0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
82 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merangkum laporan kegiatan komunikasi terapeutik antara perawat dengan klien keluarga. Komunikasi tersebut bertujuan untuk mengetahui keluhan klien yakni nyeri ulu hati, pusing, pegal dan mudah lelah serta memberikan saran untuk mengurangi gejala tersebut seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan mengurangi beban kerja.
Dokumen tersebut merangkum laporan kegiatan komunikasi terapeutik antara perawat dengan klien keluarga. Komunikasi tersebut bertujuan untuk mengetahui keluhan klien yakni nyeri ulu hati, pusing, pegal dan mudah lelah serta memberikan saran untuk mengurangi gejala tersebut seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan mengurangi beban kerja.
Dokumen tersebut merangkum laporan kegiatan komunikasi terapeutik antara perawat dengan klien keluarga. Komunikasi tersebut bertujuan untuk mengetahui keluhan klien yakni nyeri ulu hati, pusing, pegal dan mudah lelah serta memberikan saran untuk mengurangi gejala tersebut seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan mengurangi beban kerja.
komunikasi keluarga dalam Rosnandar (1992;4) adalah proses penyampaian pernyataan atau pesan komunikasi kepada anggota keluarga dengan tujuan untuk mepengaruhi atau membentuk sikap sesuai isi pesan yang disampaikan Bapak atau Ibu sebagai Komunikator. 2. TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA a. Membantu pasien dalam mengurangi beban fikiran dan penyakit yang sedang dideritanya. b. Memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan dirinya dan lingkungan. c. Mengurangi tingkat kecemasan, dan keraguan dalam melakukan tindakan dan aktivitas sehari-harinya. 3. MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN a. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah klien serta memberikan bantuan kepada klien untuk mengurangi masalahnya tersebut. b. Membantu klien sebagai teman curhat dan memberikan solusi agar klien menjadi nyaman dan rileks terhadap masalah yang dideritanya. 4. FUNGSI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN a. Membantu meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses realisasi diri, penerimaan diri terhadap diri sendiri. b. Membantu klien untuk proses aktualisasi dirinya sebagai pribadi yang mencintai dirinya dan mengurangi pendapat yang dikatakan orang lain. c. Membantu klien dalam mengurangi masalah serta membina hubungan relationship yang baik antara klien dan perawat d. Serta memberikan hubungan yang interpersonal yang baik bagi klien agar klien merasa nyaman, rileks serta mengurangi masalah yang menghambatnya. 5. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK a. Memberikan hubungan terapeurik dan saling menghargai terhadap seperti menghargai klien saat berbicara keluh kesahnya, menghargai mengatakan sesuatu yang membuat sedih dan merasa tidak nyaman, dan memberikan hubungan yang interpersonal terhadap klien guna mengurangi masalahnya tersebut. b. Memberikan hubungan saling percaya ke klien dan perawat seperti klien mengatakan bahwa dirinya kadang merasa kesepian dan ada sesuatu yang membuat dirinya merasa kurang nyaman dan membuatnya sedih, maka perawat mendengarkan dan turut berempati, dan memberikan solusi terhadap masalah tersebut. c. Menjaga harga diri klien dan perawat seperti klien mengatakan kadang ia merasa dirinya kurang dihargai di masyarakat dan keluarganya maka perawat memberikan tanggapan yang membuat merasa nyaman dan merasa dirinya dihargai seperti “ baik bu, saya juga pernah mengalami hal yang sama seperti ibu, tetapi dari hal tersebut lah yang membuat diri kita berbeda dengan orang lain, dan membuat diri kita senang dan bangga terhadap suatu perbuatan yang kita lakukan dan tidak merugikan orang lain, hal tersebut lah yang memberikan diri kita menjadi unik dan menjadi pembeda dari orang lain ” 6. HAMBATAN KOMUNIKASI a. Klien mengatakan terkadang ia masih ragu saat ingin curhat terhadap keluarganya. b. Klien terkadang merasakan kebingungan terhadap ucapan yang diberikan orang lain. c. Klien juga mudah pusing dan klien mengatakan kurang tahu terhadap pusing yang dialaminya. 7. TEHNIK-TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK a. Memberikan pertanyaan terhadap hal yang sedang dialami klien. b. Memberikan kesempatan klien untuk berbicara dan menjelaskan terhadap masalah yang dialaminya. c. Mendengarkan dan memberikan respon positif terhadap masalah yang sedang dialami klien. d. Mengulang kembali permasalahan yang dialami klien dan memberikan reflek yang positif dan membangun diri klien menjadi lebih baik. 8. TAHAP-TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK A. TAHAP PRA-INTERAKSI Perawat : memperkenalkan diri “ assalamualaikum bu, saya akbar mahasiswa dari stikes mitra husada karanganyar, izin melakukan komunikasi terapeutik kepada ibu guna memenuhi studi pkl, dan memberikan komunikasi terapeutik kepada ibu, bagaimana bu apakah bisa bu?” Klien : baik mas, bisa. Perawat : sebelumnya komunikasi terapeutik ini kira-kira membutuhkan waktu 15-20 menit bu, bagaimana bu apakah bersedia? Klien : iya, saya bersedia B. TAHAP ORIENTASI Perawat : permisi bu, perkenalkan saya akbar bu, sebelumnya boleh tau nama ibu dan biasanya ibu senang dipanggil siapa? Klien : oh ya baik, nama saya narti, dan sering di pangggil narti sih mas Perawat : baik bu, jadi saya panggil ibu narti ya? Klien : iya mas, boleh. Perawat : baik bu, bagaimana kabarnya hari ini bu, apakah ada keluhan yang dirasakan bu? Klien : iya ada, saya itu kadang-kadang merasa sakit di bagian ulu hati, trs kadang merasa pusing, pegal, dan merasa cepat lelah. Perawat : emm, jadi ibu kadang merasa pegal, pusing dan merasa cepat lelah ya bu, sama nyeri dibagian ulu hati?, kalo boleh tau kegiatan sehari- hari ibu apa saja bu? Klien : iya mas, seperti itu, untuk keseharian saya ya biasa, saya kan ibu rumah tangga kadang nyambi tani to mas jadi kesibukan sehari-harinya ya begitu. Perawat : ohh, iya bu, nggeh kalau boleh tau nyeri dibagian ulu hati itu penyebabnya karena apa bu? Klien : gini mas, aku itu kalau telat makan kadang maagnya kumat trs sebelum itu nyeri di ulu hati baru terasa sakit di perut, sama kalau makan pedas sama asam itu kadang bikin kumat juga. Perawat : baik bu, jadi untuk sementara ibu mengurangi konsumsi makanan pedas sama asamnya ya bu, karena untuk maag ibu termasuk akut bu jadi saat ibu mengonsumsi makanan yang sekiranya pedas sama asam selang beberapa jam maka akan terasa sakit di bagian ulu hati dan menjalar ke perut ibu. Klien : iya mas, saya juga mencoba menghindari makanan jenis itu juga, emm kalau boleh tau pusing saya itu karena apa ya mas? Perawat : sebelumnya apakah ibu memiliki riwayat darah tinggi?, atau ada keluarga yang darah tinggi? Klien : kalau untuk keluarga tidak ada, dan saya juga tidak memiliki darah tinggi juga. Perawat : ouw, baiklah bu, nanti coba saya cek tekanan darah ibu. Klien : iya mas, oke. Perawat : untuk masalah seperti pegal, pusing, lalu mudah lelah itu dapat disebabkan karena ibu bekerja terlalu keras dan kurang istirahat ya bu dan untuk mengatasi perasaan yang mudah lelah dapat mengonsumsi makanan yang berserat ya bu, seperti: jagung, brokoli, alpukat, buah pear. Klien : iya mas, mungkin saya juga kurang istirahat jadi saya merasa cepat lelah, kadang saya juga merasa kurang energy gitu juga kok. Perawat : iya bu, kurang energy juga menyebabkan kelelahan juga bu, dan juga istirahat yang cukup juga untuk mengatasi kelelahan ibu. Klien : baik mas, oke Perawat : iya bu, baik bu sebelumnya saya ambil tensi dulu ya bu, untuk mengecek tekanan darah ibu. Klien : iya mas, silahkan. C. TAHAP KERJA Perawat : baik bu, saya akan mengecek tekanan darah ibu ya, sebelumnya saya akan memasang tensinya ditangan ibu, sama ingin memasang thermometer di ketiak ibu, permisi ya bu. Klien : oh iya mas, silahkan. Perawat : rileks aja ya bu, jangan tegang (sambil tersenyum). Klien : iya mas (tersenyum). Perawat : maaf bu untuk termometernya dapat dimasukkan di ke dalam ibu dibagian ketiaknya bu, kira-kira nanti 5 menit baru diambil ya bu. Klien : oh iya mas baik. (memompa tensi dan mengecek termometer) Perawat : baik bu ini, sudah saya tensi tekanan darah ibu 110/80 mmhg ya bu jadi, ibu mengalami darah rendah bu, untuk suhu tubuhnya itu 36,3°C ya bu ini normal. Klien : baik mas, terima kasih. D. FASE TERMINASI Perawat : iya bu, sama-sma, untuk pegalnya ibu dapat melakukan pijat bu, untuk mengurangi rasa pegalnya. Klien : iya mas. Perawat : iya bu, sementara hindari makanana pedas dan asam dulu, dan perbanyak buah dan sayur untuk mencegah timbulnya rasa nyeri dan maag yang timbul nggeh. Klien : iya mas, terima kasih sarannya. Perawat : baik bu, sama-sama.