Kelompok 2
Deva lestiarma Muhamad Edo K.
Dwi Oktiviani Patri Cia Yeremia
Hilda Pratiwi Renika Simamora
Huriyah Isty Raudatul Jannah
Intan Ayuza Sekar Dyka Pratiwi
Laras Sati T. Hidayu Marizal
1. Definisi
Hiperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam darah
yang mencapai kadar tertentu dan dapat menimbulkan efek patologis pada
neonatus ditandai joundice pada sklera mata, kulit, membran mukosa dan
cairan tubuh (Ayu, niwang, 2016).
Ikterus adalah menguningnya sclera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan
bilirubin dalam tubuh atau akumulasi bilirubin dalam darah lebih dari 5 mg/dl
dalam 24 jam, yang menandakan terjadinya gangguan fungsional dari hepar,
system biliary, atau system hematologi. (Rukiyah & Yulianti, 2019).
2.Klasifikasi
f. Glukosa
g. Daya ikat karbon dioksida
h. Meter ikterik transkutan
Mengidentifikasi bayi yang memerlukan penentuan bilirubin serum.
i. Pemeriksaan bilirubin serum
j. Smear darah perifer
k. Test Betke-Kleihauer
3. Pemeriksaan Radiologi
4. Ultrasonografi
5. Biospy Hati
8. Penatalaksanaan
1. Tindakan umum:
• Memeriksa golongan darah ibu (Rh, ABO) pada waktu hamil, mencegah trauma lahir,
pemberian obat pada ibu hamil atau bayi baru lahir yang dapat menimbulkan ikterus,
infeksi dan dehidrasi.
• Pemberian ASI atau makanan dini dengan jumlah cairan dan kalori yang sesuai dengan
kebutuhan bayi baru lahir.
• Imunisasi yang cukup baik di tempat bayi dirawat.