DOSEN PEMBIMBING:
Erika, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., PhD.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
2011165369 Deva Lestiarma S 2011165348 Patri Cia Yeremia
2011165360 Dwi Oktiviani 2011165363 Renika Simamora
2011165358 Hilda Pratiwi 2011165372 Raudatul Jannah
2011165366 Huriyah Isty 2011165373 Sekar Dyka P.
2011165993 Intan Ayuza 2011165351 T. Hidayu Marizal
2011165355 Laras Sati
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunianya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tugas ini di ajukan untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan Pembelajaran.................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................6
BAB 2 ISI
2.1 Hypertensi pada Kehamilan......................................................................7
2.1.1 Definisi...............................................................................................7
2.1.2 Klasifikasi..........................................................................................7
2.1.3 Etiologi...............................................................................................8
2.1.4 Patofisiologi.......................................................................................8
2.1.5 WOC................................................................................................13
2.1.6 Manifestasi Klinis............................................................................15
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang...................................................................18
2.1.8 Penatalaksanaan...............................................................................18
2.1.9 Komplikasi.......................................................................................20
2.1.10 Konsep Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Hipertensi. .21
2.2 Gangguan Kardiovaskuler.......................................................................43
2.2.1 Fisiologi Kardiovaskuler pada Kehamilan.......................................43
2.2.2 Pengertian Penyakit Jantung............................................................47
2.2.3 Klasifikasi Penyakit Jantung............................................................50
2.2.4 Etiologi.............................................................................................50
2.2.5 Manifestasi Klinis............................................................................52
2.2.6 Patofisiologi.....................................................................................53
2.2.7 Pathway............................................................................................55
2.2.8 Pemeriksaan Penunjang...................................................................56
iv
2.2.9 Komplikasi.......................................................................................58
2.2.10 Penatalaksanaan...............................................................................59
2.2.11 Asuhan Keperawatan Penyakit Jantung...........................................62
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................67
3.2 Saran........................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan hal di atas maka pada makalah ini kami tertarik untuk
membahas mengenai hipertensi dan gangguan kardiovaskuler pada masa
kehamilan.
2.1.1 Definisi
Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi ketika
hipertensi pertama kali terdeteksi pada ibu yang diketahui normotensif
(memiliki tekanan darah normal) setelah 20 minggu kehamilan tanpa
adanya proteinuria yang signifikan atau ciri-ciri preeklampsia lainnya.
Hipertensi ini didiagnosis ketika, setelah beristirahat, tekanan darah ibu
meningkat di atas 140/90 mmHg pada setidaknya dua kejadian yang
rentang waktunya tidak lebih dari satu minggu. Hipertensi dalam
kehamilan terjadi apabila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau
lebih saat kehamilan (Nurhidayati, 2018).
2.1.2 Klasifikasi
Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan Report of the
National High Blood Pressure Education Working Group on High Blood
Pressure in Pregnancy tahun 2001 dalam Nurhidayati (2018) memberikan
suatu klasifikasi untuk mendiagnosa jenis hipertensi dalam kehamilan,
yaitu :
2.1.3 Etiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan penyebab hipertensi dalam
kehamilan belum diketahui secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko
yang menyebabkan terjadinya hipertensi dan dikelompokkan dalam faktor
risiko. Beberapa faktor risiko sebagai berikut :
a. Primigravida, primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel,
diabetes melitus, hidrops fetalis, bayi besar.
c. Umur d. riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
d. Penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum
hamil
e. Obesitas
2.1.4 Patofisiologi
1. Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang buruk
dapat mengakibatkan kelahiran dengan berat badan dan kelahiran
prematur.
2. Mengalami hipertensi diberbagai level.
3. Protein dalam urin berkisar dari +1 hingga +4.
4. Gejala neurologi seperti pandangan kabur, sakit kepala dan hiper
refleksia mungkin akan terjadi.
5. Berpotensi gagal hati.
6. Kemungkinan akan mengalami nyeri di kuadran kanan atas.
7. Meningkatnya enzim hati.
8. Jumlah trombosit menurun.
1. Volume plasma
Volume plasma pada kehamilan normal akan meningkat dengan
bermakna guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Sebaliknya
pada preeklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30-40%
dibanding hamil normal disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi
dengan vasokonstriksi, sehingga terjadi hipertensi.
2. Hipertensi
Hipertensi merupakan tanda terpenting dalam menegakkan
diagnosis hipertensi dalam kehamilan. Tekanan diastolik
menggambarkan resistensi perifer, sedangkan tekanan sistolik
menggambarkan besaran curah jantung.Peningkatan reaktivitas
vaskuler pada preeklampsia terjadi pada umur kehamilan 20 minggu,
tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II.
3. Fungsi ginjal
a. Perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh hal-hal berikut :
16
b. Proteinuria
Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis
preeklampsia, tetapi proteinuria umumnya timbul jauh pada akhir
kehamilan, sehingga sering dijumpai preeklampsia tanpa
proteinuria, karena janin sudah lahir lebih dulu. Pengukuran
protein dapat dilakukan dengan urin dipstik, yaitu 100 mg/l atau
+1, sekurang-kurangnya diperiksa dua kali urin acak selang 6 jam
dan bisa juga dengan pengumpulan proteinuria dalam 24 jam.
Dianggap patologis bila besaran proteinuria ≥ 300 mg/ 24 jam.
c. Asam urat serum
Umumnya meningkat ≥ 5 mg/cc. Keadaan ini disebabkan
oleh hipovolemia yang menimbulkan menurunnya aliran darah
filtrasi aliran darah, sehingga menurunnya sekresi asam urat.
Peningkatan asam urat terjadi karena iskemia jaringan.
d. Kreatinin
Kadar kreatinin serum pada preeklampsia juga meningkat,
hal ini disebabkan oleh hipovolemia, maka aliran darah ginjal
menurun, mengakibatkan menurunnya filtrasi glomerulus,
sehingga menurunnya sekresi kreatinin, disertai peningkatan
kreatinin plasma.
e. Oliguria dan anuria
17
2.1.8 Penatalaksanaan
Manuaba dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang
dapat dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan
diantaranya :
1. Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi
nasehat untuk menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2
jam/hari dengan posisi miring. Untuk mengurangi darah ke vena kava
inferior, terjadi peningkatan darah vena untuk meningkatkan
peredaran darah menuju jantung dan plasenta sehingga menurunkan
19
2.1.9 Komplikasi
Pada ibu :
1. Eklampsia
2. Pre eklampsia berat
3. Solusio plasenta
4. Kelainan ginjal
5. Perdarahan subkapsula hepar
6. Kelainan pembekuan darah
7. Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low
platellet count).
8. Ablasio retina.
Pada janin :
3. Intervensi Keperawatan
posisi semi
fowler
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan a. Oxygen therapy
perfusi jaringan tindakan keperawatan, (terapi oksigen)
perifer diharapkan partisipan 1) Monitor
berhubungan menunjukkan kemampuan
dengan kurang keefektifan perfusi pasien dalam
suplai oksigen ke jaringan perifer dengan mentoleransi
jaringan. indikator : kebutuhan
a. Perfusi jaringan oksigen saat
Definisi : perifer makan
penurunan Kriteria hasil : 2) Monitor
sirkulasi darah ke 1) Pengisian kapiler perubahan
perifer yang dapat jari normal warna kulit
mengganggu 2) Pengisian kapiler pasien
kesehatan jari kaki normal 3) Monitor
3) Kekuatan denyut posisi pasien
Batasan nadi karotisnormal untuk
Karakteristik : 4) Edema perifer tidak membantu
a. Edema ada masuknya
b. Nyeri oksigen
ekstermitas 4) Memonitor
c. Penurunan penggunaan
nadi perifer oksigen saat
d. Perubahan pasien
karakteristik beraktivitas
kulit b. Peripheral
(misalnya sensation
warna, Management
elastisitas, (menajemen
rambut, sensasi perifer)
kelembapan, 1) Memonitor
kuku, sensasi, perbedaan
29
intesitas dan
karakteristik
nyeri
menggunakan
standar skala
nyeri (mis:
skala Wong
Baker FACES
dan skala
penilaian
numerik)
4 Resiko cedera Setelah dilakukan a. Manajemen
dengan faktor tindakan keperawatan, lingkungan
resiko internal diharapkan resiko 1) Ciptakan
( disfungsi cedera teratasi dengan lingkungan
integrasi sensori) indikator : yang aman
Definisi : a. Kejadian jatuh bagi pasien
rentan mengalami Kriteria hasil : 2) Lindungi
cedera fisik akibat 1) Tidak ada jatuh pasien
kondisi saat sendiri dengan
lingkungan yang 2) Tidak ada Jatuh pegangan
berinteraksi saat berjalan pada sisi/
dengan sumber- 3) Tidak ada Jatuh bantalan pada
sumber adaptif saat kekamar sisi ruangan
dan sumber mandi yang sesuai
defenisi individu, 3) Letakkan
yang dapat benda yang
mengganggu sering
kesehatan. digunakan
dalam
jangkauan
pasien
4) Anjurkan
33
keluarga atau
orang
terdekat
tinggal
dengan
pasien
b. Perawatan
kehamilan resiko
tinggi
1) Kaji kondisi
medis aktual
yang
berhubungan
dengan
kondisi
kehamilan
(misalnya
diabetes,
hipertensi,
dll)
2) Kaji riwayat
kehamilan
dan kelahiran
yang
berhubungan
dengan faktor
resiko
kehamilan(mi
salnya
premature
preeklampsia,
dll)
34
3) Kenali faktor
resiko sosio
demografi
yang
berhubungan
dengan
kondisi
kehamilan(mi
salnya usia
kehamilan,
kemiskinan,
ketiadaan
pemeriksaan
kehamilan,
dll)
4) Kaji
pengetahuan
klien dalam
mengidentifi
kasi faktor
resiko
5 Intoleran aktifitas Setelah dilakukan a. terapi aktifitas
berhubungan tindakan keperawatan, 1) Bantu klien
dengan diharapkan partisipan menngidentif
ketidakseimbanga menunjukkan toleransi ikasi aktivitas
n antara suplai dalam beraktivitas yang mampu
dan kebutuhan dengan indikator : dilakukan
oksigen a. toleransi terhadap 2) Bantu klien
aktifitas untuk
Definisi : Kriteria hasil : memilih
Ketidakcukupan 1) Saturasi oksigen aktivitas yang
energi psikologis dengan sesuai dengan
atau fisiologis beraktivitasnorm kemampuan
35
untuk al fisik,
mempertahankan 2) frekuensi nadi psikologi,
atau ketika dan social
menyelesaikan beraktivitasnorm 3) Bantu untuk
aktivitas keidupan al mengidentifi
sehari hari yang 3) frekuensi kasi dan
harus atau yang pernapasan bila mendapatkan
ingin dilakukan beraktivitas sumber yang
normal diperlukan
Batasan 4) Warna kulit untuk
Karakteristik : normal aktivitas yang
a. Dispnea 5) Tekanan darah diinginkan
setelah ketika 4) Bantu untuk
beraktifitas beraktifitasnorm mengidentifi
b. Keletihan al kasi aktivitas
c. Ketidaknyama b. Tingkat kelelahan yang disukai
na n Kriteia hasil : 5) Bantu pasien
setelah 1) Kelelahan atau keluarga
beraktifitas sedang untuk
d. Respon 2) Gangguan mengidentifi
frekwensi konsentrasimenu kasi
jantung run tidak ada kekurangan
abnormal 3) Tingkat stres dalam
erhadap sedang beraktivitas
aktivitas 4) Sakit kepala 6) Bantu pasien
e. Respon tidak ada untuk
tekanan darah 5) Kualitas tidur mengembang
abnormal sedang kan motivasi
terhadap 6) Kegiatan sehari- diri dan
aktivitas hari normal penguatan
7) Kualitas istirahat 7) Monitor
normal respon fisik,
36
berhubungan
dengan faktor
resiko
kehamilan(mi
salny
premature
preeklampsia,
dll)
3) Kenali faktor
resiko sosio
demografi
yang
berhubungan
dengan
kondisi
kehamilan(mi
salnya usia
kehamilan,
kemiskinan,
ketiadaan
pemeriksaan
kehamilan,
dll)
4) Kaji
pengetahuan
klien dalam
mengidentifi
kasi faktor
resiko
5) Berikan
pendidikan
kesehatan
40
yang
membahas
faktor resiko,
pemeriksaan
dan tindakan
yang biasa
dilakukan
6) Ajarkan klien
mengenai
penggunaan
obat-obat
yang
diresepkan
7) Monitor
status fisik
dan
psikologis
selama
kehamilan.
7 Defisiensi Setelah dilakukan a. Pendidikan
pengetahuan tindakan keperawatan, Kesehatan
berhubungan diharapkan partisipan Tindakan
dengan kurang menunjukkan keperawatan :
informasi peningkatan 1) Identitafikasi
pengetahuan dengan faktor
Definisi : indikator : internal
Ketiadaan atau a. Pengetahuan maupun
defisiensi keselamatan diri eksternal
informasi kogniti Kriteria hasil: yang dapat
yang berkaitan 1) Menggambarkan meningkatka
dengan topik untuk n atau
tertentu mengurangi mengurangi
risiko cedera motivasi
41
dalam urutan
yang logis
4) Sediakan
lisan
petunjuk atau
pengingat,
yang sesuai
c. Pengurangan
kecemasan
Tindakan
keperawatan:
1) Gunakan
pendekatan
yang tenang
dan
meyakinkan
2) Berusaha
untuk
memahami
perspektif
pasien dari
situasi stress
3) Anjurkan
pasien dalam
menggunaka
n teknik
relaksasi
4) Tentukan
pasien dalam
pengambilan
keputusan
43
1. Hemodinamik
Pada wanita hamil akan terjadi perubahan hemodinamik karena
peningkatan volume darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak
trimester pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32-34
minggu dan menetap sampai aterm. Sebagian besar peningkatan
volume darah ini menyebabkan meningkatnya kapasitas rahim,
mammae, ginjal, otot polos dan sistem vaskuler kulit dan tidak
memberi beban sirkulasi pada wanita hamil yang sehat. Peningkatan
volume plasma (30-50%) relatif lebih besar dibanding peningkatan sel
darah (20-30%) mengakibatkan terjadinya hemodilusi dan menurunya
konsentrasi hemoglobin. Peningkatan volume darah ini mempunyai 2
tujuan yaitu pertama mempermudah pertukaran gas pernafasan, nutrien
dan metabolit ibu dan janin dan kedua mengurangi akibat kehilangan
darah yang banyak saat kelahiran (Sundariyati, 2017).
Peningkatan volume darah ini mengakibatkan cardiac output saat
istirahat akan meningkat sampai 40%. Peningkatan cardiac output
yang terjadi mencapai puncaknya pada usia kehamilan 20 minggu.
Pada pertengahan sampai akhir kehamilan cardiac output dipengaruhi
oleh posisi tubuh. Sebagai akibat pembesaran uterus yang mengurangi
venous return dari ekstremitas bawah. Posisi tubuh wanita hamil turut
mempengaruhi cardiac output dimana bila dibandingkan dalam posisi
lateral kiri, pada saat posisi supinasi maka cardiac output akan
menurun 0,6 l/menit dan pada posisi tegak akan menurun sampai 1,2
l/menit. Umumnya perubahan ini hanya sedikit atau tidak memberi
gejala, dan pada beberapa wanita hamil lebih menyukai posisi
44
dengan volume stroke. Pada tahap awal kehamilan yaitu hingga umur
kehamilan 20 minggu, terjadi kenaikan volume stroke. Setelah 20 minggu,
perlahan volume stroke akan menurun secara perlahan. Sementara itu,
denyut jantung akan meningkat perlahan sejak awal hingga akhir
kehamilan.
Cardiac output juga berkaitan langsung dengan tekanan darah
merata dan berhubungan terbalik dengan resistensi vascular sistemik. Pada
masa awal kehamilan, ibu hamil mengalami penurunan tekanan darah,
kemudian kembali naik secara perlahan mendekati nilai ketika ibu tidak
hamil. Resistensi vascular sistemik akan turun hingga 2/3 nila tanpa
kehamilan pada kehamilan sekitar 20 minggu, kemudian akan perlahan
mendekati nilai normal pada akhir kehamilan. Kenaikan cardiac output
pada ibu hamil kembar dua atau tiga sedikit lebih besar daripada ibu hamil
dengan janin tunggal.
Kehamilan juga berpengaruh pada ukuran dan posisi jantung pada
pemeriksaan elektrokardiografi. Ukuran jantung berubah karena terjadi
dilatasi ruang jantung dan hipertropi. Regugirtasi ringan dan suara bising
sistolik akan timbul akibat pembesaran pada katup tricuspid. Pembesaran
Rahim ke atas rongga abdomen akan mendorong diafragma naik sehingga
posisi jantung bergeser ke kiri dan ke anterior, sedangkan apeks jantung
akan bergeser keluar dan ke atas.
Karena adanya hemodilusi, viskositas darah menurun kurang lebih
20%. Mekanisme pasti dari peningkatan volumedarah ini belum diketahui,
tetapi beberapa hormone seperti rennin-angiotensin-aldosteron, atrial
natriuretic peptide, estrogen dan progesterone mungkin berperan dalam
mekanisme tersebut. Volume darah, factor I, VII, X, XII dan fibrinogen
meningkat. Pada proses kehamilan, dengan bertambahnya umur
kehamilan, jumlah trombosit menurun. Perubahan-perubahan ini adalah
untuk perlindungan terhadap perdarahan katastropik, tetapi juga
merupakan predisposisi terhadap fenomena emboli (Pratiwi & Fatimah,
2019).
50
2.2.4 Etiologi
2. Kelainan Sekunder
Kelainan sekunder berupa penyakut lain, seperti hipertensi, anemia
berat, hipervolumia, perbesaran rahim, dan masih banyak lagi lainnya.
Kelinan sekunder ini sendiri lebih lebih disebabkan oleh penyakit-
penyakit lain.
Faktor resiko
2.2.6 Patofisiologi
Pada usia kehamilan< 32 minggu perubahan kardiovaskuler akan
terjadi pada ibu hamil dan disertai perubahan hormone ektrogen dan
progesterone akan mengakibatkan peningkatan jumlah ukuran pembuluh
darah.
teratur, pengumpulan dalam dsar paru yang dalam hal ini akan membawa
dampak pada janin dalam kandungannya.
2.2.7 Pathway
55
56
4. USG
USG dapat berfungsi memantau kesejahteraan janin dalam
kandungan.
5. Elektrolit serum
Elektrolit serum dapat digunakan untuk menilai kalium sebagai
petunjuk terapi cairan dan elektrolit. (Pratiwi & Fatimah, 2019).
2.2.9 Komplikasi
2.2.10 Penatalaksanaan
1. Pengawasan antenatal
a. Rawat bersama dengan ahli kardiologi.
b. Banyak istirahat karena jantung melakukan kerja ekstra saat hamil
dengan peningkatan sekitar 12-15 bpm selama hamil.
c. Pengawasan antenatal lebih sering disertai pemeriksaan EKG dan
Ekokardiografi.
d. Serial USG sehingga dapat dipantau kesejahteraan janin dalam Rahim.
e. Perhatikan saat kehamilan berusia 32-34 minggu karena puncak
hemodulasi besar kemungkinan terjadi akut dekompensasio kordis.
f. Pengobatan tergantung dari ahli kardiologi
1) Tingkat I : Tanpa pengobatan
2) Tingkat II : Perhatikan saat kehamilan berusia 28-34 minggu
Tingkat I-II
a) Frekwensi ANC trimester I-II setiap dua minggu
b) Pada trimester II :
Setiap minggu
60
1. Pengkajian
a. Identitas
Kaji identitas klien seperti :
1) Nama, untuk membedakan pasien yang satu dengan yang
lainnya.
2) Umur , untuk mengetahui masa lanjutan pasien beresiko tinggi
atau tidak.
3) Agama, untuk menentukan bagaimana kita memberikan
dukungan pada ibu sesuai dengan kepercayaannya.
4) Pendidikan, untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien
tentang kesehatan.
5) Pekerjaan, untuk mengetahui status sosial, ekonomi, dan
pengaruhnya terhadap kehamilan dengan penyakit jantung.
Pada ibu hamil dengan penyakit jantung tergantung tingkat
penyakitnya, tidak boleh melalukan pekerjaan berat,bahkan
tingkat IV tidak kuat untuk mengerjakan pekerjaan ringan.
6) Alamat, untuk mengetahui tempat tinggal dan untuk
memudahkan menghubungi kluarga klien jika terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan.
7) Penanggung jawab, untuk mengetahui penanggung jawab klien
jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
b. Keluhan Utama : biasanya pada ibu hamil dengan gangguan
kardiovaskular keluhan utama yang dirasakan adalah sesak atau
dispneu baik dalam istirahat atau beraktivitas. Batuk pada malam
hari.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
63
d. Pemeriksaan
1) Kesadaran
Kesadaran biasanya kompos mentis. Pada kasus yang lebih
parah, klien dapat mengeluh pusing, kelelahan.
2) Aktifitas dan istirahat
a) Ketidakmampuan melakukan aktifitas normal
b) Dispnea nokturnal karena pengerahan tenaga
3) Sirkulasi
a) Takikardia, palpitasi, disritmia
b) Riwayat penyakit jantung kongenital
c) Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung
sebanding dengan uterus
d) Dapat mengalami pembesaran jantung dan murmur
diastolik
e) Peningkatan tekanan darah
f) Nadi mungkin menurun
g) Dapat mengalami memar spontan, perdarahan lama.
h) Riwayat hipertensi kronis
4) Eliminasi
a) Menurunnya keluaran urine
5) Makanan dan cairan
a) Obesitas
b) Mual dan muntah
c) Malnutrisi
65
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Do : aktivitas, uler.
a. Perubahan preload tidak ada 5) Monitor
1) Mur-mur jantung kelelahan. status
2) Berat badan bertambah 3. Tidak ada pernapasan
3) Pulmonary artery wedge edema yang
pressure (PAWP) paru, menananda
menurun perifer, kan gagal
dan tidak jantung
ada asites. 6) Monitor
4. Tidak ada abdomen
penurunan sebagai
a indicator
kesadaran. penurunan
perfusi
7) Monitor
blance
cairan
8) Monitor
adanya
dyspneu,
fatigue,
ekepneu,
dan
ortopneu
Vital Sign
Monitor :
1. Monitor TD,
Nadi, Suhu dan
RR
2. Catat adanya
fluktuasi
tekanan darah
3. Monitor VS
saat pasien
berbaring,
duduk, atau
berdiri.
4. Monitor TD,
Nadi, RR
Sebelum,
selamam dan
setelah
aktivitas
5. Monitor
kualitas nadi
6. Monitor
adanya pulsus
67
paradoksus
BAB 3
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi ketika
hipertensi pertama kali terdeteksi pada ibu yang diketahui normotensif
(memiliki tekanan darah normal) setelah 20 minggu kehamilan tanpa adanya
proteinuria yang signifikan atau ciri-ciri preeklampsia lainnya. Beberapa
faktor risiko dari hipertensi dalam kehamilan yaitu primigravida,
primipaternitas, hiperplasentosis, umur, riwayat keluarga pernah pre
eklampsia/ eklampsia, penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada
sebelum hamil dan obesitas. Selain itu juga terdapat penyakit
jantung/gangguan vaskuler pada wanita hamil, kondisi ini dapat memperburuk
kondisi ibu maupun janin jika ibu tidak mampu beradaptasi terhadap fisiologis
atau patologis kehamilan ini. Penyakit jantung merupakan penyebab utama
kematian pada wanita berusia 25-44 tahun berdasarkan Center for Disease
Control and Prevention. Untuk itu dibutuhkan penanganan terhadap kondisi
ini berdasarkan tingkat keparahan yang disebabkan oleh penyakit jantung ini.
3.2 Saran
Manusia adalah individu yang unik, begitu pula lansia. Diharapkan
perawat dapat memilih intervensi keperawatan yang tepat melalui kerja sama
dengan keluarga/lingkungan sekitarnya agar ibu hamil mendapat dukungan
social dan membantunya beradaptasi terkait kondisi fisiknya yang mulai
berubah akibat fisiologi maupun patologi dari kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1457/1/Naskah%20Skripsi_Rachmi
%20Nurhidayati.pdf
https://repo.unsrat.ac.id/1131/2/JANTUNG_PD_KEHAMILAN.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/155687d273f8
df36ffb4e70c76d04b40.pdf
http://repo.unand.ac.id/5281/1/Penyakit%20Jantung%20Dalam
%20Kehamilan.pdf
70
Jannah M., Rofikoh T.J.N., Putra P.,Wahyuni S. & Safitri Y. (2020). Makalah
asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan gangguan kardiovaskuler.
Diakses pada 17 April 2021, terdapat di situs :
https://pdfcoffee.com/makalah-asuhan-keperawatan-pada-ibu-hamil-
dengan-gangguan-kardiovaskuler-1-pdf-free.html