Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING

PENDIDIKAN KESEHATAN KOMPLEMENTER TB PARU


PADA KELUARGA Tn. N DI DESA BERONTAK KEC. KECIPIR

OLEH KELOMPOK 3 :

Diyah Setiyo Rini 201321015 Serly Kristiyani 201321051

Hary Putra S 201321025 Susanti Setyoningrum 201321054

Ignatius Berta T 201321027 Triana Cahyaningrum 201321056

Kezia Baittanti 201321031 Vava Al Latifah 201321057

Lusia Eka 201321036 Ika Siwi P 201321028

STIKES St. ELISABETH SEMARANG


PRODI D3 KEPERAWATAN
2013/2014
PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN KOMPLEMENTER TB PARU PADA
KELUARGA Tn. N DI DESA BERONTAK KEC. KECIPIR

A. Topik
Pendidikan kesehatan komplementer keluarga dengan TB paru di desa
Berontak ini memiliki cakupan topik meliputi pengertian TB paru, penyebab
TB paru, tanda gejala TB paru, pengobatan TB paru dan pencegahan TB
paru.

B. Latar Belakang
TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycrobacterium
tuberculosis ini, menyebabkan kerusakan terutama pada paru. TB Paru salah satu
penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia hingga saat ini,
tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju. WHO
memperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh TB Paru. Hal ini
dibuktikan dengan masih banyaknya jumlah penderita TB Paru yang ditemukan
di masyarakat dan sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB Paru
merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan.
Setelah sebelumnya berada di peringkat 3 dengan prevalensi TB Paru
tertinggi setelah India dan Cina, berdasarkan laporan WHO, pada tahun 2007
peringkat Indonesia turun ke peringkat 5 dengan prevalensi TB Paru tertinggi
setelah India, Cina, Afrika Selatan, dan Nigeria.Di seluruh dunia, TB Paru
merupakan penyakit infeksi terbesar nomor 2 penyebab tingginya angka
mortalitas dewasa sementara di Indonesia TB Paru menduduki peringkat 3 dari
10 penyebab kematian dengan proporsi 10% dari mortalitas total.
Angka insidensi semua tipe TB Paru Indonesia tahun 2010 adalah
450.000 kasus atau 189 per 100.000 penduduk, angka prevalensi semua tipe TB
Paru 690.000 atau 289 per 100.000 penduduk dan angka kematian TB Paru
64.000 atau 27 per 100.000 penduduk atau 175 orang per hari.5 Meskipun
memiliki beban penyakit TB Paru yang tinggi, Indonesia merupakan negara
pertama diantara High Burden Country (HBC) di wilayah WHO South-East
Asian yang mampu mencapai target global TB Paru untuk deteksi kasus dan
keberhasilan pengobatan pada tahun 2006.
Tahun 2009, tercatat sejumlah sejumlah 294.732 kasus TB Paru telah
ditemukan dan diobati (data awal Mei 2010) dan lebih dari 169.213 diantaranya
terdeteksi BTA+, dengan demikian, Case Notification Rate untuk TB Paru
BTA+ adalah 73 per 100.000 penderita TB Paru yang diperiksa. Rerata
pencapaian angka keberhasilan pengobatan selama 4 tahun terakhir adalah
sekitar 90% dan pada kohort tahun 2008 mencapai 91%.
Kasus TB Paru Sumatera Utara masih tergolong tinggi dengan
ditemukannya sebanyak 15.614 penderita selama tahun 2010. Berdasarkan data
TB Paru nasional, Sumatera Utara sampai triwulan ke III tahun 2010 menempati
urutan ke-tujuh dengan jumlah penderita TB Paru tertinggi setelah Gorontalo,
Maluku, Sulawesi utara, Sulawesi Tenggara, Bangka Belitung dan Jakarta.
Angka drop out pengobatan TB Paru Indonesia pada tahun 2008 yaitu
4% dan tahun 2009 yaitu 4,1%. Angka drop out Kota Medan, berdasarkan data
BP4 Kota Medan dalam penelitian Budi Junarman sampai bulan September 2008
sebesar 14,3%. Penelitian Naili Fauziah (2008) angka drop out TB Paru di BP4
Salatiga sebesar 19%.14 Berdasarkan penelitian Kartika (2009) angka drop out
TB Paru di RSUD Budhi Asih sebesar 8%. Penelitian Erni Erawati, dkk (2009)
memperoleh angka drop out TB Paru Kabupaten Dompu sebesar 16,9% .
. Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan dengan
petugas kesehatan di Desa Berontak, kami mendapatkan hasil bahwa 1 dari
50 keluarga di desa ini ada yang menderita penyakit TB Paru danbelum
mengetahui tentang penyakit TB paru serta pengobatan TB paru. Petugas
kesehatan mengemukakan bahwa hal ini disebabkan karena rendahnya
pendidikan di desa ini sehingga pengetahuan mereka tentang penyakit TB
paru dan pengobatan TB paru pun kurang.
Hal ini akhirnya mendorong kami untuk melakukan perencanaan
kegiatan pendidikan kesehatan komplemementer TB paru kepada keluarga
Tn. N di desa Berontak. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini kami
mengharapkan bahwa seluruh anggota keluarga Tn. N dapat mengetahui
tentang penyakit TB paru dan pengobatan penyakit TB paru yang benar agar
penyakitnya tidak semakin parah.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga
Tn. N mengerti tentang TB Paru dan cara pengobatan Tb Paru.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 kali
pertemuan diharapkan keluarga Tn. Adi mampu :
a. Menjelaskan pengertian tentang TB Paru
b. Menjelaskan penyebab tentang TB Paru
c. Menjelaskan tanda gejala tentang TB Paru
d. Menjelaskan pengobatan tentang TB Paru
e. Menjelaskan pencegahan tentang TB Paru

D. Metode pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Sasaran target
Sasaran : Salah satu keluarga di Desa Berontak Kec. Kecipir
Target : Keluarga Tn. N yang salah satu anggotanya terkena TB Paru
dan belum mengetahui pengobatan penyakit TB Paru

F. Media dan alat


Media :
1. Flipchart
2. Leaflat

G. Strategi Pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat, 6 November 2015
Waktu : 08.00-08.45 WIB
Tempat : Rumah Keluarga Tn. N
H. Setting Tempat
Keterangan :
1 = Moderator
1 2 2
2 = Penyaji
5 3 = Fasilitator
4 = Audience
4 4 5 = Observer

4 4

3 4 4 3

I. Pengorganisasian
Penyaji : 1.Vava Al Latifah Aziz
2.Ignatius Berta Tirta
3. Kezia Baittanti Agustina
4. Diyah Setyorini
Moderator : 1.Triana Cahyaningrum
Fasilitator : 1.Lusia Eka Desy
2.Sherly Kristiani
3.Susanti Setyoningrum
Observer : 1.Harry Putra Situmorang
2.Ika Siwi P

J. Tahapan Pelaksanaan
No. Tahap Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan
Audience
1 Pembukaan 5 - Mengucapkan salam pembuka dan - Menjawab
menit kontrak waktu salam
- Memperkenalkan diri - Mende-
- Menjelaskan maksud dan tujuan ngarkan
- Menjelaskan cakupan materi - Menjawab
- Apersepsi dengan menanyakan apa pertanyaan.
itu pengertian, tanda gejala dan
pengobatan TB Paru
2 Inti - Menjelaskan pengertian TB Paru - Audience
30 menit - Menjelaskan penyebab TB Paru mendengar-
- Menjelaskan tanda gejala TB Paru kan
- Menjelaskan pengobatan TB paru - Audience
- Menjelaskan pencegahan TB Paru memperhati
-kan

3 Penutup - Memberi kesempatan audience - Audience


10 menit untuk bertanya bertanya
- Menanyakan kepada audience - Audience
tentang TB Paru menjawab
- Menyampaikan kesimpulan - Audience
- Mengucapkan salam dan terimakasih mendengar-
kan
- Menjawab
salam

K. Materi

1. Pengertian TB Paru
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama
menyerang penyakit parenkim paru (Brunner & Suddarth, 2002).
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius yang menyerang paru-paru
yang secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan
nekrosis jaringan. Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari
penderita kepada orang lain (Santa, dkk, 2009).
Menurut Depkes (2007) Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai
organ tubuh lainnya.

2. Penyebab TB Paru
Mycobacterium tuberculosis merupakan penyebab dari TB paru.
kuman ini bersifat aerob sehingga sebagian besar kuman menyerang
jaringan yang memiliki konsentrasi tinggi seperti paru-paru. Kuman ini
berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan, oleh karena itu disebut sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Kuman ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup sampai beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab.
Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman (tertidur lama) selama
beberapa tahun (Depkes RI, 2002; Aditama, 2002).

3. Tanda Gejala TB Paru


 Batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih.
 Batuk darah / batuk dengan dahak bercampur darah
 Badan lemas
 Sesak napas
 Napsu makan menurun
 Berat badan menurun
 Berkeringat pada malam hari tanpa aktifitas fisik
 Demam
 Nyeri dada

4. Pengobatan TB Paru
a. Obat herbal TBC pertama
Bahan – bahan :
 3 lembar daun sirih
 7 biji cengkih
 7 biji kemukus
 7 biji kapulaga
 1 jari kayu manis

Cara pemakaian

 Semua bahan di cuci bersih


 Lalu , rebus dalam 4 gelas air hingga tersisa setengahnya
 Setelah dingin, air rebusan
 Minum 3 kali sehari, masing – masing ¼ gelas
b. Obat herbal TBC kedua

Bahan bahan :

 1/4 gelas air perasan buah mengkudu


 1 sendok makan air jeruk nipis
 1 sendok makan perasan kunyit

Cara pemakaian
 Campur semua bahan kemudian rebus selama 15 menit
 Tunggu sampai dingin lalu minum
 Lakukan setiap menjelang tidur , dosis 1/4 gelas

c. Obat herbal TBC ketiga

Bahan- bahan :

 5 lembar daun sirih


 1/2 jari kayu manis
 1 jari jahe emprit
 7 biji kemukus
 7 biji cengkeh
 7 biji kapulaga
 1/2 sendok teh adas manis
 1/2 pulosari

cara pemakaian :

 Jahe emprit di bakar sebentar lalu di kupas , cuci dan memarkan


 Kemudian semua bahan di rebus dalam 4 gelas air sampai tersisa 2
gelas
 Kemudian setelah dingin di saring dan tambahkan madu
 Minum 3 kali sehari masing- masing 1/2 gelas

5. Pencegahan penularan TB Paru dalam keluarga


 Memisahkan makanan dan alat makan dengan penderita TB Paru
 Membuka jendela rumah setiap pagi agar kumannya mati.
 Menjemur kasur penderita TB Paru.
 Mengingatkan penderita TB Paru untuk menutup mulut setiap batuk.
 Menyediakan tempat khusus untuk tempat dahak penderita TB Paru.
 Imunisasi BCG pada balita.

L. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Mempersiapkan materi untuk pendidikan kesehatan komplementer
keluarga dengan TB Paru.
b. Kontrak waktu dengan keluarga Tn. N.
c. Mempersiapkan flipchart dan leaflet sebagai media pendidikan
kesehatan.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir adalah seluruh anggota keluarga Tn. N yang
belum mengetahui komplementer TB Paru
b. Flipchart dan leaflet siap digunakan sebagai media pendidikan
kesehatan.
c. Menjelaskan kepada audience mengenai pengertian TB Paru,
penyebab TB paru, tanda gejala TB Paru, pengobatan TB Paru, dan
pencegahan TB Paru.
d. keluarga Tn. N berpartisipasi aktif dalam seluruh acara pendidikan
kesehatan.
3. Evaluasi Hasil
a. Salah satu peserta diskusi dapat menjelaskan kembali tentang
pengertian TB Paru.
b. Salah satu peserta diskusi dapat menyebutkan kembali penyebab dari
TB Paru.
c. Salah satu peserta dapat menyebutkan 5 dari 10 tanda gejala TB Paru
d. Salah satu peserta dapat menjelaskan 2 dari 3 pengobatan TB Paru
e. Salah satu peserta dapat menyebutkan 3 dari 6 pencegahan TB Paru.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.unsri.ac.id/2889/1/JURNAL_JAJI_PSIKFK_UNSRI_journal_FKM.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4562

Crofton, Jhon. 2006. Tuberkulosis Klinik. Jakarta : Widya Medika

Ronnilon, Anik. 2005.Pedoman Penyakit Tuberkulosis. Jakarta : Perdhaki

Ward, Jane dan Richard Leach. 2007. At a Glance Sistem Respirasi Edisi Kedua.
Jakarta : Erlangga

Chang,Esther, John Daly dkk. 2009. Patofisiologi Aplikasi pada Praktik


Keperawatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai