Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TUTORIAL BIOSTATISTIK

TENDENSI SENTRAL

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Bayhakki, M. Kep.,Sp. KMB.,PhD

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Deva Lestiarma S 2011165369 Muhamad Edo K. 2011165251
Dwi Oktiviani 2011165360 Patri Cia Yeremia 2011165348
Hilda Pratiwi 2011165358 Raudatul Jannah 2011165372
Huriyah Isty 2011165366 Renika Simamora 2011165363
Laras Sati 2011165355 T. Hidayu Marizal 2011165351

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL.....................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tendensi Sentral....................................................................................2
2.1 Ukuran Tendensi Sentral.....................................................................................2
2.2.1 Mean/Rataan................................................................................................2
2.2.2 Median..........................................................................................................5
2.2.3 Modus...........................................................................................................9
2.2.4 Range..........................................................................................................12
2.2.5 Varians........................................................................................................12
2.2.6 Standar Deviasi..........................................................................................14
2.2.7 Koefisien Varian (Coefisien of variation = COV).................................14
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
i

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Biostatistik Mahasiswa Program A2016 FKP UNRI..................4

Tabel 2.2 Nilai Ujian Biostatistik Mahasiswa Program A2016 FKP UNRI........5

Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Nilai Biostatistik Program A2016


Mahasiswa FKP...................................................................................7

Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Kumulatif Nilai Ujian Biostatistik


Progam A2016 Mahasiswa FKP UNRI...............................................8

Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Nilai Biostatistik Program A2016


Mahasiswa FKP UNRI.........................................................................10

Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Biostatistik Program


A2016 Mahasiswa FKP UNRI.............................................................11

Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Nilai Biostatistik Program A2016


Mahasiswa FKP UNRI.........................................................................12

Tabel 2.8 Nilai Ujian Biostatistik Program A2016 Mahasiswa FKP UNRI........13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan statistik sangat penting untuk membantu mengumpulkan


dan mengolah data yang didapatkan ketika melakukan penelitian. Perlu
diketahui bahwa tidak semua data dapat diolah dengan cara yang sama. Ada
berbagai metode dan cara pengolahan data sesuai dengan karakteristik data.
Untuk itu statistik memberikan cara-cara pengumpulan, penyusunan data
menjadi bentuk yang lebih mudah untuk dianalisis sehingga dapat
memberikan informasi yang jelas sebagai petunjuk di dalam pengambilan
keputusan dengan metode yang sesuai dengan karakteristik data yaitu dengan
adanya tendensi sentral. Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan
suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data
(himpunan pengamatan). Tendensi sentral sering sekali digunakan untuk
mengetahui rata-rata data (mean), nilai yang berada ditengah data
(median), nilai yang sering muncul dalam data (mode) dan masih banyak
lagi yang dapat dihitung dalam tendensi sentral. Dengan tendensi sentral
analisis data dalam penelitian dapat dilakukan dengan tepat. Pemahaman dan
pengetahuan mengenai tendensi sentral sangat penting. Sehingga
pengetahuan terhadap tendensi sentral sangat diperlukan bagi mahasiswa.
Untuk itu, maka dibuatlah makalah ini seperti sebagaimana berikut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tendensi sentral dan apa saja macam-macamnya?

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Tendensi Sentral

Tendensi sentral adalah kecenderungan memusat atau mengelompoknya


suatu data. Ukuran tendensi sentral ini sangat diperlukan untuk mengetahui
dimana sekumpulan data itu berada / memusat. Menurut Saleh, pengukuran nilai
sentral merupakan suatu usaha yang ditujukan untuk mengukur besarnya nilai
rata-rata dari distribusi data yang telah diperoleh dalam penelitian tersebut.
Untuk mengukur besarnya nilai rata-rata, maka perlu dibedakan secara jelas
pengelompokkan data tersebut ke dalam data yang berkelompok (Group Data)
atau data yang tidak berkelompok (Un-group Data) (Bahri, 2017).
Salah satu tugas dari statistik adalah mencari suatu angka di sekitar mana
nilai- nilai dalam suatu distribusi memusat. Angka yang menjadi pusat sesuatu
distribusi disebut “tendensi sentral”. Bertujuan untuk mendapatkan ciri khas
tertentu dalam bentuk sebuah nilai bilangan yang merupakan ciri khas dari
bilangan tersebut (Bahri, 2017).

2.1 Ukuran Tendensi Sentral

2.2.1 Mean/Rataan

Menurut Saleh dalam Bahri (2017) mengatakan mean menunjukkan nilai


rata-rata dan pada data yang tersedia dimana nilai rata-rata hitung merupakan
penjumlahan bilangan/nilai daripada pengamatan dibagi dengan jumlah
pengamatan yang ada. Menurut Siregar, rata-rata hitung adalah jumlah dari
serangkaian data dibagi dengan jumlah data. Sedangkan menurut Rachman, mean
adalah jumlah nilai dibagi dengan jumlah/banyaknya individu. Jadi dapat
disimpulkan bahwa rata-rata hitung adalah jumlah dari seluruh data dibagi dengan
jumlah/banyaknya data.

2
3

Perhitungan Mean Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)

Penggunaan data tidak dikelompokkan maupun data yang dikelompokkan


data yang dikelompokkan umumnya berkaitan dengan jumlah data yang
digunakan. Jika jumlah data yang digunakan relatif sedikit, rata-rata data yang
tidak dikelompokkan (ungrouped data) menjadi pilihan untuk digunakan.
Sebaliknya, jika jumlah data yang digunakan relatif banyak maka penggunaan
data kelompok (grouped data) banyak dipilih (Bahri, 2017).

1. Data Tunggal
Dirumuskan dengan :

atau lebih sederhananya ditulis;

Keterangan :

X1: data ke 1

X2: data ke 2

Xn: data ke-n

n: jumlah data Simbol ∑ adalah huruf Yunani yang disebut “Sigma” dan
mempunyai arti jumlah.

Contoh :

a. 56, 62, 52, 48, 68

Jawab :

2. Data Kelompok
4

Untuk data berkelompok rumus rata-ratanya adalah jumlah hasil kali antara
frekuensi dengan nilai data dibagi jumlah frekuensi; dimana menyatakan
frekuensi untuk nilai yang bersesuaian.

Dirumuskan dengan;

Atau :

Keterangan :

X1: data ke 1

X2: data ke 2

Xn: data ke n

f1: frekuensi data ke 1

f2: frekuensi data ke 2

fn: frekuensi data ke n

n: jumlah data

xi: nilai tengah

Contoh :
Tabel 2.1 Nilai Biostatistik Mahasiswa Program A2016 FKP UNRI
Nilai (x) Frekuensi (f)
8 5 orang
7 20 orang
6 10 orang
5 5 orang
Jumlah 40 = N

Jawab :
5

Mean = = = = 6,625

Tabel 2.2 Nilai Ujian Biostatistik Mahasiswa Program A2016 FKP UNRI

Interval Nilai F
80-84 10
75-79 15
70-74 5
65-69 10
60-64 10
Jumlah 50 = N
Jawab :
Maka dicari terlebih dahulu Xi dan F.Xi

Xi F. Xi
(80+84):2=82 10×82=820
(75+79):2=77 15×77=1125
(70+74):2=72 5×72=360
(65+69);2=67 10×67=670
(60=64):2=62 10×62=620
= 3625

Mean = 3625: 50 = 72.5

2.2.2 Median
Median adalah suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi distribusi
bagian bawah dengan 50% frekuensi distribusi bagian atas (Rachman, 1996 :
19). Menurut Saleh (1998: 16), median merupakan ukuran rata-rata yang
pengukurannya didasarkan atas nilai data yang berada ditengah-tengah distribusi
frekuensinya. Sedangkan menurut Siregar (2010 : 32), median ialah nilai tengah
dari gugusan data yang telah diurutkan (disusun) dari data terkecil sampai data
terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil. Jadi dapat
disimpulkan bahwa median adalah nilai tengah dari data yang terlebih dahulu
diurutkan dari data yang terkecil sampai data yang terbesar ataupun dari data
yang terbesar sampai data yang terkecil (Bahri, 2017).
Perhitungan Median Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
6

Langkah-langkahnya antara lain:

 Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil. Dalam
pembahasan ini, urutan data selalu dimulai dari terkecil ke terbesar.

 Tentukan letak median dengan formulasi

 Untuk kasus jumlah data ganjil, nilai tengah dari observasi yang sudah di
urutkan merupakan nilai median sementara untuk kasus jumlah data
genap, nilai median merupakan rata-rata dari dua data yang berada pada
letak median untuk data yang sudah diurutkan.
1. Median Data Tunggal
Jika banyak data ganjil maka median setelah data disusun menurut
nilainya merupakan data paling tengah.

Keterangan :

n= Jumlah data

Contoh :

a. 48, 52, 56, 62, 68

Jawab :

Dikarenakan data sudah disusun dan banyaknya data adalah ganjil


maka median adalah 56.

b. 48, 52, 56, 62, 68, 70


Jawab :
Dikarenakan data sudah disusun dan banyaknya data adalah genap
maka letak median dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

Me =
7

Me = = 3,5

Me = = 59

2. Median Data Kelompok

Keterangan :

Lm= true lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan
frekuensi paling tinggi (tepi bawah kelas median)

N = Jumlah Frekuensi

∑f = Frekuensi kumulatif diatas kelas median

fm = Frekuensi kelas median (frekuensi tertinggi dari kelas interval)

C = interval kelas median

Contoh :

Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Nilai Biostatistik Program A2016 Mahasiswa FKP
UNRI
Nilai Frekuensi
65 5
60 10
55 25
50 5
45 5
Jumlah 50 = N
Jawab :

U = 55, 5
8

l = 54,5

Fka = 15

Fkb = 10

N = 50

Fi = 25

Median dengan menggunakan batas atas

Me = U -

= 55,5 - = 55,5 - = 55,5 - = 55,5 – 0,4 = 55,1

Median dengan menggunakan batas bawah

Me = l -

= 54,5 - = 55,5 - = 55,5 - = 55,5 – 0,6 = 55,1

Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Kumulatif Nilai Ujian Biostatistik Progam A2016
ahasiswa FKP UNRI
Interval Nilai F Fka Fkb
(1) (2) (3) (4)
55-59 5 5 50
50-54 10 15 (fka) 45
45-49 20 35 35
40-44 10 45 15 (fkb)
9

35-39 5 50 5
Jumlah 50 = N - -
Jawab :

Jawab :

U = 49,5

l = 44,5

I=5

Fka = 15

Fkb = 15

N = 50

Fi = 20

Median dengan menggunakan batas atas

Me = U - xI

Me = 49,5 - x5= 49,5 - x 5 = 49,5 – 2,5 = 47,0

Median dengan menggunakan batas bawah

Me = l - xI

Me = 44,5 - x5= 44,5 - x 5 = 44,5 – 2,5 = 47,0


10

2.2.3 Modus
Riduwan (2010 : 115) mengatakan bahwa Modus ialah nilai dari
beberapa data yang mempunyai frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun
data yang berbentuk distribusi atau nilai yang sering muncul dalam kelompok
data. Sedangkan Rachman (1996 :18) berpendapat bahwa dalam sebaran
frekuensi tunggal, Modus adalah nilai variabel yang mempunyai frekuensi
tertinggi dalam sebaran dan frekuensi bergolong modus secara kasar adalah titik
tengah interval kelas yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam sebaran.
Menurut Saleh (1998 : 20), modus merupakan suatu pengamatan dalam
distribusi frekuensi yang memiliki jumlah pengamatan dimana jumlah
frekuensiya paling besar/paling banyak. Menurut Usman dan Akbar (2008 :
93) jika nilai yang muncul itu hanya ada satu macam saja, maka modus tersebut
dinamakan unimodel. Dan jika nilai yang muncul ada dua macam, maka
modus tersebut dinamakan bimodal. Jadi dapat disimpulkan bahwa modus
adalah nilai dari beberapa data yang memiliki frekuensi tertinggi baik terbanyak
dalam pengamatan (Bahri, 2017).
Siregar (2010: 30) menyatakan menghitung modus dengan data tunggal
dilakukan dengan sangat sederhana, yaitu dengan cara mencari nilai yang paling
sering muncul diantara sebaran data.
Perhitungan Modus Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
 Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak
muncul. Bisa terjadi dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau
bahkan memiliki modus lebih dari satu. Untuk kasus dimana ada 2 modus
dikenal dengan sebutan bimodus atau untuk yang lebih dari 3 modus
dikenal dengan multimodus.
1. Modus Data Tunggal
Dalam data tunggal, modus dapat dibatasi sebagai nilai variabel yang
mempunyai frekuensi tertinggi dalam distribusi. Cara menentukan modus data
tunggal yakni dengan mengamati data yang paling sering muncul.
2. Modus Data Kelompok
11

Untuk data  kualitatif yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi


(data berkelompok), modusnya dapat ditentukan dengan rumus:

dengan:
Lmo = Tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum
modus
d2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah
modus
c = interval kelas modus
Contoh :

Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Nilai Biostatistik Program A2016 Mahasiswa FKP
UNRI
Nilai (X) F
65 5
60 10
55 15
50 10
45 10
Jumlah 50 = N
Jawab :

Modus yang muncul dari tabel tersebut adalah 55 sebanyak 15 kali, maka modus
dari data tersebut ialah 55

Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Biostatistik Program A2016


Mahasiswa FKP UNRI
Interval (X) F
55-59 10
50-54 10
45-49 15
40-44 10
35-39 5
Jumlah 50 = N
Jawab :
12

Kelas Modus = 45 -49 (karena muncul sebanyak 15 kali)

Tepi bawah kelas modus (L) = 45- 0,5 = 44,5

Selisih frekuensi

d1 : 15 - 10 = 5

d2 : 15 - 10 = 5

Panjang kelas : 5 (45-49)

Mo = L +

Mo = 44,5 +

Mo = 44,5 +

Mo = 44,5 + (0,5 x 5)

Mo = 44,5 + 2,5

Mo = 47

2.2.4 Range
Range adalah nilai yang menunjukkan perbedaan nilai pengamatan yang
paling besar dengan nilai yang paling kecil. (Sabri, L. & Hastono S.P., 2018).

Contoh :

Data berikut :
A = 60 55 70 65 50 80 40
B = 50 55 60 65 70 65 55
C = 60 60 60 60 60 60 60
Jawaban :

A = 40, 50, 55, 60, 65, 70, 80


R = Xmaks - Xmin = 80 – 40 = 40
B = 50, 55, 55, 60, 65, 65, 70
13

R = Xmaks – Xmin = 70 – 50 = 20
C = 60, 60, 60, 60, 60, 60, 60
Karena datanya seragam, jadi nilai jangkauannya (R) = 0

2.2.5 Varians
Varian adalah rata-rata perbedaan antara mean dengan nilai masing-
masing observasi (Sabri, L. & Hastono S.P., 2018).

Contoh :

Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Nilai Biostatistik Program A2016 Mahasiswa FKP
UNRI
Nilai (x) f (Frekuensi)
65 10
60 5
55 15
50 10
45 10
Jumlah 50 = N

Jawab :

Nilai Xi Fi Xi.fi Xi - ( fi (
65 10 650 10,5 110,25 1.102,5
60 5 300 5,5 30,25 151,25
55 15 825 0,5 0,25 3,75
50 10 500 - 4,5 20,25 202,5
45 10 450 - 9,5 90,25 902,5
N = 50 2725 2.362,5

= 54,5
14

= = = 48.21

Tabel 2.8 Nilai Ujian Biostatistik Program A2016 Mahasiswa FKP UNRI
Interval Nilai F
81-85 5
76-80 10
71-75 10
66-70 10
61-65 5
Jumlah 40 = ∑fx
Jawab :

Interval Nilai Xi fi Xi.fi Xi - ( fi (


81-85 83 5 415 10 100 500
76-80 78 10 780 5 25 250
71-75 73 10 730 0 0 0
66-70 68 10 680 -5 25 250
61-65 63 5 315 -10 100 500
Jumlah 40 2920 1500

= 73

= = = 38,46154

2.2.6 Standar Deviasi


Standar deviasi atau simpangan baku merupakan ukuran penyebaran data
yang paling sering digunakan. Standar Deviasi merupakan patokan luas area di
bawah kurva normal (Sabri, L. & Hastono S.P., 2018).

S=√v=√
15

Contoh :

Berdasarkan tabel 2.7

S=√ = = 6,94

Berdasarkan tabel 2.8

S=√ = = 6.20174

2.2.7 Koefisien Varian (Coefisien of variation = COV)


Koefisien varian merupakan ratio dari standar deviasi terhadap nilai mean
dan dibuat dalam bentuk persentase. Kegunaan dari koefisien varian adalah untuk
perbandingan variasi antara dua pengamatan atau lebih.NIlai yang lebih besar
menunjukkan adanya variasi yang lebih besar (Sabri, L. & Hastono S.P., 2018).

COV =

Contoh :

Berdasarkan tabel 2.7

COV = x 100 % = 0,127339 x 100 % = 12,73 %

Berdasarkan tabel 2.8

COV = x 100 % = 0.084955 x 100 % = 8,49 %


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tendensi sentral adalah kecenderungan memusat atau mengelompoknya suatu


data. Ukuran tendensi sentral ini sangat diperlukan untuk mengetahui dimana
sekumpulan data itu berada / memusat. Tendesi dalam pembahasan makalah ini
terdiri dari rataan (mean), median, modus, range, varian, standar deviasi dan
koefisien varian.

3.2 Saran

Diharapkan pembaca membuka referensi-referensi tambahan terkait statistik

agar informasi yang diperoleh valid dan mudah dimengerti.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S.M. (2017). Memahami tendensi sentral dan pengelompokan nilai (mode,
mean, median, quartile, decil, dan percentile.

Sabri, L. & Hastono S.P. (2018). Statistik Kesehatan. Depok : Rajawali Pers

17

Anda mungkin juga menyukai