OLEH :
Om Swastiastu
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini, dalam bentuk maupu isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi penulis
maupun pembacanya.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi saya atau pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
\
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Umum........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................13
4.2 Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Keperawatan Komunitas.
2. Mengetahui tujuan dari Keperawatan Komunitas.
3. Mengetahui sasaran Keperawatan Komunitas.
4. Mengetahui Prinsip – prinsip Keperawatan Komunitas.
5. Mengetahui tentang Konsep Komunitas dan Kesehatan Masyarakat.
6. Mengetahui tentang Konsep Keperawatan Komunitas.
7. Mengetahui tentang Konsep Masalah Kesehatan Komunitas.
8. Mengetahui tentang Trend Dan Issue Keperawatan Komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan
kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan
masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk :
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada
dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi
dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,
kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat
dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan
nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan.
4. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok beresiko
atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan keperawatan komunitas
diberikan dengan mamandang komunitas sebagai klien.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas
adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Menurut WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
- Penyediaan air minum
- Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian pencemaran
- Pembuangan sampah padat
- Pengendalian vector
- Pencegahan atau pengandalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
- Higiene makanan, termasuk higiene susu
- Pengendalian pencemaran udara
- Pengendalian radiasi
- Kesehatan kerja
- Pengendalian kebisingan
- Perumahan dan pemukiman
- Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
- Perencanaan daerah dan perkotaan
- Pencegahan kecelakaan
- Rekreasi umum dan pariwisata
- Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi (wabah), bencana
alam dan perpindahan penduduk
- Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
Menurut pasal 22 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, terdapat delapan ruang
lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
o Penyehatan air dan udara
o Pengamanan limbah padat atau sampah
o Pengamanan limbah cair
o Pengamanan limbah gas
o Pengamanan radiasi
o Pengamanan kebisingan
o Pengamanan vektor penyakit
o Penyehatan dan pengamanan lainnya seperti pada situasi pasca bencana
b. Perilaku Masyarakat
adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat
diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi (Wawan,
2010).Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan , makanan serta
lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respon dan stimulus atau
perangsangan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi dan
sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice). Sedangkan stimulus
atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok, yakni: sakit dan penyakit, sisitem
pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan (Wawan, 2010).
Perilaku yang mempengaruhi kesehatan dapat digolongkan dalam dua kategori
(Wawan, 2010), yaitu:
Perilaku yang terwujud secara sengaja dan sadar
Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadar
Ada perilaku-perilaku yang sengaja atau tidak sengaja membawa manfaat bagi kesehatan
individu atau kelompok kemasyarakatan sebaliknya ada yang disengaja atau tidak disengaja
berdampak merugikan kesehatan (Wawan, 2010).
1. Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga
informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi
dengan cepat diketahui oleh masyarakat,
b. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang ,
c. Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat
ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
3.1 Kesimpulan
Pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yang telah dijalankan selama
ini masih memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara pendekatan pembangunan
kesehatan masyarakat dengan tanggapan masyarakat, manfaat yang diperoleh
masyarakat, dan partisipasi masyarakat yang diharapkan. Salah satu intervensi
keperawatan komunitas di Indonesia yang belum banyak digali adalah kemampuan
perawat spesialis komunitas dalam membangun jejaring kemitraan di masyarakat. Situasi
dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan praktik keperawatan komunitas beserta
pendekatan kemitraan yang sesuai di Indonesia yaitu dengan cara pengembangan
kesehatan masyarakat, model kemitraan keperawatan komunitas dalam pengembangan
kesehatan masyarakat dan ideologi entrepreneurialisme dalam kemitraan keperawatan
komunitas. Masalah bidang kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu masih cukup
tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi dan mobilitas
penduduk yang cukup tinggi. Untuk keperawatan kesehatan komunitas di masa
mendatang diprediksi bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat.
3.2 Saran
a. Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu
keperawatan Komunitas di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan
layanan keperawatan.
b. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui kegiatan
riset sebagai dasar untuk pengembangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/48222370/Isu-Tren-Keperawatan-Komunitas
https://www.ilmulengkap.xyz/2017/06/makalah-isu-trend-keperawatan-komunitas.html
http://cita09060144.student.umm.Ac.id/20 10/02/05/ tren-dan-isu-mutakhir-praktek-perawat/
https://www.academia.edu/37217368/Trend_Issue_Keperawatan_Komunitas