Anda di halaman 1dari 6

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Nama : Taufik Dwi Andrianto

NIM : 191100414

Kasus

Bapak Syamsudin, usia 35 tahun, beragama islam, berasal dari suku Madura,
diagnose medis Typus Abdominalis, Bapak Syamsudin mengatakan nyeri ulu hati dan
merasa pusing, nyeri skala 5, nyeri terasa terus menerus dan semakin pusing jika duduk,
kulit akral klien teraba panas, mukosa bibir tampak kering, klien tampak menggigil dan
terus mengenakan selimut. Klien juga mengatakan tidak nafsu makan, karena jika makan
klien akan terasa mual dan ingin muntah. Bapak Syamsudin (Klien) lebih percaya berobat
kepada dokter, karena menurut dia dengan berobat kepada dokter lebih cepat sembuh dan
lebih manjur. Klien merupakan warga asli Madura dan sekarang tinggal di Jawa Tengah
serta tinggal bersama anak dan istrinya. Menurut klien penyakit yang di deritanya
sekarang ini disebabkan oleh dirinya sendiri karena sering telat makan, jarang
beristirahat, kurang asupan nutrisi, sibuk bekerja dan merokok. Klien mengatakan jika
dirinya kurang percaya terhadap ilmu sihir, dan hal hal yang berhubungan dengan
mistisme, dikarenakan dulu, pernah bekerja di Malaysia tepatnya di daerah perkotaan
yang mempunyai teknologi maju, Walaupun dulunya di Madura hidup di desa. TTV :
Tekanan darah: 110/70 mmHg, Nadi 100X/menit, respirasi 20X per menit, suhu : 39C

Pengkajian
1. Faktor Teknologi (Technological Factors)
a) Persepsi sehat sakit:
Klien ingin memeriksakan kondisi kesehatannya ( Typus Abdominalis )
kepada dokter terdekat. Klien mendapatkan informasi tentang penyakit dan
kondisi kesehatannya dari istroi dan tetangga yang masih merupakan saudaranya
dan kebanyakan sudah mengenyam dunia pendidikan. Informasi yang di dapat
dari klien diperoleh dari pengalaman saudara, anggota keluarga dari pengalaman
pengalaman serta dengan bantuan smartphone android. Jika dipersilahkan untuk
memilih akan berobat dengan dokter atau dukun, klien mengatakan bahwa dia
ingin berobat kepada dokter.
b) Kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan:
Dalam melakukan pengobatan, klien akan terlebih dahulu menggunakan
obat obatan herbal terlebih dahulu, misalnya jika dirinya menderita batuk, masuk
angin, dan penyakit ringan lainnya, klien mengkonsumsi minuman jahe hangat,
minuman jeruk nipis dan makan daun jambu biji jika diare. Jika penyakit yang
dideritanya tidak sembuh dalam waktu 1x24 jam, klien akan membeli obat obatan
warung seperti boderx, diapet, paramex, dan lainnya. Apabila sudah
mengonsumsi obat obatan warung dan apotik tidak kunjung sembuh barulah klien
memeriksakannya kepada dokter tentang penyakitnya dengan ditemani istrinya.

c) Alasan mencari bantuan kesehatan:


Alasan mencari batuan kesehatan karena klien sudah tidak bisa melakukan
kegiatan seperti yang biasanya dilakukan sehari hari, dan menganggu pekerjaan
oleh akibat penyakitnya, serta memeriksakan kesehatannya kepada dokter

d) Alasan klien memilih pengobatan alternatif:


Apabila klien sudah memeriksakan diri kepada dokter tentang penyakit
dan kondisi kesehatannya, jika klien tidak kunjung sembuh dan tidak di temukan
penyakit dari pemeriksaan medis, barulah klien memeriksakan kesehatannya
kepada dukun atau pengobatan alternative lainnya apabila ditemukan
kejanggalan-kejanggalan mengenai penyakit yang di deritanya.

e) Persepsi klien tentang pengunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi


permasalahan kesehatan saat ini :

Dalam keseheriannya, klien sangat dekat dengan smartphone, dan sering


menggunakan smartphone serta kerap memanfaatkannya. Dalam hal kesehatannya
pun juga demikian, klien jika sakit, pasti akan terlebih dahulu mengunjungi situs
situs kesehatan di internet seperti halodokter, dan lainnya. Dengan tujuan agar
bisa mengerti tentang kondisi kesehatan yang sedang dialami dan mengerti obat
obat dan cara penyembuhannya.

2. Faktor Agama dan falsafah hidup (Religious and phylosophical factors )


a) Agama yang dianut:
Agama yang diantut oleh klien yaitu agama Islam.
b) Status pernikahan:
Sudah menikah dan sekarang memiliki 2 anak laki laki.
c) Cara pandang klien terhadap penyebab penyakit:
Klien mengatakan jika penyebab penyakit yang di deritanya murni karena
dirinya sendiri dan kebiasaan dirinya, dalam penyakit typus abdominalis ini klien
mengakui bahwa penyakitnya berasal dari kebiasaan kebiasaan dan pola hidup
yang kurang baik akhir akhir ini karena sibuk bekerja, klien mengatakan telat
makan, jarang beristirahat, kurang asupan nutrisi, stress dan merokok yang
menjadi penyebabnya.

d) Kebiasaan yang berdampak positif terhadap kesehatan:


Kebiasaan yang berdampak positif bagi kesehatan menurutnya adalah
dengan memberi rezeki kepada anak dan istrinya dengan keringatnya akan
memberi kondisi psikologis yang baik seperti tidak mudah stress, hidup tenang
dan terhindar dari penyakit. Akan tetapi, klien juga mengatakan jika factor
kebiasaan hidup juga sangat berpengaruh dan berdampak kepada kesehatannya.

e) Berikhtiar untuk sembuh tanpa mengenal putus asa

Klien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya sekarang ini (typus


abdominalis) karena kelalaian dirinya serta kebiasaan buruk yang dilakukannya
seperti merokok. Dalam kondisi sakit, klien akan lebih berikhtiar, karena kondisi
inilah saat dimana hambanya sedang diuji dan diberi peringatan oleh Allah SWT.
3. Faktor sosial dan keterkaitan kekeluargaan (Khinsip and social factors )
a) Nama lengkap:
- Syamsudin
b) Nama panggilan dalam keluarga:
- Sam
c) Umur :
- 35 Tahun
d) Tempat dan tanggal lahir:
- Arjasa, 27 Juli 1985
e) Jenis kelamin:
- Laki laki
f) Status:
- Sudah menikah
g) Tipe keluarga:
- Tinggal sekeluarga serumah tanpa ada keluarga lain
h) Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga:
- Ada pada kepala keluarga yaitu pihak laki laki ( Ayah )
i) Hubungan klien dengan keluarga:
- Menafkahi anak dan istrinya serta bertanggungjawab seperti layaknya suami
pada umunya

j) Kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga:


- Kebiasaan berkumpul dengan saudaranya yang lain, karena rumahnya
berdekatan satu sama lain
- Melestarikan tradisi di lingkungan yang sekarang ditempati, yaitu melakukan
tahlilan untuk saudara yang sudah meninggal, dan lainnya

k) Kegiatan yang dilakuakan bersama masyarakat:


- Klien aktif dalam kegiatan di lingkungan masyarakat misalnya kerja bakti,
arisan RT dan rombongan yasinan.

4. Faktor Nilai-Nilai budaya dan gaya hidup ( Cultural values and lifeways )
a) Posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga:
- Kepala keluarga
b) Bahasa yang digunakan:
- Bahasa Indonesia, kadang kadang menggunakan bahasa Jawa

c) Kebiasaan membersihkan diri:


- Klien memiliki kebiasaan membersihkan diri cukup baik, seperti mandi 2 kali
sehari, mencuci tangan ketika akan makan ( karena klien suka makan dengan
tangan )
d) Kebiasaan makan:
- Klien sering makan makanan yang pedas pedas, sering makan yang asin asin
seperti gesek, layur, dll
- Klien suka makan buah terutama buah melon
- Sering makan daging ayam, telor, dan sayuran
- Namun, akhir akhir ini klien sering terlambat makan dan sarapan

e) Makan pantang berkaitan dengan kondisi sakit:


- Untuk kondisi yang sekarang ini sedang sakit, klien tidak boleh memakan
makanan yang terlalu asam, terlalu pedas dan diharuskan makan yang tinggi
protein serta rajin makan buah buahan.
f) Sarana hiburan yang bisa dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan
aktivitas sehari-hari:
- Klien dalam mengisi kegiatan sehari hari dalam kondisi yang sedang sakit,

5. Faktor kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku (Pollitical and legal
factors ) (TIDAK PERLU DIKAJI)
a) Peraturan dan kebijakan berkenaan dengan jam berkunjung
b) Jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu
c) Hak dan kewajiban klien yang harus dikontrakkan klien oleh rumah sakit
d) Cara pembayaran untuk klien yang dirawat

6. Faktor ekonomi (Ekonomical factors )


a) Pekerjaan klien:
- Karyawan
b) Sumber biaya pengobatan:
- Hasil yang di dapat oleh klien dari pekerjaannya

c) Tabungan yang dimiliki oleh keluarga:


- Klien mengatakan bahwa ia mempunyai tabungan di bank, yang sewaktu
waktu bisa digunakan disaat mendadak.

d) Biaya dari sumber lain, misalnya asuransi:


- Klien tidak terdaftar dalam asuransi, akan tetapi klien memiliki BPJS
kesehatan jika sewaktu waktu di rawat di rumah sakit dan berobat.

e) Sumber ekonomi yang dimanfaatkan oleh klien:


- Klien menggunakan uang yang di dapat dari pekerjaannya serta dari
tabungannya
f) Penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga:
- Tidak ada

g) Kebiasaan menabung dan jumlahnya dalam sebulan:


- Klien sering menyimpan kekayaannya ke dalam tabungan/nasabah di suatu
bank.
- Jumlah total dalam tabungan dan jumlah sekali menabung ke bank, saya
selaku pengkaji tidak tahu persis, karena termasuk hal rahasia yang hanya
diketahui oleh klien dan istrinya.
7. Faktor pendidikan (Education Factors )
Latar belakang pendidikan klien,meliputi:
a) Tingkat pendidikan klien:
- Pasien dalam hal pendidikan menyelesaikan tingkat studi SMA, dan lulus,
akan tetapi tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, dan memilih
untuk langsung bekerja
b) Tingkat pendidikan keluarga:
- Klien memiliki tingkat pendidikan yang sama dengan istrinya, yaitu SMA,
hanya saja istrinya menempuh jalur kejuruan yaitu SMK
- Sedangkan anak anak klien belum menempuh pendidikan, karena masih
berusia 3 tahun (untuk anak pertama), dan 4 bulan, (untuk anak kedua

c) Jenis pendidikan :
- Klien menempuh pendidikan formal pada umumnya, dari tingkat SD, sampai
lulus SMA.

d) Kemampuan klien belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya


sehingga tidak terulang kembali

- Klien memperoleh pelajaran di saat kondisinya yang sedang sakit seperti


sekarang ini, dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengulangi kesalahan
yang sama terhadap penyebab penyakitnya

8. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital Klien


- TD : 110/70 mmHg
- N : 100 / menit
- RR : 20 kali / menit
- BB : 70 Kg
- TB : 167 Cm
- IMT : 70 kg : 1,67x1,67 = 25 (Normal)

Anda mungkin juga menyukai