Anda di halaman 1dari 38

TUGAS MATA KULIAH: KEPERAWATAN KOMUNITAS I

MAKALAH “MODEL DAN TEORI KEPERAWATAN KOMUNITAS”

DIsusun Oleh:
Siti Norkhalisa 19.20.3007

Dosen Pengampu: Taufik Hidayat, S.Kep., Ns., M.MKes

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA BANJARMASIN


PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah Kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan pengetahuan
selama dalam menyusun sebuah Laporan Pendahuluan ini dengan judul “Model dan
Teori Keperawatan Komunitas”. Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak.

Untuk itu dalam kesempatan ini, penyusun menyampaikan terimakasih yang


setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Taufik Hidayat, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas I.
2. Orang tua yang selalu mendukung, memberi nasehat, semangat dan do’a yang tiada
putus-putusnya.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan


ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat berarti bagi Kami untuk
menjadi lebih baik di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat membawa manfaat
bagi pengembangan dan peningkatan Ilmu Keperawatan. Terimakasih.

Banjarmasin, 24 Oktober 2021

` Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................................2

BAB I......................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..................................................................................................................3

A. Latar Belakang.............................................................................................................3

B. Rumusan Masalah........................................................................................................4

C. Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................5

TINJAUAN TEORI................................................................................................................5

A. Pengertian Keperawatan Komunitas............................................................................5

B. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas........................................................7

C. Prinsip Keperawatan Komunitas..................................................................................8

D. Paradigma Keperawatan Komunitas............................................................................9

E. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas..................................................................11

BAB III.................................................................................................................................13

PEMBAHASAN...................................................................................................................13

A. Teori Keperawatan Menurut Virginia Henderson (1978)..........................................13

B. Teori Keperawatan Menurut Dorothy Orem (1978)..................................................16

C. Teori Keperawatan Menurut Imogene M. King (1971).............................................19

D. Teori Keperawatan Menurut Calista Roy (1976).......................................................20

E. Teori Keperawatan Menurut Betty. Neuman (1989).................................................21

F. Teori Keperawatan Menurut Martha Rogers (1970).................................................23

G. Teori Keperawatan Menurut Abdellah Faye..............................................................25

ii
H. Teori Keperawatan Menurut Hildegard E. Peplau.....................................................26

I. Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale...................................................27

J. Teori Keperawatan Menurut Myra Levine................................................................30

K. Teori Keperawatan Menurut Jean Orlando (1961)....................................................32

BAB IV.................................................................................................................................34

PENUTUP............................................................................................................................34

A. Kesimpulan................................................................................................................34

B. Saran..........................................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................36

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah

keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan

komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).

Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai

persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus

dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah

melembaga (Sumijatun dkk, 2006).

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan

meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi

keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).

Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan

kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak

melupakan upaya- upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang

1
sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit

(Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari penjelasan diatas maka kelompok tertarik

membahas mengenai konsep dasar keperawatan kounitas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian keperawatan komunitas?

2. Bagaimana Perkembangan sejarah keperawatan komunitas?

3. Bagaimana prinsip keperawatan komunitas?

4. Bagaimana Teori dan Model Keperawatan Komunitas?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan komunitas

2. Untuk mengetahui perkembangan sejarah keperawatan komunitas

3. Untuk mengetahui prinsip keperawatan komunitas

4. Untuk mengetahui tori dan model keperawatan komunitas

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Keperawatan Komunitas

2. Komunitas

a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas

sebagai suatu kelompok sosial yang di tentutkan oleh batas-batas

wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa

saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang

satu dan yang lainnya.

b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai

sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam

hidupnya.

c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013)

komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang

mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang

merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang

jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga.

2. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai

bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,

3
psikologi, sosial dan spritual secara komprehensif, ditujukan kepada

individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup

siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013)

3. Keperawatan Komunitas

a. Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas

mencakup perawatan kesehatan keluarga (nurse health family)

juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu

masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai

dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka

meminta bantuan kepada orang lain (WHO,1947).

b. Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan

masyarakat yag ditujukan pada pengembangan serta peningkatan

kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai perorangan

maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau

masyarakat (Ruth B. Freeman,1981)

c. Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing

practice) merupakan sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan

masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan

populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu,

keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat

kesehatan komunitas (Stanhope dan Lancaster, 2010).

d. Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan

promosi kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat dengan

4
menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu

kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan

pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2011).

B. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas

Pembagian era seejarah perkembangan keperawatan komunitas

1. Empirical health era (< 1850 )

Pendekatan kearah symptom/gejala yg dikeluhkan si sakit, pendidikan,

yankes, penelitian berorientasi pada gejala penyakit

2. Basic science era (1850-1900)

Ditemukannya laboratorium, Ilmu kesehatan berkembang ke arah

penyebab terjadinya penyakit yg dapat dibuktikan secara laboratoris.

3. Clinical science era ( 1900-1950)

Ilmu kesehatan, bagaimana mendiagnosis, mengobati dan memulihkan

individu yg menderita sakit tertentu/ Patient oriented.

4. Publc health science era (1950-2000)

Mulai dikembangkan kesehatan masyarakat (public health), yankes tdk

lagi mengutamakan upaya kuratif tetapi juga memikirkan upaya

promotif dan rehabilitatif.

5. Political health science era (sekarang)

a. Konsep pendekatan terhadap semua penduduk

b. Masalah yang dihadapi meliputi: environment, health services,

behavior dan herediter

5
C. Prinsip Keperawatan Komunitas

Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan

beberapa prinsip, yaitu :

1. Keanfaatan

Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan

manfaat yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang

dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi

komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian

(Mubarak, 2009).

2. Kerjasama

Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat

berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas

sektoral (Riyadi, 2007)

3. Secara langsung

Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan

intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial,

ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan

(Riyadi, 2007).

4. Keadilan

Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau

kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan

upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas

6
komunitas (Mubarak, 2009).

5. Otonomi Klien

Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau

melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan

masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).

D. Paradigma Keperawatan Komunitas

Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen

pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan &

Dawkins, 1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat

dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.

1. Individu Sebagai Klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh

dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada

individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya

yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual

karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,

kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

2. Keluarga Sebagai Klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat

secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara

perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya

sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam

7
fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu

kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai,

harga diri dan aktualisasi diri.

Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu

fokus pelayanan keperawatan yaitu :

a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan

lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.

b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,

memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam

kelompoknya sendiri.

c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit

yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi

seluruh anggota keluarga tersebut.

3. Masyarakat Sebagai Klien

Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur

oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan

memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga. Kesehatan dalam

keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai kemampuan

melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah

proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan

produktif. Menurut Hendrik L. Blum ada empat faktor yang

mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan

kesehatan dan keturunan.

8
E. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas mencangkup berbagai bentuk upaya

pelayanan kesehatan baik upaya promotif,preventif,kuratif,rehabilitatih

maupun resosialitatif. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan

kesehatan individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat dengan melakukan

kegiatan penyauluhan kesehatan, peningkatan gizi,pemeliharaan

kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga

teratur,rekreasi,dan pendidikan seks.

a. Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan

kesehatan terhadap individu,keluarga,kelompok dan masyarakat

melalui kegiatan imunisasi,pemeriksaan kesehatan berkala melalui

posyandu,puskesmas,dan kunjungan rumah,pemberian vit

A,iodium,ataupun pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,nifas

dan menyusui.

b. Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang

sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit

dirumah,perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari puskesmas

atau rumah sakit,perawatan ibu hamil dengan kondisi

patologis,perawatan buah dada,ataupun perawatan tali pusar bayi

baru lahir.

c. Upaya rehabilitatif uatau pemulihan terhadap pasien yang dirawat di

rumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu

seperti,TBC,kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan

fisik pada penderita kusta,patah tulang dan lain sebagainya,kegiatan

9
fisioterapi pada penderita stroke,batuk efektif pada penderita

TBC,dan lain-lain.

d. Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke

masyarakat,yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat

seperti, penderita AIDS,kusta,dan wanita tuna susila.

10
BAB III

PEMBAHASAN

I. Teori dan Model Keperawatan

A. Teori Keperawatan Menurut Virginia Henderson (1978)

Tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan

sakit maupun sehat melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas

guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses

meninggal dengan damai, yang dilakukan secara mandiri oleh individu

saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan

untuk itu. Handerson mengemukakan teori tersebut dikarenakan

keyakinan dan nilai yang dia percayai yaitu manusia, keperawatan,

kesehatan, dan lingkungan. Selain itu dia juga mengatakan dalam

mendefinisikan tentang keperawatan harus memikirkan keseeimbangan

fisiologisnya.

Henderson menghubungakan hal-hal tersebut dengan kegiatan

sehari-hari dan Ia juga memberikan gambaran tentang bagaimana tugas

perawat harus bisa mengkaji, menganalisis dan mengobservasi untuk

bisa memberikan dukungan dalam kesehatan dan proses penyembuhan

atau pemulihan dengan demikian individu tersebut mendapatkan

kembali kemandirian dan kebebasan yang merupakan tujuan mendasar

dari teori tersebut. Ia juga berpendapat dalam sudut Epistemologi

karakteristik ilmu keperawatan, manusia adalah makhluk yang unik, dan

11
tidak ada yang memiliki kebutuhan dasar yang sama yang dalam

pemenuhannya memerlukan bantuan orang lain (Kusuma, 2014).

1. Manusia

Henderson melihat manusia individu yang mengalami

perkembangan rentang kehidupan yang dalam meraih kesehatan,

kebebasan, dan kematian yang damai membutuhkan orang lain. Ia

melihat bahwa pikiran dan tubuh manusia adalah satu komponen

yang tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu Ia membagi kebutuhan

dasar manusia itu menjadi 14 komponen penanganan perawatan,

dimana kebutuhan dasar manusia itu diklasifikasikan menjadi 4

kategori yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis,

dan spiritual. Diantaranya yaitu :

a. Biologis

 Bernapas secara normal

 Makan dan minum dengan cukup

 Membuang kotoran tubuh

 Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.

 Tidur dan istirahat.

 Memilih pakaian yang sesuai.

 Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan

menyesuaikan

 pakaian dan mengubah lingkungan

 Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi

integument

12
 Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai

b. Psikologis

c. Sosiologis

d. Spritual

2. Keperawatan

Dalam menjalankan fungsinya penanganan keperawatan didasari

oleh 14 kebutuhan dasar manusia (independence). Untuk membantu

individu yang sakit maupun sehat untuk mendapatkan kembali

pemulihannya yang tujuannya ialah kebebasan.

a. Kesehatan

Dalam mendapatkan kesehatan manusia perlu memiliki

kesadaran dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas hidup

lebih baik yang menjadi dasar manusia berfungsi bagi

kemanusiaan karena mencegah lebih baik daripada mengobati

penyakit. Agar manusia mendapatkan kesehatannya maka

diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan

b. Lingkungan

Lingkungan adalah salah satu yang harus di perhatikan karena

lingkungan sekitar adalah cerminan pola kehidupan manusia dan

merupakan faktor yang memiliki pengaruh besar bagi kesehatan.

3. Pelayanan Kepada Klien

Menurut Henderson, ada tiga tingkatan hubungan ketergantungan

pasien dengan perawat dari yang sangat bergantung hingga

mendapatkan kembali kemandirian pasien.diantaranya yaitu :

13
a. Perawat sebagai pengganti

b. Perawat sebagai penolong

c. Perawat sebagai mitra

B. Teori Keperawatan Menurut Dorothy Orem (1978)


Seni dalam keperawatan adalah melatih” berbuat untuk”orang-

orang penderita cacat, dengan cara menolongnya untuk berbuat bagi

dirinya sendiri, dan atau menolongnya untuk belajar agar dapat berbuat

untuk dirinya sendiri.(Orem, 1956 ) Keyakinan Orem’s tentang empat

konsep utama keperawatan adalah:

1) Klien : Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus

menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat,

pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.

2) Sehat : Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan

self care yang berperan untuk mempertahankan ndan meningkatkan

integritas structural fungsi dan perkembangan

3) Lingkungan : Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi

kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya

tetapi tidak spesifik

4) Keperawatan : Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan

yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok

masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup

integritas structural, fungsi dan perkembangan berdasarkan

keyakinan empat konsep utama diatas, Orem mengembangkan

konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan

14
asuhan keperawatan.

Orem memberi label bagi teorinya ”self care defisit theory of nursing”,

yang disusun oleh 3 hal yang saling berhubungan yaitu :

1. Teori self care yang menggambarkan dan menjelaskan perawatan

sendiri

Model Self Teori Self Care yang dikembangkan oleh

Dorothea E. Orem ini meyakini bahwa seseorang yang mampu maka

ia akan dapat merawat dirinya secara mandiri. Self care merupakan

suatu kemampuan individu untuk memprakarsai dirinya dalam

melakukan perawatan secara mandiri, untuk mempertahankan

kesehatannya. Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis,

dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien

dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada

posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat

dipelajari.

2. Teori self care defisit yang menggambarkan dan menjelaskan

mengapa manusia dapat ditolong oleh ilmu keperawatan

Sel care deficit merupakan hubungan antara self care

agency dan therapeutic self care demand dari individu – individu

yang kemampuan self carenya terbatas atau tidak dapat memenuhi

semua komponen therapeutic self care demand. Self care deficit

dapat berbentuk komplek atau parsial . Self care defisit komplek

berarti tidak ada kapasitas untuk menemukan satu atau beberapa self

care defisit partial adalah keterbatasan kapasitas untuk menemukan

15
satu atau beberapa self care requisite melalui therapeutic self care

demand. Orem menggambarkan hubungan diantara konsep yang

telah dikemukakannya. Orem mengidentifikasi lima metode yang

dapat digunakan dalam membantu self care:

a. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain.

b. Memberikan petunjuk dan pengarahan.

c. Memberikan dukungan fisik dan psychologis.

d. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung

pengembangan personal

e. Pendidikan.

3. Teori sistem keperawatan yang menggambarkan dan menjelaskan

hubungan yang harus dibawa dan dipertahankan sebagai hasil

keperawatan

4. Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan

self care dan kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self

care defisit, self care agency dan kebutuhan self care therapeutik

maka keperawatan akan diberikan. Nursing agency adalah suatu

properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk orangorang yang

telah didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat melakukan,

mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan kebutuhan

self care terapeutik mereka, melalui pelatihan dan pengembangan

self care agency.

a. Wholly Compensatory System

b. Partly Compensatory nursing system

16
c. Supportive educative system

C. Teori Keperawatan Menurut Imogene M. King (1971)


Teori keperawatan model king memahami model konsep dari teori

keperawatan dengan menggunakan psistem terbuka dalam hubungan

interaksi yang konstan dengan limgkungan, sehingga King

mengemukakan kkonsep kerjanya yang meliputi adanya system

personal, system interpersonal dan system sosial yang saling

berhubungan satu dengan yang lain.

Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana

di dalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kemban,

gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan,

kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara

perawat dan pasien serta huhbungan sosial yang mengandung arti

bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan system

sosial sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar system tersebut

maka king memandang manusia merupakan individu yang relative

yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek.Manusia sebagai

makhluk yang beriorentasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu

dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yanf akan daatang dan

sebagai mahluk sosial manusia akan hidup bersama dengan orang lain

yang akan berinteraksi satu dengan yang lain.

Tujuan yang ingin dicapai dari teori king (1971, 1981, 1987)

berfokus pada interaksi tiga system : Sistem personal, system

interpersonal antara perawat dan klien merupakan sarana dalam

17
pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis

yang ditampilkan oleh perawat dank lien di pengaruhi oleh perilaku

satu dengan yang lain, demikian juga oleh system asuhan kesehatan

yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanmfaatkan komunikasi

untuk membantu kklien dalam menciptakan dan mempertahankan

adaptasi positif terhadap lingkungan

D. Teori Keperawatan Menurut Calista Roy (1976)


Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi

tujuannya adalah untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah

perilaku maladaptive pada komunitas. Adapun upaya pelayanan

keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kesehatan

dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.

Menurut Roy elemen dari proses keperawatan meliputi pengkajian

tingkat pertama dan kedua, diagnosa keperawatan, penentuan tujuan,

intervensi dan evaluasi.

Fokus dari model ini adalah adaptasi dan tujuan pengkajian adalah

mengidentifikasi tingkah laku yang actual dan potensial apakah

memperlihatkan maladaptive dan mengidentifikasi stimulus atau

penyebab perilaku maladaptif. Empat model adaptasi dapat digunakan

sebagai dasar kerangka kerja untuk pedoman pengkajian. Mode ini juga

meliputi psikologis, konsep diri, fungsi peran dan model

interdependensi.

E. Teori Keperawatan Menurut Betty. Neuman (1989)


Model konsepsual dari Neuman memberi penekanan pada

18
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri baik yang

bersifat fleksibel, normal maupun yang resisten. Intervensi ini

diarahkan pada ketiga garis pertahanan tersebut yang terkait dengan

tiga level prevensi. Model ini menganalisa interaksi dari empat

variable yang menunjang komunitas, yaitu fisiologis, Psikologis,

Sosial cultural, dan perkembangan spiritual, adapun tujuan

keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan

yang dinamis.

Asumsi yang dikemukakan oleh Neuman berdasarkan empat

konsep utama dari paradigma keperawatan yang terkait dengan

keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

1) Manusia : Merupakan suatu system terbuka, yang selalu mencari

keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari

variabel-variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan

perkembangan spiritual.

2) Lingkungan : Meliputi semua factor internal dan eksternal atau

pengaruh-pengaruh dari sekitar atau system klien

3) Kesehatan : Kemampuan komunitas mempertahankan

keseimbangan terhadap stresor yang ada dan mempertahankan

keharmonisan antara bagian dan subbagian keseluruhan

komunitas. Model ini pun menjelaskan bahwa sehat merupakan

respons sistem terhadap stresor dilihat dalam satu lingkaran

konsentris core (inti) dengan tiga garis pertahanan, yaitu fleksibel,

normal, dan resisten, dengan lima variabel yang saling

19
memengaruhi, yaitu fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan

perkembangan.

Keperawatan : Model ini menjelaskan bahwa keperawatan

memperhatikan manusia secara utuh untuk mempertahankan semua

variabel yang memengaruhi respons klien terhadap stresor. Melalui

penggunaan model keperawatan ini, diharapkan dapat membantu

individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan

mempertahankan level maksimum dari total wellness. Perawat

membantu komunitas menjaga kestabilan dengan lingkungannya

dengan melakukan prevensi primer untuk garis pertahanan fleksibel,

prevensi sekunder untuk garis pertahanan normal, dan prevensi tersier

untuk garis pertahanan resisten. Pelayanan keperawatan juga

disesuaikan dengan kondisi yang dialami komunitasnya. Contoh, jika

stresor ada di lingkungan klien, yaitu menembus garis pertahanan

fleksibel, maka yang dilakukan perawat adalah melakukan prevensi

primer (tingkat pencegahan primer), seperti mengkaji faktor-faktor

risiko, memberi pendidikan kesehatan atau membantu klien sesuai

dengan kebutuhannya. Jika stresor telah menembus garis pertahanan

normal, maka yang dilakukan perawat adalah melakukan prevensi

sekunder, seperti melakukan deteksi dini, menentukan sifat dari proses

penyakit dan memberikan pelayanan keperawatan segera. Jika stresor

telah mengganggu garis pertahanan resisten, maka upaya prevensi

tersier dapat dilakukan oleh perawat untuk membatasi atau

mengurangi efek dari proses penyakitnya atau mengoptimalkan

20
potensi komunitas sebagai sumber rehabilitasi.

Aplikasi Model Neuman pada Komunittas adalah Sesuai dengan

Neuman, kelolmpok/komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi

oleh dua factor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan

penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari

lima tahapan: pengkajian, penegakan diagnosa kepererawatan,

perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

F. Teori Keperawatan Menurut Martha Rogers (1970)


teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam

semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan

sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan

manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang 3

mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara

langsung. (Tomey & Alligood, 1998).

Keperawatan adalah ilmu humanistic/humanitarian yang

menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang

utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan

memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.

Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang

alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia. Rogers

mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip - prinsip

kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan

kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran

intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan

21
adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi

keterampilan, dan teknologi.

Asumsi teori Martha E. Rogers Berdasarkan pada kerangka konsep

yang dikembangkan oleh Rogers (1970) ada lima dasar asumsi tentang

manusia, yaitu: 

1. Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan keseluruhan

dari proses yang utuh dari dirinya dan antara satu dan lainnya

berbeda di beberapa bagian dan merupakan penjumlahan dari

bagian-bagiannya.

2. Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu

termasuk energi keduanya. Individu dan lingkungan saling

tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa

individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal

pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh

dari semua hal.

3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap

dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara

terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah

kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.

4. Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu

merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif 5. Manusia

mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak, membayangkan,

bertutur bahasa, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk

22
kehidupan.

G. Teori Keperawatan Menurut Abdellah Faye


Teori ini meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh

manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual,social,

dan spiritual baik untuk pasien maupun keluarga. Ketika menggunakan

pendekatan ini, perawat memerlukan pengetahuan dan keterampilan

dalam hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan, dan

perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan

tentang ilmu-ilmu dasar dan keterampilan keperawatan tertentu.

Teori keperawatan Faye Glenn Abdellah yang difokuskan dalam

pemberian asuhan keperawatan bagi manusia yang pada intinya adalah

memberikan kebutuhan fisik, emosi, intelektual, social dan spiritual

bagi para pasien maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan

dengan hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan

perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan

tentang ilmu-ilmu dasar dan keterampilan keperawatan tertentu.

Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah dan

juga sebagai pembuat keputusan. Perawat merumuskan gambaran

tentang kebutuhan pasien secara individual yang mungkin terjadi

dalam bidang-bidang berikut ini : 

1. Kenyamanan, kebersihan, dan keamanan

2. Keseimbangan fisiologi

3. Factor-faktor psikologi dan social.

23
4. Faktor-faktor sosiologi dan komunitas.

H. Teori Keperawatan Menurut Hildegard E. Peplau


 Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan

spikodinamik (Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh

model hubungan interpesonal yang bersifat terapeutik (significant

therapeutic interpersonal process). Hildegard E. Peplau mendefenisikan

teori keperawatan  psikodinamikanya sebagai berikut:

 “Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami

perilaku seseorang untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-

kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip

kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul

dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.”

 Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat,

dan proses interaktif (Peplau, 1952) ; yang menghasilkan hubungan

antara perawat dan klien (Torres, 1986 ; Marriner-Tomey, 1994).

 Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan

perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik.

Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan

untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan

kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat

berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien, dimana

perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.

Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau

24
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan

orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang

mencakup 4 komponen sentral :

1. Pasien

2. Perawat

3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit

4. Proses interpersonal

I. Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale


Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan,

yakni :

1.  Manusia

Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada

orang sebagai orang yang menerima perawatan, dia percaya bahwa

orang tersebut adalah makhluk yang dinamis dan kompleks. Reed

dan Zurakowski (1996) menyatakan, "Nightingale membayangkan

orang karena membandingkan fisik".

Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan seorang

pasien pasif dalam hubungan ini. Namun, ada referensi khusus

untuk pasien melakukan perawatan diri bila mungkin dan

khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan substansi makanan,

dengan demikian, pasien bukan individu yang benar-benar pasif.

2.  Lingkungan

25
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat

dimanipulasi untuk menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi

alam untuk bertindak (Selanders, 1998). Teori ini memiliki

komponen baik fisik maupun psikologis. Komponen fisik dari

lingkungan mengacu pada ventilasi, hangat, ringan, nutrisi, obat-

obatan, stimulasi, ruang, suhu, dan aktivitas (Lobo, 2002;

Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998)

dalam (Alligood,2006). Komponen psikologis meliputi menghindari

memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang

berlebihan tentang penyakitnya. Terdapat pula komponen Sosial

diantaranya hubungan intrapersonal, interpersonal dan juga

ekstrapersonal

3. Keperawatan

Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa.

Perawat adalah untuk membantu alam yang menyembuhkan pasien

(Chinn & Kramer, 2008; Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski,

1996; Selanders, 1998). Dia mendefinisikan berbagai jenis

keperawatan sebagai keperawatan yang tepat (Perawatan orang

sakit), keperawatan umum (promosi kesehatan), dan kebidanan

keperawatan (Reed dan Zurakowski, 1996; Selanders, 1998).

Nightingale melihat keperawatan sebagai "ilmu manajemen

lingkungan" (Whall, 1996). Perawat yang menggunakan akal sehat,

pengamatan, dan kecerdasan memungkinkan alam untuk efektif

26
memperbaiki pasien (DeGraaf, Marriner Tomey, Mossman, et al.,

1994)

Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu

dalam hidupnya, akan menjadi perawat dalam arti bahwa

keperawatan adalah memiliki tanggung jawab untuk kesehatan

orang lain. Buku catatan Nightingale tentang Keperawatan awalnya

diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan  menyediakan pedoman

wanita untuk merawat orang yang mereka cintai di rumah dan

memberikan nasihat tentang bagaimana untuk "berpikir seperti

seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4)

4. Kesehatan

Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi

baik tetapi untuk dapat menggunakan dengan baik setiap kekuatan

yang kita miliki ". Dari pernyataan ini, kita dapat menyimpulkan

bahwa ia percaya dalam pencegahan dan promosi kesehatan di

samping merawat pasien dari sakit hingga menjadi sehat.

J. Teori Keperawatan Menurut Myra Levine


1. Man / person

 Individu terus mempertahankan keutuhan mereka dalam interaksi

konstan dengan lingkungan mereka dan memilih, yang paling

ekonomis hemat, energi-sparing pilihan yang tersedia untuk

menjaga integritas mereka.

27
  Individumenjadi sentinent yang holistik, berpikir, berorientasi

masa depan dan masa lalu-sadar.

 Seorang holistik yang memiliki batas-batas yang terbuka

dan beradaptasi dengan lingkungan.

 Individu adalah "holistik"

  Sebuah makhluk sosial terpadu

  "Whole" tidak hanya dalam aspek fisik tetapi juga berkaitan

dengan aspek psychosocio-budaya dan spiritual

 Individu adalahsebuah identitas dan layak.

 Individu adalah unik dalam persatuan dan kesatuan, merasa,

percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.

2. Kesehatan

  Kesehatan menjadi "Whole" bukan hanya bebas dari penyakit

atau penyakit.

 Ditentukan oleh kemampuan untuk berfungsi secara cukup

normal

 Hal ini secara kultural ditentukan dan dipengaruhi oleh etos dan

keyakinan.

 Kesehatan adalah keutuhan dan keberhasilan adaptasi.

 Bukan hanya menyembuhkan bagian menderita, itu adalah

kembali ke kegiatan sehari-hari, kemandirian dan kemampuan

untuk sekali lagi menjadi individu, mempunyai hubungan tanpa

kendala.

28
  Kesehatan dapat ditentukan secara sosial (melalui interaksi

mereka dengan orang lain yang signifikan). Kegagalan dalam

melakukannya adalah skenario negatif.

3. Lingkungan

 Lingkungan adalah tempat orang tersebut terus-menerus dan

secara aktif terlibat.

  Lingkungan adalah di mana kita menjalani hidup kita.

  Lingkungan terdiri dari semua pengalaman dari individu-

individu.

 Ini berkaitan dengan lingkungan internal (fisiologis) dan

eksternal (persepsi, operasional, dan konseptual).

4. Keperawatan

 \Keperawatan adalah interaksi manusia yang dirancang untuk

mempromosikan keutuhan melalui adaptasi

 \Asuhan keperawatan adalah baik mendukung dan terapi (untuk

mencapai tingkat maksimum adaptasi).

 Promosi keperawatan konservasi melalui penggunaan empat

prinsip konservasi.

 \Keperawatan menyadari bahwa setiap individu membutuhkan

cluster yang unik dan terpisah dari aktivitas.

 \Integritas individu adalah perhatian taat dan itu adalah tanggung

jawab perawat untuk membantu dia untuk membela dan mencari

relization nya.

29
 Daerah utama perhatian bagi perawat dalam pemeliharaan

keutuhan seseorang.

K. Teori Keperawatan Menurut Jean Orlando (1961)


Teori proses keperawatan Orlando ini bertujuan untuk menghasilkan

hasil yang positif atau meningkatkan kemampuan pasien. Fokus utama

dalam teorinya ialah definisi fungsi keperawatan, adanya model teori

Orlando memberikan kerangka kerja untuk perawat dalam melaksanakan

praktik keperawatan. Disiplin proses keperawatan untuk

mengidentifikasi kebutuhan dasar pasien. Perawat tidak dapat berasumsi

sendiri terhadap pasien, perawat harus menjalani kerjasama dengan

pasien untuk memastikan kebutuhannya.

5 tahap proses keperawatan menurut Orlando, 1961

1. Pengkajian/assessment

Pada tahap ini, perawat wajib melakukan pengkajian secara

menyeluruh (holistik) terhadap kebuthuan pasien. Perawat

menggunakan kerangka/format keperawatan untuk mengumpulkan

data secara subjektif maupun objektif tentang pasien.

2. Diagnosis

Tahap diagnosis merupakan penilaian klinis perawat tentang

masalah kesehatan pasien. Masalah yang diangkat harus ditentukan

juga penyebabnya, faktor terkait dan juga faktor risiko yang

ditemukan pada pasien.

3. Perencanaan/planning

30
Setelah menetapkan diagnosis keperawatan, maka perawat

perlu melakukan sebuah perencanaan untuk mengatasi masalah yang

ditemukan pada pasien. Setiap masalah diberikan capaian/tujuan dan

tujuan harus dicapai dengan intervensi keperawatan, sehingga dapat

dibuat rencana keperawatan oleh perawat.

4. Implementasi

Pada tahapan ini, perawat mulai melaksanakan rencana

keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Evaluasi

Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi.

Perawat melihan kemajuan pada pasien, apakah tujuan yang telah

ditetapkan tercapai dalam rencana asuhan keperawatan. Perubahan

asuhan keperawatan dapat dilakukan berdasarkan seberapa baik (atau

buruk) kemajuan pasien ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Jika

ditemukan masalah baru, maka perlu dilakukan proses yang baru

khusus masalah tersebut.

Orlando memandang fungi keperawatan profesional adalah

mencari tahu (mengidentifikasi) dan memenuhi kebutuhan pasien

yang mengalami masalah/gangguan. Proses keperawatan sangat

membantu perawat dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.

Teori Orlando tetap menjadi teori praktik paling efektif hingga kini

untuk diterapkan oleh seorang perawat baru dalam memulai praktik.

31
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai

bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi,

sosial dan spritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga

dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia

(Harnilawati, 2013). Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek

melakukan promosi kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat

dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu

kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan

pencegahan penyakit yang sehat. Aplikasi dari model adaptasi pada

keperawatan komunikasi tujuannya adalah untuk mempertahankan perilaku

adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada komunitas. Adapun upaya

pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan

kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.

B. Saran

1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca terutama

mahasiswa keperawatan

2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa

keperawatan

32
3. Semoga makalah ini dapat menjadi pokok bahasan dalam berbagai

diskusi

33
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek

Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika

Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As

Salam https://rizkiperawatmuda.com/2017/10/konsep-dasar-keperawatan-

komunitas.html Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan

Komunitas: Teori dan Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika

Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan

Teori. Jakarta : Salemba Medika.

Riyadi. Sugeng. 2007.Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.

34

Anda mungkin juga menyukai