukan tindakan terhadap kasus dengan menggunakan modul
asuhan keperawatan, meliputi :
16
2.9. Piramida
1. Perawatan Mandiri Individu dan Keluarga
c) Guru
17
3. Pelayanan Kesehatan Jiwa Melalui Pelayanan Kesehatan Dasar
a) Tim kesehatan jiwa terdiri dari psikiater, psikolog klinik & perawat
jiwa/ dalam kondisi tertentu dapat dokter umum plus, perawat plus &
psikolog plus. Tim berkedudukan ditingkat Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota. Tim bertanggung jawab terhadap program pelayanan
kesehatan jiwa di daerah pelayanan kesehatan Kabupaten/ Kota.
18
• Mengkonsultasikan kasus-kasus yang tidak berhasil. Misalnya :
kasus gangguan jiwa yang tidak ada perubahan. Hasil konsultasi
dapat berupa program terapi/ rekomendasi untuk merujuk ke RS
(RSU/RSJ)
b) Pada saat ini belum semua memiliki rawat jalan / inap kesehatan jiwa
di RSU.
19
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien untuk
membantu pasien mengembangkan kemampuan menyelesaikan
masalah dan meningkatkan fungsi kehidupannya.
b) Pendidik (educator)
c) Koordinator (coordinator)
• Penemuan kasus
• Rujukan
20
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan
keperawatan dan evaluasi :
I. Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan dengan menggunakan pengkajian 2 menit
berdasarkan keluhan pasien. Setelah ditemukan tanda-tanda yang menonjol yang
mendukung adanya gangguan jiwa maka pengkajian dilanjutkan dengan
menggunakan format pengkajian kesehatan jiwa. Data yang dikumpulkan
mencakup keluhan utama, riwayat kesehatan jiwa, pengkajian psikososial dan
pengkajian status mental. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui
wawancara dengan pasien dan keluarga, pengamatan langsung terhadap kondisi
pasien serta melalui pemeriksaan.
1) Depresi
2) Perilaku kekerasan
2) Perilaku kekerasan
4) Isolasi sosial
21
5) Gangguan persepsi sensori : halusinasi
1) Demensia
2) Depresi
22
d. Pada tingkat komunitas difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, menggerakkan sumber-sumber
yang ada dimasyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasien dan keluarga.
23
5) Menggunakan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat seperti
tetangga, teman dekat dan pelayanan kesehatan terdekat.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan Jiwa adalah pelayan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu
perilaku, Ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan
respon psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-
sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa (komunikasi
terapetik dan dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa) melalui
pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan
dan memulihkan masalah kesehatan jiwa. klien, (individu, keluarga, kelompok
komunitas).
25
DAFTAR PUSTAKA
UI, Fikep dan WHO. Modul basic course Comunity Mental Health Nursing.
Jakarta : Universitas Indonesia
Sulastri, S., Keliat, B. A., & Eryando, T. (2008). Kinerja Perawat CMHN
Berdasarkan Faktor Pengorganisasian Program CMHN. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 12(3), 148-153.
Erawati, E., Adiyati, S., & Sugiarto, A. (2017). PENERAPAN HASIL PENELITIAN:
PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA PADA MASYARAKAT MELALUI IMPLEMENTASI
CMHN DI DESA KALEGEN KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2016. LINK, 13(2), 53-57.
Hannigan, B., Edwards, D., Coyle, D., Fothergill, A., & Burnard, P. (2000). Burnout in
community mental health nurses: findings from the all‐Wales stress study. Journal of
Psychiatric and Mental health nursing, 7(2), 127-134.
Winahayu, N. E., Keliat, B. A., & Wardani, I. Y. (2014). Faktor sustainability yang
berhubungan dengan implementasi community mental health nursing (CMHN). Jurnal
Ners, 9, 305-312.
26