Anda di halaman 1dari 5

Nama : Akbar Willi Widarmaji

Nim : 19.0.P.224

Prodi : Sarjana Keperawatan

LAPORAN KEGIATAN KOMUNIKASI (KLIEN KELUARGA)

1. KATEGORI KLIEN KOMUNIKASI (KELUARGA/IBU)


komunikasi keluarga dalam Rosnandar (1992;4) adalah proses penyampaian
pernyataan atau pesan komunikasi kepada anggota keluarga dengan tujuan
untuk mepengaruhi atau membentuk sikap sesuai isi pesan yang disampaikan
Bapak atau Ibu sebagai Komunikator.
2. TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA
a. Membantu pasien dalam mengurangi beban fikiran dan penyakit yang sedang
dideritanya.
b. Memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan dirinya dan
lingkungan.
c. Mengurangi tingkat kecemasan, dan keraguan dalam melakukan tindakan
dan aktivitas sehari-harinya.
3. MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN
a. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah klien
serta memberikan bantuan kepada klien untuk mengurangi masalahnya
tersebut.
b. Membantu klien sebagai teman curhat dan memberikan solusi agar klien
menjadi nyaman dan rileks terhadap masalah yang dideritanya.
4. FUNGSI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN
a. Membantu meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses realisasi
diri, penerimaan diri terhadap diri sendiri.
b. Membantu klien untuk proses aktualisasi dirinya sebagai pribadi yang
mencintai dirinya dan mengurangi pendapat yang dikatakan orang lain.
c. Membantu klien dalam mengurangi masalah serta membina hubungan
relationship yang baik antara klien dan perawat
d. Serta memberikan hubungan yang interpersonal yang baik bagi klien agar
klien merasa nyaman, rileks serta mengurangi masalah yang
menghambatnya.
5. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
a. Memberikan hubungan terapeurik dan saling menghargai terhadap seperti
menghargai klien saat berbicara keluh kesahnya, menghargai mengatakan
sesuatu yang membuat sedih dan merasa tidak nyaman, dan memberikan
hubungan yang interpersonal terhadap klien guna mengurangi masalahnya
tersebut.
b. Memberikan hubungan saling percaya ke klien dan perawat seperti klien
mengatakan bahwa dirinya kadang merasa kesepian dan ada sesuatu yang
membuat dirinya merasa kurang nyaman dan membuatnya sedih, maka
perawat mendengarkan dan turut berempati, dan memberikan solusi
terhadap masalah tersebut.
c. Menjaga harga diri klien dan perawat seperti klien mengatakan kadang ia
merasa dirinya kurang dihargai di masyarakat dan keluarganya maka
perawat memberikan tanggapan yang membuat merasa nyaman dan merasa
dirinya dihargai seperti “ baik bu, saya juga pernah mengalami hal yang
sama seperti ibu, tetapi dari hal tersebut lah yang membuat diri kita
berbeda dengan orang lain, dan membuat diri kita senang dan bangga
terhadap suatu perbuatan yang kita lakukan dan tidak merugikan orang lain,
hal tersebut lah yang memberikan diri kita menjadi unik dan menjadi
pembeda dari orang lain ”
6. HAMBATAN KOMUNIKASI
a. Klien mengatakan terkadang ia masih ragu saat ingin curhat terhadap
keluarganya.
b. Klien terkadang merasakan kebingungan terhadap ucapan yang diberikan
orang lain.
c. Klien juga mudah pusing dan klien mengatakan kurang tahu terhadap pusing
yang dialaminya.
7. TEHNIK-TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
a. Memberikan pertanyaan terhadap hal yang sedang dialami klien.
b. Memberikan kesempatan klien untuk berbicara dan menjelaskan terhadap
masalah yang dialaminya.
c. Mendengarkan dan memberikan respon positif terhadap masalah yang
sedang dialami klien.
d. Mengulang kembali permasalahan yang dialami klien dan memberikan reflek
yang positif dan membangun diri klien menjadi lebih baik.
8. TAHAP-TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
A. TAHAP PRA-INTERAKSI
Perawat : memperkenalkan diri “ assalamualaikum bu, saya akbar
mahasiswa dari stikes mitra husada karanganyar, izin melakukan komunikasi
terapeutik kepada ibu guna memenuhi studi pkl, dan memberikan
komunikasi terapeutik kepada ibu, bagaimana bu apakah bisa bu?”
Klien : baik mas, bisa.
Perawat : sebelumnya komunikasi terapeutik ini kira-kira membutuhkan
waktu 15-20 menit bu, bagaimana bu apakah bersedia?
Klien : iya, saya bersedia
B. TAHAP ORIENTASI
Perawat : permisi bu, perkenalkan saya akbar bu, sebelumnya boleh tau
nama ibu dan biasanya ibu senang dipanggil siapa?
Klien : oh ya baik, nama saya narti, dan sering di pangggil narti sih
mas
Perawat : baik bu, jadi saya panggil ibu narti ya?
Klien : iya mas, boleh.
Perawat : baik bu, bagaimana kabarnya hari ini bu, apakah ada keluhan
yang dirasakan bu?
Klien : iya ada, saya itu kadang-kadang merasa sakit di bagian ulu
hati, trs kadang merasa pusing, pegal, dan merasa cepat lelah.
Perawat : emm, jadi ibu kadang merasa pegal, pusing dan merasa cepat
lelah ya bu, sama nyeri dibagian ulu hati?, kalo boleh tau kegiatan sehari-
hari ibu apa saja bu?
Klien : iya mas, seperti itu, untuk keseharian saya ya biasa, saya kan
ibu rumah tangga kadang nyambi tani to mas jadi kesibukan sehari-harinya
ya begitu.
Perawat : ohh, iya bu, nggeh kalau boleh tau nyeri dibagian ulu hati itu
penyebabnya karena apa bu?
Klien : gini mas, aku itu kalau telat makan kadang maagnya kumat
trs sebelum itu nyeri di ulu hati baru terasa sakit di perut, sama kalau
makan pedas sama asam itu kadang bikin kumat juga.
Perawat : baik bu, jadi untuk sementara ibu mengurangi konsumsi
makanan pedas sama asamnya ya bu, karena untuk maag ibu termasuk akut
bu jadi saat ibu mengonsumsi makanan yang sekiranya pedas sama asam
selang beberapa jam maka akan terasa sakit di bagian ulu hati dan menjalar
ke perut ibu.
Klien : iya mas, saya juga mencoba menghindari makanan jenis itu
juga, emm kalau boleh tau pusing saya itu karena apa ya mas?
Perawat : sebelumnya apakah ibu memiliki riwayat darah tinggi?, atau
ada keluarga yang darah tinggi?
Klien : kalau untuk keluarga tidak ada, dan saya juga tidak memiliki
darah tinggi juga.
Perawat : ouw, baiklah bu, nanti coba saya cek tekanan darah ibu.
Klien : iya mas, oke.
Perawat : untuk masalah seperti pegal, pusing, lalu mudah lelah itu dapat
disebabkan karena ibu bekerja terlalu keras dan kurang istirahat ya bu dan
untuk mengatasi perasaan yang mudah lelah dapat mengonsumsi makanan
yang berserat ya bu, seperti: jagung, brokoli, alpukat, buah pear.
Klien : iya mas, mungkin saya juga kurang istirahat jadi saya merasa
cepat lelah, kadang saya juga merasa kurang energy gitu juga kok.
Perawat : iya bu, kurang energy juga menyebabkan kelelahan juga bu,
dan juga istirahat yang cukup juga untuk mengatasi kelelahan ibu.
Klien : baik mas, oke
Perawat : iya bu, baik bu sebelumnya saya ambil tensi dulu ya bu, untuk
mengecek tekanan darah ibu.
Klien : iya mas, silahkan.
C. TAHAP KERJA
Perawat : baik bu, saya akan mengecek tekanan darah ibu ya,
sebelumnya saya akan memasang tensinya ditangan ibu, sama ingin
memasang thermometer di ketiak ibu, permisi ya bu.
Klien : oh iya mas, silahkan.
Perawat : rileks aja ya bu, jangan tegang (sambil tersenyum).
Klien : iya mas (tersenyum).
Perawat : maaf bu untuk termometernya dapat dimasukkan di ke dalam
ibu dibagian ketiaknya bu, kira-kira nanti 5 menit baru diambil ya bu.
Klien : oh iya mas baik.
(memompa tensi dan mengecek termometer)
Perawat : baik bu ini, sudah saya tensi tekanan darah ibu 110/80 mmhg
ya bu jadi, ibu mengalami darah rendah bu, untuk suhu tubuhnya itu 36,3°C
ya bu ini normal.
Klien : baik mas, terima kasih.
D. FASE TERMINASI
Perawat : iya bu, sama-sma, untuk pegalnya ibu dapat melakukan pijat
bu, untuk mengurangi rasa pegalnya.
Klien : iya mas.
Perawat : iya bu, sementara hindari makanana pedas dan asam dulu,
dan perbanyak buah dan sayur untuk mencegah timbulnya rasa nyeri dan
maag yang timbul nggeh.
Klien : iya mas, terima kasih sarannya.
Perawat : baik bu, sama-sama.

Anda mungkin juga menyukai