Anda di halaman 1dari 28

Asuhan

Keperawatan pada
Pasien Miocard
Infark
Oleh :
Esra Mai Winda Manalu
Renika Simamora
T. Hidayu Marizal
DEFINISI
• Kondisi terhentinya aliran darah dari
arteri koroner pada area yang
terkena yang menyebabkan kekurangan
oksigen (iskemia) lalu sel-sel jantung
menjadi mati(nekrosis miokard).

• Infark Miokardium mengacu pada proses


rusaknya jaringan jantung akibat
suplai darah yang tidak
adekuat sehingga aliran darah
koroner berkurang.
ANATOMI
Arteri koroner mendistribusikan darah untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dan nutrisi otot jantung. Ada 2 arteri koroner utama yang
keluar dari aorta, yaitu ;

Arteri Koroner Kiri Utama/ Left Main (LM)


Dari sinus aorta kiri bercabang dua menjadi arteri
*Left Anterior Descending
*(LAD) dan Left Cirumflex (LCX).

Arteri Koroner Kanan/ Right Coronary Artery (RCA)


Arteri koroner kanan keluar dari sinus aorta kanan dan berjalan
didalam parit atrioventrikular kanan diantara atrium kanan dan
ventrikel kanan menuju ke bagian bawah dari septum.
Hubungan antara lesi miokard dan infark yang
diakibatkan
Arteri koroner Persen kasus Daerah infark
yang terkena
Left anterior 40-50% Bagian anterior ventrikel kiri anteriorseptum
descending interventrikuler
Right coronary 30-40% Dinding posterior ventrikel kiri
artery Bagian posterior septum interventrikuler
Left circumflex 15-20% Dinding lateral ventrikel kiri
Etiologi
• Aterosklerosis
Penimbunan lipid di tunika intima & tunika media pembuluh
darah
• Penyumbatan koroner akut
Plak aterosklerotik dapat menyebabkan suatu bekuan darah setempat atau
trombus dan akan menyumbat arteria

• Sirkulasi kolateral di dalam jantung


Bila arteria koronaria koronaria perlahan-lahan meyempit dalam periode
bertahun-tahun, pembuluh-pembuluh kolateral dapat berkembang pada saat yang
sama dengan perkembangan arterosklerotik. Tetapi, pada akhirnya proses
sklerotik berkembang di luar batas-batas penyediaan pembuluh kolateral untuk
memberikan aliran darah yang diperlukan.
Patofisiologi
• Infark miokard / nekrosis iskemik pada miokardium,
diakibatkan oleh iskemia pada miokard yang berkepanjangan,
yang bersifat irreversibel. Waktu yang diperlukan oleh sel-sel
otot jantung mengalami kerusakan, adalah iskemia selama 15-
20 menit.
• Infark miokard hampir selalu terjadi di ventrikel kiri
• Infark miokard menyebabkan :
• Ber(-)nya kontraksi, dengan gerak dinding abnormal
• Terganggunya kepaduan ventrikel kiri
• Ber(-)nya denyutan
• Ber(-)nya waktu pengeluaran
• Meningkatnya tekanan akhir-diastol ventrikel kiri
PATOFLOWDIAGRAM
Aterosklerosis Oksigen dan
Trombosis nutrisi
Kontriksi berkurang
arteri
Aliran darah
ke jantung
menurun

Supply dan
kebutuhan
oksigen ke Jaringan
jantung tidak Nekrosis lebih miokard
seimbang dari 30 menit iskemik

Supply
Oksigen ke
Oklusi total
miocard
turun
TERJADI ELEVASI SEGMEN ST
pada EKG

STEMI
DISERTAI
JENIS KELUHAN
ANGINA PEKTORIS /
NON
NYERI DADA
STEMI

TERJADI DEPRESI ATAU


INVERTID SEGMEN ST pada EKG
Manifestasi klinik
• Nyeri substernal( perasaan berat, mencengkam/ seperti
tertindih)
• Syok
• Oliguria
• Demam
• Ketakutan
• Indigistion ( mual , muntah )
• Edema Paru Akut (dispneu, Ortopneu, ronchi + / + )
komplikasi
• Aritmia
• Syok kardiogenik
• Gagal antung yang menyebabkan Edema paru
• Perikarditis
• Ruptur septum atrium/ventrikel, dinding ventrikel, atau katup jantung
• Pembentukan trombus mural yang menyebabkan emboli serebral/ emboli
paru
• Aneurisma ventrikel
• Ruptur miokard
• Perluasan infark semula
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Menurut Doenges et all (2000:85) pemeriksaan diagnostik pada pasien
dengan infark miokard yaitu :
EKG : menunjukkan peninggian gelombang S-T, iskemia berarti penurunan atau
datarnya gelombang T dan adanya gelombang Q.
Sel darah putih : leukosit (10.000-20.000) tampak pada hari kedua sehubungan
dengan proses inflamasi.
Normal : 4500-10.000
Enzim jantung dan isoenzim, CPK-MB meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam
12-24 jam
GDA atau oksimetri nadi : menunjukkan hipoksia.
Kolesterol atau trigliserida serum : meningkat menunjukkan arterisklerosis.
Foto dada : mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga
GJK.
Ekokardium : evaluasi lebih lanjut mengenai fungsi dasar terutama ventrikel.
Angiografi koroner : menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner.
Penatalaksanaan Medis
• Tujuan dari penatalaksanaan medis adalah memperkecil
kerusakan jantung sehingga mengurangi terjadinya
komplikasi. Kerusakan jantung diperkecil dengan cara,
segera mengembalikan keseimbangan antara kebutuhan
dan suplai oksigen jantung
• Ada tiga kelas obat-obatan yang biasa digunakan untuk
meningkatkan suplai oksigen (Smeltzer dan Bare, 2002:791-
802).
• Vasodilator : nitrogliserin
• Antikoagulan
• Trombosit
Penatalaksanaan keperawatan
 Diberikan oksigen untuk meningkatkan oksigen darah sehingga
beban atau jantung berkurang dan perfusi sistemik meningkat.

 Pembatasan aktivitas fisik untuk mengurangi beban kerja jantung


membantu membatasi luas kerusakan.

 Obat untuk menghilangkan nyeri untuk menenangkan pasien juga


sebagai vasodilator yang bekerja menurunkan preload dan afterload,
contohnya morfin.

 Diberikan diuretik untuk mencegah kelebihan volume serta


timbulnya gagal jantung kongestif.
Pengkajian
Menggunakan metode sistem B1-B6
.      Breath (Pernafasan)
.      Blood (Sirkulasi)
.      Brain (Integritas Ego)
.      Bowel (Usus)
.      Bladder
.      Bone (Muskulusskleletal)
Data perawatan yang ditemukan pada pasien Infark Miocard Akut

  Data Subyektif
Pasien mengeluh lemah, pasien mengeluh nyeri dada, seperti
ditusuk-tusuk, berdebar-debar, dan pasien mengatakan
berkeringat,pasien mengatakan sulit bernafas.
  Data Obyektif
Pasien berkeringat dingin, pasien cemas, pasien bertanya-tanya,
tekanan darah meningkat/ menurun, denyut nadi meningkat /
menurun, respirasi meningkat / menurun , tingkat kesadaran
menurun, adanya edema, oliguria, pasien terlihat mual muntah,
batuk, nafas pendek.
Diagnosa Keperawatan
  Nyeri akut berhubungan dengan refleks spasma otot sekunder terhadap kelainan
visceral jantung
  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan sistem traspor oksigen
terhadap infark miocard
  Ansietas berhubungan dengan ancaman atau perubahan kesehatan dan status
ekonomi
  Resiko tinggi terhadap curah jantung berhubungan dengan penurunan preload /
peningkatan tahan vaskuler sistemik
 Resiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan atau
penghentian aliaran darah
  Resiko tinggi tehadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan
fungsi organ (ginjal)
  Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi
jantung / implikasi penyakit jantung dan status kesehatan akan datang
Diagnosa Keperawatan
  Nyeri akut berhubungan dengan refleks spasma otot sekunder terhadap kelainan
visceral jantung
  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan sistem traspor oksigen
terhadap infark miocard
  Ansietas berhubungan dengan ancaman atau perubahan kesehatan dan status
ekonomi
  Resiko tinggi terhadap curah jantung berhubungan dengan penurunan preload /
peningkatan tahan vaskuler sistemik
 Resiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan atau
penghentian aliaran darah
  Resiko tinggi tehadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan
fungsi organ (ginjal)
  Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi
jantung / implikasi penyakit jantung dan status kesehatan akan datang
Intervensi :
INTERVENSI • Pantau dan catat karakteristik
nyeri, catat laporan verbal dan
A. Nyeri (akut) non verbal, respon hemodinamix.
berhubungan dengan • Ambil gambaran lengkap
terhadap nyeri, lokasi, intensitas
iskemia jaringan sekunder (0-10), lamanya, kualitas dan
terhadap sumbatan arteri penyebaran.
koroner • Berikan lingkungan yang tenang,
aktivitas perlahan dan tindakan
nyaman.
Tujuan    :   tidak ada • Bantu melakukan tehnik
keluhan nyeri dada atau relaksasi, misalnya nafas dalam.
nyeri dapat terkontrol • Periksa tanda vtial sebelum dan
sesudah obat narkotik.
• Berikan oksigen tambahan sesuai
indikasi.
• Berikan obat sesuai dengan
indikasi, contoh analgetik.
Intervensi :
INTERVENSI • Catat frekuensi jantung, irama
dan perubahan tekanan darah
B. Intoleransi aktivitas sebelum, selamat, sesudah
berhubungan dengan aktivitas sesuai indikasi
ketidakseimbangan antara • Tingkatkan istirahat, batasi
aktivitas pada dasar nyeri.
suplai oksigen miokard
• Anjurkan pasien menghindari
dan kebutuhan, adanya peningkatan tekanan abdomen,
iskemia/nekrosis jaringan contoh mengejar saat defekasi.
miokard. • Jelaskan pola peningkatan
bertahap dari tingkat aktivitas,
contoh bangun dari kursi bila
Tujuan    :   meningkatkan tidak nyeri, ambulasi dan
tingkat aktivitas untuk istirahat selama 1 jam setelah
perawatan diri. makan.
• Kaji ulang tanda gejala yang
menunjukkan tidak toleransi
terhadap aktivitas.
Intervensi :
INTERVENSI • Auskultasi tekanan darah dan
evaluasi kualitas dan kesamaan
C. Resiko tinggi terhadap nadi sesuai indikasi.
penurunan curah jantung • Pantau adanya murmur atau
berhubungan dengan gesekan dan auskultasi bunyi
perubahan frekuensi, irama nafas.
dan konduksi elektrikal;
• Pantau frekuensi jantung dan
penurunan preload atau
irama, catat adanya disritmia.
peningkatan tahanan vasukeler
sistemik, otot infark. • Catat respon terhadap aktivitas
dan peningkatan istirahat
dengan cepat.
Tujuan    : kecepatan atau • Berikan makanan kecil, mudah
irama jantung mampu
dikunyah, batasi asupan kafein;
mempertahankan curah
contoh : kopin, coklat.
jantung adekuat
• Pantau data laboratorium,
contoh enzim jantung, GDA
dan elektrolit.
Intervensi :
INTERVENSI • Lihat pucat, sianosis, kulit
dingin atau lembab, catat
D. Resiko tinggi terhadap kekuatan nadi perifer.
perubahan perfusi jaringan
• Dorong latihan kaki aktif atau
berhubungan dengan
pasif.
penurunan aliran darah
sekunder akibat • Pantau pernafasan, catat kerja
vasokontriksi, pembentukan pernafasan.
tromboembali. • Pantau pemasukan dan
perubahan haluaran urine.
Tujuan    :     perfusi jaringan • Pantau dan laboratorium,
perifer tetap adekuat. contoh : GDA, BUN,
kreatinin, elektrolit.
Intervensi :
INTERVENSI • Auskultasi bunyi nafas untuk
adanya krakels.
E. Resiko tinggi terhadap
• Catat DVJ, adanya edema
kelebihan volume cairan
dependen.
berhubungan dengan
penurunan perfusi organ • Ukur masukan atau haluaran,
(ginjal), peningkatan natrium catat penurunan pengeluaran,
atau retensi air, peningkatan hitung keseimbangan cairan.
tekanan hidrostatik atau • Timbang berat badan tiap
penurunan protein plasma hari.
• Berikan diet natrium rendah.
Tujuan :    mempertahankan • Berikan diuretik, contoh
keseimbangan cairan dan furosemid (lasex).
biokimia.
Intervensi :
INTERVENSI • Dorong mengekspresikan dan jangan
menolak perasaan marah, kehilangan
dan takut.
F. Ansietas • Orientasikan pasien atau orang terdekat
berhubungan dengan terhadap prosedur rutin dan aktivitas
yang diharapkan. Tingkatkan partisipasi
perubahan kesehatan, pasien bila mungkin.
• Dorong pasien atau orang terdekat untuk
ancaman kehilangan mengkomunikasikan dengan seseoarang
atau kematian. berbagai pertanyaan dan masalah
• Berikan periode istirahat, lingkungan
tenang.
• Jawab semua pertanyaan secara nyata,
Tujuan    :   ansietas berikan informasi konsisten.
berkurang atau • Dorong kemandirian, perawatan sendiri
dan pembuatan keputusan dalam rencana
teratasi pengobatan.
• Dorong keputusan tentang harapan
setelah pulang
• Berikan anti cemas sesuai indikasi.
Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan intervensi dari
masing-masing diagnosa tersebut diatas.

Evaluasi
Hasil yang diharapkan dari diagnosa-diagnosa yang muncul pada pasien
Infark Miokard Akut (IMA) yaitu:
• Nyeri hilang / terkontrol
• Terjadinya peningkatan toleransi aktivitas
• Ansietas berkurang atau teratasi
• Curah jantung dalam rentan normal
• Menunjukkan perfusi adekuat
• Mempertahankan keseimbangan cairan
• Menyatakan pemahaman tentang penyakit jantung sendiri rencana
pengobatan tujuan pengobatan dan efek samping / reaksi merugikan
Terima Kasih
&
semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai