Anda di halaman 1dari 35

SISTEM IMUN

KELOMPOK 7
KASWATUN NISWAH
KHOLIFATUN NISAK
RIKA AGUSTIANI
VERENT TRIANDA
WINDA GAOLIS PUTRI .M.
SISTEM IMUN

Apa itu Sistem


imun?

•Sistem kekebalan tubuh ( imunitas )


adalah sistem mekanisme pada organisme
yang melindungi tubuh terhadap pengaruh
biologis luar dengan mengidentifikasi dan
membunuh patogen serta sel tumor. 
Apa sih fungsi
sistem imun?

• Melindungi tubuh dari invasi penyebab


penyakit;
menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh
Fungsi • Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau
rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan.
• Mengenali dan menghilangkan sel yang
abnormal Sasaran utama: bakteri patogen &
virus
• Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel
plasma,makrofag, & sel mast)
SISTEM IMUN

Innate immunity Acquired immunity


NONSPESIFIK (alamiah) Spesifik(adaptif)

FISIK LARUT SELULAR HUMORAL SELULAR

SEL B : SEL T
• BIOKIMIA : Lisozim,
• Kulit Asam lambung, FAGOSIT :
•Membran • Sel NK
HUMORAL :
Mukosa & Silia
Komplemen, Inter • Sel MAST
feron, Crp
Fagositosis

Chemotaxis/bergerak Pathogen Fagosit/memakan

Menyerangan Membunuh Mencerna


Sel B menemukan antigen Sel B menunggu aktivasi dari Kemudian sel B
dan menangkap sel T helper mengktivasi sel plasma
dan sel memori

Kmd sel plasma memproduksi Sel antibodi memfagosit Sel memori mengingat terus
antibodi untuk menyerang antigen apbl ada antigen yang sama
antigen
PROSES SISTEM IMUN
Obat yang mempengaruhi Sistem Imun

Sistem imun
Alamiah
adaptif
Imunisasi aktif
Buatan Vaksinasi
Imunisasi
Alamiah ASI
Imunisasi
pasif
Serum dan
Buatan Imunoglobulin
VAKSINASI

Pemberian antigen untuk merangsang


sistem kekebalan tubuh guna
menghasilkan antibodi khusus dalam
menangkal suatu penyakit
Vaksin dapat mengandung:
1. Virus yang dilemahkan (misalnya vaksin
rubella, campak) atau bakteri yang
dilemahkan (misalnya vaksin BCG)
2. Virus yang diinaktivasi (contohnya vaksin
influenza) atau bakteri yang diinaktivasi, atau
3. Eksotoksin yang didetoksifikasi atau ekstrak
dari eksotoksin yang dihasikan oleh
mikroorgannisme(contohnya vaksin tetanus)
Bagaimana vaksin
dibuat?

Vaksin dibuat dengan cara melumpuhkan


atau mematikan kuman. Dengan konsentrasi
tertentu, vaksin disuntikan kedalam tubuh
seseorang sehingga sistem kekebalan
tubuhnya memberikan respon terhadap
vaksin tersebut.
1. Hepatitis B
• Indikasi
Imunisasi terhadp infeksi yang di sebabkan
semua subtipe virus hepatitis B
• Peringatan:
Pemberian vaksin harus ditunda pada pasien
demam,tidak dapat diberikan didaerah
bokong dan secara intravena
• Kontraindikasi:
Hipersensitivitas terhadap komponen vaksin
• Efek samping:
Reaksi lokal, eritema,sakit, bengkak yang
hilang dalam 2 hari
Pilihan Vaksin Hepatitis B dan Dosisnya
(IIMS, 1991)
Nama Dagang Pembuat
  Antigen Protein per Dosis
Asal
Vaksin Golongan Vaksin

Dewasa
Engerix-B 1 ml = 20 mcg Ragi
   Smith Kline biological Bayi-anak sampai 10 0,5 ml = 10 mcg
tahun

HB Vax II Dewasa 1 ml = 10 mcg Ragi


   Merck sharp Dohme Anak < 11 tahun 0,5 ml = 5 mcg
Bayi 0,25 ml = 2,5 mcg

Hevac B Pasteur Dewasa 1 ml = 5 mcg HBsAg Plasma


   Pasteur Merieux Bayi-anak < 11 tahun 0,5 ml = 2,1 mcg HBsAg

Hepaccine B Dewasa 1 ml = 3 mcg HBsAg Plasma


   Cheil Sugar Bayi-anak < 11 tahun 0,5 ml = 1,5 mcg HBsAg

Dewasa
Hepa B Korea Bayi-anak < 11 tahun 1 ml = 20 mcg HBsAg Plasma
   Korea Green Cross 0,5 ml = 10 mcg HBsAg
2.Polio
Vaksin polio disebut juga wild virus.Dimana virus
polio dapat menyebabkan paralityc polio.
Kontraindikasi:
Terhadap penggunaan vaksin poliomielitis oral
termasuk muntah dan diare, gangguan
imunodefisiensi.
Efek samping:
• Nyeri, kulit memerah, dan terjadi pembengkakan.
• Adanya nodul pada area injeksi
Bentuk sediaan vaksin Polio:
Oral polio vaksin (OPV)
Vaksin OPV memiliki nama lain sabin vaksin. Isinya adalah strain poliovirus 1-3 yang
dilemahkan. Beberapa keuntungan vaksin ini adalah :
Murah, dan di berikan secara oral (lewat mulut)
•Dapat menginisiasi pembentukan antibody pada usus, dan mengurangi infeksi polio dan
mengurangi transmisi wild virus polioSedangkan untuk kekurangannya ialah : beresiko
kecil terjadi serangan polio tipe vaccine-related polio (VAPP dan VDPV) seperti penjelasan
di atas. Tetapi kejadian diatas hanya dapat terjadi pada seseorang dengan imunitas turun
(Immunocompromaise).
Inactivated polio Vaccine (IPV)
Disebut juga dengan salk vaccine. Yang berisi strain poliovirus 1-3 yang sudah terinaktifasi.
Keuntungannya adalah tidak beresiko vaccine-related polio, sedangkan kerugiannya
adalah : tidak menstimulasi antibody pada usus, sehingga tidak cukup efektif untuk wild
virus polio.
Kerugian lain adalah, hanya proteksi kepada seseorang, berbeda yang OPV yang dapat
proteksi ke komunitas.
3. Vaksin Campak

Vaksin campak adalah vaksin virus


hidup yang dilemahkan, merupakan
vaksin beku kering berwarna
kekuningan pada vial gelas, yang
harus dilarutkan hanya dengan
pelarut vaksin campak kering
produksi PT Bio Farma yang telah
disediakan secara terpisah. Vaksin
campak ini berupa serbuk injeksi.
KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) vaksin yang sudah dilarutkan
mengandung:
Zat aktif:
• Virus Campak strain CAM 70 tidak kurang dari 1.000
CCID50*
* CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50
Zat tambahan:
• Kanamisin sulfat tidak lebih dari 100 mcg
• Eritromisin tidak lebih dari 30 mcg
Pelarut mengandung :
• Air untuk injeksi
• INDIKASI
Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit
campak.
• CARA KERJA OBAT
Merangsang tubuh membentuk antibodi untuk memberi
perlindungan terhadap infeksi penyakit campak.
POSOLOGI (DOSIS)
1. Imunisasi campak terdiri dari satu dosis tunggal 0,5 mL disuntikan secara
subkutan pada lengan bagian atas setelah dilarutkan dengan pelarutnya, diberikan
pada anak umur 9 bulan.
2. Dalam keadaan wabah imunisasi dapat diberikan mulai umur 6 bulan disusul
dengan suntikan ulangan 6 bulan kemudian dengan 1 dosis 0,5 mL secara
subkutan.

EFEK SAMPING
Vaksin campak dapat mengakibatkan sakit ringan dan bengkak pada lokasi
suntikan, yang terjadi 24 jam setelah vaksinasi.

• KONTRAINDIKASI
Hal ini sangat penting, khususnya untuk imunisasi pada anak penderita malnutrisi.
Vaksin ini sebaiknya tidak diberikan bagi; orang yang alergi terhadap dosis vaksin
campak sebelumnya, wanita hamil karena efek vaksin campak terhadap janin
belum diketahui; orang yang alergi berat terhadap kanamisin dan eritromisin, anak
dengan infeksi akut disertai demam, anak dengan defisiensi sistem kekebalan, anak
dengan pengobatan intensif yang bersifat imunosupresif, anak yang mempunyai ke-
rentanan tinggi terhadap protein telur.
4.DPT
DIFTERI,PERTUSIS,TETANUS
 Diberikan sejak umur 2 bulan dengan interval 4-8
minggu
 Dapat diberikan kombinasi dengan Hep B atau
Hib.Cara pemberian 0,5 ml disuntikkan secara IM
pada anterolateral paha bagian atas.
1. Riwayat reaksi anafilaksis
2. Ensefalopati (penyakit saraf akut berat dengan
kejang lama dan/atau gangguan kesadaran
dan/atau gangguan neurologis fokal)
PERTUSIS

TETANUS
Berikut ini 3 jenis vaksin untuk imunisasi difteri yang harus
diberikan pada usia berbeda, seperti yang dirilis Kemenkes:
1. Vaksin DPT-HB-Hib
Diberikan melalui Imunisasi Dasar pada bayi (di bawah 1
tahun) sebanyak 3 dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak 1
bulan. Selanjutnya vaksin ini juga diberikan sebagai booster
(imunisasi lanjutan) pada anak umur 18 bulan sebanyak 1
dosis. Booster selanjutnnya diberikan pada tahap no 2 dan 3
berikut ini.
2. Vaksin DT
Vaksin ini deberikan sebanyak 1 dosis pada anak
sekolah tingkat dasar kelas 1.
3. Vaksin Td
Vaksin ini diberikan pada murid kelas-2
diberikan 1 dosis vaksin Td, kemudian pada
murid kelas-5 diberikan 1 dosis vaksin Td.
5. VAKSIN BCG

Vaksin BCG merupakan vaksin


yang mengandung Mycobacterium
bovis hidup yang dilemahkan
(Bacillus Calmette Guerin) strain
Paris, yang dibiakkan berulang
selama 1 – 3 tahun lamanya
sehingga didapatkan basil yang
tidak virulen tetapi masih
mempunyai imunogenitas. Vaksin
BCG tidak boleh terkena sinar
matahari, harus disimpan pada suhu
2 – 8° C, tidak boleh beku. Vaksin
yang telah diencerkan harus
dipergunakan dalam waktu 8 jam.
Dosis
Dosis imunisasi BCG sebanyak 0,05 ml untuk bayi di bawah
usia satu tahun. Umumnya penyuntikan imunisasi dilakukan
pada lengan bagian kiri atas. Lengan bagian tersebut tidak boleh
diberikan imunisasi lain, minimal selama tiga bulan.
Efek Samping
1. tidak perlu panik apabila akan muncul seperti luka melepuh di
lokasi suntikan. Tak jarang terasa sakit dan lebam selama
beberapa hari.
2. Setelah 2-6 minggu, titik suntikan dapat membesar hingga
diameter 7 mm dan mengeras karena cairan yang berada di
permukaan mengering. Kemudian meninggalkan bekas luka
yang kecil.
6. HIB
Jenis vaksin Hib di Indonesia
1.Vaksin konjugasi dengan tetanus toksoid (PRP-TP)
2. Vaksin Hib yang tunggal atau tidak digabung dengan vaksin
lain ,ACT-Hb dan Hiberix
3. Vaksin Hib yang dikombinasi dengan vaksin lain misal
gabung dengan Vaksin DPT, Pediacel dan Tetrack-Hib
Dosis
Diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
Pemberian secara IM

Efek samping
Demam, dan bila sudah dapat
berbicara si Kecil akan mengeluh
nyeri, kadang-kadang akan tampak
kemerahan dan bengkak pada bekas
suntikan. Reaksi ini terjadi sekitar 1-2
hari.
Serum dan Imunoglobulin
Serum atau anti serum dan imunoglobulin adalah
obat yang digunakan dalam terapi untuk imunisasi
pasif yang memberikan imunitas terhadap penyakit
infeksi yang sesuai. Antiserum pemberian
perlindungan pada pasien dengan memindahkan
antibodi pasif yang dihasilkan individu lain atau
oleh karena infeksi alam lain, misalkan
imunoglobulin hepatitis B, atau imunisasi aktif
dengan imunogen tertentu, misalnya antiserum
rabies, berasal dari manusia atau kuda.
Bagaimana Serum
dibuat?

Serum dibuat dengan cara memasukkan vaksin


ke dalam tubuh suatu hewan (sapi, kuda,
kambing, dll) sehingga kekebalan tubuhnya
memberikan respon terhadap vaksin tersebut.
Setelah diuji dan hasilnya menunjukan bahwa
hewan tersebut kebal, maka dilakukan
pengambilan darah melalui vena leher (vena
jugularis). Darah kemudian dipisahkan antara
plasma dengan sel-sel protein darahnya.. Plasma
darah kemudian dimurnikan menjadi serum.
Serum Anti Bisa Ular (Kuda)

KOMPOSISI
Zat aktif :
Setiap mL mengandung anti bisa ular :
• Agkistrodon rhodostoma ≥ 10 LD50
• Bungarus fasciatus ≥ 25 LD50
• Naja sputatrix ≥ 25 LD50
Zat tambahan:
• Fenol 2,5 mg
INDIKASI
Untuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa dari
jenis Naja sputatrix, Bungarus fasciatus, Agkistrodon
rhodostoma.
CARA KERJA OBAT
Imunisasi pasif, pada penyuntikan dimasuk- kan zat-zat
Anti yang mampu menetralisir bisa ular yang beredar
dalam darah pen- derita.
KONTRAINDIKASI
Penderita yang terbukti alergi terhadap an- tisera kuda.
Tetagam P
Dexa Medica/csl Behring
 Komposisi :
Human Immunoglobulin 100-150 (ig G), mini 95%
dengan antibiotik terhadap tetanus toksin min 250
UI tiap 1 ml
• Indikasi :
profilaksis tetanus, penatalaksanaan tetanus
• Kontraindikasi:
Hipersensitive
• Efek samping :
Rasa sakit ditempat infeksi, meningkatnya suhu badan,
dan mengigil.
• Dosis:
Profilaksis 250 UI, untuk keadaan yang berat dosis
dapat di tingkatkan menjadi 500 UI, untuk
penatalaksanaan tetanus 3000 UI
Stimulan Forte
STIMUNO kapsul tersedia
dalam ukuran 1 box berisi
10 kapsul/ blister.
setiap 1 kapsul STIMUNO
mengandung 50 mg
ekstrak Phyllanthus
niruri.

Dosis Pemakaian :
Pencegahan 1 kapsul per
hari.
Pada saat sakit  3x sehari
Perjalan (Traveling) 2 x
sehari
Imboost Force
Dosis dan Aturan Minum
Dewasa: 3 x sehari 1 kaplet.
Anak-anak berusia 7-12 tahun: 3 x
sehari 1 sendok takar (5 mL).
Anak-anak berusia 2-6 tahun: 3 x
sehari ½-1 sendok takar (2,5-5 mL).

Efek Samping
suplemen ini dapat menimbulkan
reaksi alergi seperti ruam
kemerahan dan gatal pada kulit,
gangguan saluran pernafasan, serta
pembengkakan pada wajah dan
mata.

Anda mungkin juga menyukai