Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH :

1. Ni Putu Clara Carmelia 18C10153


2. Ni Putu Dyah Venia Lestari Dewi 18C10159
3. Ni Kadek Eni Saputri 18C10161
4. Ni Kadek Vira Permata Sari 18C10195
5. Nurlinda Salsa IA 17C10151

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Om Swastiastu
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini, dalam bentuk maupu isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi penulis
maupun pembacanya.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi saya atau pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
            Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk  kesempurnaan makalah ini.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

\
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Umum........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

2.1 Definisi Keperawatan Komunitas .........................................................3


2.2 Tujuan Keperawatan Komunitas............................................................4
2.3 Sasaran Keperawatan Komunitas..........................................................4
2.4 Prinsip – Prinsip Keperawatan Komunitas............................................5
2.5 Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat.....................................6
2.6 Konsep Keperawatan Komunitas...........................................................6
2.7 Konsep Masalah Kesehatan Komunitas.................................................9
2.8 Trend Dan Issue Keperawatan Komunitas..........................................12

BAB III PENUTUP .....................................................................................

4.1 Kesimpulan..........................................................................................13

4.2 Saran....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keprawatan
kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan
memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan
dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan
keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai
tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh :
1.  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi
dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat
diketahui oleh masyarakat,
2. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang,
3. Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat
ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
Pada sisi lain, banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan karena berbagai
pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan
kesehatan, seperti kasus-kasus penyakit terminal, keterbatasan kemampuan masyarakat untuk
membiayai pelayanan kesehatan, manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, banyak
orang merasakan bahwa di rawat inap membatasi kehidupan manusia, lingkungan di rumah yang
dirasakan lebih nyaman ( Depkes RI,2002 ). Maka dari itu dalam makalah ini kami membahas
trend dan issue kesehatan keperawatan komunitas tentang home care (Home Health Care),
perawatan keluarga dan pondok kesehatan desa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Keperawatan Komunitas ?
2. Jelaskan Tujuan Keperawatan Komunita !
3. Siapa saja Sasaran Keperawatan Komunitas ?
4. Jelaskan Prinsip – Prinsip Keperawatan Komunitas !
5. Apa yang di maksud dengan Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat ?
6. Jelaskan Konsep Keperawatan Komunitas !
7. Apa saja Konsep Masalah Kesehatan Komunitas ?
8. Apa yang di maksud dengan Trend Dan Issue Keperawatan Komunitas ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Keperawatan Komunitas.
2. Mengetahui tujuan dari Keperawatan Komunitas.
3. Mengetahui sasaran Keperawatan Komunitas.
4. Mengetahui Prinsip – prinsip Keperawatan Komunitas.
5. Mengetahui tentang Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat.
6. Mengetahui tentang Konsep Keperawatan Komunitas.
7. Mengetahui tentang Konsep Masalah Kesehatan Komunitas.
8. Mengetahui tentang Trend Dan Issue Keperawatan Komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas adalah mencakup perawatan kesehatan keluarga (Nurse


Health Family) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka
meminta bantuan pada orang lain (WHO,1974).

Keperawatan komunitas adalah keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu


upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan
masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga
dan masyarakat Departemen kesehatan (RI, 1986).

Keperawatan komunitas adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat


batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan masyarakat adalah ilmu
dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan efisiensi hidup
melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk (Winslow, 1920) :

1. Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir


2. Perbaikan kesehatan lingkungan
3. Mencegah dan memberantas penyakit menular
4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan
5. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah
padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya
masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
2.2 Tujuan keperawatan komunitas

Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat


melalui upaya :

1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan
kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan
masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.

Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk :

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami


2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
3. Merumuskan serta memecahkan masalah
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang akhirnya
dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).

2.3 Sasaran keperawatan komunitas

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok


khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
perawatan (Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari :

1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada
dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi
dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,
kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat
dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan
nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan.
4. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok beresiko
atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan keperawatan komunitas
diberikan dengan mamandang komunitas sebagai klien.

2.4 Prinsip keperawatan komunitas

Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah


mempertimbangkan :

a. Kemanfaatan. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat


sebesar – besarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara manfaat dan
kerugian

b. Autonomi. Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan


atau memilih alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas

c. Keadilan. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan


kemampuan atau kapasitas komunitas.

d. Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas. Keperawatan komunitas


merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar
komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang
tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan
internal dan eksternal.

2.5 Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas
adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).

Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,


atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007).Perawatan kesehatan adalah bidang
khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit
secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat
bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut  (Elisabeth, 2007).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan
masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya
pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat
dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya
sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007). Peran serta
masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan obyek diharapkan
masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya. Sebagian
akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga
dan meningkatkan status kesehatan masyarakat (Mubarak, 2005).

2.6 Konsep Keperawatan Komunitas


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam
membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009).
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental,
keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan
kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan
pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang
mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan
wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan (Riyadi, 2007).
Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa keperawatan
komunitas merupakan suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan
(Nursing) dan kesehatan masyarakat (Public health) dengan dukungan peran serta masyarakat
secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2005).
Keperawatan komunitas adalah keperawatan yang diberikan dari luar suatu institusi yang
berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth, 2007).
Pada keperawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi
komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
(Mubarak, 2005).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama
peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas
itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan
atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).
5.  Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa
alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2005).

Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek


keperawatan.  Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu,
keluarga dan masyarakat (Riyadi, 2007).
1. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya
memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan
spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang
kemauan menuju kemandirian pasien/ klien (Riyadi, 2007).
2. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus
dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,
di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam
fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada
Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman,
dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).
3. Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang
bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama (Riyadi, 2007).

Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam keperawatan


kesehatan masyarakat adalah :
a.  Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan (Elisabeth, 2007).
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat,
pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang
kesehatan (Mubarak, 2005).
b. Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat
sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu,
keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya
peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat
menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan
sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat.
c. Kerjasama atau kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan
manfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan (Elisabeth, 2007).
Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat
digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada. Hal
ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan
keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi
peningkatan kesehatan masyarakat (Elisabeth, 2007).        
d. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif
kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru,
dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).
Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada
masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun kesehatan
masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas,
kepemimpinan dan partisipasi masyarakat  (Elisabeth, 2007).

2.7 Konsep Masalah Kesehatan Komunitas


a. Kesehatan Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai tempat pemukiman dengan segala
sesuatunya dimana organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara
langsung maupun tidak langsung disuga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun
kesehatan dari organisme tersebut (Efendi, 2009).
Kesehatan lingkungan dapat dijabarkan sebagai suatu kondisi lingkungan yang
mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannyauntuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan
bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia). Menurut WHO (2005),
lingkungan merupakan suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia
dengan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (Efendi, 2009).
Dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan, Pemerintah menggalakkan
Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) Merupakan Program Nasional yang bersifat lintas sektoral di bidang
sanitasi. Program Nasional STBM dicanangkan oleh Menteri Kesehatan RI pada Agustus
2008.
Tujuan dari Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
adalah menurunkan kejadian diare melalui intervensi terpadu dengan menggunakan
pendekatan sanitasi total. Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas:
 Tidak buang air besar (BAB) sembarangan.
 Mencuci tangan pakai sabun.
 Mengelola air minum dan makanan yang aman.
 Mengelola sampah dengan benar.
 Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

Menurut WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
- Penyediaan air minum
- Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian pencemaran
- Pembuangan sampah padat
- Pengendalian vector
- Pencegahan atau pengandalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
- Higiene makanan, termasuk higiene susu
- Pengendalian pencemaran udara
- Pengendalian radiasi
- Kesehatan kerja
- Pengendalian kebisingan
- Perumahan dan pemukiman
- Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
- Perencanaan daerah dan perkotaan
- Pencegahan kecelakaan
- Rekreasi umum dan pariwisata
- Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi (wabah), bencana
alam dan perpindahan penduduk
- Tindakan pencegahan  yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
Menurut pasal 22 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, terdapat delapan ruang
lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
o Penyehatan air dan udara
o Pengamanan limbah padat atau sampah
o Pengamanan limbah cair
o Pengamanan limbah gas
o Pengamanan radiasi
o Pengamanan kebisingan
o Pengamanan vektor penyakit
o Penyehatan dan pengamanan lainnya seperti pada situasi pasca bencana

b. Perilaku Masyarakat
adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat
diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi (Wawan,
2010).Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan , makanan serta
lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon dan stimulus atau
perangsangan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi dan
sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice). Sedangkan stimulus
atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok, yakni: sakit dan penyakit, sisitem
pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan (Wawan, 2010).
Perilaku yang mempengaruhi kesehatan dapat digolongkan dalam dua kategori
(Wawan, 2010), yaitu:
 Perilaku yang terwujud secara sengaja dan sadar
 Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadar
Ada perilaku-perilaku yang sengaja atau tidak sengaja membawa manfaat bagi kesehatan
individu atau kelompok kemasyarakatan sebaliknya ada yang disengaja atau tidak disengaja
berdampak merugikan kesehatan (Wawan, 2010).

2.8 Trend Issue Keperawatan Komunitas


            Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan
berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan
dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend
holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik
dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren
praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar.

1. Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga
informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi
dengan cepat diketahui oleh masyarakat,
b. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang ,
c. Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat
ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.

2. Tren dan isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas


a. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia
Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat
kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada
perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.
b. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin
berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran
perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah
kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara
keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang
dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat
pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan,
ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.
c. Puskesmas Idaman
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai
dengan standart operating procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas
Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan, oleh karena itu
Puskesmas Idaman juga merubah paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur
Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang memenuhi harapan Masyarakat”.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yang telah dijalankan selama
ini masih memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara pendekatan pembangunan
kesehatan masyarakat dengan tanggapan masyarakat, manfaat yang diperoleh
masyarakat, dan partisipasi masyarakat yang diharapkan. Salah satu intervensi
keperawatan komunitas di Indonesia yang belum banyak digali adalah kemampuan
perawat spesialis komunitas dalam membangun jejaring kemitraan di masyarakat. Situasi
dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan praktik keperawatan komunitas beserta
pendekatan kemitraan yang sesuai di Indonesia yaitu dengan cara pengembangan
kesehatan masyarakat, model kemitraan keperawatan komunitas dalam pengembangan
kesehatan masyarakat dan ideologi entrepreneurialisme dalam kemitraan keperawatan
komunitas. Masalah bidang kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu masih cukup
tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi dan mobilitas
penduduk yang cukup tinggi. Untuk keperawatan kesehatan komunitas di masa
mendatang diprediksi bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat.

3.2 Saran

a. Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu
keperawatan Komunitas di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan
layanan keperawatan.

b. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui kegiatan
riset sebagai dasar untuk pengembangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/48222370/Isu-Tren-Keperawatan-Komunitas
https://www.ilmulengkap.xyz/2017/06/makalah-isu-trend-keperawatan-komunitas.html
http://cita09060144.student.umm.Ac.id/20 10/02/05/ tren-dan-isu-mutakhir-praktek-perawat/
https://www.academia.edu/37217368/Trend_Issue_Keperawatan_Komunitas

Anda mungkin juga menyukai