Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pelayan Kolaboratif dalan Pelayanan


Home Care

OLEH :
MAQFIRAH
NURUL ASMILA

STIKES MARENDENG MAJENE


KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu, bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat diambil


hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Majene, 25 April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................3

A. Latar Belakang ....................................................................................3


B. Rumusan Masalah ...............................................................................4
C. Tujuan .................................................................................................4
D. Manfaat ...............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAAN ...............................................................................6

A. Defenisi Home Care...........................................................................6


B. Tujuan Home Care .............................................................................7
C. Prinsip Home Care .............................................................................7
D. Bentuk – Bentuk Layanan Home Care ..............................................7

BAB III PENUTUP ..........................................................................................14

A. Kesimpulan ....................................................................................14
B. Saran ..............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini
disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang
sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan
era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang, sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga
masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain
pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan
yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan lebih lama di
rumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era
peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar,
managed care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan
yang maju, karena penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini,
industri perawatan di rumah menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama
perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah berkembang menjadi
masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan  perhatian yang besar bila
salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien,
individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh
pemberi pelayanan, yang diorganisir untuk memberi pelayanani rumah
melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak
(Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan Di
Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan
perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan
bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 %
menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerlukan izin
operasional. Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan
keperawatan kesehatan dirumah antara lain: Kebutuhan masyarakat,
perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang
mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.
Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan
keperawatan telah memiliki banyak kemajuan. Kebutuhan akan layanan
keperawatan yang lebih fleksibel tanpa harus menjadi peserta perawatan
intensif di rumah sakit juga menjadi salah satu perhatian dalam dunia
keperawatan. Kebutuhan masyarakat akan layanan tersebut dapat terfasilitasi
dengan danya layanan home care yang baik dan professional dari perawat
sebagai pelaku utama dalam layanan kesehatan ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya antara lain :
1. Apa defenisi, tujuan dan prinsip dari home care?
2. Bagaimana bentuk – bentuk layanan home care di indinesia?
3. Apa saja manfaat dari homecare?

C. Tujuan
1.Tujuan umum
Berdasarkan latar belakang masalah, makalah ini bertujuaun untuk
mengetahui lebih lanjut apa itu home care dan bentuk-bentuk layanan
home care sesuai permasalah kesehatan yang ada.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang terdapat dalam makalah ini antara lain adalah
sebagai berikut:

a.       Mengetahui definisi,tujuan, dan prinsip home care


b.      Mengenal bentuk-bentuk layanan home care di Indonesia
c.       Mengetahui dasar pemberian layanan home care
d.      Mengetahui manfaat home care

D. Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik
dibidang profesi agar dapat menerapkan tindakan keperawatan yang sesuai
dalam home care. Pada mahasiswa, untuk dapat menjadi sarana belajar untuk
menambah wawasan dan pengetahuan.Pada masyarakat, agar lebih
memahami mengenai pelayanan kesehatan di rumah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Home Care


Pelayanan kesehatan rumah adalah komponen dari rentang pelayanan
kesehatan yang komprehensif yang di dalamnya terdapat pelayanan kesehatan
untuk indiidu dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan tujuan
meningkatkan, memelihara atau memulihkan kesehatan atau meningkatkan
kemandirian, menimalkan akibat dari ketidakmampuan dan penyakit
terminal (Warhola, 1980).
Pelayanan kesehatan rumah merupakan kunjungan rumah dan bagian
integral dari pelayanan keperawatan, yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu  individu, keluarga, dan masyarakat mencapai kemandirian dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi (Sherwen, 1991).
Menurut ANA (1992) pelayanan kesehatan rumah adalah perpaduan
perawat kesehatan masyarakat dan ketrampilan tekhnis yang terpilih dari
perawat spesialis yang terdiri dari kumpulan perawat komunitas, seperti
perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat ibu dan anak, perawat
kesehatan masyarakat, dan perawat medikal – bedah.
Dari beberapa definisi di atas komponen utama pada pelayanan kesehatan
rumah adala pasien, keluarga, pemberi pelayanan kesehatan yang diberikan
secara profesional (multidisiplin), direncanakan, dikoordinasikan bertujuan
membantu pasien kembali ketingkat kesehatan optimum dan mandiri yang
dilaksanakan di rumah beradasarkan kontrak dan merupakan kelanjutan dari
pelayanan keperawatan pada tiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.

B. Tujuan Home Care


1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
2. Tujuan Khusus
 Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara mandiri
 Meningkatan kemandirian keluarga dalam pemeliharan kesehatan
 Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan dirumah

C. Prinsip Home Care


Agar  pelayanan home care ini dapat berjalan dengan lancar maka perlu
diperhatikan beberapa prinsip dalam melakuakan pelayanan home care.
Prinsip – prinsip tersebut diantaranya : 
1. Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat
2. Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada
(dokter, bidan, perawat,ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi
yang lain).
3. Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
4. Memberipelayananparipurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif
dan rehabilitaif.
5. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen.
6. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
7. Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.
8. Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan pelayanan di home
care.

D. Bentuk – Bentuk Layanan Home Care


1. Berdasarkan fokus masalah kesehatan
Berdasarkan jenis  masalah kesehatan yang dialami oleh pasien,
pelayanan keperawatan di rumah (home care) di bagi tiga kategori yaitu :
a. Layanan perawatan pasien sakit
Keperawatan pasien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling
banyak dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai
dengan alasan kenapa perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit
memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatannya
dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di rumah
sakit.
b. Layanan berbasis promotif dan preventif
Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada
promosi dan prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan
seorang ibu bagaimana merawat bayinya setelah melahirkan,
pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia
beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
c. Pelayanan atau asuhan spesialistik
Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada
penyakit-penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis
seperti diabetes, stroke, hipertensi, masalah-masalah kejiwaan dan
asuhan pada anak. 
2. Berdasarkan institusi penyelenggara
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Home
Care (HC), antara lain:
a. Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama berlangsung
dilakukan adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi
(baik ibu, bayi, balita maupun lansia) yang akan dilaksanakan oleh
tenaga keperawatan puskesmas (digaji oleh pemerintah). Pasien yang
dilayani oleh puskesmas biasanya adalah kalangan menengah ke bawah.
Di Amerika hal ini dilakukan oleh Visiting Nurse (VN)
b. Institusi Sosial
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan sukarela
dan tidak memungut biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM atau
organisasi keagamaan dengan penyandang dananya dari donatur,
misalnya Bala Keselamatan yang melakukan kunjungan rumah kepada
keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pangabdian kepadan
Tuhan.
c. Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam bentuk
praktik mandiri baik perorangan maupun kelompok yang
menyelenggarakan pelayanan HC dengan menerima imbalan jasa baik
secara langsung dari pasien maupun pembayaran melalui pihak ke tiga
(asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu tidak
berorientasi “not for profit service”
d. Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home Care)
Merupakan perawatan lanjutan pada pasien yang telah dirawat dirumah
sakit, karena masih memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka
dilanjutkan dirumah. Alasan munculnya jenis program ini selain apa
yang telah dikemukakan dalam alasan Home Care (HC) diatas, adalah :
 Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga
kesempatan untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang
(misalnya ibu post partum normal hanya dirawat 1-3 hari, sehingga
untuk mengajarkan bagaimana cara menyusui yang baik, cara
merawat tali pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum
ibu, senam post partum, dll) belum dilaksanakan secara optimum
sehingga kemandirian ibu masih kurang.
 Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada
pasien yang dirawat dirumah sakit.
 Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu
memerlukan biaya yang besar
 Perlunya kesinambungan perawatan pasien dari rumah sakit ke
rumah, sehingga akan meningkatkan kepuasan pasien maupun
perawat. Hasil penelitian dari “Suharyati” staf dosen keperawatan
komunitas PSIK Univ. Padjajaran Bandung di RSHS Bandung
menunjukkan bahwa konsumen RSHS cenderung menerima program
HHC (Hospital Home Care) dengan alasan ; lebih nyaman, tidak
merepotkan, menghemat waktu & biaya serta lebih mempercepat tali
kekeluargaan (Suharyati, 1998)
3. Berdasarkan pemberi layanan ( pelayanan kolaboratif )
Kerja sama antar disiplin di perlukan dalam pelayanan kesehatan rumah.
Tanpa kerja sama yang efektif  tidak akan terjadi pelayana yang
berkesinambungan, sehingga akan terjadi kebingungan dan salah pengertian
pada pasien dan keluarga. Proses kolaborasi di mulai dari rumah sakit dengan
rrencana pulang, perawat di rumah sakit yang mengidentifikasi akan
kebutuhan pasien untuk pelayanan kesehatan rumah yang merencanakan
bersama dengan dokter untuk membuat program di rumah nanti. Peran dan
fungsi profesi antar disiplin bergantung beberapa faktor, faktor tersebut
meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan karakteristik masing-
masing anggota tim harus kompeten sebagai pelaksana pelayanan kesehatan
di bidang mereka.
Pada umumnya tenaga kesehatan yang terlibat pelayanan kesehatan
rumah adalah dokter, Perawat, Apoteker, Ahli fisioterapi, ahli terapi wicara,
ahli gizi, pekerja sosial dan home health aide (pembantu kesehatan rumah)
1. Dokter
Pemberian Home Care harus berada di bawah perawatan dokter. Dokter
harus sudah menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan diberikan
kepada pasien. Rencana perawatan meliputi: diagnosa, status mental, tipe
pelayanan dan peralatan yang dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis,
kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan fungsional, aktivitas yang
diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan.
2. Perawat
Bidang keperawatan dalam home care, mencakup fungsi langsung dan
tidak langsung. Direct care  yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua
yang membutuhkan kontak fisik dan interaksi face to face. Aktivitas yang
termasuk dalam direct care mencakup pemeriksaan fisik, perawatan luka,
injeksi, pemasangan dan penggantian kateter, dan terapi intravena. Direct
care juga mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga
bagaimana menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirect care terjadi
ketika pasien tidak perlu mengadakan kontak personal dengan perawat.
Tipe perawatan ini terlihat saat perawat home care berperan sebagai
konsultan untuk personil kesehatan yang lain atau bahkan pada penyedia
perawatan di rumah sakit.
3. Apoteker
Program Home Health Care atau yang dikenal dengan Homecare banyak
di lakukan oleh apoteker guna memberikan pelayanan yang maksimal
kepada pasien. Program Homecare adalah suatu bentuk pelayanan yang
dilakukan oleh apoteker dengan cara memberikan pelayanan konsultasi,
informasi dan edukasi kepada pasien langsung ke rumah pasien,
memonitoring terapi penggunaan obat sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup pasien dan kepatuhan penggunaan obatnya.

4. Ahli fisioterapi ( Physical therapist )


Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan
pada pasien di rumah. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan
langsung dan tidak langsung. Perawatan langsung meliputi: penguatan
otot, pemulihan mobilitas, mengontrol spastisitas, latihan berjalan, dan
mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan tidak langsung
meliputi konsultasi dengan petugashome care  lain dan berkontribusi dalam
konferensi perawatan pasien.
5. Ahli gizi
Peran ahli gizi dalam home care antara lain : melakukan pengkajian
kebutuhan nutrisi, menetapkan masalah nutrisi, menyusun rencana
pemecahan masalah nutrisi, memberikan bantuan tehnis tentang
kebutuhan nutrisi, membimbing atau konseling pada pasien dan semua
anggota keluarga dalam masalah nutrisi, melakukan evaluasi dan
mendokumentasikan tindakan
6. Ahli terapi wicara ( Speech pathologist )
Tujuan dari speech theraphy  adalah untuk membantu pasien
mengembangkan dan memelihara kemampuan berbicara dan
berbahasa. Speech pathologist juga bertugas memberi konsultasi kepada
keluarga agar dapat berkomunikasi dengan pasien, serta mengatasi
masalah gangguan menelan dan makan yang dialami pasien.
7. Pekerja social (Social wolker)
Pekerja social membantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan diri
dengan faktor sosial, emosional, dan lingkungan yang berpengaruh pada
kesehatan mereka.
8. Pembantu kesehatan rumah( Homemaker/home health aide )
Tugas dari home health aide adalah untuk membantu pasien mencapai
level kemandirian dengan cara sementara waktu memberikan personal
hygiene. Tugas tambahan meliputi pencahayaan rumah dan keterampilan
rumah tangga lain (Bukit, 2008).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang holistik dengan
mempertimbangkan aspek bio, psiko, sosial, spiritual dan ekonomi secara
komprehensip dengan mengutamakan kepentingan dan kepuasan pasien yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ada beberapa bentuk pelayanan home
care di masyarakat sehingga home dapat menjadi upaya terbaik bagi pasien –
pasien penyakit kronik atau terminal untuk meningkatkan dan
mempertahankan kemampuan optimal.
Dalam pelaksanaan home care ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan seperti aspek legal dan etik dalam home care, perizinan
pendirian home care, kebijakan dalam home care, dan kepercayaan dan
budaya dalam home care. Hal ini di lakukan untuk menghindari adanya saling
menyalahkan dalam home care sehingga tidak ada pihak yang saling
merugikan. Sehingga pasien juga mendapatkan perawatan yang baik serta
perawat juga mengerti dan memahami peraturan-peraturan yang ada dan
langkah-langkah dalam menjalankan home care. Hal tersebut juga dapat
menekan terjadinya pro dan kontra home care di masyarakat.
Sebagai tenaga profesional, perawat harus mengerti standar pelayanan
dan peran serta fungsi perawat dalam home care sehingga perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan etis kepada pasien.
Dalam home care juga diperlukan team kesehatan yang solid untuk
memberikan pelayanan yang komprehensif dan paripurna kepada pasien
sehingga peningkatan kualitas hidup pasien dapat tercapai.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar para pembaca
khususnya kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya
darah guna terwujudnya pelaksanaan proses belajar yang baik. Kami
menyadari Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu
kami menyarankan kepada pembaca untuk tetap terus menggali sumber-
sumber yang menunjang terhadap pembahasan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Syamsudin, 2005. Makalah Seminar Alternatif Model Keperawatan Home Health

Care. Akper Karya Bakti Nusantara Magelang : Magelang.

Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta:EGC

Depkes. RI. 2002.  Pengembangan Model Praktik Pelayanan Mandiri

Keperawatan .Jakarta : Pusgunakes

Ainy, Nur. 2011. Makalah Keperawatan Komunitas - Home Nursing.


http://fakhrun-duniakita.blogspot.co.id/2011/12/makalah-keperawatan-
komunitas-home.html. Diakses tanggal pada tanggal 4 September 2017

Jatiarso, Eko. 2012.Makalah Home Care.


http://jatiarsoeko.blogspot.co.id/2012/03/makalah-home-care.html.
Diakses pada tanggal 4 September 2017

Elvina, Siska. 2015.Makalah Home Care.


http://siskaelvinapurba.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-
en-us-x-none_9.html. Diakses pada tanggal 4 September 2017

Marini, Hellen. 2015. Makalah Etik dan Legal Home Care.


http://hellenmarini.blogspot.co.id/2015/11/makalah-etik-dan-legal-
home-care.html. Diakses pada tangga 4 September 2017

Anda mungkin juga menyukai