Anda di halaman 1dari 7

NAMA : BLANDINA LARTUTUL

NPM : 12114201190033

 REVIEW TERKAIT PERAN PERAWAT JIWA


1. PERAN PERAWAT JIWA DI KOMUNITAS

Judu Jurnal : Peran dan motivasi perawat kesehatan


jiwa dalam program bebas pasung: studi
kasus di Mataram

Nama jurnal : Berita Kedokteran Masyarakat


(BKM Journal of Community Medicine
and Public Health)

Volume Dan Halaman: Volume 32, No 8, Halaman 287-294

Tahun: 2016

Penulis: Arif Rahman , Carla Raymondalexas


Marchira , Ibrahim Rahmat

Tanggal Review: 7 maret 2021

Reviewer : Blandina Lartutul


Latar Belakang Perawat kesehatan jiwa komunitas adalah
perawat yang ditempatkan di Puskesmas dan
ditunjuk untuk melakukan layanan kesehatan
jiwa di wilayah kerja puskesmas, dengan
peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
secara langsung, sebagai pendidik dan
sebagai koordinator kegiatan dalam
pelaksanaan program bebas pasung dan
dapat memberikan pelayanan ksehatan
dengan asuhan keperawatan yang dimana
semacam pengobatan, dan di anjurkan
mengikuti latihan self care, sehingga dapat
mandiri dan dapat bekerja dengan produktif
kembali.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan peran perawat kesehatan
mental dan motivasi pelaksanaan program
bebas kendali (program bebaspasung) di
Puskesmas, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Subjek penelitian perawat penanggung jawab program


kesehatan jiwa di puskesmas yang pernah
mengikuti pelatihan BC CMHN (Basic
Course in Community Mental Health
Nursing sejumlah 10 orang.
Metode penelitian Jenis penelitian kualitatif dengan desain
studi kasus, Subjeknya sepuluh perawat
program kesehatan mental, tiga orang dari
keluarga penderita, dua pegawai dinas
kesehatan masyarakat dan satu orang mantan
pegawai penderita gangguan jiwa.

Hasil penelitian Dari hasil yang di dapat


1. Peran perawat kesehatan jiwa dalam
pelaksanaan program.
peran kesehatan jiwa memiliki peran
sebagai pemberi asuhan keperawatan
secara langsung.
 Memberikan tindakan
keperawatan kepada keluarga
dan penderita
2. Peran perawat sebagai kordinator
kegiataan.
 Sebagai kordinator kegiataan,
perawat berperan dalam
memetahkan kasus pasung
3. Motivasi perawat kesehatan jiwa
dalam pelaksanaan program bebas
pasung.
 Motivasi intrinsik perawat
kesehatan jiwa (motivation
factor) adalah berupa bentuk
pekerjaan. Hasil penelitian
menggambarkan bahwa
perawat kesehatan jiwa
menyukai perannya sebagai
pelaksana
4. Motivasi perawat kesehatan jiwa
dalam pelaksanaan program bebas
pasung.
 Motivasi intrinsik perawat
kesehatan jiwa (motivation
factor) adalah berupa bentuk
pekerjaan. Hasil penelitian
menggambarkan bahwa
perawat kesehatan jiwa
menyukai perannya sebagai
pelaksanaan.

Kelebihan Perawat kesehatan jiwa di Kota Mataram


tengah melaksanakan program bebas
pasung, sesuai denga tugas nya yaitu
merawat pasien dan memberikan edukasi
baik kepada pasien maupun keluarga dan
dapat menjadi mentor untuk
memperdayakan penderita agar dapat
melakukan kegiatan secara mandiri, dan juga
menerapkan asuhan keperawatan dengan
demikian pelayanan pasien menjadi
sempurna, sehingga pasien bisa nyaman dan
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Kekurangan Perawat kesehatan jiwa perlu melaksanakan
program bebas pasung namun belum
terlaksana secara maksimal terkait kondisi
kerja yang di alami oleh perawat untuk itu
perlu meningkatkan kerjasama dengan
tokoh agama, masyarakat dan semua lintas
sektoral di Kota Mataram dalam
pelaksanaan program bebas pasung,
terutama dalam upaya preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitatif, sehingga masalah-
masalah terkait penyakit jiwa dapat teratasi.
Perbedaan dengan rencana penelitian Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan desain studi kasus. untuk
melakukan wawancara mendalam dengan
beberapa informan untuk memperoleh
tanggapan informan terhadap peran perawat
kesehatan jiwa terkait pelaksanaan program
bebas pasung.
REFERENSI
- Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan; 2013.
- Lestari W, Wardhani YF. Stigma dan Penanganan Penderita Gangguan Jiwa Berat Yang
Dipasung (Stigma and Management on People with Severe Mental Disorders with
Pasung).
- https://jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/view/9250

NAMA : ASDE SEKEWAEL

NPM : 12114201190025

 REVIEW TERKAIT PERAN PERAWAT JIWA

2. PERAN PERWAT JIWA DI RS

Judul Jurnal Kopetensi Perawat Dalam Merawat Pasien Gangguan


Jiwa
Nama Jurnal Nursing Compocies In Taking Care Patient With Mental
Disordes
Volume Dan Halaman Volume 11 Dan No . 2 Halaman 230 - 239
Tahun 2016
Penulis Ah. Yusuf, Rizki Fitryasari, Hanik Endang Nihayati, Rr.
Dian Tristiana
Tanggal Review 7 Maret 2021

LATAR BELAKANG Palayanan keperawatan merupakan bagian


yang tidak dipisahkan dari pelayanan
kesehatan yang berperan dalam mencapai
derajat kesehatan yang optimal pada tatanan
individu, keluarga dan masyarakat.
kompetensi perawatberhubungan erat dengan
kemampuan dam motivasi kerja yang kuat
dalam memberikan pelayan. kompetensi yang
dimiliki perawat, tercermin pada pelaksanaan
tugas keperawatan dalam pelayanan kepada
pasien, tidak terkecuali pada perawat di rumah
sakt jiwa (rsj).
TUJUAN PENELITIAN Penelitian mengidentifikasi 8 tema sebagai
hasil penelitian.
proses pemunculan tema tersebut diuraikan
berdasarkan tujuan penelitian.
SUBJEK PENELITIAN Kompetensi merupakan campuran dari sebuah
keterampilan (skill) dengan karakteristik
personal (hye-won & mi-ran 2014 :
mohtashami et al. 2013). hasil penelitin ini
didapatkan beberapa tema terkait dengan
kompetensi perawat dalam merawat pasien
dengan gangguan jiwa.
METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan desain kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskritif
untuk mengganbarkan kompetensi perawat
dalam pasien gangguan jiwa.
HASIL PENELITIAN Penelitian mengidentifikasi 8 tema sebagai
hasil penelitian. proses pemunculan tema
tersebut diuraikan berdasarkan tujuan
penelitian.
tujuan penelitian pertama adalah persepsi
perawat tentang kompetensi perawat dalam
merawat pasien gangguan jiwa, terdiri dari 3
tema, yaaitu melaksanakan asuhan
keperawatan, melaksanakan standar prosedur
operasional (sop) di ruang dan melaksanakan
terapi modalitas keperawatan jiwa.
tujuan penelitia 2 adalah hambatan yang
ditemuidalam mengaplikasikan kompetensi
sebagai perawat jiwa meliputi 5 tema, yaitu
hambatan dalam pelaksanaan dokumentasi
keperawatan, fasilitas yang terbatas, kurang
efektifnya pelaksanaan manajemen d ruangan,
kondisi sumber daya manusia yang dimiliki
serta kondisi pasien yang dirawat.
KELEBIHAN Perawat kesehatan jiwa di rumah sakit sudah
sangat baik karena mereka melakukan
komunikasi dengan pasien gangguan jiwa
dan memberikan perhatian yang lebih dan juga
dapat mengontrol emosi mereka ketika sedang
melakukan komunikasi dengan pasien jiwa.
KEKURANGAN Perawat kesehatan jiwa perlu meningkatkan
kerja sama dengan tokoh agama, masyarakat
dan semua lintas sektoral di masyarakat.
agar proses penyembuhan pasien bisa berjalan
dengan baik.
PERBEDAAN DENGAN RENCANA Penelitian menggunakan desain kualitatif
PENELITIAN dengan pendekatan fenomenologi deskritif
untuk menggambarkan kompetensi perawat
dalam pasien gangguan jiwa.
kompetensi perawat diukur berdasarkan
persepsi perawat rsj tentang kinerja yang harus
dimiliki selama bekerja di rsj

REFERENSI

 Ballard, K. A., 2012 issue and trends in psychiatric mental health nursing. In psychiatric
nursing, jones and baelett publisher, PP. 21-38. Available
at:http://nursing.jbpub.com/book/psychiatric.

 Budiawan, I.N., suarjana, I.K & wijaya, I.P.G., 2015. Hubungan kompetensi, motivasi
dan beban kerja dan kinerja perawat pelaksanaan di rumah sakit jiwa provinsi bali. Public
health and preventive medicine archive, 3(2).

Anda mungkin juga menyukai